Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Implementasi Metode Yanbu'a untuk Meningkatkan Hasil Belajar Baca Al-Qur'an di MI Baitul Huda Kota Semarang Tahun Ajaran 2019/2020 Rofiq, Mohammad; Basyid, Muhammad Abdul
QUALITY Vol 8, No 2 (2020): QUALITY
Publisher : Pascasarjana IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/quality.v8i2.7550

Abstract

Implementasi Metode Yanbu’a Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Baca Al-Quran Di Mi Baitul Huda Kota Semarang Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Al-quran menggunakan metode Yanbu’a di MI Baitul Huda semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mengikuti analisis model miles dan huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: pertama penerapan metode Yanbu’a di MI Baitul Huda dilakukan dengan beberapa metode yang berbasis pembalajaran aktif, inovetif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. kedua peran metode yanbu’a dalam pembelajaran baca Al-quran di MI Baitul Huda sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar baca Al-Qur’an. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam baca Al-qur’an sesuai dengan makharijul huruf dan tajwid.Implementation of the Yanbu'a Method to Improve Learning Outcomes of Reading Al-Quran at Mi Baitul Huda Semarang City for the 2019/2020 Academic Year. This study aims to determine the implementation of Al-Quran learning using the Yanbu'a method at MI Baitul Huda Semarang. This type of research is descriptive qualitative research. The data collection technique is done by interview and documentation. The data analysis used follows the Miles and Huberman model analysis, namely data reduction, data presentation and verification. The results of this study indicate that: firstly, the application of the Yanbu'a method at MI Baitul Huda was carried out with several methods based on active, innovative, creative, effective, and fun learning. The second role of the yanbu'a method in learning to read the Al-Quran at MI Baitul Huda is very important in improving learning outcomes to read Al-Qur'an. Based on the research results, it shows that this method is able to improve the students' ability to read Al-quran according to the makharijul letters and tajwid.
MANUSIA PALING CERDAS (ULUL ALBAB) DALAM AL-QUR’AN Rofiq, Mohammad
RISDA : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 6 No 1 (2021): RISDA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam
Publisher : LP2M STAI AR-ROSYID SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidaklah bisa dipungkiri bahwa setiap pribadi manusia yang terlahir ke muka bumi menginginkan dirinya agar terlahir sebagai pribadiunggul yang memiliki kecerdasan yang bisa dibanggakan. Selain karena pribadi yang cerdas berilmu itu mulia dan tinggi derajatnya di sisi Allah dan manusia[2],orang yang cerdas berilmu juga dapat dijadikan tempat bertanya.[3] Dengan kecerdasan ilmu yang dimiliki, manusia juga dapat melakukan aktifitasnya dengan lebih mudah, lebih efektif dan lebih efisien. Namun demikian, kepandaian dan kecerdasan tidaklah serta merta diperoleh manusia dengan cara yang mudah, sebab ketika terlahir ke muka bumi, manusia dalam keadaan tidak mengetahui apapun, sehingga Allah memberikan indera kepada manusia sebagai alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam hal ini dapat dilihat dalam QSAl Nahl ayat 78. وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاتَعْلَمُونَ شَيْئًاوَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَوَالأفْئِدَةَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٧٨)[4] “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bershukur”. Dalam ayat ini memberikan gambaran bahwa kepandaian dan kecerdasan manusia diperoleh setelah manusia dapat memfungsikan indera yang dimilikinya. Pertanyaannya kemudian apakah sebenarnya kecerdasan itu? Bagaimana tipologi sebenarnya dari makhluk yang cerdas itu? Berikut ini ciri-ciri orang yang cerdas menurut al-Qur'an dan Hadi>th yang bisa dihimpun dan dapat dijadikan kajian renungan. Seseorang dikatakan cerdas bila memiliki semua tigaunsur yang terkandung di dalamnya, bukan hanya salah satu saja dari unsur yang ada. Ciri-ciri orang cerdas menyangkut tiga unsur kecerdasan, yakni kecerdasan intelejensia, emosional dan spiritual. Tulisan ini sendiri sebenarnya berasal dari tulisan Ali Sofyan Kholimi yang menyebutkan 12 ciri orang yang cerdas terdidik, yang dalam salah satu pointnya menyebutkan bahwa ciri orang cerdas adalah menerima kematian sebagai kecerdasan utama.[5] Oleh karena itu, tulisan ini akan mengkaji lebih lanjut menurut pandangan Al Qur’an terkait dengan kematian, korelasinya (muna<sabahnya) dengan orang cerdas yang lain yang digambarkan dalam Al-Qur’an maupun hadi<th Nabi Muhammad Saw. Semua unsur yang diambil dalam pembahasan ini mengambil kata kunci Ulu<-alAlba>b. Walaupun arti kata Ulu< al Alba<b itu sendiri dalam beberapa ayat Al Qur’an berbeda satu sama lain secara artinya, namun melihat makna yang dikandung pada ayat-ayat tersebut, yang mirip dengan konsep kecerdasan saat ini (intelektual, emosional dan spiritual), akhirnya saya menafsirkannya sebagai orang cerdas untuk lebih fokusnya pembahasan dan mempermudah dalam mengkajinya.
Pengembangan Bahan Ajar Audio Visual Menggunakan Animasi dan Film Kartun dengan Aplikasi Filmora pada Materi Interaksi Sosial Kelas 3 MI/SD Aulia Muthiatus Sa'adah; Rofiq, Mohammad
Ibtida'i Vol 10 No 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/ibtidai.v10i2.9454

