Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The potential of traditional balinese spices against the growth of Salmonella sp in vitro Jirna, I Nyoman; Sudarmanto, I Gede; Kurniawan, Surya Bayu; Ratih, Gusti Ayu Made; Rasyid, Burhannuddin
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 9 No 1 (2020): 2020 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/teknolabjournal.v9i1.200

Abstract

Prevention by utilizing medicinal plants can be used as an alternative treatment. This study aims to identify active antimicrobial substances and test the antimicrobial potential of traditional Balinese spices, namely Basa Selem, Basa Gede, Basa Wangen, Basa Bawang Jahe, and Basa Rajang against Salmonella sp bacteria in vitro. The True-experimental method with Posttest only-control design was used in this study, by intervening in the treatment group as well as the presence of positive and negative controls. The maceration method with 96% EtOH solvent was used to extract active substances and identify the levels of antimicrobial active substances. The TLC Spectrophotodensitometer instrument and the diffusion method (discs) were used to test antimicrobial potential. Data analysis was performed using the one-way ANOVA test. All five samples showed flavonoids, alkaloids, tannins, and phenols in qualitative tests. Based on quantitative test results of five samples, the highest compound content obtained in Basa Wangen (6.66 mg/ml of tannins), Basa Gede (3.74 mg/ml of flavonoids), Basa Bawang Jahe (2.49 mg/ml of tannins), Basa Selem (2.87 mg/ml of tannin), and Basa Rajang (6.96 mg/ml of flavonoids). There are differences in the antimicrobial potential of various types of traditional Balinese spices against the growth of Salmonella sp in vitro (sig = 0.037). The traditional Balinese spices have the antimicrobial potential of the intermediate category with a range of inhibition (16-20 mm) based on the NCCLS standard.
Identifikasi Cacing Pita (Taenia solium) dengan Metode Mikroskopis dan Nested PCR Rinawati, Luh Putu; Yanty, Jannah Sofi; Kurniawan, Surya Bayu; Bekti, Heri Setyo; Antarini, Anak Agung Nanak; Puryana, I Gusti Putu Sudita; Dewi, Pande Putu Ayu Patria; Rakhmawati, Aprilia
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v13i1.4531

Abstract

Taenia solium merupakan parasit yang dapat menimbulkan infeksi taeniasis dan sistisekosis. Di Indonesia terutama di Bali kejadian taeniasis tinggi yang disebabkan kebiasan masyarakatnya mengonsumsi “lawar pork”. Daging babi yang terinfeksi dapat menjadi sumber penularan T. solium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi T. solium menggunakan metode mikroskopis dan Nested PCR. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan desain observasional yang dilakukan terhadap 26 sampel yang diperiksa secara mikroskopis dan molekuler menggunakan Nested PCR dengan primer spesifik terhadap gen Tso31. Dari hasil penelitian menggunakan metode mikroskopis diperoleh sebanyak 21 sampel yang positif yang mengandung bagian cacing dan telur cacing, sedangkan dengan metode Nested PCR diperoleh 2 sampel positif yang memiliki berat molekul 234 bp. Identifikasi T. soliumpada manusia penting karena diperlukan untuk memberikan pengobatan tepat waktu pada penderita sekaligus untuk memutus rantai penularan parasit tersebut.
Penyuluhan Penyakit Tidak Menular Dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Pemangku di Kawasan Suci Pura Agung Besakih Habibah, Nur; Dharmawati, I Gusti Agung Ayu; Dhyanaputri, I Gusti Ayu Sri; Burhannuddin, Burhannuddin; Bekti, Heri Setiyo; Sundari, Cokorda Dewi Widhya Hana; Arjani, Ida Ayu Made Sri; Mastra , Nyoman; Kurniawan, Surya Bayu
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v5i2.158

