p-Index From 2020 - 2025
7.635
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vidya Karya JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Asian Journal of Science Education Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Journal On Teacher Education (Jote) Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Eduproxima : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA ABDIMASY: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Journal of Banua Science Education Pahlawan : Jurnal Ilmu Pendidikan, Sosial dan Budaya Oryza : Jurnal Pendidikan Biologi Jurnal Warta Desa (JWD) Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan (JPSP) Journal Of World Science Jurnal Pijar MIPA Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian TRANSPUBLIKA INTERNATIONAL RESEARCH IN EXACT SCIENCES (TIRES) International Journal on Advanced Technology, Engineering, and Information System (IJATEIS) Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan JURNAL BESEMAH Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Journal of Mathematics Science and Computer Education Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan SERIBU SUNGAI: Journal of Research and Community Service Tashwir: Jurnal Penelitian Agama dan Budaya INDONESIAN JOURNAL OF SCIENCE EDUCATION AND APPLIED SCIENCE Jurnal Pendidikan Sains dan Teknologi Terapan Journal of Bio-Creaducation Asian Journal of Science Education
Claim Missing Document
Check
Articles

Learning interest of pre-service biology teachers on contextual-based Plant Morphology course Yulinda, Ratna; Ilma, Silfia
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Vol 4, No 2 (2018): JULY
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.136 KB) | DOI: 10.22219/jpbi.v4i2.5881

Abstract

There was a trend among biology pre-service teachers to have no interest in learning textually, thus the contextual teaching and learning (CTL) implementation is crucial to be done. This study aimed to describe eight indicators of learning interest of biology pre-service teachers on contextual-based Plant Morphology course. As the descriptive research, the instrument used to collect the data in this study was questionnaire. The subjects were biology pre-service teachers in University of Borneo Tarakan, North Kalimantan, Indonesia. The results showed that the student learning activity indicator was categorized as very high (81.72%); while the six indicators which were considered as high criteria were students interest in learning and learning process (71.33%), students attention in learning and learning process (63.67%), study preparation (75,22%), students opinions in the exam activity (61.89%), the impact teacher’s technique and the tactics of learning to the students (85.50%), and student learning outcome (77.17%). The remain indicator (activity of recording material and making of summary in learning) was recognize as medium criteria (57.17%). It can be concluded that contextual-based Plant Morphology course learning must be the main choice in strengthen the understanding of biology pre-service teachers.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU IPA SMP DI KOTA TARAKAN Ilma, Silfia; Suciyati, Alfi; Yulinda, Ratna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.041 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v1i1.236

Abstract

Abstrak: Pengembangan karir guru dan peningkatan kompetensi bagi guru dilakukan dalam rangka menjaga kompetensi keprofesiannya agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan olah raga sesuai PP No. 74 Tahun 2008.Pengembangan keprofesian guru ini dikembangkan dengan perolehan angka kredit baik melalui kegiatan pengembangan diri maupun menulis karya ilmiah.Hasil observasi disekolah mitra diketahui permasalahan yang mereka hadapi antara lainkurangnya pengetahuan dan keterampilan Guru IPA mengenai penyusunan karya tulis ilmiah yang menyebabkan guru kesulitan mengajukan kenaikan pangkatnya, maka dari itu perlu dilakukan pendampingan penyusunan karya tulis ilmiah bagi guru di sekolah mitra. Target dan Luaran dari kegiatan ini yakni meningkatnya pemahaman guru IPA sekolah mitra terhadap karya tulis ilmiah dan menghasilkan produk berupa karya tulis ilmiah dalam bentuk draf.Pelaksanaan kegiatan Pendampingan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan melalui tahapan 1) Pemberian informasi dan 2) Pendampingan penyusunan karya tulis ilmiah.Hasil evaluasi pelaksanaan pendampingan penyusunan karya tulis ilmiah dalam kategori baik.Hasil evaluasi terhadap pengetahuan guru dalam menyusun karya tulis ilmiah 2 (dua) orang tergolong kategori baik, 1 (satu) orang dalam kategori sedang, dan 2 (dua) orang dalam kategori kurang. Hasil evaluasi keterampilan guru dalam menyusun karya tulis ilmiah telah memenuhi kriteria  karya tulis ilmiah dalam kategori baik.Abstrak: Teachers’ career need to be developed and improved in order to maintain their professionalism and competence that should be related to the development of science, technology, arts, and physical exercise based on PP No. 74 year of 2008. The development of teachers’ professionalism can be implemented using a credit point either through self development activities or writing a scientific paper. observation results on several schools show that the major problem that they face is science teachers are lack of knowledge and skills in writing a scientific paper that can result in the difficulties in submitting their preferment, therefore it is important to accompany those teachers in writing scientific paper through a short training. The target and output of this activity is that the science teachers can improve their writing skill in writing scientific paper and resulting a scientific paper draft.This activity consists of two stages (1) giving information and (2) accompaniment in writing scientific paper. The results show that the evaluation on accompaniment can be categorized as good. The evaluation on teachers’ knowledge in writing scientific paper can be categorized as good (two teachers), medium (one teacher), and not good (two teachers). The evaluation on teachers’ skill in writing scientific paper shows that they are able to write a scientific paper that can be categorized in good level.
Identifying the Misconceptions of Natural Science (IPA) Using CRI (Certanty of Response Index) at the Primary School Students in Tarakan Muhsinah Annisa; Ratna Yulinda; Kartini Kartini
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 2, No 2 (2017): September 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.78 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v2i2.258

