Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Perceptions of school science teachers who implement TMF on the independent curriculum implementation Karlina, Ni Wayan; Sauqina, Sauqina; Putri, Rizky Febriyani; Istyadji, Maya
Practice of The Science of Teaching Journal: Jurnal Praktisi Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2024): April
Publisher : HAFECS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58362/hafecspost.v3i1.56

Abstract

This research serves as initial information about the aspects that determine the teacher's teaching process regarding perceptions of implementing the Teaching Mastery Framework (TMF) in supporting the independent learning curriculum in the middle school A scientific environment, and be a reference in adjusting teacher competency improvement programs implemented by school principals in the future. The research aims to determine the perceptions of science teachers at middle school A in improving the quality of teachers' teaching practices as evaluation material for teachers in implementing TMF and the role of TMF in supporting the independent learning curriculum. This research uses a qualitative approach. This type of research is a case study. Case study research may focus on programs, events, or actions involving individuals rather than the group. Additionally, when case studies study groups, they may be more interested in explaining their activities than in identifying the typical patterns of behavior they exhibit. The data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. The sampling technique uses purposive sampling. Data analysis techniques use source triangulation and engineering triangulation. The research results show that teachers' perceptions of implementation improve teaching practices with TMF, namely freedom in teaching, so the methods and models used to deliver material to students more varied. The TMF aspect role of middle school A increase teacher competence and provide convenience for teachers in independent curriculum implementing, in line with the TMF that the school has in the classroom and administratively to improve the quality of teacher teaching.   Keyword: teaching mastery framework; middle school; perception; teachers; natural science   Abstrak. Penelitian ini menjadi informasi awal mengenai aspek-aspek yang menentukan proses mengajar guru terkait persepsi terhadap implementasi Teaching Mastery Framework (TMF) dalam mendukung pembelajaran Kurikulum Merdeka di lingkungan saintifik SMP A, dan menjadi acuan dalam menyesuaikan program peningkatan kompetensi guru yang dilaksanakan oleh kepala sekolah di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru IPA di SMP A dalam meningkatkan kualitas praktik mengajar guru sebagai bahan evaluasi bagi guru dalam mengimplementasikan TMF dan peran TMF dalam mendukung pembelajaran Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus dapat berfokus pada program, peristiwa, atau tindakan yang melibatkan individu daripada kelompok itu sendiri. Selain itu, ketika studi kasus mempelajari kelompok, mereka mungkin lebih tertarik untuk menjelaskan kegiatan mereka daripada mengidentifikasi pola umum perilaku yang mereka tunjukkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap implementasi meningkatkan praktik mengajar dengan TMF, yaitu adanya kebebasan dalam mengajar, sehingga metode dan model dalam menyampaikan materi kepada siswa lebih variatif. Peran aspek TMF SMP A meningkatkan kompetensi guru dan memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka, yang juga sejalan dengan TMF yang dimiliki sekolah di dalam kelas dan secara administratif dalam rangka meningkatkan kualitas mengajar guru.
Development of Science Education Videos Based on Digital Storytelling as An Independent Learning Resource for Late Adolescents Utami, Afifah Indra; Sauqina, Sauqina; Sari, Mella Mutika
Journal of Innovative Science Education Vol 12 No 3 (2023): Special Issue
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jise.v12i3.72977

Abstract

The increasing interest of late adolescents in digital content provides an excellent opportunity to distribute self-learning resources that can facilitate understanding science concepts in daily life. Unfortunately, social media as a means of disseminating digital content is still dominated by entertainment content. The lack of science education videos that are interesting and suitable for the characteristics of late adolescents on social media causes late adolescents to prefer entertainment content over educational content. Therefore, this research was initiated to develop a science education video based on digital storytelling and identify aspects of validity, practicality, and effectiveness of educational videos as a source of independent learning for late adolescents. This research includes Research and Development (R&D), using the 4D model of defining, designing, developing, and disseminating. This research produced a product in the form of a science education video based on digital storytelling as an independent learning resource for late adolescents that has been declared valid, practical, and effective. The validation percentage score of 82.5% is included in the very valid category. The practicality aspect met the very practical criteria, with a score of 92.66%. Effectiveness received an N-Gain score of 0.78 and was included in the high category. Based on the study's results, this digital storytelling-based science education video can be utilized as an independent learning resource for late adolescents.
EKSPLORASI VALIDITAS MODUL PEMBELAJARAN TOPIK CAHAYA DAN OPTIK BERBASIS MODEL CONNECTED Hafizah, Ellyna; Sauqina, Sauqina
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 14, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v14i2.15546

