Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Status Gizi Dengan Vo2 Maks Atlet Bola Basket Nilawati, Ika; Amin, Nur; Fadly, Saeful; Wicaksono, Arif
Sport and Nutrition Journal Vol 3 No 2 (2021): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v3i2.53627

Abstract

Bola basket merupakan olahraga permainan yang dilakukan secara beregu. Bola basket termasuk olahraga yang dipertandingkan pada kejuaraan regional sampai internasional. Dalam mencapai prestasi yang optimal, atlet harus memiliki beberapa kondisi kebugaran jasmani yang bagus, antara lain kekuatan, power, VO2 Maks, kecepatan, status gizi dll. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan VO2 Maks pada atlet bola basket. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation menggunakan teknik total sampling dengan 26 responden atlet basket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan berat badan untuk mengetahui berat badan, microtoice untuk mengukur tinggi badan dan multistage test untuk mengukur VO2 Maks. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan VO2 Maks (p=0,29) pada atlet bola basket. Kesimpulan dalam penelitian ini status gizi tidak berhubungan dengan kondisi kebugaran jasmani (VO2 Maks) pada atlet bola basket.
Tingkat Kecemasan Atlet Pencak Silat PSHT Wida Menghadapi Pertandingan Kota Wali Championship Tahun 2023 Nur Mauliana Zekha, Novita; Amin, Nur; Aristiyanto, Aristiyanto; Nilawati, Ika
Journal of Physical Activity and Sports (JPAS) Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : YLPK Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53869/jpas.v4i2.194

Abstract

Pencak silat is a traditional martial art native to Indonesia. Achievement. PSHT Wida is one of the hermitages in Ungaran that educates beginner martial artists to become accomplished martial artists. An athlete's achievement requires physical, technical, and mental readiness. Anxiety is an unpleasant emotion, such as feeling uncomfortable, confused, anxious, and characterized by worry, disclosure, and fear which is sometimes experienced in different levels and situations. This research aims to determine the anxiety level of Pencak silat athletes at PSHT Wida in facing the 2023 Kota Wali Championship competition. This research method uses quantitative description with a cross-sectional design. Data collection used interviews and questionnaires to measure athletes' anxiety levels using the Sport Competition Anxiety Test (SCAT) anxiety instrument. The sample in this study was PSHT Wida athletes who took part in the Kota Wali Championship, totaling 15 athletes. The research results showed that the anxiety level of competition athletes in the low category was 6.7% (1 athlete), in the medium category 20% (3 athletes), and in the high category 73.3% (11 athletes). From the data results, it can be explained that the anxiety level of PSHT Wida athletes in competitions is in the high category.
Pembekalan Terapi Farmakologi Dan Pelatihan Senam Dalam Rangka Kolaborasi Untuk Meningkatkan Angka Pencapaian Target Terapi Penyandang Penyakit Degeneratif di RW.03 Desa Lerep Hati, Anita Kumala; Minarsih, Tri; Nilawati, Ika
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.209 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.971

