Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemanfaatan Channel YouTube Sebagai Media Dakwah : (Study Akun YouTube Muhammad Asdar717) Burhanuddin, Azhar; Setiawati, Nur; Asrullah, Muh. Yusran; Hasriani, Andi; Nengsi, Ratika
Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik Vol. 1 No. 4 (2024): Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pemanfaatan channel YouTube sebagai media dakwah pada channel Muhammad Asdar717, apa saja isi pesan dakwah yang terdapat pada YouTube di akun Muhammad Asdar717. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, adapun pendekatan penelitian ini menggunakan metode analisis konten (content analisis), bertujuan untuk mengetahui isi suatu informasi atau pesan yang disampaikan dalam sebuah media massa. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa dokumen video dan data sekunder dari artikel, buku-buku, serta hasil wawancara ataupun dokumentasi yang diperoleh dari akun YouTube Muhammad Asdar717. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta analisis data yang digunakan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan channel YouTube sebagai media dakwah pada akun Muhammad Asdar717 yaitu: pertama, Sebagai media dalam menyeberluaskan dakwah. Kedua, memberikan edukasi keagamaan. Ketiga sebagai sarana promosi. Adapun Pesan dakwah yang terdapat pada channel YouTube Muhammad Asdar717 memiliki pesan dakwah yang beragam yaitu meliputi pesan akidah yang merupakan bentuk keyakinan dan ketaatan seorang hamba terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT, pesan syariah yang berkaitan dengan perihal hukum-hukum Allah , terakhir pesan akhlak ibadah yang membahas bentuk tabiat, perilaku, tindakan dan ucapan terhadap sesama makhluk.
METODE KOMUNIKASI DAKWAH DALAM PEMBINAAN SHALAT SANTRI DI PONDOK PESANTREN WIHDATUL ULUM YW-UMI Abbas, Fitriani; Abdullah, Nuraeni; Hasriani, Andi; Tahir, Musafir; Nengsi, Ratika
Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik Vol. 1 No. 5 (2024): Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini tentang “Metode Komunikasi Dakwah dalam Pembinaan Shalat Santri di Pondok Pesantren Wihdatul Ulum YW-UMI” yang bertujuan untuk mengetahui: Metode komunikasi dakwah dalam pembinaan shalat santri di Pondok Pesantren Wihdatul Ulum YW-UMI, faktor pendukung dan penghambat dalam metode komunikasi dakwah dalam pembinaan shalat santri di Pondok Pesantren Wihdatul Ulum YW-UMI.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan komunikasi dan sosiologis, serta menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu, metode komunikasi dakwah dalam pembinaan shalat santri menggunakan metode komunikasi kelompok yang meliputi komunikasi kelompok besar dan komunikasi kelompok kecil, setelah adanya metode tersebut, terdapat pula metode komunikasi interperpersonal yang diterapkan langsung kepada santri. Faktor pendukung dalam metode komunikasi dakwah yaitu, adanya dukungan dari pimpinan pondok, para pembina dan guru-guru, dukungan dari orang tua santri, adanya semangat belajar dari para santri, dan dukungan dari dalam diri pribadi para pembina. Faktor Penghambat metode komunikasi dakwah yaitu, kurangnya fasilitas buku-buku pembelajaran, serta kurangnya jumlah pembina.
POLA KOMUNIKASI GURU DALAM PEMBINAAN AKHLAK PESERTA DIDIK MTS MDIA TAQWA MAKASSAR KELURAHAN MALIMONGAN KECAMATAN WAJO KOTA MAKASSAR Amrullah, Fiqri; Abdullah, Nuraeni; Hasriani, Andi; Setiawati, Nur; Nengsi, Ratika
Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik Vol. 1 No. 5 (2024): Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola komunikasi guru dalam pembinaan akhlak peserta didik MTs MDIA Taqwa Makassar Kelurahan Malimongan Kecamatan Wajo Kota Makassar, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Komunikasi Guru dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik MTs MDIA Taqwa Makassar dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik MTs MDIA Taqwa Makassar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, adapun pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara tepat tentang Pola Komunikasi Guru dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik MTs MDIA Taqwa Makassar. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dari Guru dan peserta didik dan data sekunder dari buku, artikel serta penelusuraan referensi yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau topik yang akan dibahas dalam wawancara kualitatif. Teknik pengelolaan data serta analisis data yang digunakan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pola Komunikasi Guru dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik MTs MDIA Taqwa Makassar yaitu dilakukan dengan 3 pola komunikasi, yaitu pola komunikasi satu arah, pola komunikasi dua arah dan pola komunikasi banyak arah. Adapun faktor pendukung dalam pembinaan akhlak peserta didik MTs MDIA Taqwa Makassar adalah kepedulian semua guru dalam pembinaan akhlak peserta didik sebagai pendidik di sekolah, Mengikutsertakan peserta didik untuk ikut lomba dan dukungan kepala madrasah dalam pembinaan akhlak peserta didik. Adapun faktor penghambat dalam pembinaan akhlak Peserta Didik MTS MDIA Taqwa yaitu Faktor intern peserta didik, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam peserta didik, seperti rendahnya kapasitas intelektual peserta didik, kurang percaya diri dan Semangat belajarnya rendah. Faktor ekstern peserta didik, yaitu hal-hal atau keadaan yang dari luar peserta didik, seperti lingkungan keluarga yang tidak humoris, hubungan antar ayah dan ibu, serta rendahnya kehidupan ekonomi juga memiliki teman sepermainan yang nakal.
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FENOMENA MODEL BUSANA BAGI KARYAWATI : STUDI KASUS DI MALL PANAKKUKANG MAKASSAR Nur, Muh. Alwi; Akil, M.; Abdullah, Nuraeni; Hasibuddin, M.; Nengsi, Ratika
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 10 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini membahas tentang “Analisis Hukum Islam terhadap Fenomena Model Busana Bagi Karyawati (Studi Kasus di Mall Panakkukang Makassar)” yang bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan fenomena model busana bagi karyawati di Mall Panakkukang Makassar; 2) Mendeskripsikan pemahaman karyawati mengenai model busana; 3) Menganalisis hukum Islam terhadap fenomena model busana bagi karyawati di Mall Panakkukang Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian ini dilaksanakan di Mall Panakkukang Makassar yang beralamat di Jalan Boulevard No. 3, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi dengan analisis data meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Keabsahan data dilakukan dengan uji triangulasi data. Fenomena model busana karyawati toko aksesoris di Mall Panakkukang peneliti menyimpulkan bahwa analisis hukum Islam terhadap fenomena model busana bagi karyawati di Mall Panakkukang adalah agama Islam menganjurkan bagi seluruh umat muslim dan muslimah agar senantiasa menutup aurat dalam kondisi apapun sesuai dengan ketentuan syariat. Mengenai model busana bagi karyawati agama Islam tidak membatasi bagaimana model busana yang digunakan muslimah terutama karyawati toko aksesoris di Mall Panakkukang selama tidak menyalahi ketentuan-ketentuan syariat. Akan tetapi, tentunya dengan memperhatikan etika dan adab dalam memakai busana. Adapun kriteria busana muslimah yaitu busana tidak memperlihatkan lekuk tubuh, tidak transparan sehingga tidak mengundang syahwat dari lawan jenis. Implikasi dari penelitian ini yaitu penulis perlu untuk memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan di kemudian hari. Saran ini penulis tujukan untuk karyawati Toko Aksesoris di Mall Panakukkang agar senantiasa mengenakan busana yang sesuai dengan ketentuan syariat. Tidak memperlihatkan aurat dan lekuk tubuh saat bekerja.
Prevention of Bullying Behavior through the Roots Program Nengsi, Ratika; Subaedah
Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Vol. 5 No. 3 (2024): Integrative Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Universitas KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/tijie.v5i3.1129

