Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pertanggungjawaban Tentang Streamer Game Yang Mempromosikan Situs Slot Judi Online Saat Live Streaming Dalam Perspektif Hukum Pidana Tegar Charisma, Christian Alam; Septianita, Hesti
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024): UNES LAW REVIEW (Juni 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2125

Abstract

This research was motivated by game streamers who promoted online gambling slot sites during live streaming regarding saweran acceptance. This is because technology is increasingly advanced, especially social media, which not only has positive impacts, but negative impacts as well. This research uses a normative juridical method which uses the main source of secondary data through reviewing library materials including primary, secondary and tertiary legal materials. The data obtained was analyzed descriptively qualitatively. From the results of the discussion it can be concluded that Indonesia has gambling criminal regulations, such as the old Criminal Code Articles 303 and Article 542 which were later passed by Law Number 7 of 1974 changing the punishment in Article 303 and changing the mention of Article 542 to 303 bis, as well as Government Regulation Number 9 1981 concerning the implementation of gambling control and in Article 426, Article 427 of the new Criminal Code which will come into effect in 2026. Online gambling is regulated in Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions and its amendments. In terms of disseminating information, broadcast content is prohibited from containing gambling as stated in Article 27 of the ITE Law via internet-based electronic media. With the provisions, game streamers who are proven to be promoting online gambling and ordering their viewers to take part in gambling games in accordance with Article 55 of the Criminal Code can be held accountable with criminal sanctions in Article 45 paragraph (3) of the second amendment to the ITE Law with a heavier criminal threat than the previous provisions.
Cyber Space: A Dangerous World for Children (Analysis on Transnational Online Child Pornography) Septianita, Hesti; Rachmie, Synthiana
International Journal of Latin Notary Vol. 5 No. 1 (2024): Internasional Journal of Latin Notary, September 2024
Publisher : Magister Kenotariatan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61968/journal.v5i1.82

Abstract

International community has been paying attention on welfare of children for decades by passing laws regulating international actions as the endeavours to promote and achieve the goals on maintaining the safety and welfare of children of the world. Ironically, this crime of cyber-pornography involving underage individuals is not yet internationally regulated as a transnational organized crime making the perpetrators free to do this horrendous doing while children, the victims are still unprotected even though international law on child protection has been promulgated and in force. This writing will discuss crimes committed against children, mainly focused on online sexual abuse and exploitation with modus operandi structured and organized. The research aims to propose a notion on new category of transnational organized crime which is cyber child pornography by analyzing the elements of crime of transnational online child pornography. The research is conceptual research with philosophical and normative approaches. The idea to bring about the crime into a transnational organized crime should be an immediate action by promulgating an international legal instrument in effect considering the severity of the crime against the children’s future life.
Sosialisasi Legalitas Badan Usaha Sebagai Strategi Peningkatan Kapasitas Umkm Lansia di Kampung Inspirasi, Kabupaten Bandung Maruf, Irma Rahmawati; Septianita, Hesti; Tedjabuwana, Rosa; Noor, Nadiya Salsabila; Anggraeni, Ira; Bekawira; Annisa, Mega; Azka, Muhammad; Satriawan, Arif
Jurnal Abdimas Peradaban Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Peradaban
Publisher : Global Writing Academica Researching and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/xkzk4a52

Abstract

Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia), sehingga menuntut strategi pembangunan yang inklusif agar kelompok ini tetap dapat berkontribusi secara produktif. Salah satu pendekatan yang relevan adalah pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di tengah upaya transformasi regulasi UMKM, pemahaman terhadap bentuk badan usaha menjadi semakin penting. Namun demikian, rendahnya literasi hukum di kalangan pelaku UMKM lansia masih menjadi kendala utama dalam proses legalisasi usaha yang berkelanjutan. Untuk menjawab tantangan tersebut, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diselenggarakan di Kampung Inspisari, Kota Bandung, dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan literasi hukum para pelaku UMKM lansia. Metode pelaksanaan meliputi ceramah interaktif, simulasi peran, dan evaluasi partisipatif untuk memastikan pemahaman menyeluruh peserta. Hasil kegiatan menunjukkan metode Pendidikan hukum klinik efektif dalam peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai karakteristik hukum dari masing-masing bentuk badan usaha serta urgensi legalitas dalam mendukung akses pembiayaan dan perlindungan hukum. Antusiasme peserta mencerminkan tingginya kebutuhan terhadap edukasi legalitas yang sesuai dengan konteks komunitas.
Peningkatan Kesadaran Hukum Administrasi Kependudukan Bagi Kelompok Tani Masyarakat Desa Suntenjaya Septianita, Hesti; Rachmie, Synthiana
Jurnal Sosial & Abdimas Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sosial & Abdimas
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/93t7x203

