Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSU) SALATIGA Wibowo, Mada Adi; Putra, Yanuar Surya
AMONG MAKARTI Vol 9, No 1 (2016): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v9i1.124

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi dan kompetensi terhadap kinerja pegawai. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh variabel intervening kepuasan kerja pada hubungan  antara motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada RSU (Rumah Sakit Umum) Salatiga, Jl.Osamaliki No.19 Salatiga yang berjumlah 621 karyawan. Sampel yang diambil sebanyak 86 karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah teknik acak dengan simple random sampling. Jenis data yang digunakan primer dan sekunder. Metode pengumpulan datanya adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan Analisis Jalur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (t = 4,110 sig. 0,000 < α = 0,05). 2). Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (t = 4,850 sig. 0,000 < α = 0,05). 3). Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (t = 5,454 sig. 0,000 < α = 0,05). 4). Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (t = 2,103  sig. 0,039 < α = 0,05). 5). Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (t = 2,445 sig. 0,017 < α = 0,05). 6). Kepuasan kerja menjadi variabel intervening antara motivasi terhadap kinerja karyawan (0,209 < 0,223). 7). Kepuasan kerja menjadi variabel intervening antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan (0,250 < 0,260). Kata Kunci :  Motivasi, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus pada 14 Perusahaan Go Public yang Menduduki Peringkat CGPI Tahun 2010–2012) Yudith Oktafian, Mohammad Triangga; Putra, Yanuar Surya
AMONG MAKARTI Vol 7, No 2 (2014): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v7i2.105

Abstract

Abstrak Teknologi yang semakin canggih dan akan dibukanya pasar bebas di Indonesia, maka persaingan menjadi semakin ketat, oleh karena itu perusahaan – perusahaan diharuskan bisa bersaing secara sehat. Perusahaan – perusahaan semakin banyak yang menggunakan konsep Corporate Governance, dimana tiga tahun ini semakin meningkat perusahaan yang mendaftarkan dan masuk dalam permeringkatan corporate governace.Dengan cara menerapkan konsep Corporate governance yang dimaksudkan untuk menguatkan kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap return on equity. Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatory. Data sekunder diperoleh dari sumber buku dan internet. Sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 14 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Kriteria yang digunakan (1)Perusahaan yang masuk ke dalam pemeringkatan yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) pada tahun 2010, 2011, dan 2012 berupa skor pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI).(2)Perusahaan yang terdaftar mempublikasikan laporan keuangan tahun 2010, 2011, dan 2012.(3)Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang secara konsisten selama 3 tahun berturut-turut masuk dalam pemeringatan CGPI dan mempublikasikan laporan keuangannya. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, uji t, uji F. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis regresi berganda, uji t dan uji F, dan Uji Determinasi,menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0,456 + 0.006 X1 - 0,145 X2 + 0.006 X3 + 0,012X4 Analisis ini menunjukan corporate governance berpengaruh secara simultan terhadap return on equity. Hal ini dibuktikan dari pengujian statistik diperoleh hasil bahwa bahwa F hitung lebih besar daripada F tabel (3,009 > 2,858) dan signifikan pada 0,030 < 0,050 yaitu dengan kata lain Ha diterima. Artinya bahwa Ha diterima. Dan hanya ada 1 variabel kontrol yang secara parsial mempengaruhi return on equity. Hal ini dibuktikan dari pungujian stastistik diperoleh hasil bahwa Ha diterima, secara statistik signifikan sebesar 0,046 (< 0,05) dan thitung > daripada ttabel (2,067 > 2,026) Hal ini berarti aktiva perusahaan sebagai variabel kontrol berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Equity sebagai variabel dependennya. Adjusted R Square sebesar 16,4% sedangkan sisanya sebesar 83,6% (100%-16,4%)dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian. Kata kunci : corporate governance, return on equity, aktiva perusahaan, kesempatan pertumbuhan, dan ukuran perusahaan.
ANALISIS MATRIKS BOSTON CONSULTING GRUP ( BCG ) PADA SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Kasus Pada PT. Astra Honda Motor Tahun 2013) Putra, Yanuar Surya
AMONG MAKARTI Vol 7, No 1 (2014): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v7i1.95