Abstract

Lerep Village, East Ungaran Subdistrict has a population of 3561 people with the highest percentage in productive age. Many reported incidence of stroke in the productive age population. The number of people with hypertension and diabetes mellitus is also high, which is where PTM has the potential to be a risk factor for stroke causes. These degenerative diseases can be managed and controlled properly if you regularly take medication and change your healthy lifestyle. The proportion of new PTM cases in 2016 was Hypertension, which still occupied the largest proportion of all reported PTM, which was 60.00 percent, while the second highest was Diabetes Mellitus at 16.42 percent. These two diseases are the top priority for controlling PTM in Central Java. If Hypertension and Diabetes Mellitus are not managed properly, it will lead to further PTM such as stroke. The incidence of stroke in 2016 in the Semarang district was 1,951 with the highest prevalence of non-hemorrhagic strokes.The target of this community service program is the people of Lerep Village, West Ungaran District. This community service program activity is carried out online because it is still in the Covid 19 Pandemic, through the media Youtube. The design of community service programs that will be carried out, namely, health counseling, Stroke Exercise Demonstration, Hypertension Exercise, and evaluation.The results of the service activities based on the evaluations carried out were that the knowledge of the lerep village community regarding PTM, especially hypertension and diabetes mellitus, has increased with this Community Service activity.ABSTRAKDesa Lerep kecamatan Ungaran Timur memiliki jumlah penduduk 3561 jiwa dengan prosentase paling banyak di usia produktif. Banyak dilaporkan kejadian serangan stroke pada penduduk usia produktif. Angka penderita Hipertensi dan diabetes mellitus juga tergolong tinggi, yang mana PTM tersebut berpotensi sebagai faktor resiko penyebab Stroke. Penyakit-penyakit degenerative ini dapat dikelola dan dikontrol dengan baik jika rutin minum obat dan perubahan pola hidup sehat.Proporsi kasus baru PTM tahun 2016 adalah Penyakit Hipertensi masih menempati proporsi terbesar dari seluruh PTM yang dilaporkan, yaitu sebesar 60,00 persen, sedangkan urutan kedua terbanyak adalah Diabetes Mellitus sebesar 16,42 persen. Dua penyakit tersebut menjadi prioritas utama pengendalian PTM di Jawa Tengah. Jika Hipertensi dan Diabetes Melitus tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan PTM lanjutan seperti Stroke. Angka kejadian Stroke ditahun 2016 diwilayah kabupaten Semarang adalah sebanyak 1.951 dengan prevalensi terbanyak stroke non-hemoragik.Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat. Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara Online dikarenakan masih dalam masa Pandemi Covid 19, melalui media Youtube. Rancangan program pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan yaitu, penyuluhan kesehatan, Demonstrasi  Senam Stroke, Senam Hipertensi, dan evaluasi.Hasil kegiatan pengabdian berdasarkan dari evaluasi yang dilakukan adalah, bahwa pengetahuan Masyarakat desa lerep terkait PTM khususnya Hipertenis dan Diabetes Melitus mengalami peningkatan dengan adanya kegiatan Pengabdian Masyarakat ini.
Promosi Kesehatan untuk Meningkatkan Perilaku Asertif sebagai Upaya Mengurangi Kecenderungan Kenakalan Remaja Putri, Risma Aliviani; Kristiningrum, Wahyu; Nilawati, Ika
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.191 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1626

Abstract

The period of transition or transition from childhood to adulthood is called adolescence. During this time there are various changes both physical and psychological that require new mental adjustments, attitudes and interests that can have a positive and negative impact, especially on juvenile delinquency. Prevention of juvenile delinquency behavior should be suppressed and minimized by various efforts made both by the family, school and the surrounding environment. Assertive behavior is one of the behaviors of adolescents that contains the ability to express themselves without hurting others. The implementation of activities is carried out at MAN 2 Jepara with the method of implementing health promotion on juvenile delinquency and assertive behavior. Data collection instruments in the form of questionnaires Adolescent characteristics by gender are mostly women 71.8% and males 28.13%. Knowledge of adolescent delinquency and assertive behavior before being given health promotion was mostly knowledgeable enough (50.0%) and after being given health promotion largely prevented the improvement of being knowledgeable (59.38%). Assertive behavior is one of the preventive efforts / prevention of juvenile delinquency.ABSTRAKMasa peralihan atau transisi dari masa kanak-kanak menuju kemasa dewasa disebut masa remaja. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan baik fisik maupun psikologis yang memerlukan penyesuaian mental, sikap dan minat yang baru yang dapat berdampak positif dan negatif terutama pada kenakalan remaja. Pencegahan perilaku kenakalan remaja seharusnya dapat ditekan dan diminimalisir dengan berbagai upaya yang dilakukan baik oleh keluarga, sekolah maupun lingkungan disekitarnya. Perilaku asertif merupakan salah satu perilaku remaja yang berisikan kemampuan mengekspresikan diri tanpa menyakiti orang lain. Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di MAN 2 Jepara dengan metode pelaksanaan pemberian promosi kesehatan tentang kenakalan remaja dan perilaku asertif. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner Karakteristik remaja berdasarkan jenis kelamin sebagian besar perempuan 71,8% dan laki-laki 28,13 %. Pengetahuan tentang kenakalan remaja dan perilaku asertif sebelum diberi promosi kesehatan yaitu sebagian besar berpengetahuan cukup (50,0%) dan setelah diberikan promosi kesehatan sebagian besar menagalami peningkatan menjadi berpengetahuan baik (59,38%). Perilaku Asertif merupakan salah satu upaya preventif/pencegahan kenakalan remaja
Pelatihan Massage Kebugaran, Kesehatan, dan Kecantikan untuk Menciptakan Peluang Kerja pada Ibu-Ibu Pkk di Desa Pringsari Nilawati, Ika; Wahyu Kristiningrum; Risma Aliviani Putri
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i1.2720