Abstract

Penelitian ini dilakukan sebagai reaksi atas lumrahnya menemukan calon guru program studi pendidikan IPA yang belum mampu mempraktikkan pembelajaran sains yang terintegrasi, baik dalam praktik mengajar maupun bahan ajar. Penelitian ini mengadopsi salah satu dari 10 model pembelajaran terintegrasi Robert Fogarty untuk dijadikan sebagai dasar pembuatan modul tentang cara mendesain satu pembelajaran terintegrasi, yakni model terkoneksi atau model terhubung. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi validitas modul yang dikembangkan. Modul ini dikembangkan dengan menggunakan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Modul pembelajaran merupakan subjek dan validitas modul merupakan objek dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa lembar validitas yang diberikan kepada tiga ahli. Hasil data kemudian dianalisis nilai rata-rata tiap aspek untuk kemudian mengetahui rata-rata skor validitas total modul pembelajaran. Hasil analisis didapatkan skor rata-rata validasi modul sebesar 3,91 dari total nilai maksimum 4 dengan kategori sangat baik. Modul pembelajaran topik Cahya dan Optik berbasis model connected ini dapat digunakan sebagai penuntun serta menunjukkan secara eksplisit kepada mahasiswa tentang bagaimana cara memahami sekaligus mendesain konsep sains yang terintegrasi.
Pendampingan implementasi kurikulum merdeka melalui modul ajar berbasis proyek lingkungan lahan basah Yulinda, Ratna; Khairunnisa, Yasmine; Sauqina, Sauqina; Hafizah, Ellyna; Sari, Mella Mutika; Syaban, M. Fuad
ABDIMASY: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): ABDIMASY: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/ams.v5i2.2429

Abstract

This community service activity was motivated by the challenges faced by partner educators, including limited skills in using science teaching kits (KIT IPA) and difficulties in finding alternative simple teaching tools. These issues hinder innovation in science education at the MTs level. The objectives of this program were: 1) to provide information on the implementation of the Merdeka Curriculum (IKM) and project-based learning, 2) to develop teaching modules and student worksheets (LKPD) based on wetland environment projects, and 3) to demonstrate project-based learning methods. The methods employed included socialization, training, mentoring, evaluation, and sustainability planning. The results showed that teachers gained an understanding of the Merdeka Curriculum implementation, were able to develop project-based teaching modules and LKPD and received practical examples of project-based learning. This program supports MTs science teacher working groups (MGMP) in implementing the Merdeka Curriculum, utilizing KIT IPA, and employing simple tools for project-based environmental learning.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN EFESIENSI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH Nada, Alifa Qathrun; Irhasyuarna, Yudha; Sauqina, Sauqina
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v7i2.6512

Abstract

Kurangnya motivasi dan semangat dalam belajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional terutama dalam pelajaran IPA, serta lamanya bagi peserta didik dalam mengerjakan LKPD. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan efesiensi belajar peserta didik pada pelajaran IPA pada materi sistem peredaran darah. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksperimen semu (quasy experimental design) yaitu penelitian yang melibatkan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Subjek penelitian adalah 30 peserta didik kelas Eksperimen dan 30 peserta didik pada kelas Kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen angket dan soal pretest posttest. Hasil penelitian menunjukkan : (1) motivasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen sebesar 0,003 0,05 sehingga model pembelajaran yang digunakan terdapat perbedaan yang signifikan, (2) perrbandingan waktu penggunaan model Index Card Match dengan LKPD juga efesien karena penggunaan model pembelajaran tidak banyak menghabiskan jam pelajaran, dan (3) keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match didapatkan t hitung 3, 519 t tabel 2,00247sehingga model pembelajaran lebih kooperatif lebih efektif dalam meningkatkan motivasi belajar. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match yang digunakan efektif dan memiliki perbedaan yang signifikan daripada model konvensional.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN MOCAF UBI JALAR NAGARA TERHADAP KADAR KARBOHIDRAT DALAM PEMBUATAN CAMILAN KUE KERING YANG RAMAH DIABETES MELLITUS Julianti, Berliana; Irhasyuarna, Yudha; Sauqina, Sauqina
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v7i2.6731