Abstract

The objective of this study is to identify the misconceptions of Natural Science (IPA) on primary school students in Tarakan. The output of this study is presented into a national scientific journal with ISSN. This study absolutely contributes to the schools and the education providers (universities). This study can identify the misconceptions of what happens to the students, so that teachers know how to handle and remediate these misconceptions. This study employs quantitative descriptive research. The population is the sixth grade students of primary schools in Tarakan. It is because the students of this grade have got the learning material on force, light, and simple machine. The technique.;s used in taking the sample is cluster sampling by considering on the three criteria, namely: superior, medium, and low school category which is based on the mean scores of final test (UAS) on natural science subject. So, the sixth grade students of SDN A, SDN B Tarakan, and SDN C Tarakan are chosen as the sample of this study. The instrument of this research is a written test in a form of multiple choice test equiped with the CRI (certainty of response index) answer sheet. The data are collected by distributing multiple-choice test which is consisted of 40 questions that are equipped with the CRI answer sheet.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU IPA SMP DI KOTA TARAKAN Ratna Yulinda; Silfia Ilma; Alfi Suciyati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v1i1.236

Abstract

Abstrak: Pengembangan karir guru dan peningkatan kompetensi bagi guru dilakukan dalam rangka menjaga kompetensi keprofesiannya agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan olah raga sesuai PP No. 74 Tahun 2008.Pengembangan keprofesian guru ini dikembangkan dengan perolehan angka kredit baik melalui kegiatan pengembangan diri maupun menulis karya ilmiah.Hasil observasi disekolah mitra diketahui permasalahan yang mereka hadapi antara lainkurangnya pengetahuan dan keterampilan Guru IPA mengenai penyusunan karya tulis ilmiah yang menyebabkan guru kesulitan mengajukan kenaikan pangkatnya, maka dari itu perlu dilakukan pendampingan penyusunan karya tulis ilmiah bagi guru di sekolah mitra. Target dan Luaran dari kegiatan ini yakni meningkatnya pemahaman guru IPA sekolah mitra terhadap karya tulis ilmiah dan menghasilkan produk berupa karya tulis ilmiah dalam bentuk draf.Pelaksanaan kegiatan Pendampingan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan melalui tahapan 1) Pemberian informasi dan 2) Pendampingan penyusunan karya tulis ilmiah.Hasil evaluasi pelaksanaan pendampingan penyusunan karya tulis ilmiah dalam kategori baik.Hasil evaluasi terhadap pengetahuan guru dalam menyusun karya tulis ilmiah 2 (dua) orang tergolong kategori baik, 1 (satu) orang dalam kategori sedang, dan 2 (dua) orang dalam kategori kurang. Hasil evaluasi keterampilan guru dalam menyusun karya tulis ilmiah telah memenuhi kriteria  karya tulis ilmiah dalam kategori baik.Abstrak: Teachers’ career need to be developed and improved in order to maintain their professionalism and competence that should be related to the development of science, technology, arts, and physical exercise based on PP No. 74 year of 2008. The development of teachers’ professionalism can be implemented using a credit point either through self development activities or writing a scientific paper. observation results on several schools show that the major problem that they face is science teachers are lack of knowledge and skills in writing a scientific paper that can result in the difficulties in submitting their preferment, therefore it is important to accompany those teachers in writing scientific paper through a short training. The target and output of this activity is that the science teachers can improve their writing skill in writing scientific paper and resulting a scientific paper draft.This activity consists of two stages (1) giving information and (2) accompaniment in writing scientific paper. The results show that the evaluation on accompaniment can be categorized as good. The evaluation on teachers’ knowledge in writing scientific paper can be categorized as good (two teachers), medium (one teacher), and not good (two teachers). The evaluation on teachers’ skill in writing scientific paper shows that they are able to write a scientific paper that can be categorized in good level.
Learning interest of pre-service biology teachers on contextual-based Plant Morphology course Ratna Yulinda; Silfia Ilma
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol. 4 No. 2 (2018): JULY
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v4i2.5881