Abstract

The study aims to identify the bullying of students and the preventive efforts of the school through the Roots School Movement program. This type of research is qualitative descriptive with a phenomenological approach, and the research location is in the 7th Makassar State High School. The population in this study is the head of school, teachers, and pupils with sampling techniques using probability random samplings. Data collection techniques are done using observations, interviews, and documentation; then, data will be analyzed using triangulation data, i.e., data collection, data reduction, and verification. Based on the research results, conversation forms often occur in both verbal and non-verbal forms. The verbal conversations experienced by the students are extortion, body shaming, kissing, igniting, and exorcism. Whereas the non-verbal negotiations that occur with the pupils are deliberately pushed and beaten. This beating is done between individuals and individuals, groups to individuals, and groups to groups. So based on that, the things that the 7 Makassar State High Schools are doing in dealing with the negotiations are forming anti-negotiation teams, socializing, forming pupils as anti-counseling agents, training teachers, training pupils, anti-conversion exhibitions for pupils and activating school committees and changing the learning paradigm between teachers and pupils.
Efektivitas Model Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas Viii A MTs DDI Segeri Kabupaten Pangkep Saputra, Muh Fiqri; Abdullah, Nuraeni; Nengsi, Ratika
El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education Vol. 3 No. 2: OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Cokroaminoto Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/el-fata.v3i2.174

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Efektivitas Model Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini merupakan penelitian campuran (Mix method). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan kusioner angket.  Adapun teknik analisis data yang di gunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, dimana penelitian ini menggambarkan keadaan dari apa yang diteliti data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yang digunakan oleh peneliti untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah diperoleh. Hasil belajar yang berada dalam kategori tinggi dengan persentase 54% dan motivasi belajar dalam katerogi sedang dengan persentase 63%. Yang dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning  mata pelajaran Akidah Akhlak pada peserta didik kelas VIII A MTs DDI Segeri banyak mengalami perubahan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS IX MTS NEGERI 1 KOTA MAKASSAR: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS IX Riswan Ahmad Hidayat, Riswan; Ilyas Thahir, Ilyas; Nengsi, Ratika; Syahid, Akhmad; aidil, Muh
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 In Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.31401

Abstract

The main problem examined in this study is how the family environment influences the learning motivation of Grade IX students at MTs Negeri 1 Kota Makassar. This study aims to: (1) describe the family environment of students in Grade IX at MTs Negeri 1 Kota Makassar; (2) describe the learning motivation of students in Grade IX at MTs Negeri 1 Kota Makassar; and (3) analyze the extent to which the family environment influences students' learning motivation in Grade IX at MTs Negeri 1 Kota Makassar. This research is a quantitative study using a correlational approach to determine whether there is an influence between the family environment variable and learning motivation, namely the family environment variable (X) and the learning motivation variable (Y). The study was conducted at MTs Negeri 1 Kota Makassar, with a population consisting of 500 Grade IX students. The data collection techniques used were questionnaires and documentation. The data analysis techniques used include validity tests, reliability tests, classical assumption tests, and hypothesis tests. The results of the study show that the family environment of Grade IX students is generally in the medium category, as is the students' learning motivation. The study found a significant influence of the family environment on students' learning motivation. This can be seen from the statistical analysis using the t-test and f-test, where the t-test results showed that X1 had no significant effect (sig > 0.05), while X2 significantly affected variable Y. The f-test results indicated that both X1 and X2 significantly influenced variable Y, with a significance value of 0.00 < 0.05. These results indicate that the alternative hypothesis (Ha) is accepted, and the null hypothesis (Ho) is rejected. Thus, it can be concluded that the family environment influences the learning motivation of students at MTs Negeri 1 Kota Makassar.
A Training Pelatihan Guru Anti Perundungan (Bulliying) di MTs Wihdatul Ulum Desa Bontokassi Kab. Gowa Nengsi, Ratika; Syahid, Akhmad; Akidah, Ihramsari
KHIDMAH: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JANUARY
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/khidmah.v4i1.42986