Abstract

Mayoritas Warga Desa Suntenjaya RT 03 RW 13 khususnya pada kelompok tani masih kurang memahami pentingnya menjalankan tertib administrasi kependudukan dengan segala fungsinya. Kurangnya edukasi mengakibatkan warga desa tidak peduli terhadap dampak dari mengabaikan data administrasi kependudukan, karena masih terdapat beberapa warga yang tidak memperhatikan pembuatan akte kelahiran, akte kematian dan/atau akta perceraian padahal dampak yang ditimbulkan dapat merugikan warga, seperti pengurusan dan penyelesaian proses hutang-piutang, harta warisan, dan hak asuh anak. Dampak yang timbulkan dari ketidakpahaman ini menjadi dampak hukum yang mana pengurusannya harus melalui proses hukum. Maka dari itu perlu adanya peningkatan pemahaman mengenai pentingnya tertib administrasi kependudukan melalui penyuluhan hukum. Metode pelaksanaan penyuluhan hukum ini  yaitu metode observasi dan evaluasi yang mana terlebih dahulu dilakukan survey kepada instansi terkait, dalam survey ini dimusyawarahkan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan materi yang akan disampaikan saat pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah berupa Penyuluhan kepada kelompok tani masyarakat Desa Suntenjaya dengan cara memaparkan materi dan melakukan diskusi bersama mitra yang menjadi target sasaran dalam penyuluhan hukum. Capaian hasil dari penyuluhan tersebut yaitu meningkatkan kesadaran pentingnya melengkapi administrasi-administrasi kependudukan serta harus adanya peran aktif dari instansi terkait untuk membantu para warga yang belum mengetahui alur proses penyelesaian dokumen-dokumen administrasi kependudukan.
Pertanggungjawaban Tentang Streamer Game Yang Mempromosikan Situs Slot Judi Online Saat Live Streaming Dalam Perspektif Hukum Pidana Tegar Charisma, Christian Alam; Septianita, Hesti
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2125

Abstract

This research was motivated by game streamers who promoted online gambling slot sites during live streaming regarding saweran acceptance. This is because technology is increasingly advanced, especially social media, which not only has positive impacts, but negative impacts as well. This research uses a normative juridical method which uses the main source of secondary data through reviewing library materials including primary, secondary and tertiary legal materials. The data obtained was analyzed descriptively qualitatively. From the results of the discussion it can be concluded that Indonesia has gambling criminal regulations, such as the old Criminal Code Articles 303 and Article 542 which were later passed by Law Number 7 of 1974 changing the punishment in Article 303 and changing the mention of Article 542 to 303 bis, as well as Government Regulation Number 9 1981 concerning the implementation of gambling control and in Article 426, Article 427 of the new Criminal Code which will come into effect in 2026. Online gambling is regulated in Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions and its amendments. In terms of disseminating information, broadcast content is prohibited from containing gambling as stated in Article 27 of the ITE Law via internet-based electronic media. With the provisions, game streamers who are proven to be promoting online gambling and ordering their viewers to take part in gambling games in accordance with Article 55 of the Criminal Code can be held accountable with criminal sanctions in Article 45 paragraph (3) of the second amendment to the ITE Law with a heavier criminal threat than the previous provisions.
Legal and governance issues of donations based crowdfunding: an appraisal Nor, Mohd Zakhiri Md; Azhar, Alias; Rachmawati, Irma; Sumadikara, T. Subarsyah; Turmantar, Firman; Sumantry, Deden; Mulyadi, Leni Wini; Santika, Tisni; Septianita, Hesti; Saba, Irum
International Journal of Latin Notary Vol. 4 No. 1 (2023): Internasional Journal of Latin Notary, September 2023
Publisher : Magister Kenotariatan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61968/journal.v4i1.54