Abstract

Massage is a natural science of society that is developing rapidly, this is a result of the enormous benefits of massage itself on human physical and psychological well-being. Massage is a form of body care using both hands on the palms and fingers. Massage in Indonesia is better known as massage which was originally intended as body therapy which eventually developed to achieve greater body beauty. Massage can provide benefits in the form of relaxation, reducing pain, repairing body organs, and maintaining fitness. The aim of this community service activity is to provide knowledge and competence to Pringsari Village PKK women regarding massage, fitness, health and beauty to improve and create new job opportunities. The target to be achieved in this community service is increasing knowledge, competence and creating new job opportunities for PKK women in Pringsari Village. The method for this activity is in the form of training for PKK women in Pringsari Village by providing theoretical material, basic knowledge and direct practice. This Community Service Method involves presenting material, questions and answers, discussions. Training is carried out twice in theory and practice, this is done so that participants do not just understand the theory. Based on the results of community service activities, data was obtained with a good percentage of 56.52%, fair 17.39%, poor 73.91%. The conclusion of this service activity was that PKK mothers in Pringsari village experienced increased knowledge and additional soft skills regarding massage, fitness, health and beauty.   ABSTRAK                 Massage merupakan suatu ilmu alami masyarakat yang berkembang dengan pesat, hal itu merupakan akibat dari manfaat massage itu sendiri yang begitu besar terhadap fisik dan psikologis manusia. Massage adalah salah satu perawatan tubuh dengan menggunakan kedua tangan pada bagian telapak tangan maupun jari-jari tangan. Massage di Indonesia lebih dikenal dengan pijat yang pada awalnya bertujuan sebagai theurapetic tubuh yang akhirnya berkembang untuk lebih mencapai kecantikan tubuh. Dengan massage dapat memberikan manfaat berupa relaksasi, mengurangi nyeri, memperbaiki organ tubuh, dan memelihara kebugaran. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan, kompetensi ibu-ibu PKK Desa Pringsari tentang massage kebugaran, kesehatan, kecantikan untuk meningkatan dan menciptakan peluang kerja baru. Target yang ingin dicapai dalam pengabdian kepada masyarkat ini adalah meningkatan pengetahuan, kompetensi, dan menciptakan peluang kerja baru bagi ibu-ibu PKK Desa Pringsari. Metode dalam kegiatan ini berupa pelatihan kepada ibu-ibu PKK Desa Pringsari dengan cara memberikan materi teori, pengetahuan dasar, dan praktek secara langsung. Metode Pengabdian kepada Masyarakat ini dengan pemaparan materi, tanya jawab, diskusi, Pelatihan dilaksanakan sebanyak 2 kali secara teori dan praktek, hal ini dilakukan agar peserta tidak hanya sekedar memahami teorinya saja. Berdasarkan hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh data dengan persentase baik 56,52%, cukup 17,39%, kurang 73,91%. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada bahwa ibu-ibu PKK di desa Pringsari mengalami peningkatan pengetahuan dan penambahan kemampuan soft skill tentang massage kebugaran, Kesehatan, dan kecantikan. 
Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Pinggang Pada Ibu Hamil Trimester III widayati; Misnawati; Kristiningrum, Wahyu; Nilawati, Ika
Midwifery Science Care Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v3i1.538

Abstract

Prenatal gentle yoga merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah untuk mengurangi keluhan-keluhan ibu selama kehamilan serta mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental, dan spiritual untuk proses persalinan. Upaya untuk mengatasi keluhan nyeri punggung yaitu biasanya dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Senam yoga yang dilakukan pada kehamilan trimester III dapat mengurangi keluhan yang dirasakan ibu hamil selama trimester III salah satunya yaitu nyeri punggung. Mengetahui prenatal gentle yoga terhadap penurunan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III di RSUD Ratu Aji Putri Botung. Metode yang digunakan yaitu Quasi Experimen menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design tanpa kelompok kontrol, dan menggunakan uji statistik Paired Sample T-Test. Dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 19 orang ibu hamil trimester III. Nyeri punggung sebelum dilakukan prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri ringan dengan jumlah 13 responden (68,4%), dan mengalami nyeri sedang dengan jumlah 2 responden (10,5%). Nyeri punggung sesudah dilakukan prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III yang tidak mengalami nyeri dengan jumlah 15 responden (78,9%), dan mengalami nyeri ringan dengan jumlah 4 responden (21,1%). Hasil nilai t hitung didapatkan 5,121 > t tabel 1,729 dan p value 0,000 < 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nyeri punggung sebelum dan setelah prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III di RSUD Ratu Aji Putri Botung. Diharapkan bagi ibu hamil supaya mengikuti pelaksanaan kelas prenatal gentle yoga pada fasilitator prenatal gentle yoga yang sudah melakukan pelatihan supaya bisa menerapkan prenatal gentle yoga yang bermanfaat untuk mengurangi keluhan ibu selama masa kehamilan.
Pelatihan Penanganan Cedera Ankle dengan Metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) pada Pelajar di SMPN 4 Ungaran Nilawati, Ika; Guntur Ratih Prestifa Herdinata; Nasri; Fiore Elang Arsyandi; Deni Irwansyah
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.4041