Abstract

Mocaf ialah tepung yang umumnya dibuat dari tumbuhan berjenis umbi-umbian dengan melakukan fermentasi (merendam ke dalam air). Semakin lama tanaman berumbi direndam maka akan menurunkan kadar karbohidrat di dalamnya, yang mana ini dapat menjadi potensi bagi individu terlibat Diabetes Mellitus (DM) untuk mendapatkan alternatif camilan yang aman nan lezat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk 1) Mengetahui lama perendaman terhadap kadar karbohidrat pada mocaf ubi nagara dan 2) Mengetahui kue kering mocaf ubi nagara dapat diterima atau tidak. Menggunakan hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi pengetahuan kepada khalayak terhadap potensi ubi nagara, salah satu flora endemik Kalimantan Selatan dalam pangan aman penyakit beresiko. Rancangan Acak Percobaan (RAL) adalah metode yang dilakukan untuk melihat pengaruh lama perendaman ubi nagara terhadap karbohidrat dan analisis uji organoleptik untuk mengetahui daya terima terhadap kue kering mocaf ubi nagara. Hasil penelitian ialah lama perendaman berpengaruh secara signifikan terhadap kadar karbohidrat dan perendaman selama 72 jam menghasilkan rerata kadar karbohidrat paling rendah, yaitu 0,625g/potong. Hasil uji organoleptik yang diperoleh ialah 52,5% menyatakan “Sangat Suka” dan 35,7% menyatakan “Suka” terhadap kue kering mocaf ubi nagara. Berdasarkan penelitian, kue kering mocaf ubi nagara cocok untuk menjadi camilan yang ramah bagi penderita DM.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS NEARPOD PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MEMFASILITASI KOMPETENSI MENJELASKAN FENOMENA SECARA ILMIAH PADA LITERASI SAINS SISWA SMP Indriansu, Shenny Rahmah; Sauqina, Sauqina; Irhasyuarna, Yudha
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v7i2.6480

Abstract

Rendahnya keterampilan literasi sains siswa disebabkan oleh beberapa bahan ajar yang belum mampu memfasilitasi kompetensi-kompetensi yang ada pada aspek literasi sains. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan agar menghasilkan bahan ajar interaktif berbasis Nearpod dalam pembelajaran IPA materi pemanasan global yang valid, praktis, dan efektif. Peneliti mengembangkan penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan (RD) dengan model ADDIE. Teknik perolehan data menggunakan lembar validasi ahli media dan materi, angket respon peserta didik, dan hasil tes belajar melalui pretest dan postest. Hasil penelitian pengembangan ini memperoleh validitas E-modul dengan skor 0,81 dalam kategori sangat valid melalui uji validitas Aiken’s V. Aspek kepraktisan memperoleh skor 87,44% dalam kategori sangat praktis melalui angket respon peserta didik, serta aspek keefektifan memperoleh skor 0,61 yang termasuk dalam kategori sedang.
PENGEMBANGAN MEDIA CHARTA INTERAKTIF SUB MATERI ANATOMI ORGAN PENDENGARAN MANUSIA PADA PEMBELAJARAN IPA Humaira, Adinda Diva; Irhasyuarna, Yudha; Sauqina, Sauqina
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v7i2.6300

