Penelitian ini mengkaji integrasi ChatGPT dalam pembelajaran pemrograman komputer melalui rancangan penelitian eksperimental di lima sekolah menengah kejuruan di Malang, Indonesia. Penelitian menggunakan rancangan jenis static group pretest-posttest dengan 142 peserta didik pada jurusan rekayasa perangkat lunak dan jaringan komputer. Penelitian ini membuktikan seperti apa pengaruh ChatGPT terhadap performa kognitif, kolaborasi tim, dan pemecahan masalah kreatif dalam pembelajaran pemrograman komputer. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan dalam performa kognitif antara kelompok eksperimen dan kontrol (Cohen’s d = 0,94, p < 0,01), dengan tim menunjukkan peningkatan 52,00% dalam efisiensi kegiatan kolaboratif (Cohen’s d = 0,85, p < 0,01). Tim yang menggunakan ChatGPT menunjukkan peningkatan 41,00% dalam pemecahan masalah kreatif (Cohen’s d = 0,82, p < 0,01), khususnya dalam pemikiran algoritmik dan optimasi kode. Namun, 34,00% subjek penelitian menunjukkan penurunan kemampuan pengkodean praktis meskipun pemahaman teoretis meningkat. Temuan ini berkontribusi pada diskursus integrasi teknologi kecerdasan buatan dalam pembelajaran pemrograman, dan menyoroti pentingnya keseimbangan antara bantuan teknologi dan pengembangan kompetensi yang otentik. Implikasinya dapat diberlakukan pada konteks perancangan kurikulum, strategi pedagogis, serta integrasi kecerdasan buatan yang lebih terstruktur untuk mendorong kreativitas dan kompetensi kolaboratif yang esensial bagi industri teknologi informasi.