Hipertensi terjadi ketika tekanan darah di arteri melebihi batas normal, yaitu sistolik ? 140 mmHg dan/atau diastolik ? 90 mmHg. Prevalensi hipertensi global mencapai 46%, di Indonesia 29,2%, dan di Puskesmas Sekincau 26,26%. Pengobatan non-farmakologis seperti konsumsi air rebusan daun salam dan jus mentimun dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek kedua bahan tersebut pada tekanan darah wanita menopause dengan hipertensi. Penelitian kuantitatif quasi-eksperimental ini melibatkan 30 responden, dibagi dalam tiga kelompok: rebusan daun salam, jus mentimun, dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian rebusan daun salam, jus mentimun, dan obat memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah (p-value = 0,000), namun tidak ada perbedaan signifikan antara daun salam dan jus mentimun (p-value = 0,890). Tekanan darah kelompok jus mentimun dan daun salam lebih rendah dibandingkan kelompok obat (p < 0,05). Disarankan untuk memberikan edukasi konsumsi daun salam dan jus mentimun serta pemantauan jangka panjang. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi efektivitasnya, terutama jika dikombinasikan dengan pola hidup sehat.