Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematik Melalui Pendekatan Metakognitif Nanang
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 (2012): Mei
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v1i1.229

Abstract

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan dan membandingkan kemampuan pemecahan masalah matematik pada kelompok siswa yang pembelajarannya menerapkan pendekatan metakognitif (PM) dan pendekatan konvensional (PK). Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematik. Analisis data dilakukan dengan uji gain ternormalisasi dan uji perbedaan dua rata-rata. Hasil utama dari penelitian ini adalah secara keseluruhan siswa yang pembelajarannya dengan PM (kelompok eksperimen) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematiknya termasuk tinggi dan secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya dengan PK (kelompok kontrol).
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Antar Siswa Yang Mendapatkan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dan Jigsaw: Penelitian Terhadap Mahasiswa Program Studi Matematika STKIP Garut Tahun Pelajaran 2012-2013 Mubarok, Dede Miftahul; Nanang
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2013): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v2i1.266

Abstract

The Purpose of research is to know the differences of ability problem-solving mathematics between students who get Problem Based learning (PBL) with Jigsaw and for now response students the model of learning who give. The results this research indicate: Not differences of ability problem solving mathematics between students who get Problem Based learning (PBL) learning with the students who get jigsaw learning. Response the students between experiment class 1 who get learning of model Problem Based learning (PBL) with the students who get learning of model jigsaw, Response the students show positive response although sometimes their students who show negative response.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Number Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa: Studi Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII A dan VIII B di MTs. Muhammadiyah Bayubud Tahun Pelajaran 2012/2013 Sutisna, Eva Noviani; Nanang
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2013): Mei
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v2i2.274

Abstract

In Mathematic Subject, the quality of interpretation and response are skill a special problem for the student, it's because of math characteristic consists of a lot of terminology and symbols which is indicate that the ability of Math communicative is low. Based on that problem, to develop student’s Math Communicative skill, the whiner would try to Find out the best way to Improve its skill. The writer chooses Cooperative Learning Through Number Head Together (NHT) to develop student’s may communicative. In this research the writer uses experimental method that she generates the data to get detail result. The population of study is the student of VIII of MTs. Muhammadiyah Bayubud Wanaraja Garut. The writer takes random sample of the student, after analyzing and experimenting the development of student’s Math communicative ability through Cooperative Learning Number Head Together (NHT) is better than a convention one. Dalam matematika, kualitas interpretasi dan respon itu seringkali menjadi masalah istimewa. Hal ini sebagai salah satu akibat dari karakteristik matematika itu sendiri yang sarat dengan istilah dan symbol yang mengiindikasi bahwa kemampuan komunikasi matematika masih rendah. Berdasarkan masalah diatas, penulis mencoba mencari cara yang terbaik untuk meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika siswa dengan pendekatan Kooperatif melalui teknik Number Head Together ( NHT). Penelitian ini penulis menggunakan metode kuasi eksperimen, polulasi yang diambila adalah kelas VIII MTs. Muhammadiyah Bayubud wanaraja Garut, dengan sempel acak. Setelah menganalisa dan eksperimen, diperoleh kesimpulan bahwa Kemampuan Komuniaksi Matematika siswa yang menggunakan pendekatan model pembelajaran Kooperatif Number Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan pembelajaran Konvensional.
Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Antara Yang Mendapatkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dengan Student Teams Achievement Divisions Nurbayani, Yesi; Nanang
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 3 (2013): September
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v2i3.304