Abstract

Bullying behavior is behavior that oppresses other people. Bullying has become a national and international issue, Indonesia itself has become one of the countries with a bullying emergency status. Bullies consider themselves to be individuals who are capable of doing anything to other people, especially if there is a difference of opinion or they feel unhappy with the person who is the victim of bullying. Whether intentionally or unintentionally, this bullying behavior is never justified. Regardless of place or age, bullying still occurs among students, with several factors causing it. The aim of this training is to provide understanding through training for teachers to become anti-bullying teachers through the Anti-Bullying Movement. The subjects in this community service are teachers at MTs. Wihdatul Ulum, Parangloe District, Gowa, is expected to become a pioneer in anti-bullying learning. The training will be provided in stages, the methods used are counseling and simulation which follows systematic planning, action, evaluation and reflection. The initial step is to observe the partner's situation, provide material for teacher introduction and understanding, then provide training on teacher strategies in learning to overcome bullying behavior. The problem faced by partners is the occurrence of bullying towards students outside and in the learning process. The lack of knowledge and understanding of teachers is certainly one of the causes, as well as students' overall activities that cannot be controlled. Students who experience bullying are dominated by non-verbal bullying (body shaming). Through this training, sanctions and resolution and prevention efforts have been created to eliminate bullying in educational institutions and in the community.
Pemberdayaan Difabel melalui Digital Multisensory Learning HarakaTouch pada Pembelajaran Hijaiyah di SLBN 1 Makassar Mansyur, St Hajrah; Budi Ilmawan, Lutfi; Nengsi, Ratika; Syah Putra, Meydil Eka; Rahmansyah, Moh. Fathur; Hidayah, Nurul
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2025): Edisi Oktober - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i4.7197

Abstract

Pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas masih menghadapi keterbatasan media pembelajaran adaptif, khususnya pada pembelajaran huruf dan harakat hijaiyah yang menuntut kompleksitas komunikasi visual, auditori, dan taktil. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan media digital multisensori HarakaTouch sebagai solusi inovatif di SLB Negeri 1 Makassar. Metode pelaksanaan dirancang melalui tujuh tahapan utama: HarakaConnect, HarakaTrain, HarakaTech, HarakaGuide, HarakaTrack, HarakaReflect, dan HarakaSustain, dengan melibatkan 16 siswa difabel serta 15 guru. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada capaian siswa: skor pemahaman huruf dan harakat meningkat dari 42% menjadi 81% (+39%), kemandirian belajar dari 2,1 menjadi 3,6, serta konsentrasi dari 50% menjadi 82%. Pada guru, pemahaman strategi pembelajaran inklusif naik dari 55% menjadi 88% (+33%), dan keterampilan penggunaan media dari 2,3 menjadi 3,7. Keberhasilan program ditandai dengan terbentuknya komunitas Guru Hijaiyah Inklusi, serta legitimasi hukum melalui sertifikat HAKI. Temuan ini membuktikan bahwa HarakaTouch efektif meningkatkan literasi hijaiyah difabel, memperkuat kapasitas guru, dan berpotensi dikembangkan sebagai educational technology inklusif berskala nasional.
Strengthening Public Trust through Zoning Policies in Student Admissions Ahmad, Ahmad; Nengsi, Ratika; Asykur, Muamar
JURNAL AL-TANZIM Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/al-tanzim.v9i1.10588

Abstract

This study evaluates the implementation of zoning policies in new student admissions (PPDB), especially its role in strengthening public trust in education policies. This study uses a qualitative approach with a case study design. Data were collected through interviews, observations, and documentation. Data analysis was carried out through three main stages: data reduction, data presentation, and verification, which refers to the Miles and Huberman approach. The study results indicate that the zoning policy has succeeded in increasing educational accessibility, especially for students from low socio-economic groups, with a more equitable distribution. However, technical challenges, such as limited technological literacy in the community and the need for more effective socialization, are still significant obstacles. Assistance posts in schools have proven to be an effective solution in increasing public understanding of this policy. Adjusting the zone radius based on school capacity is a strategic step to overcome the imbalance in the number of applicants. The implications of this study emphasize the importance of a multi-channel communication approach, strengthening community technological literacy, transparency in the implementation of education policies, and resources as considerations.