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih banyaknya siswa MI/SD yang merasa jenuh, bosan, dan kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Masih banyak siswa yang menganggap bahwa pembelajaran yang mereka dapatkan monoton dan kurang menarik. Selain itu, juga masih terdapat siswa yang kesulitan dalam memahami materi yang berbentuk proses atau keterampilan dan konsep-konsep yang sifatnya abstrak, khususnya pada materi IPS. Juga dilatarbelakangi adanya teknologi yang semakin canggih yang membuat anak usia sekolah dasar sekarang ini banyak yang meminati tayangan serial animasi film kartun. Dari latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan pengembangan bahan ajar yang bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang menarik, tidak monoton, dapat membangkitkan semangat belajar siswa, serta mempermudah siswa dalam memahami materi yang berbentuk proses dan konsep-konsep yang abstrak. Bahan ajar yang dikembangkan berupa bahan ajar audio visual yang di dalamnya mengintegrasikan animasi dan film kartun dengan menggunakan aplikasi filmora pada materi interaksi sosial kelas 3 MI/SD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode R&D dengan menggunakan model 4D yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap define, design, develop, disseminate. Hasil uji validasi/penilaian terhadap aspek media dari bahan ajar memperoleh persentase 92,87% dan hasil uji validasi/penilaian terhadap aspek komponen bahan ajar memperoleh persentase sebesar 89,71%. Dari hasil tersebut, maka bahan ajar yang dihasilkan sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi.
Implementasi Nilai-nilai Karakter di Madrasah Ibtidaiyah Melalui Konsep ESQ Learning Rofiq, Mohammad
Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI Vol. 6 No. 2 (2020): Mitra PGMI: Jurnal Kependidikan MI
Publisher : Program Studi PGMI STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/mpgmi.v6i2.131

Abstract

Penelitian ini membahas nilai-nilai karakter yang terkandung dalam konsep ESQ learning, kemudian direlevansikan pada pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah. Kajiannyadilatar belakangi oleh semakin maraknya pendidikan karakter yang perlu diberikan nilai karakter lebih dalam proses pembelajaran agar menghasilkan output peserta didik yang berakhlaqul karimah. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana konsep pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah? (2) Bagaimana nilai-nilai karakter dalam konsep ESQ learning dan relevansinya dalam pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah? Permasalahan tersebut dibahas melalui metodologi penelitian kualitatif. Kajian ini menunjukkan bahwa (1) Konsep pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah sama dengan pendidikan akhlak, yakni pendidikan yang bertujuan untuk membentuk perilaku manusia sesuai dengan ajaran Islam, berlandaskan al-Qur’an dan Hadits. (2) Sesuai dengan konsep ESQ learning, maka nilai-nilai karakter masing-masing terkandung dalam sumber nilai yang berlaku dalam pranata kehidupan manusia, yaitu nilai Ilahiyah dan Insaniyah. Temuan tersebut memberikan acuan bagi lembaga pendidikan tentang pendidikan karakter dari tokoh atau pakar dalam bingkai ilmu ESQ. Kemudian dapat menjadi acuan para orangtua atau pendidik dalam mendidik anak, agar mengacu pada konsep pendidikan yang berkarakter, dengan cara yang benar dan berdasarkan pada ajaran Islam.
The Effectiveness of the Team Quiz Learning Model Incorporating Wordwall in PKn Learning in Islamic Elementary Schools Putri, Fika Nanda; Rofiq, Mohammad
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 5 No 1 (2023): Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/scaffolding.v5i1.2619