Abstract

Pura Agung Besakih merupakan Pura Agung terbesar di Bali tempat persembahyangan umat Hindu sekaligus menjadi tujuan wisata. Para pemangku yang bertugas memimpin persembahyangan di pura tersebut sebagian besar berusia lebih dari 50 tahun dan termasuk dalam kelompok berisiko penyakit tidak menular (PTM). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang PTM serta melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol total. Kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu sosialisasi, penyampaian materi, pemeriksaan kesehatan dan konsultasi hasil pemeriksaan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan tentang PTM. Pemeriksaan terhadap para pemangku menunjukkan diagnosa tekanan darah normal dan tinggi, sedangkan kadar kolesterol terdiagnosa normal, di ambang batas dan tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan pendampingan untuk menindaklanjuti aktivitas yang dilakukan dalam mencegah kejadian PTM.
PENYULUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KADAR CHOLINESTERASE PADA DARAH PETANI DI DESA WISATA PINGE KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN Widhya Hana Sundari, Cokorda Dewi; Sri Dhyanaputri, I Gusti Ayu; Sri Arjani, Ida Ayu Made; Kurniawan, Surya Bayu; Suryaningsih, Putu Ayu; Dwija Putra, I Gusti Ngurah
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 4 (2024): OKTOBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i4.3793

Abstract

Pestisida merupakan bahan beracun yang dapat menyebabkan gangguan kesesehatan pada manusia dan mahluk hidup termasuk menimbulkan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Pestisida masuk ke dalam tubuh  melalui kulit, saluran pernafasan dan pencernaan.   Pestisida meracuni manusia dapat terjadi mulai saat mempersiapkan bahan, penyemprotan, pencucian alat dan penyimpanan kembali pestisida. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan pestisida, penggunaan APD dan pemeriksaan kadar cholinesterase pada khalayak sasaran. Sebagai khalayak sasaran adalah para petani di desa wisata Pinge kecamatan Marga Kabupaten Tabanan berjumlah 40 orang. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, pendampingan praktik K3 dan pemeriksaan kadar cholinesterase.  Hasil pengabdian,  khalayak sasaran sebagian besar (60%) berjenis kelamin laki-laki dan berpendidikan SMA 37.5%. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan peningkatan pengetahuan petani tentang pestisida katagori baik dari 32.5% menjadi 90%. Hasil pemeriksaan kadar cholinesterase menunjukkan sebagian besar (92,5%) petani tidak mengalami keracunan. Disarankan para petani selalu menggunakan APD  pada saat mempergunakan pestisida
PENYULUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KADAR CHOLINESTERASE PADA DARAH PETANI DI DESA WISATA PINGE KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN Widhya Hana Sundari, Cokorda Dewi; Sri Dhyanaputri, I Gusti Ayu; Sri Arjani, Ida Ayu Made; Kurniawan, Surya Bayu; Suryaningsih, Putu Ayu; Dwija Putra, I Gusti Ngurah
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 4 (2024): OKTOBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i4.3793

Abstract

Pestisida merupakan bahan beracun yang dapat menyebabkan gangguan kesesehatan pada manusia dan mahluk hidup termasuk menimbulkan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Pestisida masuk ke dalam tubuh  melalui kulit, saluran pernafasan dan pencernaan.   Pestisida meracuni manusia dapat terjadi mulai saat mempersiapkan bahan, penyemprotan, pencucian alat dan penyimpanan kembali pestisida. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan pestisida, penggunaan APD dan pemeriksaan kadar cholinesterase pada khalayak sasaran. Sebagai khalayak sasaran adalah para petani di desa wisata Pinge kecamatan Marga Kabupaten Tabanan berjumlah 40 orang. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, pendampingan praktik K3 dan pemeriksaan kadar cholinesterase.  Hasil pengabdian,  khalayak sasaran sebagian besar (60%) berjenis kelamin laki-laki dan berpendidikan SMA 37.5%. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan peningkatan pengetahuan petani tentang pestisida katagori baik dari 32.5% menjadi 90%. Hasil pemeriksaan kadar cholinesterase menunjukkan sebagian besar (92,5%) petani tidak mengalami keracunan. Disarankan para petani selalu menggunakan APD  pada saat mempergunakan pestisida