Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Luka Perineum dengan Pencegahan Infeksi: Post-Partum Mother's Knowledge of Perineal Wound Care with Infection Prevention Misna, Rumini; Julita, Tria
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v2i2.66

Abstract

Perineal care is the fulfillment of the need to nourish the thigh's area, which is restricted to the vulva and anus in mothers who are in the period between the birth of the placenta until the return of generative organs such as before pregnancy. According to the World Health Organization (WHO), in 2015, the world's Mother Mortality Rate reached 228/100,0000 live births. This study was to determine the relationship of postpartum maternal knowledge about the care of perineal wounds with infection prevention at the Siti Kholijah Hasibuan Clinic. The research used an analytic survey with approach Cross-Sectional. Sampling used a total population of 31 postpartum mothers who suffered the perineal injury. This study used primary data from the results of univariate and bivariate analysis data processing. Based on the statistical test, chi-square α=0.05 between knowledge of postpartum mothers, was obtained a p-value of 0.003 (p <0.05). The study concluded that there is a relationship between maternal knowledge postpartum care of wounds perineal and prevention of infection at the Siti Kholijah Hasibuan Clinic
Revolusi Industri 4.0: Mempersiapkan Generasi Unggul Melalui Inovasi Pendidikan Muis, Muhammad Aufa; Zulaiqah, Nur Alya; Sarmila, Sarmila; Amira, Nur; Handani, Rendy; Alfattah, M Rizki; Rahmadiani, Fani; Ramadhani, Dewi Puspa; Rendra, M Egy Khareza; Agustina, Fitri; Julita, Tria; Washilah, Washilah; Ridho, M; Hidayat, Rahmat; Salsabila, Marissa; Rahmawati, Siti Intan; Yanti, Siti Nurariza
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6365

Abstract

Revolusi Industri 4.0 menuntut adaptasi kuat dalam segala sektor, diantarannya pendidikan. Hal ini dicirikan oleh otomatisasi, digitalisasi, dan jaringan yang masif, menciptakan disrupsi besar dalam berbagai aspek. Artikel ini membahas tentang pentingnya mempersiapkan generasi unggul yang mampu menghadapi tantangan diera digititalisasi melalui inovasi pendidikan. penelitian ini menekankan perlunya kolaborasi antara instruktif mendidik dan industri untuk membuat pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan dan menciptkan generasi yang berkompeten. Kajian ini menggunakan jenis kualitatif studi pustaka (Literature Riview) yaitu proses kajian yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan. Adapun hasil temuan dari artikel ini yaitu, Revolusi Industri 4.0 bukan sekedar melampaui aspek teknologi semata namun juga menuntut perubahan mendasar bagi segala ranah kehidupan termasuk pendidikan, Revolusi Industri 4.0 menghadirkan peluang besar bagi peningkatan sumber daya manusia namun juga memiliki tantangan, perlunya transformasi pembelajaran untuk menyesuaikan materi pendidikan dengan teknologi industri 4.0 guna menciptakan generasi masa depan yang unggul.
Revolusi Industri 4.0: Mempersiapkan Generasi Unggul Melalui Inovasi Pendidikan Muis, Muhammad Aufa; Zulaiqah, Nur Alya; Sarmila, Sarmila; Amira, Nur; Handani, Rendy; Alfattah, M Rizki; Rahmadiani, Fani; Ramadhani, Dewi Puspa; Rendra, M Egy Khareza; Agustina, Fitri; Julita, Tria; Washilah, Washilah; Ridho, M; Hidayat, Rahmat; Salsabila, Marissa; Rahmawati, Siti Intan; Yanti, Siti Nurariza
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6365

Abstract

Revolusi Industri 4.0 menuntut adaptasi kuat dalam segala sektor, diantarannya pendidikan. Hal ini dicirikan oleh otomatisasi, digitalisasi, dan jaringan yang masif, menciptakan disrupsi besar dalam berbagai aspek. Artikel ini membahas tentang pentingnya mempersiapkan generasi unggul yang mampu menghadapi tantangan diera digititalisasi melalui inovasi pendidikan. penelitian ini menekankan perlunya kolaborasi antara instruktif mendidik dan industri untuk membuat pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan dan menciptkan generasi yang berkompeten. Kajian ini menggunakan jenis kualitatif studi pustaka (Literature Riview) yaitu proses kajian yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan. Adapun hasil temuan dari artikel ini yaitu, Revolusi Industri 4.0 bukan sekedar melampaui aspek teknologi semata namun juga menuntut perubahan mendasar bagi segala ranah kehidupan termasuk pendidikan, Revolusi Industri 4.0 menghadirkan peluang besar bagi peningkatan sumber daya manusia namun juga memiliki tantangan, perlunya transformasi pembelajaran untuk menyesuaikan materi pendidikan dengan teknologi industri 4.0 guna menciptakan generasi masa depan yang unggul.
Islam dan Moderasi Beragama Darwis, Muhajir; Maisarah, Alya; Zulaiqah, Nur Alya; Washilah, Washilah; Amira, Nur; Rahmawati, Siti Intan; Julita, Tria
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang islam dan moderasi agama, bagaimana moderasi agama dalam pandangan islam. Dan memahami tentang hubungan islam dan moderasi. Metode Penelitian yang digunakan adalah literatur review atau studi kepustakaan. Adapun Teknik mengumpulan data melalui jurnal, buku, dan sumber lainnya yang relevan dan terpecaya dan sesuai dengan topik pembahasan. Islam moderat adalah islam yang rahmatan lil’alamin yaitu menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam itu sendiri memiliki arti agama rahmatan, rahmataan bagi umatnya dan juga memberi keamanan bagi seluruh alam. Kata islam sendiri mengisyaratkan jalan tengah atau moderat (tawassuth). Moderasi adalah jalan tengah. Seperti halnya dalam sebuah diskusi yang dibentuk seorang moderator untuk mengatur susunan didalam kegiatan diskusi , sehingga tidak berat sebelah dan berpihak pada siapapun dan pendapat manapun. Moderasi beragama bearti cara beragama.
THE PERSPECTIVE OF CONTEMPORARY FIQH ON GENITAL SURGERY: BETWEEN MEDICAL NECESSITY AND SHARIA NORMS Robiah, Robiah; Sugiarto, Wira; Norwahyudi, Tri; Maharani, Siti; Hakiki, Nurfatin; Maisarah, Alya; Laili, Nurul; Amira, Nur; Julita, Tria; Ramadhani, Dewi Puspa
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2025): DESEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i4.3141

Abstract

The increasing phenomenon of genital reassignment surgery in the modern era has sparked debate between medical necessity and Islamic legal principles. In the field of contemporary fiqh, this issue is crucial to study as it relates to preserving the natural disposition (fitrah) created by Allah and ensuring human well-being (maslahah). The aim of this research is to examine contemporary fiqh perspectives on the legal rulings regarding genital reassignment surgery and to distinguish between medically permissible procedures and those prohibited due to personal motives. Using a literature study method and a descriptive approach, this study explores various scholarly sources, including journals, books, and articles, to highlight the importance of contemporary fiqh views on genital surgery. The findings indicate that Islam permits genital surgery when intended for healing or correcting congenital abnormalities (khuntsa) and restoring organ function, but prohibits it when performed solely to change one’s gender identity. Based on the 1980 fatwa issued by the Indonesian Ulema Council (MUI), such procedures do not alter a person’s legal gender status. Therefore, contemporary fiqh emphasizes the importance of maintaining a balance between advancements in medical science and the principles of Sharia in determining the legal status of genital surgery.