Abstract

There was a trend among biology pre-service teachers to have no interest in learning textually, thus the contextual teaching and learning (CTL) implementation is crucial to be done. This study aimed to describe eight indicators of learning interest of biology pre-service teachers on contextual-based Plant Morphology course. As the descriptive research, the instrument used to collect the data in this study was questionnaire. The subjects were biology pre-service teachers in University of Borneo Tarakan, North Kalimantan, Indonesia. The results showed that the student learning activity indicator was categorized as very high (81.72%); while the six indicators which were considered as high criteria were students' interest in learning and learning process (71.33%), students' attention in learning and learning process (63.67%), study preparation (75,22%), students' opinions in the exam activity (61.89%), the impact teacher’s technique and the tactics of learning to the students (85.50%), and student learning outcome (77.17%). The remain indicator (activity of recording material and making of summary in learning) was recognize as medium criteria (57.17%). It can be concluded that contextual-based Plant Morphology course learning must be the main choice in strengthen the understanding of biology pre-service teachers.
KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENGANALISIS MATERI IPA SMP BERDASARKAN TAKSONOMI KOGNITIF, PSIKOMOTOR DAN AFEKTIF Ratna Yulinda
Vidya Karya Vol 33, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.42 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v33i2.5621

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to improve the ability of students to analyze science learning material based on cognitive, psychomotor, and affective domains. This Classroom Action Research uses the Kemmis & Taggart design. The subjects of this study were students of Science Education Study Program of Lambung Mangkurat University. The research instrument used was an observation sheet in the form of a check list. The results showed an increase in the ability of students from the dominant was quite good (55.32%) in the first cycle to be dominant in the criteria of good (63.83%) in the second cycle. Keywords: science learning material analysis, cognitive, psychomotor, affective Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis materi IPA berdasarkan ranah kognitif, psikomotor, afektif. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan desain Kemmis & Taggart. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat. Instrumen penelitian menggunakan lembar pengamatan dalam bentuk check list. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan mahasiswa dari dominan cukup baik (55, 32%) pada siklus I menjadi dominan pada kriteria baik (63, 83%) pada siklus II. Kata kunci: analisis materi IPA, kognitif, psikomotor, afektif
Pelatihan Pembuatan Kompos dari Limbah Rumah Tangga Pada Kelompok PKK Desa Pematang Panjang Kabupaten Banjar Ratna Yulinda; M Fuad Sya’ban; Mella Mutika Sari
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i3.2578

Abstract

Sampah dihasilkan dari kegiatan sehari-hari manusia yang sudah tidak digunakan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan sampah rumah tangga kepada anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Pematang Panjang Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan pembuatan kompos dengan metode Takakura kepada Ibu-ibu anggota PKK di Desa Pematang Panjang yang berjumlah 30 orang. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa ibu-ibu anggota PKK memperoleh pengetahuan tentang cara pengelolaan sampah rumah tangga khususnya sisa sayuran menjadi kompos dan terampil dalam membuat kompos dari sisa sayuran dengan menggunakan metode Takakura. Berdasarkan kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa peserta kegiatan telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah rumah tangga dengan metode Takakura. Pencapaian ini dapat dilihat berdasarkan hasil penilaian pengetahuan sebanyak 83% peserta berada pada kategori baik, sedangkan pengukuran keterampilan peserta dalam membuat kompos 67% peserta telah terampil dalam kategori sangat baik, 33% berada pada kategori baik. Garbage is produced from daily human activities that are no longer used. This activity aims to provide members of Family Well-Being Empowerment at Desa Pematang Panjang, Kabupaten Banjar. The method was used is training and mentoring in composting with the Takakura method. This activity indicates that members of Family Well-Being Empowerment knew how to manage household garbage, especially vegetable waste, into compost and were skilled in making compost from vegetable waste using the Takakura Method. Based on the activity results, it can be concluded that the participants of the activity have acquired knowledge and skills in managing household waste using the Takakura method. This achievement can be seen based on the results of the knowledge assessment as many as 83% of participants are in the good category while measuring the skills of participants in making compost 67% of participants are skilled in the very good category, 33% are in the good category. 
Pendampingan Pemanfataan Media PhET Simulation dalam Pembelajaran IPA SMP di Masa Pandemik Ratna Yulinda; Ellyna Hafizah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i3.2470