Abstract

Abstract Dalam melaksanakan strategi pemasaran selalu berkaitan dengan bauran pemasaran yang terdiri dari empat variabel yaitu product, price, place, promotion. Dimana keempat variable tersebut saling berkaitan satu sama lain dan akan mempengaruhi dalam strategi pemasaran. Matrik BCG adalah matrik dan internal-external (IE) matrik yang dibentuk secara khusus dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi yang paling cocok. Metode BCG Matrik adalah sebuah perencanaan portofolio model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun 1970 awal. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar, maka nama "pertumbuhan-berbagi". Obyek dari penulisan ini adalah PT. Astra Honda Motor, yang bergerak dalam bidang produksi kendaraan roda dua dengan merek dagang Honda. PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Berdasarkan perhitungan matriks BCG untuk mengetahui pangsa pasar relatif (relative market share) maka telah diketahui bahwa pangsa pasar relatif Honda tahun 2012 sebesar 1,68 kali > 1 dan pada tahun 2013 sebesar 1,88 kali > 1 yang artinya menunjukkan bahwa PT.AHM memiliki pangsa pasar lebih besar dibandingkan dengan Yamaha karena nilai pangsa pasar relatifnya lebih besar dari satu.PT.AHM pada tahun 2012 sebesar 1,68 menjadi 1,88 pada tahun 2013, dengan kata lain mengalami kenaikan sebesar 0,20. Berdasarkan pada kedua matriks BCG posisi PT.AHM pada tahun 2012 dan tahun 2013 berada pada posisi star atau bintang yang menunjukkan bahwa posisi PT. AHM berada pada pertumbuhan tinggi dan pangsa pasar tinggi karena pangsa pasar PT. AHM pada tahun 2012 dan tahun 2013 dan mempunyai nilai pangsa pasar relatifnya pada tahun 2012 dan 2013 lebih besar dari satu (>1). Kata Kunci : Matriks Boston Consulting Group (BCG)
PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL PADA KARYAWAN GENERASI Y DAN Z SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI Yanuar Surya Putra
Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 6 No 2 (2018): Magisma
Publisher : Magister Manajemen STIE Bank BPD Jateng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.709 KB) | DOI: 10.35829/magisma.v6i2.29

Abstract

Generation Y is a group of generations that currently dominate the work environment, while generation Z is a generation that starts entering the work environment, both generations have different psychological capital characteristics and will affect organizational commitment. The purpose of this study was to compare and find out the psychological capital differences of employees from generation Y and generation Z, as well as testing the effect on organizational commitment. The sample of this study were 30 employees from generation Y and 30 employees from generation Z who worked in companies in Salatiga. The sampling technique used was purposive sampling, while the analytical tool used in this study was Mann-Whitney Test and Chow test and to see the differences in psychological capital characteristics in generations Y and Z, and also regression analysis with sub – groups anlaysis to see the psychological capital influence on it’s organizational commitment. The results showed that there were differences in psychological capital characteristics (self efication, hope, and resilience) in generations Y and Z in Salatiga, and differences in these characteristics had a significant influence on the organizational commitment of each generations.
UPAYA PENINGKATAN KOMITMEN ORGANISASI GENERAZI Z MELALUI PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (Studi Kasus Pada Karyawan Generasi Z Di Kota Salatiga) Bertha Kusuma Wardhani; Rina Sari Qurniawati; Yanuar Surya Putra
Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 8 No 1 (2020): MAGISMA
Publisher : Magister Manajemen STIE Bank BPD Jateng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35829/magisma.v8i1.127

Abstract

The research problem in this study is how the influence of Psychological Capital and Organization Citizenship Behavior towards organizational commitment of Generation Z in Salatiga City with Person-Organiztion Fit as an intervening variable. The purpose of this study is to provide input on how to manage Generation Z in the workplace, specifically to increase the organizational commitment of Generation Z employees. Participants of this study are alumni from 3 universities in Salatiga. The data analysis technique used is path analysis. Based on the results of this study, it can be concluded that P - O Fit is not a variable that mediates the influence of Psychological Capital and OCB on organizational commitment, but psychological capital has a significant direct effect on organizational commitment on Generation Z employees in Salatiga. This research proves that the Generation Z employees in Salatiga City have an organizational commitment from the influence of psychological capital on them. For OCB variables, the results of the study show that OCB is a behavior that is an individual choice and initiative, not related to the organization's formal reward system but in aggregate increases organizational effectiveness. It can be interpreted that employees who have OCB are more concerned about personal awareness or willingness to behave socially and work beyond what is expected of their fellow employees and the company.
Developing organizational resilience with the mediating role of leader – Member exchange Yanuar Surya Putra; Ambar Istiyani
Annals of Human Resource Management Research Vol. 2 No. 1 (2022): March
Publisher : Goodwood Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.368 KB) | DOI: 10.35912/ahrmr.v2i1.1120

