Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

IDENTIFIKASI KESULITAN GURU PAI DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN AUTENTIK DI SD NEGERI GEMBONG 02 BALARAJA TANGERANG BANTEN Siti Izzatul Muqomah; Muhammad Yusuf; Nurpatimah; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 10 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i10.8679

Abstract

Penilaian autentik pembelajaran tidak bisa dilakukan secara instan. Guru sering kali menyepelekan penilaian autentik yang mencakup semua ranah pegetahuan, sikap dan keterampilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan Guru PAI dalam melaksanakan penilaian autentik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data. Teknik yang digunakan di Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan teknik observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data faktual terkait kesulitan yang dihadapi guru ketika menerapkan penilaian autentik. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah terkait jenis-jenis penilaia autentik yang sering digunakan oleh guru PAI di sekolah SD Negeri Gembong 02 berupa penilaian tertulis (tugas harian dan ulangan harian) pekerjaan rumah, hafalan, penilaian harian,adapun kesulitan-kesulitan yang sering dialami guru Pai tersebut dalam melakuakn penilaian autentik 1)penilaian sikap peserta didik, seperti kerja sama dan tanggung jawab dalam peroses pembelajaran, 2)penilian pengetahuan, guru mengalami kesulitan dalam membuat tes tertulis, 3)keterampilan, peserta didik tidak mengalami kesempatan untuk menunjukan hasil kerjanya karena kurangnya waktu, dan kurangnya kreatif guru dalam menggunakan format penilaian, 4) keterbatasan waktu guru dalam mengajar. Maka dari itu solusinya guru pai harus bekerja sama dengan guru lainnya untuk memperoleh masukan mengenai kriteria penilaian autentik, libatkan juga sekolah dan libatkan siswa untuk berpartisipasi dalam penilaian autentik sehingga dapat berjalan optimal.
IDENTIFIKASI SOAL HOTS PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IX DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-HIDAYAH CIKEUSAL Nur Ika Diyanah; Farihatul Mahfudoh; Samiah; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 11 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i11.8716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi soal-soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam kurikulum Fiqih untuk siswa kelas sembilan di Madrasah Tsanawiyah. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, analisis yang dilakukan meliputi analisis isi dari materi penilaian yang ada, dengan fokus pada penyelarasan soal dengan kriteria HOTS. Pengumpulan data meliputi wawancara dengan para pendidik dan analisis dokumen ujian dan tugas untuk memastikan pemahaman yang komprehensif tentang jenis-jenis soal yang digunakan dalam kurikulum. Temuan penelitian ini mengungkap jumlah soal HOTS yang terbatas, yang menyoroti dominasi soal-soal tingkat rendah yang terutama menilai hafalan dan pemahaman. Lebih jauh, para pendidik menyatakan kurangnya pelatihan dan sumber daya untuk mengembangkan penilaian berbasis HOTS yang efektif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kualitas penilaian dalam mata pelajaran Fiqih memerlukan pengembangan profesional yang terarah bagi para guru dan tinjauan kurikulum untuk mengintegrasikan lebih banyak peluang berpikir kritis dan pemecahan masalah. Penelitian ini memberikan wawasan bagi para pengembang kurikulum dan pendidik untuk menumbuhkan lingkungan belajar yang lebih menarik dan merangsang intelektual dalam pendidikan Islam.
EVALUASI PENELITIAN P5 KEARIFAN LOKAL PADA MATA PELAJARAN PAI FASE D DI SMPN 9 KOTA SERANG Ila Yuspita Haerudin; Ratu Balqis; Robby Nur Habib; Abdullah; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 11 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i11.8732

Abstract

Penelitian ini kami lakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa antusias para siswa dalam mengikuti kegiatan P5 yang diterapkan dalam kurikulum merdeka, dengan tema kearifan lokal Panjang Mulud. Program ini menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan siswa kelas 7, 8, dan 9 di SMPN 9 Kota Serang dan wali murid pada tahun ajaran 2024-2025. Metode yang digunakan yaitu metode pendekatan kualitatif dengan studi eksplorasi. Hasil penelitian diperoleh melalui wawancara dan pengamatan, berdasarkan kurikulum sekolah dan komponen yang ditetapkan dalam kurikulum merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat antusias meskipun penerapan program P5 masih baru dalam kurikulum merdeka, program ini memberikan manfaat positif bagi siswa dan guru tanpa mengganggu proses belajar.
PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES PERKULIAHAN DI PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN Chintia Halisa Tariana; Sulyanah; M. Yusuf Hidayah; Rizal Amin; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 11 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i11.8754