Abstract

Problems in research in general can decide whether there are differences in the ability of mathematical communication between students who get a cooperative learning type of Numbered Heads Together with Student Teams Achievement Divisions? His way is to experiment with the dwarf in the methods of collecting data on the use and provision of pretest posttest data analysis done with test normality result of the research showed that ho and ha accepted rejected. Then you can conclude that there is a difference between the student mathematical communication skills that get learning cooperative type of Numbered Heads Together with the Student Teams Achievement Divisions. Permasalahan dalam penelitian ini secara umum dapat dirumuskan apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik siswa antara yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan Student Teams Achievement Divisions ?. Cara penelitiannya adalah dengan metode eksperimen, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan pemberian pretest dan posttest. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas data, Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat di simpulkan bahwa terdapat perbedaan komunikasi matematik siswa antara yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan Student Teams Achievement Divisions.
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Antara Yang Menggunakan Pembelajaran Kontekstual Dengan Problem Based Learning Di Mts Al-Mu’amalah Garut: Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Mts Al- Mu’amalah Ratnawati; Nanang
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2014): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v3i1.309

Abstract

This study uses a model of learning that is Contextual teaching and learning and method Problem Based Learning. Research conducted a experimental study. Learning with this learning method directs students to be able to solve mathematical problems. The purpose of this study was to determine differences in mathematical problem-solving skills among students who received guided discovery method is better than the students who received contextual teaching learning and problem Based learning method is haven’t better enough significance then between two methods. After doing a pretest and posttest and using a significance level of 5% can be concluded that the mathematical problem-solving ability of students who received contextual teaching and learning methods no better than problem-based learning. Penelitian ini menggunakan dua model pembelajaran yaitu metode Pembelajaran Kontekstual dan Problem Based Learning . Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Pembelajaran dengan metode pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk mampu memecahkan masalah matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mendapat metode Pembelajaran Kontekstual dan Problem Based Learning siswa. Setelah melakukan prasyarat dan postest dan menggunakan taraf signifikansi 5% dapat diambil kesimpulan bahwa Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat metode Pembelajaran Kontekstual dan Problem Based Learning.
Meningkatkan Kemampuan Siswa SDIT Miftahul Ulum Pada Operasi Bilangan Bulat Melalui CAI-Contextual Nanang; Sukandar, Awan
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 1 (2020): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v9i1.593

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu pembelajaran guru-guru SD di Cisurupan Garut yang pada umumnya lepas dengan masalah kehidupan sehari-hari dan tidak menggunakan komputer sebagai media pembelajaran. Dikhawatirkan pembelajaran menjadi kurang bermakna. Solusinya, dilakukan penerapan hasil pelatihan berupa perangkat CAI-Contextual yang merupakan wujud dari pengabdian masyarakat pada guru-guru anggota PGRI Cabang Cisurupan Garut yang didanai oleh DRPM Dirjend Ristek Dikti. Penelitian bertujuan mengetahui peningkatan kemampuan operasi bilangan bulat siswa antara sebelum dengan sesudah penerapan CAI-Contextual. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), terdiri dari tiga siklus. Subjek penelitiannya adalah 34 siswa Kelas V SDIT Miftahul Ulum Cisurupan Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2019/2020. Dari hasil pengujian gain ternormalisasi, diketahui bahwa kualitas peningkatan kemampuan Operasi Bilangan Bulat siswa dari sebelum dengan setelah memperoleh CAI-Contextual dari Siklus I ke Siklus II tergolong sedang dan dari Siklus I ke Siklus III tergolong tinggi, sedangkan dari Siklus II ke Siklus III tergolong rendah. The background of this research is the learning of elementary school teachers in Cisurupan Garut who are generally free from problems of daily life and do not use computers as learning media. It is feared learning will become less meaningful. The solution is to implement the results of the training in the form of a CAI-Contextual tool which is a form of community service to the teachers of the PGRI Cisurupan Branch in Garut, which is funded by the Directorate General of Research and Technology DRPM. The study aims to determine the increase in students' integer operating skills between before and after the application of CAI-Contextual. The study is classroom action research (CAR), consisting of three cycles. The research subjects were 34 students of Class V SDIT Miftahul Ulum Cisurupan, Garut Regency in the Academic Year 2019/2020. From the normalized gain test results, it is known that the quality of the improvement of students' Round Number Operations ability from before to after obtaining CAI-Contextual from Cycle I to Cycle II is classified as moderate and from Cycle I to Cycle III is high, while from Cycle II to Cycle III is low.