Abstract

This research is motivated by the breadth of Civics material, which makes it difficult for students to think critically and creatively in Civics lessons which tends to be boring, resulting in unsatisfactory test scores. This study aims to find out how the effectiveness of the Quiz Team learning model combining Word Wall in improving student learning outcomes in class V MI AL Islam Mangun sari 01 Gunungpati. This research approach is quantitative with a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. This study used the entire population as a sample, namely class V which consisted of 18 students. Data that support this research are primary test data and secondary data (student data, teacher data, teaching staff data, and school conditions). Data collection techniques are carried out by observation and tests. And documentation. Data analysis techniques used the initial normality test analysis and hypothesis testing using the t-test (Paired Sample t-test) to determine its effectiveness using the N-Gain test. Based on the data obtained, namely the pretest-posttest, which has been tested on students, and the t-test results obtained, namely t-count = 39,813 with t-table = 2,042. Acceptance test criteria Ha if t-count > t-table, then the Quiz Team and word wall learning models are said to be effective in improving learning outcomes through pretest-posttest value data. The pretest average obtained is 43.88, and the posttest average is 79.66. The value of n gain indicated an increase in understanding of the concept with a value of 0.65, which was categorized as effective.
Analyzing the Merdeka Curriculum Implementation at Pilot Islamic Elementary Schools in Semarang, Indonesia Purwanti, Kristi Liani; Rofiq, Mohammad; Fashihah, Istin’amatul; Romaniyah, Romaniyah
Journal of Integrated Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang in collaboration with PD PGMI Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jieed.v4i1.21249

Abstract

The study is focused on exploring the Merdeka Curriculum implementation at the pilot Islamic elementary schools in Semarang, Indonesia. It specifically examines aspects such as lesson planning, lesson implementation, P5RA implementation, assessment planning, and assessment implementation. The research was conducted using a descriptive qualitative method, gathering data through interviews, field observations, and documentation. The findings revealed that while the schools had incorporated the Merdeka Curriculum teaching module into their lesson planning, there were limitations regarding the variety of learning models and the integration of the Pancasila and Rahmatan Lil Alamin student profiles. Although learning methods varied, monotonous face-to-face teaching remained predominant. Implementing P5RA was effective, mainly through learning-based projects that enhanced student engagement. While the schools utilized various assessment techniques, there was room for improvement in fully integrating 21st-century skills. The assessment process included routine formative and summative assessments but lacked full integration of higher-order thinking skills (HOTS)-based assessment. Based on these findings, the study suggests the need for additional support and training for teachers and adapting learning modules to facilitate student-centered learning better.
PENDEKATAN KOMUNIKASI MASSA DALAM DAKWAH GUS IQDAM DI MAJELIS TAKLIM SABILU TAUBAH BLITAR Rofiq, Mohammad
JADID: Journal of Quranic Studies and Islamic Communication Vol. 3 No. 02 (2023): September
Publisher : Universitas Kiai Abdullah Faqih (UNKAFA) Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33754/jadid.v3i02.709

Abstract

Dakwah sebagai upaya penyebaran ajaran agama Islam, memiliki peranan yang krusial dalam membentuk pandangan dan perilaku umat. Salah satu pendakwah yang berhasil menciptakan dampak secara signifikan adalah Gus Iqdam melalui Majelis Taklim Sabilu Taubah di Blitar. Tulisan ini akan mengulas pendekatan komunikasi massa dalam dakwah yang disampaikan oleh Gus Iqdam melalui Majelis Taklim Sabilu taubah di Blitar, serta bagaimanakah dampak dari dakwah tersebut bagi masyarakat. Berdasarkan pendekatan komunikasi massa yang digunakan, dakwah Gus Iqdam mampu menarik perhatian, membentuk pemahaman, dan memperkuat identitas keagamaan dalam masyarakatnya. Kata Kunci: Pendekatan Komunikasi Massa, Dakwah, Majelis Taklim, Gus Iqdam. Abstract Dakwah, as an effort to disseminate the teachings of Islam, plays a crucial role in shaping the perspectives and behaviors of the community. One of the preachers who has successfully created a significant impact is Gus Iqdam through the Sabilu Taubah Taklim Assembly in Blitar. This article will discuss the mass communication approach in preaching conveyed by Gus Iqdam through the Sabilu Taubah Taklim Assembly in Blitar, as well as the impact of this preaching on society. Based on the mass communication approach employed, Gus Iqdam's preaching manages to capture attention, foster understanding, and reinforce religious identity within his community. Keywords: Mass Communication Approach, Da'wah, Taklim Assembly, Gus Iqdam.
Strategi Komunikasi Dakwah melalui Public Speaking KH. Abdul Ghofur Lamongan Jawa Timur Rofiq, Mohammad
JADID: Journal of Quranic Studies and Islamic Communication Vol. 4 No. 02 (2024): September
Publisher : Universitas Kiai Abdullah Faqih (UNKAFA) Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33754/jadid.v4i02.1286

