Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengolahan Dan Peningkatan Nilai Jual Jagung Di Desa Sesait Kecamatan Kayangan Sugiartha, I Wayan; Parnadi, Lalu Ali Yazid; Sabatin, Diva Balqis Syadina; Humaira, Humaira; Hadi, Banu Aqram; Agustina, Tami Laeli; Novita, Riska; Wahyusa, Venoya Nur Aulia; Aini, Miftahul; Luckyansyah, Muhammad Yogi; Kosamah, Nobertus N.
Portal ABDIMAS Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v2i1.4031

Abstract

Desa Sesait merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Desa ini mempunyai potensi pertanian yang cukup menjanjikan terutaman pada tanaman jagung. Namun kendala yang terlihat di desa ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu tujuan KKN PMD Pertanian Maju dan Berkelanjutan Universitas Mataram 2023 adalah untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat terkait pengolahan jagung dan peningkatan nilai jual jagung melalu programi pemanfaatan produk makanan olahan keripik berbahan jagung yang bernilai ekonomis, dan menjadi peluang tambahan peningkatan ekonomi masyarakat di Desa Sesait. Metode yang digunakan yaitu survey, observasi, praktik, dokumentasi, dan promosi. Hasil dari pengolahan dan peningkatan nilai jual jagung yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah hasil jagung, meningkatkan nilai jual jagung yang ada, meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sesait.
Sosialisasi Bangunan Sederhana Tahan Gempa Dari Beton Bertulang dan Bambu Plester di Desa Sesait Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara Sugiartha, I Wayan; Suparjo; Rawiana, Shofia; Anshari, Buan
Portal ABDIMAS Vol. 2 No. 02 (2024): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v2i02.6013

Abstract

Peristiwa gempa Lombok pada bulan Juli 2018 menimbulkan dampak terbesar pada sektor permukiman yaitu sebesar 72,43%. Hal ini menyadarkan kita semua bahwa dalam membangun rumah haruslah mengikuti kaidah pembangunan rumah tahan gempa. Sebagian besar masyarakat khususnya yang berada di Desa Sesait dalam membangun rumah untuk tempat tinggalnya maupun fasilitas umum masih belum sepenuhnya mengikuti kaidah rumah tahan gempa. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi khususnya kepada para tukang bangunan tentang bagaimana tata cara membangun rumah yang lebih tahan terhadap bahaya gempa. Disisi lain, potensi tanaman bambu di Kecamatan Kayangan cukup melimpah namun pemanfaatannya belum optimal khususnya untuk membuat rumah yang aman dari gempa bumi. Tujuan dari sosialisasi ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Sesait dan sekitarnya tentang pembangunan rumah dari pasangan batu dengan struktur beton bertulang dan rumah bambu plester yang tahan gempa. Metode kegiatan yang dilaksanakan dikemas dalam bentuk demo dan sosialisasi. Demo dilakukan untuk menjelaskan secara langsung bagaimana cara membuat rumah dari pasangan batu dengan struktur beton bertulang dan rumah bambu plester yang tahan gempa. Adapun kegiatan sosialisasi ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan sosialisasi, pembuatan materi dan gambar-gambar desain sebagai alat bantu sosialisasi, koordinasi dengan Kepala Desa dan menentukan jadwal dan lokasi/tempat sosialisasi. Dari hasil sosialisasi terlihat bahwa masyarakat desa Sesait telah mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang bangunan sederhana tahan gempa dari beton bertulang dan bambu plester. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan dapat ditularkan kepada keluarga dekat dan masyarakat disekitarnya.
