Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI MANJAU MAJU MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN PEKON KEDALOMAN KABUPATEN TANGGAMUS Satrio Alpen Pradanna; Muhammad Mona Adha; Edi Siswanto
Journal of Social Science Education Vol 2, No 2 (2021): Vol 2, No 2 (2021) Journal of Social Education
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.169 KB)

Abstract

Penelitian ini berfokus kepada nilai kearifan lokal dalam tradisi manjau maju Pekon Kedaloman Kabupaten Tanggamus. Tradisi manjau maju merupakan salah satu tradisi dalam perkawinan masyarakat adat Lampung yang hingga kini masih dipegang teguh oleh masyarakat Pekon Kedaloman sehingga penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dari pelaksanaan kearifan lokal dalam tradisi manjau maju serta menjelaskan nilai kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi manjau maju masyarakat Lampung Saibatin Pekon Kedaloman Kabupaten Tanggamus, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dalam mengumpulkan data yang ada di lapangan penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang dikumpulkan kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis data oleh Miles and Huberman. Hasil penelitian ditemukan bahwa dalam kearifan lokal tradisi manjau maju dalam perkawinan masyarakat Lampung Saibatin Pekon Kedaloman kabupaten tanggamus, tradisi manjau maju adalah rangkaian acara adat Lampung merupakan bagian dari tradisi pernikahan adat Lampung Saibatin, dimana tradisi manjau maju dapat  diartikan sebagai kegiatan memperkenalkan pengantin baik pengantin wanita maupun pengantin laki-laki kepada masyarakat dan  lingkungan tempat tinggal dengan tujuan untuk berdaptasi dengan lingkungan sosial, sehingga mempermudah mereka dalam bersosialisasi, seperti halnya tradisi lain, tradisi manjau maju juga memiliki tahapan-tahapan didalam pelaksanaannya yang dimana didalam setiap rangkaian tahapannya terdapat nilai kearifan lokal yang masih dipegang teguh masyarakat Pekon Kedaloman.Kata Kunci : Kearifan Lokal, Tradisi dan Masyarakat Lampung
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYINGUNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA Apriyanda Kusuma Wijaya; Urip Giyono; Muhammad Mona Adha
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 1, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v1i2.41253

Abstract

This research aims to determine the effect of Civics Education using role playing models on students' intellectual skills. This research uses a quasi-experimental method with a quantitative approach. Overall Telkom Bandung Vocational School students become the study population then for the sample that is students of class X Multimedia-2 as an experimental class and class X Multimedia-3 as a control class. This research uses observation, tests, and questionnaires as research instruments. Processing and data analysis using test statistics T-parametric inferentialT-Test with the help of SPSS version 20 application software. The results of this research indicate that Civics Education using role playing models influences the development of students' intellectual skills. Students in classes using models role playing (experimental classes) have better intellectual skills than students in conventional learning classes lectures (control classes). Intellectual skills in this study include the ability to identify problems, describe problems, and take attitude towards problems. This is evidenced by the mean in the experimental class that is greater than the mean in the control class.Keywords : Intellectual Skills, Role Playing Model.
WARGA NEGARA MUDA ERA MODERN PADA KONTEKS GLOBAL-NATIONAL: PERBANDINGAN DUA NEGARA JEPANG DAN INGGRIS Muhammad Mona Adha
Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 (2019): April
Publisher : Program Studi PPKn Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Undiksha Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jmpppkn.v1i1.12

Abstract

Perkembangan dan peran serta warga negara muda di Jepang dan Inggris di dalam masyarakat telah mengalami perubahan secara signifikan dalam 30 tahun terakhir. Perkembangan yang lebih mengarah kepada perbaikan-perbaikan di berbagai bidang yang salah satunya adalah bagaimana meningkatkan peran serta para warga negara muda di kedua negara. Warga negara muda di Jepang dan Inggris melihat globalisasi dalam konteks perubahan sikap dan tanggung jawab individu secara signifikan untuk masa depan lebih baik. Kelompok warga negara muda merupakan potensi yang sangat penting untuk dikembangkan dan diarahkan, aspek pendidikan perlu menjadi perhatian khusus untuk membentuk warga negara muda menjadi warga muda yang berpotensi dan bermanfaat bagi negara. Disinilah pondasi yang sesungguhnya dibangun pada saat mereka berada dalam komunitas dan kehidupan masyarakat, karena disini kaum muda belajar secara spontan dan lebih natural. Warga negara muda muda harus mampu mengembangkan diri dan memiliki daya saing untuk mengikuti perkembangan globalisasi saat ini. Relasi-relasi sosial yang yang terbentuk dan menjadi bagian di aktivitas setiap individu telah mendorong warga muda di kedua negara yaitu Jepang dan Inggris memiliki rasa tanggung jawab sebagai warga negara.
Pengaruh Kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru 3M Terhadap Tingkat Kepatuhan Masyarakat Ahman Tosy Hartino; Muhammad Mona Adha; Yunisca Nurmalisa; Berchah Pitoewas
Journal of Social Science Education Vol 2, No 2 (2021): Vol 2, No 2 (2021) Journal of Social Education
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.225 KB)

