Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BELAJAR ISLAM DENGAN HATI DAN AKSI: EFEKTIVITAS METODE BERCERITA DAN BERMAIN PERAN DALAM PAI Ritonga , Supardi; Maharani, Siti; Norwahyudi, Tri; Sarmila, Sarmila; Kobtiah, Mariatul; Ramadiani, Fani; Rahmawati, Siti Intan; Erwin, Cahya Ramadhani; Syahwira, Syahwira; Alfattah, Muhammad Rizki; Agustina, Fitri; Salsabilla, Marissa; Rendra, Muhammad Egi Khareza; Amira, Nur; Anastasya, Najwa
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.46818

Abstract

Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak cukup hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga perlu melibatkan pendekatan yang menyentuh aspek emosional dan mendorong penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana metode bercerita dan bermain peran efektif dalam meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam oleh siswa. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita mampu membangun empati dan pemahaman emosional terhadap nilai-nilai Islam, sementara metode bermain peran mendorong siswa untuk menginternalisasi ajaran melalui pengalaman langsung dan refleksi. Kedua metode ini terbukti meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif serta memperkuat hubungan antara pengetahuan agama dengan praktik sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran PAI yang mengedepankan pendekatan hati dan aksi melalui cerita dan peran dapat menjadi strategi efektif dalam membentuk karakter islami generasi muda.
Revolusi Industri 4.0: Mempersiapkan Generasi Unggul Melalui Inovasi Pendidikan Muis, Muhammad Aufa; Zulaiqah, Nur Alya; Sarmila, Sarmila; Amira, Nur; Handani, Rendy; Alfattah, M Rizki; Rahmadiani, Fani; Ramadhani, Dewi Puspa; Rendra, M Egy Khareza; Agustina, Fitri; Julita, Tria; Washilah, Washilah; Ridho, M; Hidayat, Rahmat; Salsabila, Marissa; Rahmawati, Siti Intan; Yanti, Siti Nurariza
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6365

Abstract

Revolusi Industri 4.0 menuntut adaptasi kuat dalam segala sektor, diantarannya pendidikan. Hal ini dicirikan oleh otomatisasi, digitalisasi, dan jaringan yang masif, menciptakan disrupsi besar dalam berbagai aspek. Artikel ini membahas tentang pentingnya mempersiapkan generasi unggul yang mampu menghadapi tantangan diera digititalisasi melalui inovasi pendidikan. penelitian ini menekankan perlunya kolaborasi antara instruktif mendidik dan industri untuk membuat pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan dan menciptkan generasi yang berkompeten. Kajian ini menggunakan jenis kualitatif studi pustaka (Literature Riview) yaitu proses kajian yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan. Adapun hasil temuan dari artikel ini yaitu, Revolusi Industri 4.0 bukan sekedar melampaui aspek teknologi semata namun juga menuntut perubahan mendasar bagi segala ranah kehidupan termasuk pendidikan, Revolusi Industri 4.0 menghadirkan peluang besar bagi peningkatan sumber daya manusia namun juga memiliki tantangan, perlunya transformasi pembelajaran untuk menyesuaikan materi pendidikan dengan teknologi industri 4.0 guna menciptakan generasi masa depan yang unggul.
Revolusi Industri 4.0: Mempersiapkan Generasi Unggul Melalui Inovasi Pendidikan Muis, Muhammad Aufa; Zulaiqah, Nur Alya; Sarmila, Sarmila; Amira, Nur; Handani, Rendy; Alfattah, M Rizki; Rahmadiani, Fani; Ramadhani, Dewi Puspa; Rendra, M Egy Khareza; Agustina, Fitri; Julita, Tria; Washilah, Washilah; Ridho, M; Hidayat, Rahmat; Salsabila, Marissa; Rahmawati, Siti Intan; Yanti, Siti Nurariza
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6365