Abstract

Purpose: The purpose of this research is to investigate the effect of social capital and organizational flexibility toward organizational resilience, with the mediating role of leader – member exchange (LMX) in higher education institutions in Salatiga, Central Java, Indonesia. Research methodology: This research will be conducted in Salatiga by taking a total number of lecturers at three higher education organizations in Salatiga, the samples were taken 245 lecturers and educational personnel. This study used purposive_sampling as a sampling technique, and the analysis instrument is path_analysis with Partial Least Square (PLS) using SmartPLS. Results: The direct effect indicates that social capital and organizational flexibility positively influence organizational resilience, and LMX mediates the relation between_social_capital_and_organizational flexibility towards organizational resilience_in higher education institutions in Salatiga. Limitations: The limitation of this study, is that this study only took lecturers and educational personnel as research samples, while to determine organizational resilience, it required the involvement of all organizational components, besides that the exogenous variables selected were limited to individual and organizational variables. Contribution:  The results of this study contribute to the field of management, especially human resource management, specifically this research provides input to increase organizational resilience through the development and the activity to manage social_capital_and_organizational flexibility, involving the role of leader-member in the organization.
PERAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN PERSON – ORGANIZATION FIT TERHADAP KESIAPAN I-GENERATIONS UNTUK BERUBAH Yanuar Surya Putra
Among Makarti Vol 11, No 1 (2018): AMONG MAKARTI
Publisher : Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v11i1.163

Abstract

Abstract Organizational change is a major issue affecting all organizations in various industry and government sectors, it can be said that change has become the norm for organizations to maintain the existence and success of the organization. The purpose of this study This study will examine the effect of psychological capital and Person - Organization Fit on individual readiness to change at college graduates in Salatiga who belong to iGeneration group. Generation Z or iGeneration, is a new generation starting their career, so the behavior of this generation in the world of work has not begun to get attention, expectations expected from employees of the Z generation are different from generation Y and generation X. This study uses college graduates in Salatiga as sample, and sampling method used is purposive sampling.  The research instrument used is a questionnaire that was first tested with validity and reliability test. The number of samples used is 170 people. Data analysis was done by Multiple Regression Analysis with equation  path analysis. After the validity and reliability test of the research instrument, the profile of the respondents can be summarized as follows: number of male respondents (63%), age between 21-22 years (74%), duration 1 - 10 months (85%). The results of this study can be summarized as follows: (1) The two variables Psychological Capital and Person - Fit Fit have a positive and significant impact on the desire igenerations to change. (2) Effect of Psychological Capital (31.4%) on the readiness of igenerations to change more high than the influence of Person - Organizations Fit (28.3%). Organizational and managerial support such as effective communication on change, training, coaching and counseling can be regarded as initiatives that can increase individual readiness to change. Employee involvement in the change management process is also believed to enhance meaning and self-confidence and thereby increase individual readiness to change.Keywords: Psychological Capital, Person – Organization Fit, Readiness to Change, iGenerations.
KAJIAN EMPIRIS ENTREPRENEURIAL INTENTION MAHASISWA STIE AMA SALATIGA Yanuar Surya Putra
Among Makarti Vol 10, No 1 (2017): AMONG MAKARTI
Publisher : Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v10i1.148