Abstract

Pandemi Covid-19 saat ini masih berlangsung, baik secara global maupun secara nasional. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda pandemi ini akan berakhir walupun secara global dan nasional program vaksinasi sudah berjalan tetapi hal tersebut belum menjadi jaminan sepenuhnya terhindar dari bahaya Covid-19. Sementara itu, untuk meminimalisir bahaya Covid-19 yang bisa saja semakin besar,  pemerintah Indonesia sendiri mengeluarkan kebijakan. Pemerintah, terhitung sudah mengeluarkan beberapa kebijakan semenjak Covid-19 masuk ke Indonesia seperti kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kebijakan adaptasi kebiasaan baru(AKB), dan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro (PPKM). Kebijakan adaptasi kebiasaan baru, merupakan salah satu kebijakan yang membuat kita agar tetap bisa beraktifitas di tengah kondisi Covid-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan melihat bagaimana pengaruh kebijakan adaptasi kebiasaan baru 3m terhadap tingkat kepatuhan masyarakat. Metode yang digunakan dalam karya penulisan ini menggunakan pendekatan kuanitatif. Hasil dari artikel ini membahas mengenai presentase hasil dari kuisioner yang disebarluaskan kepada responden berkaitan dengan pengaruh kebijakan adaptasi kebiasaan baru 3m terhadap tingkat kepatuhan masyarakat.
PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP MORALITAS PESERTA DIDIK Handriyanto; Muhammad Mona Adha; Ana Mentari
Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan Vol 11 No 2 (2022): JURNAL GLOBAL CITIZEN JURNAL ILMIAH KAJIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPkn Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.106 KB) | DOI: 10.33061/jgz.v11i2.6751

Abstract

This research focuses on the effect of digital literacy on students morality. Digital literacy is the ability to use and utilise various digital devices to be more empowered, ethical and democratic in the digital era. This research aims to determine how operational skills are, search the internet, evaluate the content, communicate and is there any effect of digital literacy on students morality. This research used a quantitative approach with basic and supporting techniques in collecting data in the field. The data collected were analyzed used SPSS 26th version. The results of the research note that digital literacy effects the morality of students, but digital literacy is not fully owned by students. This can be seen though the indicators of operational skill, internet searching, content evaluation and communication that the researcher proposes to the respondents.
Pengaruh Kesadaran Politik terhadap Partisipasi Politik pada Pemilihan Kepala Kampung Bakung Udik Kabupaten Tulang Bawang Willya Apriyani; Muhammad Mona Adha; Edi Siswanto
Sosial Simbiosis : Jurnal Integrasi Ilmu Sosial dan Politik Vol. 1 No. 4 (2024): November : Sosial Simbiosis : Jurnal Integrasi Ilmu Sosial dan Politik
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/sosial.v1i4.858

Abstract

The aim of this research is to analyze the influence of political awareness on political participation in Bakung Udik Village, Tulang Bawang Regency. The method that used here is descriptive with a quantitative approach, involving 93 respondents. Data was analyzed using a simple linear regression test with the help of SPSS version 25. The results of the research show that respondents political awareness is divided into three indicators, namely output, input, and receipt of political information and freedom in giving opinions. 45.1% of respondents showed strong political awareness in output indicators, such as interest in political developments and participation in community organization. Input indicators, 46.2% of respondents have good political awareness, including knowledge of government policies and they understand that the government influences their lives. Indicators receiving political information and feeling the freedom to give opinions show that 69.8% are categorized as influential, indicating that they are well informed and have the freedom to give their opinions. Regression analysis shows that political awareness has a significant influence on political participation, with a coefficient of determination (Rsquare) is 44.6%. This means that 44.6% of the variation in political participation can be explained by the level of political awareness, while the remaining 55.4% is affected by other factors. Overall, the political participation of the people in Bakung Udik Village is already good, it looks from a fairly high percentage of the people participation compared to those who did not participate. The conclusion is, political awareness has an important influence for increasing political participation in village head elections.