KUAT TARIK SAMBUNGAN BAMBU DENGAN PERKUATAN KLEM DAN PENGISI BERBASIS PLASTIK PET PADA BERBAGAI VARIASI DIAMETER BAUT: Tensile Strength of Bamboo Connections with Clamp Reinforcement and PET Plastic Based Filler in Various Bolt Diameters Sugiartha, I Wayan; Suparjo; Miko Eniarti; Shofia Rawiana; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 12 No 1 (2025): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v12i1.386

Abstract

Salah satu kelemahan dari bambu adalah ketidakmampuannya dalam menahan tekanan geser, terutama pada bagian sambungan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan bambu dalam menahan tegangan geser, para peneliti melakukan studi seperti penambahan bahan pengisi dan penggunaan klem dari plastik serat. Namun, penerapan klem plastik serat masih dirasa kurang mampu untuk mencegah terjadinya kegagalan geser pada bambu. Berangkat dari fakta ini maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan performa sambungan bambu klem dengan penambahan pengisi plastik PET. Sistem sambungan yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari pelat buhul, klem, bambu berpengisi, dan baut sebagai konektor. Variasi baut yang digunakan dalam penelitian ini adalah baut dengan diameter 10 mm, 12 mm, 16 mm, dan 19 mm. Benda uji yang telah dirakit dilakukan pengujian menggunakan jack hidrolik dengan bantuan rangka pembebanan. Beban diterapkan secara bertahap sampai terjadi kegagalan pada sambungan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar diameter baut semakin besar kuat tarik sambungan bambu yang dihasilkan. Kontribusi pengisi pada sistem sambungan di pengujian ini hanya berkisar sebesar 10%. Pola kegagalan yang terjadi pada sambungan bambu adalah pola kegagalan tipe I, hal ini ditandai dengan terjadinya kerusakan pada bambu, pengisi dan baut yang bengkok khususnya pada baut diameter kecil (kelangsingan besar).
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA) SEBAGAI BAHAN ALAMI PENGAWET BAMBU DENGAN METODE GRAVITASI: The use of Neem (Azadirachta Indica) Leaves Extract as the Natural Bamboo Preservation with Gravitation Method Primasatya, Dimas; Sugiartha, I Wayan; Rofaida, Aryani
Spektrum Sipil Vol 3 No 1 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kelemahan bambu dalam pemanfaatannya sebagai bahan konstruksi adalah bambu tidak tahan terhadap serangan perusak biologis seperti kumbang bubuk, rayap, dan jamur. Karena itu berbagai upaya pengawetan bambu telah dilakukan baik yang bersifat tradisional maupun modern menggunakan bahan kimai yang mahal dan berbahaya. Oleh karena itu untuk mendapatkan bahan pengawet yang tidak hanya murah dan mudah mendapatkannya tetapi juga ramah terhadap lingkungan, maka penelitian bahan pengawet perlu dikembangkan. Salah satu bahan alami yang dapat dikembangkan adalah tanaman mimba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai retensi dan penetrasi ekstrak daun mimba pada bambu petung dengan berbagai variasi konsentrasi, serta konsentrasi yang efektif dari ekstrak daun mimba sebagai bahan pengawet bambu. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Fakultas Teknik dan Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram. Pelaksanaan penelitian didahului dengan melakukan pengujian pendahuluan berupa pengujian kadar air untuk bambu dan pengujian kandungan kimia ekstrak daun mimba. Selanjutnya mengekstrak daun mimba dengan cara diblender dan ditambahkan air untuk mencapai konsentrasi yang diinginkan yaitu 0%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15%. Pemasukan masing-masing ekstrak daun mimba ke dalam bambu dilakukan dengan metode gravitasi. Beberapa parameter yang diamati pada penelitian ini adalah retensi, penetrasi, moralitas rayap dan derajat serangan rayap kayu kering. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar tingkat konsentrasi ekstraksi maka nilai retensi dan penetrasi cenderung bertambah. Hasil pengujian retensi dan penetrasi berturut-turut untuk konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% adalah 2,458 kg/m³, 4,291 kg/m³, 7,172 kg/m³, 9,860 kg/m³ dan 11,370 kg/m³ untuk pengujian nilai retensi, sedangkan untuk nilai penetrasi adalah berkisar 20%, 26%, 30%, 34%, dan 37%. Demikian juga dengan pengujian efektifitas, semakin besar konsentrasi ekstraksi semakin baik daya tahan bambu terhadap serangan rayap. Hasil pengujian moralitas rayap berturut-turut untuk konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% adalah berkisar 37%, 57%, 80%, 93%, dan 100% dan kehilangan berat sampel berturut-turut untuk konsentrasi 0%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% adalah berkisar 30%, 16%, 11%, 6%, 5%, dan 2%.