Abstract

Media charta interaktif merupakan media pembelajaran berupa gambar yang bisa dipahami peserta didik karena dapat memvisualisasi sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Materi anatomi organ pendengaran manusia berkarakteristik faktual tetapi tidak tervisualisasi. Dengan begitu diperlukan media agar materi bersifat kongkret dan mudah dipahami. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menganalisis validitas, kepraktisan, serta keefektifan media pembelajaran charta interaktif sub materi anatomi organ pendengaran manusia pada pembelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan metode RD (Research and Development) dan model pengembangan FOUR-D yang terdiri 4 tahap (Define, Design, Develop, Disseminate), namun hanya sampai 3 tahap saja untuk diuji kelayakan. Hasil pengembangan charta interaktif ini diuji kelas sebanyak 33 orang peserta didik kelas VIII C SMPN 2 Banjarmasin. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yang meliputi analisis validitas Aiken's V, analisis kepraktisan menggunakan persentase dan analisis keefektifan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media charta interaktif yang dikembangkan mendapat skor validitas sebesar 86%, skor kepraktisan guru 100%, peserta didik 92%, dan keefektifan 97%. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran charta interaktif sub materi anatomi organ pendengaran manusia pada pembelajaran IPA dinyatakan layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran.
Analysis of Students Questioning Skills on Science Learning Outcomes at Junior High School Subiantoro, Wisnu Rizki; Yulinda, Ratna; Sauqina, Sauqina
Jurnal Pijar Mipa Vol. 20 No. 3 (2025)
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v20i3.8905

Abstract

The questioning skill ability is essential for students to promote science learning outcomes. This study aims to analyze students' questioning skills towards cognitive science learning outcomes. There are two students' questioning skills studied, namely factual questions and amazement. This study uses a quantitative descriptive method with data collection techniques through observation, learning outcome tests, and documentation. Observations of questioning skills are observed based on four group categories, namely factual, amazement, both questions and no questions. The results of the study showed that students who actively asked questions, especially factual and amazement types of questions, had higher cognitive learning outcomes than students who did not ask questions. The group of students with factual questions and asking both questions experienced a significant increase in learning outcome scores, while the group of students who did not ask questions and students who were only surprised experienced a small increase. Based on the learning outcome scores of students in the four question groups, it is important for students to ask a lot of questions in order to increase the achievement of cognitive science learning outcomes. This study indicates that students' questioning skills are related to student learning outcomes. The more active students ask questions, and the more varied the types of questions asked, the greater the increase in student learning outcomes. The many variations of questions asked by students are the key to deepening understanding. Students can improve their learning outcomes in a deeper and more meaningful learning process by asking many questions. This study reinforces the importance of the teacher's role in encouraging students to ask more questions during the learning process by providing appropriate motivation and treatment.
PENGARUH PENERAPAN KONSEP ECOPRENEURSHIP PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEMAMPUAN BERINOVASI MAHASISWA PENDIDIKAN IPA ULM Margarita, Deliani; Putri, Rizky Febriyani; Sauqina, Sauqina
Physics and Science Education Journal (PSEJ) Physics and Science Education Journal (PSEJ), Volume 5 Nomor 2, Agustus 2025
Publisher : Physics Education Departement, Islamic State University Sulthan Thaha Saifuddin Jambi - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/5vx14y87

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji atau menganalisis pengaruh penerapan ecopreneurship terhadap kemampuan berinovasi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis Quasi eksperiment desain One group pretest-posttest. Penelitian dilakukan dalam mata kuliah Kewirausahaan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA tahun ajaran 2024/2025 semester ganjil. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling yaitu bagian non-probability sampling dengan sampel penelitian sebanyak 33 mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket respon ecopreneurship dan kemampuan berinovasi.Untuk mengetahui pengaruh penerapan ecopreneurship terhadap kemampuan berinovasi mahasiswa, digunakan Uji Paired Sample T-test dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan perhitungan Uji Paired Sample T-test diperoleh nilai signifikansi, yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan ecopreneurship terhadap kemampuan berinovasi mahasiswa. Implikasi penelitian ini mendukung inovasi keberlanjutan dan dapat digunakan pada mata kuliah lain yang memerlukan hal sama dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruhnya penerapan konsep Ecopreneurship mampu mendorong kemampuan berinovasi mahasiswa dalam membuat produk inovatif ramah lingkungan yaitu dengan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, menciptakan ide-ide inovatif, merancang dan menghasilkan inovasi produk serta mempersiapkan mahasiswa menjadi wirausahawan yang memiliki kemampuan berinovasi.