Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Koping Spiritual pada Penyitas Stroke Ikaningtyas, Nurlia; Anunciacion , Talosig T.
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2025): In Press
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v13i1.848

Abstract

Yogyakarta menjadi provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi di Indonesia, mencapai 11.4% pada tahun 2023 (Survei Kesehatan Indonesia, 2023). Penyintas stroke yang bertahan hidup harus menghadapi berbagai efek jangka panjang yang berpengaruh pada kualitas hidup mereka, termasuk masalah mobilitas, kelelahan, gangguan emosional, dan penurunan fungsi kognitif (Walsh, 2014). Dalam menghadapi kondisi ini, mekanisme koping yang diterapkan oleh penyintas stroke menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas hidup mereka setelah stroke (Meng et al., 2006). Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Tempat penelitian adalah kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel didapatkan hingga data jenuh. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 10 orang. Penelitian ini menghasilakan 48 koding dan 4 tema besar yaitu Koping spiritual menjadikan seseorang berfikir posistif, dukungan spiritual dari orang lain meningkatkan koping, praktik spiritual yang dilakukan penyitas stroke, dan koping spiritual meningkatkan penerimaan terhadap kondisinya. Kondisi penyitas stroke tidka mudah untuk dihadapi mereka harus beradaptasi dengan kondisi tubuhnya yang berubah tiba-tiba. Dukungan dari tenaga Kesehatan, keluarga, dan komunitas akan membantu penyitas stroke untuk mempunyai koping yang adaptif. Saran bagi peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti dukungan spiritual yang tepat diberikan kepada penyitas stroke. Kata kunci: stroke, penyitas stroke, koping spiritual
PENINGKATAN KAPASITAS PERAWAT DALAM MEMBERIKAN BEREAVEMENT CARE MELALUI HIMPUNAN PERAWAT PALIATIF: PENDEKATAN EMPATIK DALAM KEPERAWATAN: Enhancing Nurses' Capacity in Providing Bereavement Support through The Palliative Care Nurses Association: An Empathic Approach in Nursing Kustanti, Christina Yeni; Isnanto, Isnanto; Ikaningtyas, Nurlia; Palupi, Ethic; Kurniawan, Erik Adik Putra Bambang
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i2.205

Abstract

Kehilangan seseorang dapat menyebabkan berbagai perasaan, seperti kebingungan, kesedihan, dan kemarahan. Untuk membantu orang menjalani proses berduka, dukungan kedukaan dapat memberikan bantuan emosional dan kerangka pemulihan yang terstruktur dengan baik. Tenaga kesehatan mempunyai andil besar dalam pelaksanaannya melalui program edukasi, yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang proses berduka, mengurangi stigma sosial, dan mendorong orang untuk mendapatkan bantuan dan perawatan medis. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi konsep bereavement support dan berca.my.id melalui berbagai pertemuan himpunan, khususnya di himpunan perawat paliatif, atau perawat secara umum. Metode pelaksanaan dilakukan dengan kerja sama antara Tim BerCa dan himpunan perawat paliatif, rumah sakit, dan penyelenggara webinar melakukan program seminar atau webinar yang meningkatkan pemahaman peserta. Seminar ini menekankan pentingnya dukungan dan pengawasan yang berkelanjutan selama proses berduka, dan peran perawat dalam membantu mengurangi risiko kesehatan mental yang terkait dengan kedukaan yang berkepanjangan. Kegiatan dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2025, secara online maupun offline. Dari pelaksanaan dua webinar dan satu seminar tentang bereavement care ini, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang dukungan berduka masih terbatas di kalangan tenaga kesehatan, terutama perawat dan bahkan dosen keperawatan. Sosialisasi berkesinambungan perlu untuk terus dilakukan sehingga perhatian terhadap bereavement care dapat ditingkatkan.
Wujudkan Kampung Sehat dan Tangguh Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui Strategi Pemberdayaan dan Kemitraan Interdisiplin Ilmu di Surokarsan, Wirogunan, Yogyakarta Rianita Elfrida Sinaga, Mei; Ikaningtyas, Nurlia; Pujiastuti, Diah; Adik Putra Bambang Kurniawan, Erik; Riendrasiwi, Noviyanti; Rama Sasi, Twista; Ria Kusumadewi, Niken; Adriani, Yohana
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i2.553

Abstract

Dampak Covid-19 bagi individu dan masyarakat sangat mempengaruhi status kesehatan tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis, sosial termasuk di Kampung Surokarsan. Kampung surokarsan memiliki permasalahan kompleks dari usia sekolah sampai lansia. Mewujudkan masyarakat sehat dan tangguh diperlukan peran dari berbagai pihak melalui strategi pemberdayaan dan kemitraan untuk meningkatkan kesehatan dan sebagai sarana yang memungkinkan orang-orang yang kurang berdaya untuk mendapatkan kontrol atas kehidupannya dan mandiri. Adapun tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mewujudkan kampung sehat dan tangguh pada masa pandemi. Metode pengabdian dilakukan dengan strategi pemberdayan dan kemitraan dengan tahapan focus group discussion, skrining kesehatan jiwa, skrining kognitif, mental dan kemampuan fisik lansia, edukasi untuk peningkatan literasi, dan evaluasi. Didapatkan hasil bahwa kegiatan yang dilakukan terjadi peningkatan pengetahuan 80%, peningkatan literasi membaca 67%, terbentuk 21 kader kesehatan, dari 44 orang usia dewasa terdapat 37 depresi normal, 6 orang depresi ringan, 1 orang depresi sedang, cemas normal 32, cemas ringan 6 orang, cemas sedang 6 orang, sedangkan stres normal 44 orang, dari 44 lansia 33 lansia normal, kemungkinan depresi 11 orang, lansia yang mengalami gangguan ingatan normal 40 orang, gangguan ingatan sedang 4 orang, lansia dengan tingkat ketergantungan aktivitas fisik ringan 44 orang. Upaya pemberdayaan dan kemitraan yang dilakukan dapat terealisasi melalui kader kesehatan yang terbentuk. Pemberdayaan kader dapat menimbulkan kemauan yaitu kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam suatu masyarakat sehingga masyarakat dan kampung sehat dan tangguh dapat terwujud.