KINERJA KOLOM KAYU HOLLOW LAMINASI PADA BERBAGAI VARIASI LUAS LUBANG: Performance of Hollow Laminated Timber Columns at Various Opening Area Saputra, Arrijal; Sugiartha, I Wayan; Rofaida, Aryani
Spektrum Sipil Vol 2 No 2 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterbatasan ukuran kayu saat ini menyebabkan masalah tersendiri dalam hal memenuhi kayu sebagai bahan struktural. Pemanfaatan kayu laminasi dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan kayu solid dengan dimensi besar sebagai bahan struktural. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau kapasitas tekan kolom kayu hollow sejajar arah serat dengan memvariasikan luas lubang dan menyamakan momen inersia pada jenis kolom pendek. Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanis kayu yakni pengujian kadar air, berat jenis, kuat tekan sejajar serat, dan kuat lekat. Adapun variasi luas lubang kolom kayu hollow yang digunakan dalam pengujian yakni 40%, 30%, 20%, dan solid dengan dimensi 15/15 cm. Kemudian pengujian kolom kayu dilakukan menggunakan alat Hidraulic jack dengan kapasitas 50 ton. Pembebanan menggunakan jenis beban statis jangka pendek dan sejajar serat batang dengan asumsi perletakan sendi-sendi. Pembacaan pembebanan dilakukan secara mekanis dan dilakukan setiap kenaikan 1 ton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil persentase luas lubang maka semakin besar kapasitas pembebanan yang diterima oleh kolom dengan nilai rata-rata setiap prosentase luas lubang 40%, 30%, 20% dan solid berturut-turut yakni 266,667 KN, 303,333 KN, 350,00 KN, dan 376,667 KN. Pola keruntuhan yang terjadi pada kolom kayu hollow dan solid adalah keruntuhan tekan atau keruntuhan material (crushimg failure).
PENGARUH EKSTRAK DAUN MIMBA SEBAGAI BAHAN ALAMI PENGAWET BAMBU TERHADAP SIFAT MEKANIK BAMBU PETUNG: The Influence of the Extraction of Mimba Leaves as a Natural Preservation Towards the Mechanical Properties of Petung Bamboo Gunawan, Ivan; Sugiartha, I Wayan; Anshari, Buan
Spektrum Sipil Vol 2 No 1 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu sebagai bahan konstruksi sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia, namun bambu memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap serangan perusak biologis, hal ini juga berpengaruh terhadap kekuatan dari bambu itu sendiri. Pemanfaatan bahan kimia untuk pengawetan dapat dikatakan cukup efektif, namun penggunaan bahan kimia tersebut memiliki kendala seperti tidak ramah lingkungan dan untuk mendapatkan ijin membeli bahan kimia tersebut tergolong susah. Salah satu bahan alami yang memiliki daya racun terhadap serangga adalah tanaman mimba. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengawetan dengan ekstrak daun mimba terhadap kekuatan mekanik bambu petung. Penelitian ini didahului dengan melakukan pengujian pendahuluan berupa pengujian kadar air dan berat jenis bambu. Selanjutnya dilakukan pengawetan, dan diakhiri dengan pengujian sifat mekanik berupa uji kuat tekan, kuat tarik, dan kuat geser bambu petung. Dari hasil pengujian terlihat bahwa adanya variasi perubahan sifat mekanik bambu petung setelah diawetkan dengan ekstrak daun mimba yaitu ada yang meningkat dan ada pula yang menurun. Perubahan sifat mekanik tersebut menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini membuktikan bahwa pengawetan bambu dengan ekstrak daun mimba tidak begitu berpengaruh terhadap kekuatan mekanik bambu petung.