Abstract

Sports injuries are soft or hard tissue damage caused by impact, physical activity that exceeds the training load limit, which can cause pain. Proper handling of sports injuries is expected not to deepen damage to body tissue. The purpose of this community service is to provide education and training on handling ankle injuries with the RICE method (Rest, Ice, Compression, Elevation), so that it can increase knowledge about sports injuries and, at the same time, handle ankle injuries in students. This activity was carried out at SMPN 4 Ungaran, Ungaran Barat District, Semarang Regency. Participants in this activity included 32 grade VIII students with the aim of forming independent characters in students. The methods used in this activity include several stages, namely the preparation stage, the activity implementation stage, and the monitoring and evaluation stage. The results of this community service activity showed an increase in the knowledge of class VIII students of SMPN 4 Ungaran regarding the handling of sports injuries, especially ankle injuries, using the RICE method (Rest, Ice, Compression, Elevation). Based on the evaluation data before and after the training, the following results were obtained: The number of participants in the good category increased by 59.3%, the number of participants in the sufficient category decreased by 46.8%, and the number of participants in the less category decreased by 12.5%. Based on the results of the activities that have been carried out, it can be concluded that educational and training activities regarding the handling of ankle injuries using the RICE method have succeeded in increasing the knowledge of class VIII students at SMPN 4 Ungaran. This training is effective in changing the understanding of participants from the less and sufficient categories to the good category.   ABSTRAK Cedera olahraga merupakan adanya kerusakan jaringan lunak maupun keras yang diakibatkan adanya benturan, aktivitas fisik yang melebihi batas beban latihan sehingga dapat menimbulkan nyeri. Penanganan yang tepat dalam cedera olahraga diharapkan tidak memperdalam kerusakan pada jaringan tubuh. Tujuan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi dan pelatihan tentang penanganan cedera ankle dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation), sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang cedera olahraga dan sekaligus penanganan cedera ankle pada pelajar. Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 4 Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Peserta dalam kegiatan ini meliputi siswa kelas VIII yang berjumlah 32 orang dengan tujuan membentuk karater kemandian pada siswa. Adapaun metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi bebrapa tahap, yaitu tahapan persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan, dan tahap monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta didik kelas VIII SMPN 4 Ungaran mengenai penanganan cedera olahraga, khususnya cedera ankle, dengan menggunakan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Berdasarkan data evaluasi sebelum dan sesudah pelatihan, diperoleh hasil sebagai berikut: Jumlah peserta dengan kategori baik meningkat sebesar 59,3%, jumlah peserta dengan kategori cukup mengalami penurunan sebesar 46,8%, dan jumlah peserta dengan kategori kurang mengalami penurunan sebesar 12,5%. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi dan pelatihan mengenai penanganan cedera ankle dengan metode RICE berhasil meningkatkan pengetahuan siswa kelas VIII di SMPN 4 Ungaran. Pelatihan ini efektif dalam mengubah pemahaman peserta dari kategori kurang dan cukup menjadi kategori baik.
LATIHAN SPEEDCHUTE PARACHUTE BERPENGARUH TERHADAP KECEPATAN LARI ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) PUTRA BAHUREKSO KESESI Riyan Aref Muhtasim; Amin, Nur; Nilawati, Ika; Aristiyanto
Sports Collaboration Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Sports Collaboration Journal: Juni 2025
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v3i1.3726

