Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MAHESA : Malahayati Health Student Journal

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit Nisma, Nisma; Hidayah, Nurul; Jamil, Nurul
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.143 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10478

Abstract

ABSTRACT The morbidity and mortality that occurs in pregnant women is due to a lack of knowledge regarding the causes, effects and management of complications that occur during pregnancy. Lack of knowledge of pregnant women causes mothers to be unable to carry out early detection because they do not recognize the danger signs of pregnancy so that complications of pregnancy are often handled late. This study aims to identify mother's knowledge about early detection of danger signs of pregnancy at the Tambelan Sampit Health Center. This type of research is a type of descriptive research. Sampling in this study using total sampling. Research respondents were pregnant women who checked their pregnancies at the Tambelan Sampit Health Center. The research instrument was a questionnaire regarding the knowledge of pregnant women regarding the detection of danger signs of pregnancy. The results of the study showed that the majority of respondents had sufficient knowledge of 17 respondents (33.3%), had good knowledge of 7 respondents (23.3%) and a small portion had less knowledge of 6 respondents (20%). The conclusion of this study is that the majority of mothers who check their pregnancies at the Tambelan Sampit Health Center have sufficient knowledge about early detection of danger signs of pregnancy.  Keywords: Knowledge, Pregnancy, Early Detection  ABSTRAK Mordibitas dan mortalitas yang terjadi pada ibu hamil disebabkan masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab, akibat dan penanggulangan komplikasi yang terjadi selama kehamilan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil menyebabkan ibu tidak dapat melakukan deteksi dini karena tidak mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga seringkali penanganan komplikasi kehamilan terlambat tertangani. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang deteksi dini tanda bahaya kehamilan  di Puskesmas Tambelan Sampit. enis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pengembilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Responden penelitian adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit. Instrument penelitian berupa kuesioner tetang pengetahuan ibu hamil tetang deteksi tanda bahanya kehamilan. Hasil penelitian menujukan responden Sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 17 responden (33,3%),berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,3%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%).Simpulan penelitian ini ialah bebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit memiliki pengetahuan cukup tetang deteksi dini tanda bahaya kehamilan.Kata Kunci: Pengetahuan, Kehamilan, Deteksi Dini
Pengalaman Supportive Environtment Dalam Tiap Tahap Recovery Survivor Skizofrenia di Kalimantan Barat Hidayah, Nurul; Rahmawati, Nadia; Nisma, Nisma
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i2.13175

Abstract

ABSTRACT The treatment of mental disorders in Indonesia currently still relies on the principle of cure alone as the main therapy. In fact, the causes of mental disorders are multicomplex and do not stand alone, starting from genetic factors, birth conditions, brain injury, trauma, social pressure, and stress can cause mental disorders. Therefore, there is a need for a solution to overcome this disease by empowering patients, through a recovery process with support from those closest to them (supportive environment). Supportive environments have an important role in mental disorders, whether they are the cause of mental disorders or the process of treating and healing individuals or family members who experience mental disorders. The recovery process that patients undergo is not just to recover from illness, but to make the lives of people who experience limitations due to their illness more meaningful. Recovery emphasizes that although individuals cannot control the symptoms of their illness, they can control their lives. This research is to explore the life experiences of supportive environment components in each stage of recovery of schizophrenia survivors in West Kalimantan. This research design uses descriptive qualitative with a descriptive phenomenological approach. The population in the research is the supportive environment component. The number of participants was determined using a purposive sampling technique, namely 6 participants consisting of 4 families who cared for schizophrenia survivors and 2 nurses in charge of social welfare programs at the Community Health Center. Supportive environment experiences were explored through in-depth interviews and data analysis using the Colaizzi method. 3 themes were obtained from the research, namely: 1) Economic and psychological burden on families as caregivers, 2) Lack of knowledge of nurses in carrying out early detection of mental health and 3) Lack of completeness of supporting human health services at Community Health Centers. Keywords: Recovery, Supportive Environment, Schizophrenia Survivor  ABSTRAK Penanganan gangguan jiwa yang ada di Indonesia saat ini masih mengandalkan prinsip cure  saja sebagai terapi utama. Padahal, penyebab gangguan jiwa itu multikompleks tidak berdiri sendiri mulai dari faktor genetis, kondisi para-kelahiran, cedera otak, trauma, tekanan sosial, hingga stres bisa menyebabkan gangguan mental. Oleh sebab itu perlu adanya solusi untuk mengatasi penyakit tersebut dengan cara melakukan pemberdayaan pada pasien, melalui sebuah proses recovery dengan dukungan dari orang terdekat (supportive environtment). Supportive environtment memiliki peranan penting terhadap gangguan jiwa entah menjadi penyebab dari gangguan jiwa ataupun proses pengobatan dan penyembuhan individu atau anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Proses recovery yang dijalani pasien bukan hanya untuk sekadar pulih dari penyakit, tapi untuk membuat kehidupan orang yang mengalami keterbatasan akibat penyakitnya menjadi lebih berarti. Recovery menekankan bahwa meskipun individu tidak bisa mengontrol gejala penyakitnya tapi mereka bisa mengontrol kehidupan mereka. Penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi pengalaman hidup komponen supportive environtment dalam tiap tahap recovery survivor skizofrenia di Kalimantan Barat. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Populasi dalam penelitian yaitu komponen supportive environtment. Jumlah partisipan ditentukan  melalui teknik purposive sampling yakni 6 partisipan yang terdiri dari 4 orang keluarga yang merawat survivor skizofrenia  dan 2 orang perawat penanggung jawab program keswa di Puskesmas. Pengalaman supportive environtment digali melalui wawancara mendalam dan analisa data menggunakan metode Colaizzi. Penelitian diperoleh 3 tema yaitu : 1) Beban ekonomi dan psikologis keluarga sebagai caregiver, 2) Kurangnya pengetahuan perawat dalam melakukan deteksi dini Kesehatan jiwa dan 3) Kurangnya kelengkapan penunjang pelayanan keswa di Puskesmas. Kata Kunci: Recovery, Supportive Environtment, Survivor Skizofrenia