INVESTIGASI KOLOM DENGAN PENAMPANG BERLUBANG BERBASIS KAYU LOKAL: Investigation of Short Hollow Column of Local Timber Rofaida, Aryani; Sugiartha, I Wayan; Saputra, Rangga
Spektrum Sipil Vol 2 No 1 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah lama dikenal masyarakat, didapatkan dari semacam tanaman yang tumbuh di alam yang dapat diperbaharui secara alami. Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi tidak hanya didasari oleh kekuatannya saja, akan tetapi juga didasari oleh keindahannya. Keterbatasan ukuran kayu saat ini menyebabkan masalah tersendiri dalam hal memenuhi kayu sebagai bahan struktural. Pemanfaatan kayu laminasi dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan kayu solid dengan dimensi besar sebagai bahan struktural. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas tahanan penampang kolom kayu hollow dan mengetahui pola keruntuhannya kayu hollow. Penelitian pendahuluan yang dilakukan berupa pengujian sifat fisik dan sifat mekanik kayu.Selanjutnya dilakukan kegiatan utama secara bertahap yaitu pembuatan benda uji kolom kayu hollow dengan dimensi 12,5 cm x 12,5 cm dan tebal 2,5 cm. Pengujian kolom kayu hollow dilakukan dengan pembebanan statis jangka pendek yang ditempatkan secara sentris.. Hasil Investigasi menunjukkan bahwa Kapasitas tahanan tekan rata – rata penampang kolom’sebesar 34,566 MPa.. Sedangkan Pola keruntuhan yang terjadi pada kolom kayu hollow yakni keruntuhan tekan atau keruntuhan material (crushing failure).
KARAKTERISTIK MEKANIK BATU ALAM TIRUAN BERBAHAN BAKU TRAS: Mechanical Characteristic of Artificial Stone Made of Trass Sugiartha, I Wayan
Spektrum Sipil Vol 1 No 1 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tras adalah bahan alami yang banyak terdapat di pulau Lombok dan belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan bangunan. Tras diketahui mengandung unsur silika yang cukup tinggi, dimana unsur tersebut diketahui dapat mengikat semen dengan baik, sehingga dengan penggunaan bahan ini untuk pembuatan batu alam tiruan, diharapkan dapat mengurangi pemakaian semen. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap sifat mekanik yaitu kuat tekan, tarik belah dan beban impact batu alam tiruan dari campuran semen dan tras. Penelitian ini didahului dengan pemeriksaan bahan meliputi pemeriksaan fisik agregat dan pemeriksaan kandungan kimianya. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji. Benda uji dibuat dengan 5 (lima) variasi campuran dengan perbandingan semen : tras sebagai berikut; 1 : (2, 4, 6, 8, dan 10) . Dimensi benda uji yang dibuat adalah 40 cm x 10 cm x 17 cm. Pengujian dilakukan pada saat benda uji berumur 28 hari, yang meliputi pengujian tekan, tarik belah dan beban impact. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa kuat tekan masing-masing variasi campuran berturut-turut sebesar 11,558 Mpa, 9,442 Mpa, 7,592 Mpa, 6,333 Mpa, dan 5,742 Mpa. Kuat tarik belah berturut-turut sebesar 1,692 Mpa, 1,053 Mpa, 0,779 Mpa, 0,679 Mpa, dan 0,557 Mpa. Sedangkan untuk kuat beban impact berturut-turut sebesar 903,9 Joule, 747,96 Joule, 563,04 Joule, 434,7 Joule, dan 288,42 Joule. Keseluruhan benda uji memenuhi kualifikasi menurut SII.0284-80. Campuran yang optimum ditinjau dari kekuatan dan nilai ekonomis adalah campuran 1 : 6.