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penilaian autentik dalam proses perkuliahan di prodi pendidikan agama islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Dan mengidentifikasi persepsi dosen serta mahasiswa tentang dampak dari penilaian autentik terhadap kualitas hasil belajar mahasiswa. Penilaian autentik pada dasarnya berfokus pada keseimbangan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Terdapat hambatan yang di alami oleh dosen Universitas Sultan Maulana Hasanuddin Banten dalam proses pelaksanaan penilaian autentik yaitu hambatan teknis, konseptual, praktis, dan lingkungan. 2) Mahasiswa Universitas Sultan Maulana Hasanuddin Banten secara umum merespons positif terhadap penerapan metode penilaian autentik. Hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa metode ini mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa Universitas Sultan Maulana Hasanuddin Banten terhadap materi pembelajaran.
EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Anisa; Muhammad Fathurahman Rizky; Sirojul Fahmi; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 12 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i12.8757

Abstract

Evaluasi pembelajaran ialah bagian integral dari tahap pendidikan yang berfungsi untuk menilai perolehan tujuan pembelajaran dan memaksimalkan mutu pembelajaran. Dalam perspektif Islam, evaluasi bukan hanya bertujuan untuk menilai kemampuan kognitif murid, namun juga memperhatikan aspek afektif, psikomotorik, dan spiritual. Artikel ini membahas konsep evaluasi pembelajaran berlandaskan beberapa nilai Islam yang rujukan dari Al-Qur'an, Hadis, dan pemikiran semua ulama. Beberapa prinsip seperti keadilan, kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab menjadi landasan dalam pelaksanaan evaluasi. Selain itu, evaluasi dalam Islam berfungsi sebagai sarana muhasabah untuk mengembangkan potensi peserta didik secara holistik dan membentuk akhlak yang mulia. Metode penelitian library (penelitian kepustakaan) adalah pendekatan yang memanfaatkan sumber-sumber literatur sebagai basis data utama untuk menggali informasi dan melakukan analisis terhadap suatu topik. Evaluasi ialah tahap berurutan untuk mengumpulkan, meneliti, dan menginterpretasikan data guna menentukan tingkat pencapaian tujuan atau terwujudnya sebuah program, kegiatan, atau pembelajaran. Artikel ini memberikan wawasan tentang pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam evaluasi pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang paripurna.
EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Muhammad Uday; Siti Aisyah; Emy Rocmiyati; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 12 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i12.8783

Abstract

Evaluasi pembelajaran dalam Perspektif Islam adalah suatu upaya untuk menilai dan merefleksikan hasil dari proses pendidikan, baik itu dari segi tujuan, metode, maupun hasil yang dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai konsep evaluasi dalam Islam, dengan fokus pada tujuan, fungsi, teknik, dan prosedur evaluasi yang sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research), dengan menganalisis literatur dan dokumen-dokumen terkait untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai evaluasi pendidikan dalam konteks Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan evaluasi pendidikan Islam lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik, serta berfungsi untuk memperbaiki berbagai komponen dalam pendidikan, seperti metode, materi, dan perilaku peserta didik. Evaluasi juga berfungsi sebagai umpan balik yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan membantu perbaikan sistem pendidikan. Teknik evaluasi dalam perspektif Islam mencakup tes dan non-tes, yang disesuaikan dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan dan kemajuan peserta didik. Prosedur evaluasi meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pengolahan data, pelaporan, dan penggunaan hasil evaluasi. Dengan demikian, evaluasi pendidikan dalam Islam berperan penting dalam memastikan pencapaian tujuan pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan keberhasilan di dunia dan akhirat.
IDENTIFIKASI KESULITAN GURU DALAM PENILAIAN PROFIL PELAJARAN PANCASILA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 3 KOTA SERANG Anna Ginawati Nurlaila; Assyifa Fatimatu Azahro; Rais Hidayatullah; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 12 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i12.8794

