Permasalahan yang ditemukan dalam Ekstrakulikuler Bulutangkis SDN Babakanbandung yaitu masih banyak anggota ekstrakulikuler yang belum tepat dalam melakukan smash pada saat melakukan permainan bulutangkis, sehingga arah dari smash tersebut sering kali keluar dari area lapangan permainan dan menyangkut di net sehingga menjadi poin bagi lawan. Teknik smash pada permainan bulutangkis yaitu salah satu teknik dasar yang sering digunakan pada permainan bulutangkis yang digunakan untuk mematikan lawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil smash Bulutangkis pada anggota Ekstrakulikuler Bulutangkis SDN Babakanbandung melalui penerapan Audiovisual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasy Eksperiment dengan desain penelitian Pre-Test Post-Test Control Group Desain dan sampel yang digunakan yaitu Cluster Random Sampling. Hasil dari perhitungan N-Gain, dapat disimpulkan bahwa penerapan audiovisual (kelompok eksperimen) cukup efektif diberikan kepada anak Sekolah Dasar untuk hasil smash bulutangkis. Namun, hasil dari rata-rata pada kelompok Eksperimen dan Kontrol memiliki rata-rata yang berbeda, yakni (71.43%) (30.56%) yang berarti nilai rata-rata pada kelompok Eksperimen (audiovisual) lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata kelompok Kontrol, dan dinyatakan Audiovisual cukup efektif untuk hasil smash bulutangkis pada anak Sekolah Dasar.