Abstract

AbstrakTheory of Planned Behavior menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku, niat merupakan variabel antara yang menyebabkan ter­jadinya perilaku dari suatu sikap maupun variabel lainnya (Ajzen, 1991). Niat merupakan mediator pengaruh berbagai faktor-faktor motivasional yang berdampak pada suatu perilaku.. Penggunaan teori perilaku tidak dapat dipisahkan dari aspek motivasi berwirausaha atau entrepreneurial intention, artinya kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasai, dan kewirausahaan dapat menjadi pilihan kerja dan pilihan karir bagi lulusan perguruan tinggi, apabila memang dalam diri mahasiswa ada niat dan motivasi untuk menjadi seorang entrepreneur. Adapun tujuan penelitian untuk menguji pengaruh kebutuhan berprestasi (neef for achievement), normal subyektif (subjective norm), efikasi diri (self-efficacy) dan ter­hadap niat berwirausaha (entrepreneurial intention) mahasiswa, selain itu juga untuk menganalisis per­bedaan gender, dan latar belakang keluarga terhadap level entrepreneurial intention mahasiswa STIE AMA Salatiga. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa STIE AMA Salatiga  yang berjumlah 921 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan kriteria atau syarat tertentu (Sugiyono, 2008).Penentuan jumlah responden yang akan dibagikan adalah 30 orang didasarkan pada mahasiswa yang pada semester gasal 2016/2017 sudah atau sedang mengambil mata kuliah kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu regresi berganda dengan uji nilai selisih mutlak. Dari hasil uji selisih nilai mutlak dapat disimpulkan bahwa variabel demografi hanya menjadi moderator bagi variabel need of achievement saja, sedangkan bagi variabel subjective norms dan self efficacy faktor demografi bukan sebagai variabel moderasi. Kesimpulan akhir penelitian ini dapat dikatakan bahwa faktor demografi adalah variabel quasi moderator bukan variabel moderator murni karena faktor demografi hanya berhubungan dengan satu predictor saja yaitu need of achievement. Minat berwirausaha dari mahasiswa STIE AMA Salatiga dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu need of achievement, subjective norms dan self efficacy, sedangkan faktor demografi bukan sebagai variabel moderasi yang memperkuat atau memperlemah minat berwirausaha.  Kata Kunci: Theory of Planned Behaviour, Entrepreneurial Intention
PENGEMBANGAN PRODUCT AWARENESS DAN PEMASARAN DIGITAL PADA UMKM ENTING-ENTING GEPUK “CAP DUA POHON KELAPA” SALATIGA Yanuar Surya Putra; Setya Aji Pratama
ABDI MAKARTI Vol 1, No 1 (2022): ABDI MAKARTI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.993 KB) | DOI: 10.52353/abdimakarti.v1i1.267

Abstract

SMEs have an important role in economic development, both nationally and on a regional scale. One of the local SMEs in Salatiga that produce enting – enting gepuk as one of the local unique foods of Salatiga is called SMEs “dua pohon kelapa”. These SMEs are faced with the branding issue. They do not understand the importance of branding in their business, brands are only considered as images or logos that show the identity of a product. In fact, a brand can be said to have the same value as a reputation. In addition, these SMEs have not maximized their digital marketing, due to a lack of understanding of digital marketing, which is currently one of the most important marketing strategies for SMEs. The method used to achieve the goal of community service is mentoring, presentation, and consultation. The target audience of this activity is the owner and employees of SMEs “dua pohon kelapa”. As a result of this service community, the owners and employees of the SMEs have an understanding of the importance of the brand as a competitive strategy and have social media accounts such as Facebook and Instagram as a tool for digital marketing.
STRATEGI MEMBANGUN KETAHANAN PSIKOLOGIS KELUARGA DITENGAH PANDEMI COVID – 19 MELALUI PENGUATAN SPIRITUAL LEADERSHIP DAN FAMILY ATTACHMENT : STUDI KASUS PADA KELUARGA DI KOTA SALATIGA Yanuar Surya Putra; Fitri Wulandini
Among Makarti Vol 15, No 2 (2022): AMONG MAKARTI (EDISI KHUSUS DIES NATALIS KE 38)
Publisher : STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v15i2.329

Abstract

Penelitian ini merupakan eksperimen untuk mengembangkan model ketahanan psikologis keluarga melalui peran kepemimpinan spiritual dan keterikatan keluarga. Oleh karena itu responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota keluarga yang berada di Salatiga. Data dikumpulkan dari 171 anggota keluarga menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah path analysis, dan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa spiritual leadership dan family attachment memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap resiliensi psikologis. Kedua, family well-being sebagai konstruk mediasi, sepenuhnya memediasi hubungan antara kepemimpinan spiritual dan keterikatan keluarga terhadap ketahanan psikologis keluarga. Akhirnya penelitian ini menawarkan bukti empiris tentang bagaimana mengembangkan ketahanan psikologis keluarga di Salatiga. Fakta lain yang perlu digarisbawahi dari penelitian ini adalah ketahanan psikologis merupakan salah satu kunci untuk menciptakan ketahanan di masa pandemi ini.