Abstract

Donation-based crowdfunding is now common in many countries in the world. It has been increasingly important, particularly during Covid-19, and is viewed as one of the strategies for addressing financial challenges in some segments of society. Government and non-governmental organizations. However, the scammer activities via crowdfunding are increasing and Malaysian laws are only regulated the Equity Crowdfunding (ECF) and Peer to Peer Financing (P2P) This paper will focus the discussion of Malaysia's legal framework for crowdfunding. The paper investigates the issues surrounding donation-based crowdfunding in Malaysia. This paper employs qualitative methodology and phenomenology as a case design. Data will be gathered from statues, journals, and other written materials. Thematic and content analysis will be used to analyse the data. This paper discovered that there are issues with donation-based crowdfunding conducted by individuals or non-governmental organizations. This paper concludes thatthere is a pressing need to regulate donation-based crowdfunding in Malaysia in order for it to achieve the donor goals and Maqasid Syariah.
Evaluating The Impact And Legal Framework Of The Cabotage Principle In Coastal State Shipping Abdullah, Kamarulnizam; Rachmawati, Irma; Septianita, Hesti
International Journal of Latin Notary Vol. 4 No. 2 (2024): Internasional Journal of Latin Notary, March 2024
Publisher : Magister Kenotariatan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61968/journal.v4i2.78

Abstract

The Cabotage Principle grants coastal states the authority to exclusively regulate domestic shipping within their waters. This principle allows coastal nations to prohibit foreign vessels from navigating and trading along their coastlines without permission and for clear, justified reasons. In Indonesia, foreign vessels are restricted from entering its waters unless expressly authorized. The study aims to evaluate the impact on indigenous and foreign coastal shipping firms and explore how the policy can be leveraged to enhance business opportunities for local ship operators in the coastal shipping sector. Data was collected on the charter fees for numerous regional and foreign cabotage vessels for each year within the scope of this study, assuming comparable charter rates for ships from both groups. The resulting model proposes a legal framework for the cabotage principle that involves key stakeholders, including ports, local governments, legislatures, and academic institutions. The specific goal of this research is to inform policy-making, regional studies, and international law.
Reformulasi Kebijakan Sanksi Pidana Uang Kompensasi Negara Terhadap Kerugian Akibat Perbuatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Nesa, Mahanda Purnifa; Septianita, Hesti
UNES Law Review Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/6kz03y21

Abstract

Kompensasi diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan Kepada Saksi dan Korban dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Kedua peraturan ini mencantumkan jenis tindak pidana yang dapat diberikan kompensasi oleh negara. Namun, kompensasi terkait korban tindak pidana yang pelakunya orang dengan gangguan jiwa tidak termasuk jenis tindak pidana yang dapat diberikan kompensasi. Pasalnya, korban tetap memiliki hak untuk mendapatkan kompensasi dan seharusnya negara mengambil alih karena sang pelaku tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pertimbangan pemerintah Indonesia terkait uang kompensasi negara terhadap kerugian akibat tindak pidana dan bagaimana formulasi kebijakan pemberian kompensasi oleh negara kepada korban tindak pidana akibat perbuatan orang dengan gangguan jiwa. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif-kualitatif dan ditulis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah keterbatasan anggaran yang dimiliki LPSK menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keterbatasan jenis tindak pidana yang dapat diberikan kompensasi. Pemerintah perlu membuat regulasi yang mengatur pemberian kompensasi kepada korban dari pelaku yang tidak dapat dimintai pertanggungjawaban, termasuk mekanisme, sumber pendanaan serta prosedurnya.