TINJAUAN KUAT ACUAN KAYU LOKAL BERDASARKAN ATAS PEMILAHAN SECARA MEKANIK: Review of Reference Wood Strong Local Sorting Based on the Mechanical Rofaida, Aryani; Sugiartha, I Wayan; Pathurahman, Pathurahman; Anshari, Buan
Spektrum Sipil Vol 1 No 2 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecenderungan pemakaian kayu akan terus meningkat, baik untuk keperluan struktural maupun industri. Hal ini perlu diimbangi dengan pengetahuan jenis kayu, sifat dan cara pengolahan kayu agar kayu dapat digunakan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan kayu yang semakin meningkat dimasa yang akan datang dan untuk memperoleh nilai manfaat kayu yang sebesar-besarnya dari hutan saat ini tidak dapat lagi dipisahkan dari perhatian terhadap pemanfaatan jenis kayu dari jenis pohon kurang dikenal. Namun sebelum menggunakan kayu dari jenis pohon kurang dikenal untuk tujuan tertentu, terlebih dulu perlu dilakukan penelitian mengenai sifat dasar dan kemungkinan pemanfaatan kayu dari jenis pohon tersebut. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dijumpai, sering dipakai dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Berat jenis kayu lebih ringan bila dibanding baja ataupun beton, selain itu kayu juga mudah dalam pengerjaannya. Ketepatan pemilihan jenis kayu untuk sesuatu pemakaian memerlukan pengetahuan tentang sifat dasarnya. Sifat dasar tersebut, diantaranya berat jenis, kekuatan dan stabilitas dimensi. Faktor ini dipengaruhi oleh sifat anatomi kayu. Eksperimen pengujian kayu adalah digunakan kayu kayu lokal dari Nusa Tenggara Barat yaitu Kayu Menggaris, Rajumas dan Meranti. Untuk mengetahui mutu kayu dilakukan pengujian sifat fisik diantaranya pengujian kadar air dan berat jenis, sedangkan pengujian sifat mekanis antara lain pengujian Kuat Acuan Tarik, Tekan, Lentur, Geser dan Modulus Elastisitas, masing masing dibuat 6 benda uji dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dari hasil pengujian sifat fisik kayu, kayu Menggaris, Rajumas dan Meranti termasuk ke dalam golongan Kayu dengan berat sedang, bila berat jenis kayu 0,36 – 0,56, dan sifat mekanik kayu dapat dikatakan bahwa Kayu Menggaris ditinjau dari Kuat Acuan Tarik, Tekan dan Lentur termasuk Kode Mutu E23 dan Kuat Acuan Geser termasuk Kode Mutu E12. Kayu Rajumas ditinjau dari Kuat Acuan Tarik dan Tekan masuk ke dalam Kode Mutu E21, untuk Kuat Acuan lentur E10 dan Kuat Acuan Geser E20 dan Kayu Meranti Kuat Acuan Tarik, Tekan dan Lentur dengan Kode Mutu E22- E25, dan Kuat Acuan Geser E26. Dapat dikatakan bahwa perbedaan tersebut diakibatkan tinjauan yang berbeda berdasarkan pengambilan sampel benda uji kayu yang tidak seragam dan dapat dismpulkan juga bahwa apabila mutu kayu E20-E26, maka kayu kayu lokal tersebut cukup kuat dan kaku sebagai bahan struktur bangunan.
PENGARUH VARIASI PANJANG BIDANG MUKA BAMBU BERPENGISI PADA SAMBUNGAN TAKIKAN BERBASIS STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI): The Effect of Variatians Distance to the edge of the Bamboo on the Notch Connection Bases on Indonesian National Standards (SNI) Rofaida, Aryani; Sugiartha, I Wayan; Husadani, Kharismanti
Spektrum Sipil Vol 7 No 1 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i1.161

Abstract

Bambu dalam struktur bangunan salah satunya sebagai rangka struktur kuda-kuda. Akan tetapi karena bentuk bambu yang bulat, berongga serta mempunyai arah serat sejajar menyebabkan bambu lemah terhadap geser. Pemakaian bahan pengisi dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan bambu terhadap geser sehingga gaya tekan pada sambungan takikan akan dilawan secara komposit. Sambungan takikan digunakan sambungan takikan tunggal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas sambungan pada takikan tunggal terhadap variasi panjang bidang muka bambu yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) Pengukian pendahuluan berupa sifat fisik dan sifat mekanik bahan mengacu peda penelitian sebelumnya dengan jenis bambu yang samai. Setelah mengetahui sifat-sifat dasar bahan, dilanjutkan dengan pembuatan sambungan takikan tunggal untuk batang tarik, bambu petung dipotong sepanjang 120 cm dan batang tekan 72 cm dengan pengisi bambu sepanjang 40 cm. Selanjutnya dilakukan pengujian kekuatan sambungan takikan tunggal, dengan mengambil variabel bebas berupa variasi panjang bidang muka (Lm) dan besar sudut takikan sebagai variabel tetap. Hasil pengujian kapasitas sambungan takikan tunggal berdasarkan standar beban hasil analisa sambungan takikan tunggal untuk beban maksimum 23469 N terdapat pada Lm 198 mm, Namun untuk pelaksanaannya sebaiknya menggunakan standar SNI yaitu Lm ≥ 200 mm sehingga struktur kuda-kuda aman untuk digunakan. Beban maksimum yang diperoleh dari hasil pengujian dengan Lm 200 mm yaitu sebesar 23897 N.