Abstract

Revolusi Industri 4.0 menuntut adaptasi kuat dalam segala sektor, diantarannya pendidikan. Hal ini dicirikan oleh otomatisasi, digitalisasi, dan jaringan yang masif, menciptakan disrupsi besar dalam berbagai aspek. Artikel ini membahas tentang pentingnya mempersiapkan generasi unggul yang mampu menghadapi tantangan diera digititalisasi melalui inovasi pendidikan. penelitian ini menekankan perlunya kolaborasi antara instruktif mendidik dan industri untuk membuat pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan dan menciptkan generasi yang berkompeten. Kajian ini menggunakan jenis kualitatif studi pustaka (Literature Riview) yaitu proses kajian yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan. Adapun hasil temuan dari artikel ini yaitu, Revolusi Industri 4.0 bukan sekedar melampaui aspek teknologi semata namun juga menuntut perubahan mendasar bagi segala ranah kehidupan termasuk pendidikan, Revolusi Industri 4.0 menghadirkan peluang besar bagi peningkatan sumber daya manusia namun juga memiliki tantangan, perlunya transformasi pembelajaran untuk menyesuaikan materi pendidikan dengan teknologi industri 4.0 guna menciptakan generasi masa depan yang unggul.
Islam dan Moderasi Beragama Darwis, Muhajir; Maisarah, Alya; Zulaiqah, Nur Alya; Washilah, Washilah; Amira, Nur; Rahmawati, Siti Intan; Julita, Tria
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang islam dan moderasi agama, bagaimana moderasi agama dalam pandangan islam. Dan memahami tentang hubungan islam dan moderasi. Metode Penelitian yang digunakan adalah literatur review atau studi kepustakaan. Adapun Teknik mengumpulan data melalui jurnal, buku, dan sumber lainnya yang relevan dan terpecaya dan sesuai dengan topik pembahasan. Islam moderat adalah islam yang rahmatan lil’alamin yaitu menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam itu sendiri memiliki arti agama rahmatan, rahmataan bagi umatnya dan juga memberi keamanan bagi seluruh alam. Kata islam sendiri mengisyaratkan jalan tengah atau moderat (tawassuth). Moderasi adalah jalan tengah. Seperti halnya dalam sebuah diskusi yang dibentuk seorang moderator untuk mengatur susunan didalam kegiatan diskusi , sehingga tidak berat sebelah dan berpihak pada siapapun dan pendapat manapun. Moderasi beragama bearti cara beragama.
THE PERSPECTIVE OF CONTEMPORARY FIQH ON GENITAL SURGERY: BETWEEN MEDICAL NECESSITY AND SHARIA NORMS Robiah, Robiah; Sugiarto, Wira; Norwahyudi, Tri; Maharani, Siti; Hakiki, Nurfatin; Maisarah, Alya; Laili, Nurul; Amira, Nur; Julita, Tria; Ramadhani, Dewi Puspa
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2025): DESEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i4.3141

Abstract

The increasing phenomenon of genital reassignment surgery in the modern era has sparked debate between medical necessity and Islamic legal principles. In the field of contemporary fiqh, this issue is crucial to study as it relates to preserving the natural disposition (fitrah) created by Allah and ensuring human well-being (maslahah). The aim of this research is to examine contemporary fiqh perspectives on the legal rulings regarding genital reassignment surgery and to distinguish between medically permissible procedures and those prohibited due to personal motives. Using a literature study method and a descriptive approach, this study explores various scholarly sources, including journals, books, and articles, to highlight the importance of contemporary fiqh views on genital surgery. The findings indicate that Islam permits genital surgery when intended for healing or correcting congenital abnormalities (khuntsa) and restoring organ function, but prohibits it when performed solely to change one’s gender identity. Based on the 1980 fatwa issued by the Indonesian Ulema Council (MUI), such procedures do not alter a person’s legal gender status. Therefore, contemporary fiqh emphasizes the importance of maintaining a balance between advancements in medical science and the principles of Sharia in determining the legal status of genital surgery.