Perkembangan teknologi yang pesat di era digital telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama dalam dunia bisnis dan industri. Teknologi informasi kini bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kebutuhan yang mendukung efisiensi, inovasi, dan daya saing. Dalam bisnis modern, pemanfaatan teknologi informasi sangat berperan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. Namun, banyak perusahaan di sektor jasa pengiriman barang masih mengandalkan metode tradisional, seperti telepon dan pesan singkat, yang memiliki keterbatasan, seperti jam operasional terbatas dan potensi miskomunikasi. Pelanggan juga kesulitan dalam mengakses status dan riwayat pemesanan secara langsung, yang mengharuskan mereka menghubungi perusahaan secara manual. Sebagai solusi, dikembangkan sistem pemesanan berbasis web yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan, melacak pengiriman barang, dan melihat riwayat transaksi pemesanan. Pendekatan Lean UX diterapkan untuk memastikan produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan ini menekankan pembuatan Minimum Viable Product (MVP), yaitu produk dengan fitur dasar yang cukup untuk mengumpulkan feedback. Dengan menggunakan Lean UX, pengembang dapat menguji dan mengoptimalkan desain serta fitur secara cepat terhadap kebutuhan pengguna. Selain itu, evaluasi kualitas user experience dilakukan menggunakan metode System Usability Scale (SUS) dan User Experience Questionnaire (UEQ). Hasil pengujian terhadap 30 responden menunjukkan skor rata-rata SUS sebesar 82,83 yang termasuk kategori Excellent, menandakan sistem memiliki tingkat usability yang tinggi dan mudah digunakan. Sementara itu, hasil UEQ pada enam skala utama menunjukkan persepsi positif pengguna dengan sebagian besar skor mendekati +2, mencerminkan user experience yang sangat baik. Temuan ini mengindikasikan bahwa sistem yang dikembangkan tidak hanya efisien, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang memuaskan dan mudah digunakan