Abstract

Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi dakwah melalui public speaking yang diterapkan oleh KH. Abdul Ghofur, seorang kiai terkemuka dari Lamongan, Jawa Timur. KH. Abdul Ghofur dikenal karena gaya ceramahnya yang humoris, lugas, dan menyentuh hati, yang mampu menarik perhatian berbagai kalangan. Strategi komunikasi yang digunakannya mencakup pendekatan personal dan dialogis, penggunaan bahasa sederhana, teknik storytelling, humor, penguasaan materi dan retorika yang kuat, serta adaptasi terhadap kondisi sosial dan budaya audiens. Pendekatan komunikasi personal dan dialogis menciptakan suasana yang interaktif dan akrab, sedangkan penggunaan bahasa yang sederhana memudahkan pemahaman pesan oleh jamaah. Teknik storytelling dan humor membuat dakwah menjadi lebih menarik dan mudah diingat, sekaligus mencairkan suasana dan menjaga perhatian audiens. Penguasaan materi dan retorika yang kuat memungkinkan beliau menyampaikan pesan agama dengan cara yang relevan dan persuasif. Selain itu, adaptasi terhadap kondisi sosial dan budaya audiens memastikan bahwa pesan dakwah sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang jamaah. Keseluruhan strategi ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang inklusif, adaptif, dan komunikatif dalam meningkatkan efektivitas dakwah di era modern. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi para pendakwah dalam mengembangkan metode komunikasi dakwah yang efektif dan kontekstual. Keyword: Public Speaking, Strategi Komunikasi Dakwah, dan Kh. Abdul Ghofur.
KULTUR SOSIAL KEAGAMAAN KELUARGA ALAWIYYIN DALAM PENGUATAN NILAI PENDIDIKAN ISLAM MODERAT DI SURABAYA Nisa’, Nanik Khoirotun; Rofiq, Mohammad
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 8 No. 9 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v8i9.7428

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat di berbagai belahan dunia telah menyaksikan meningkatnya ekstremisme dan intoleransi yang didasarkan pada penafsiran sempit dan radikal terhadap agama. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata untuk memperkuat nilai-nilai pendidikan Islam moderat sebagai alternatif yang positif dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan bentuk kegiatan keagamaan yang diadakan yang diadakan keluarga alawiyyin dalam penguatan nilai islam moderat. (2) Untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam melakukan kegiatan keagamaan keluarga alawiyyin dalam penguatan nilai pendidikan islam moderat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jennis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif yaitu pengumpulan dan penyususnan data yang kemudian diolah, dijelaskan, dan dianalisis. Informan penelitian yaitu ketua DPC Rabithah Alawiyah Surabaya, ketua peranan wanita, jama’ah majelis, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur sosial keagamaan Alawiyyin memiliki peran penting dalam penguatan nilai-nilai pendidikan Islam moderat. Di antara upaya yang dilakukan Alawiyyin adalah: 1. Mendirikan lembaga pendidikan. 2. Mengadakan daurah. Mengadakan majelis taklim. 4. Kegiatan sosial kemasyarakatan.Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor pendukung dan hambatan dalam upaya penguatan nilai-nilai pendidikan Islam moderat melalui kultur sosial keagamaan Alawiyyin. Faktor pendukung meliputi tradisi sejarah yang kuat, kerjasama dengan pihak lain, kepemimpinan inspiratif, guru yang kompeten, dan adanya sumber daya finansial. Sementara itu, faktor penghambat alawiyyin yaitu adanya perubahan sosial dan budaya masyarakat.Kata Kunci: Kultur sosial Keagamaan, Nilai Pendidikan Islam Moderat
ANALYSIS OF LEARNING STRATEGIES FOR STUDENTS WITH SPECIAL NEEDS (ABK) Fajrina, Rahmawati Lita; Rofiq, Mohammad
JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education) Vol 8, No 2 (2024): JMIE (JOURNAL OF MADRASAH IBTIDAIYAH EDUCATION)
Publisher : PD PGMI se Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32934/jmie.v8i2.680

Abstract

This study examines the analysis of learning strategies and obstacles for ABK at MI Darul Ulum Wates. The purpose of this study is to identify the most effective strategies and obstacles faced in supporting development and learning. The research approach applied to the research is qualitative descriptive. Interviews, documentation studies, and observational methods are all used in the data collection process. The data reduction procedure, data presentation, and conclusion reached are among the data analysis approaches used. The results of this study show that (1) this school accepts children with special needs as long as the school can still overcome it, (2) the learning strategy applied in this school uses the lesson repetition strategy, (3) the obstacles experienced are the limited competence of teachers in educating students with special needs, experience delays in receiving learning materials taught by teachers, the absence of special facilities and infrastructure,  such as various learning tools or support provided by the government for services for students with special needs. The implications of this study are ramifications include the necessity of enhancing teacher proficiency in instructing children with special needs (ABK) and the requirement for specialized infrastructure and resources to assist the learning process.