Abstract

The game of football is one of the most popular sports in the world that can be a golden opportunity to achieve an achievement or become a professional player. Physical condition is the main factor in playing football, therefore it requires speed and things that are closely related to speed are running, the process of getting the results of running with maximum speed is by training. One form of exercise to achieve optimal running speed is to run using a parachute. The purpose of this study was to analyze the effect of speed chute training on the running speed of athletes from the Football School (SSB) Putra Bahurekso Kesesi. The type of research used is a pseudo-experiment, which is designed to mimic a true experiment with a limited level of control with cross sectional design. The population in this study were adolescent boys aged between 15 to 17 years with a sample consisting of 15 adolescent athletes of SSB Putra Bahurekso Kesesi. The sampling technique was carried out by the total sampling method. With the research instrument used in the form of a meter, stopwatch, parachute, cone, and ball. Data analysis was performed using the IBM SPSS Statistics 22 program with univariate and bivariate analysis with paired sampel t-test. The results showed that there was an increase in average running speed of 4.4% with a p-value of 0.016 <0.05. The conclusion of this study is that there is an effect of training using a parachute speedchute on improving the running of Football School (SSB) athletes Putra Bahurekso Kesesi.   Abstrak Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga terpopuler di dunia yang dapat menjadi peluang emas untuk meraih suatu prestasi atau menjadi seorang pemain profesional. Kondisi fisik merupakan faktor utama dalam bermain sepak bola, maka dari itu dibutuhkan adanya suatu kecepatan dan hal yang erat kaitannya dengan kecepatan adalah lari, proses untuk mendapatkan hasil lari dengan kecepatan maksimal yaitu dengan latihan. Salah satu bentuk latihan untuk mencapai kecepatan lari yang optimal adalah dengan berlari menggunakan parasut. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian latihan speed chute terhadap kecepatan lari atlet dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bahurekso Kesesi. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu, yang dirancang untuk meniru eksperimen sejati dengan tingkat kontrol yang terbatas dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki berusia antara 15 hingga 17 tahun dengan sampel yang terdiri dari 15 orang remaja atlet SSB Putra Bahurekso Kesesi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Dengan instrumen penelitian yang digunakan berupa meteran, stopwatch, parasut, cone, dan bola sepak. Analisis data dilakukan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil kecepatan lari rata-rata sebesar 4,4% dengan hasil p-value 0,016 < 0,05. Simpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh latihan menggunakan speedchute parachute terhadap peningkatan lari atlet Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bahurekso Kesesi.
Analysis of Gross Motor Skills of Mentally Disabled Children at Dharma Bhakti Abcd Special School Class I-VI Ngempon Semarang Regency Rosnita, Windha; Nilawati, Ika; Aristiyanto, Aristiyanto; Amin, Nur; Nur Islami, Ina Prihati
Journal of International Conference Proceedings Vol 8, No 1 (2025): 2025 ICPM Malaysia Proceeding
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v8i1.3931

Abstract

Gross motor skills are crucial abilities for daily life that involve the use of large muscles. Children with mental disabilities often face limitations in physical and mental aspects, which can hinder their gross motor development. This study employed a quantitative descriptive design to describe conditions without testing hypotheses. Data were collected through tests of flexibility, coordination, strength, speed, and endurance among students in grades I–VI at Dharma Bhakti Abcd Special School, Ngempon, Semarang Regency. The results showed that both boys and girls achieved a 100% score in the “good” category for flexibility. In coordination, boys were largely in the “less” category (47.1%), while girls achieved 100% in the “good” category. Strength tests indicated both groups were in the “moderate” category (100%). For sprint ability, boys were mostly “moderate” (85.7%), while girls were divided into “good” (40%), “moderate” (40%), and “less” (20%). Endurance results showed both boys and girls in the “less” category (100%). Overall, the findings highlight strong flexibility but challenges in coordination and endurance, providing insights for educators and therapists in designing targeted interventions.
The Relationship Between Physical Condition with Suplex Throwing Ability of Wushu Sanda Athletes Febriani, Anisa; Amin, Nur; Herdinata, Guntur Ratih Prestifa; Nilawati, Ika; Azura Kosni, Norlaila; Sutomo, Rio Noviansyach
Journal of International Conference Proceedings Vol 8, No 1 (2025): 2025 ICPM Malaysia Proceeding
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v8i1.3926

Abstract

Wushu Sanda is a modern martial art that evolved from traditional Chinese martial arts. One of its core techniques, the suplex throw, requires explosive movement to lift and slam an opponent backward, which demands strength, balance, coordination, and proper technique. This study aimed to examine the relationship between physical condition and the ability to perform suplex throws among Wushu Sanda athletes. A quantitative correlational research design with a cross-sectional approach was employed. The sample consisted of 15 athletes selected using purposive sampling. Research instruments included mats, stopwatches, whistles, measuring scale boards, single bars, slam dummies, and hand dynamometers. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate methods with SPSS. The results revealed significant relationships between arm muscle strength (p = 0.01) and leg muscle power (p = 0.02) with suplex throwing ability. In contrast, no significant relationships were found for arm muscle endurance (p = 0.07), back muscle endurance (p = 0.38), and flexibility (p = 0.06). In conclusion, physical condition, particularly arm muscle strength and leg muscle power, was significantly associated with suplex throwing performance in Wushu Sanda athletes.