Abstract

P5 kurikulum Merdeka adalah sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan sekitar melalui lima aspek utama. Yaitu: potensi diri, pemberdayaan diri, penimgkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 3 Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Siswa/i kurang memahami konsep kurikulum merdeka mungkin dari segi sikap siswa sulit mempraktikkan Projek P5. Faktor yang menghambat pelaksanaan penilaian P5 yaitu dari segi waktu dan sumber dayanya. Banyak siswa yang kesulitan dalam mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam proyek mereka. Selain itu, kurangnya literasi dan minat baca siswa juga menjadi kendala dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan. Faktor-faktor lain yang menghambat pelaksanaan penilaian P5 adalah keterbatasan waktu, perbedaan kemampuan siswa, dan kurangnya acuan yang spesifik.
IMPLEMENTASI PENILAIAN AFEKTIF PADA PROSES PERKULIAHAN DI UIN BANTEN Muhaffazh Al-Hakiim; Rahma Dwi Septiani; Nur Ihsan Ayatullah; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v10i2.8868

Abstract

Penilaian afektif, yang mencakup sikap, minat, nilai, dan emosi, merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran yang seringkali kurang mendapat perhatian yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi penilaian afektif dalam proses perkuliahan di UIN SMH Banten. Penelitian ini relevan dilakukan mengingat pentingnya pengembangan aspek afektif mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang holistik. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi, menggunakan beragam sumber, dan dengan beragam metode. Dalam pengambilan data pada penelitian ini diperlukan seorang informan sebagai sumber informasi yang dapat memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan secara akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mahasiswa umumnya menghargai keberagaman metode penilaian yang diterapkan pada setiap proses pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa mahasiswa memiliki harapan yang tinggi terhadap implementasi penilaian afektif. Mereka mengharapkan adanya lebih banyak kegiatan yang dapat mengembangkan sikap positif, minat belajar, dan nilai-nilai keagamaan.
EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS Filza Zatalina Sofiyan; An Nida Sulistiana; Muhammad Raihan; Saefudin Zuhri; Wahyu Hidayat
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v10i2.8929

Abstract

This article discusses the importance of learning evaluation in education, particularly its role in assessing students' achievement of learning objectives and providing feedback to improve teaching methods. Evaluation allows educators to understand whether the teaching process is effective and helps students comprehend the material and achieve desired competencies. Additionally, evaluation identifies strengths and weaknesses in the learning process, enabling improvements and adjustments in teaching strategies. The article also explores the Islamic perspective on education, emphasizing the importance of evaluation as demonstrated in the Qur'an and Hadith, which highlight its role in assessing knowledge and moral behavior. The research uses a qualitative method, specifically library research, to review various literatures and theories related to educational evaluation. Key findings suggest that evaluation in education is not only a tool for assessing cognitive, affective, and psychomotor aspects but also plays a vital role in shaping students' spiritual and moral growth. The article concludes that evaluation, as outlined in both Islamic teachings and educational theories, is crucial for enhancing learning outcomes and improving teaching practices.
Technological Innovation in Islamic Finance : An Analysis of the Government's Role in Regulating and Supporting Islamic Fintech Alfian Widiyanto; Saefudin Zuhri
SANTRI : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol. 2 No. 6 (2024): Desember : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/santri.v2i6.1079

Abstract

The rapid development of technology has significantly influenced various economic sectors, including finance. Digitalization has introduced opportunities to create more efficient, transparent, and inclusive financial services. Within Islamic finance, technological advancements address challenges such as limited access to Sharia-compliant financial services and complexities in applying Sharia principles practically. One notable innovation is Sharia-based financial technology (fintech), which combines Islamic values with modern technology to provide accessible, ethical, and sustainable financial solutions. This study explores the potential and challenges of Sharia fintech in Indonesia, a country with the largest Muslim population globally. Sharia fintech, including crowdfunding, peer-to-peer lending, and halal digital payment platforms, promotes financial inclusion while adhering to Islamic principles. However, its growth faces regulatory hurdles, consumer protection issues, and a lack of public literacy about Sharia-compliant financial products. The research highlights the role of the government and regulatory bodies such as the Financial Services Authority (OJK) in providing a supportive framework, including legal certainty, technological infrastructure, and public education initiatives. The findings emphasize that effective regulations and strategic government support are critical to fostering Sharia fintech as a pillar of the Islamic economy. With strengthened collaboration between stakeholders, Sharia fintech can contribute significantly to financial inclusion and sustainable economic development in Indonesia.