Abstract

Pembelajaran daring telah dilaksanakan pada seluruh jenjang pendidikan tidak terkecuali pada janjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pendidikan di SMP mengharuskan guru memiliki keterampilan penguasaan teknologi informasi untuk menunjang pembelajaran daring. Pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari alam. Namun, pada masa pandemik ini aktivitas tatap muka ditiadakan sehingga menghambat pelaksanaan praktikum. Tim dosen pelaksana kegiatan dari program studi pendidikan IPA memberikan solusi berupa penggunaan PhET (Physic Education Technology) untuk menggantikan praktikum secara luring. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan pemanfaatan media PhET simulation sebagai pengganti praktikum luring bagi guru IPA SMP di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam pengabdian terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Peserta pengabdian adalah guru mata pelajaran IPA SMP yang tergabung di dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kota Banjarmasin yang berjumlah 30 orang. Kegiatan pendampingan terlaksana dengan baik dan memperoleh respon yang baik dari peserta kegiatan yakni sebanyak 63% menyatakan kegiatan sangat menarik. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendampingan ini dapat membantu guru IPA SMP memanfaatkan media PhET sebagai pengganti kegiatan praktikum secara luring. Online learning has been implemented at all levels of education, including junior high school. Education in junior high schools requires teachers to have information technology mastery skills to support online learning. Science learning provides opportunities for students to study nature. However, during this pandemic, face-to-face activities are abolished, thus hampering the implementation of the practicum. The team of lecturers implementing activities from the science education study program provided a solution using PhET (Physic Education Technology) to replace offline practicum. This activity aims to assist in using PhET simulation media as a substitute for offline practicum for junior high school science teachers in Banjarmasin City. The method used in the service consists of three stages, namely preparation, implementation and evaluation. The service participants are junior high school science subject teachers who are members of the Banjarmasin City Subject Teacher Consultation, totalling 30 people. Mentoring activities were carried out well and received a good response from activity participants; 63% stated that the activities were exciting. Based on the results of these activities, it can be concluded that this mentoring activity can help junior high school science teachers use PhET media as a substitute for offline practicum activities. 
Bimbingan Teknis RPP Bermuatan Karakter Rasa Ingin Tahu, Kreatif, dan Komunikatif Bagi Guru SMPN 1 Paramasan Chairil Faif Pasani; Mella Mutika Sari; Ratna Yulinda
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i4.2571

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan bimbingan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bermuatan karakter rasa ingin tahu, kreatif, dan komunikatif bagi guru SMPN 1 Paramasan. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil diskusi bersama 15 orang guru diperoleh informasi bahwa para guru belum pernah menyusun RPP bermuatan kemampuan karakter rasa ingin tahu, kreatif, dan komunikatif. Guru-guru masih dominan terfokus pada kemampuan kognitif dalam menyusun RPP. Metode Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan pada beberapa langkah kegiatan observasi, persiapan, penyusunan panduan bimbingan teknis penyusunan RPP, pelaksanaan bimbingan teknis, dan evaluasi kegiatan. RPP yang disusun pada kegiatan ini menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan kondisi lingkungan sekolah. Setelah dilakukan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) ini, guru-guru mendapatkan informasi karakter rasa ingin tahu, kreatif dan komunikatif; guru-guru mampu mendeskripsikan indikator dari karakter rasa ingin tahu, kreatif dan komunikatif sebagai amanat dari kurikulum 2013; dan guru-guru mampu menyusun lembar penilaian karakter peserta didik dalam proses pembelajaran. The purpose of this activity is to provide information and guidance in preparing a Learning Implementation Plan (RPP) filled with curiosity, creative, and communicative characters for teachers of SMPN 1 Paramasan. This activity was carried out based on the results of discussions with 15 teachers, it was obtained information that the teachers had never prepared lesson plans containing the character abilities of curiosity, creativity, and communicativeness. Teachers are still dominantly focused on cognitive abilities in preparing lesson plans. Methods The implementation of this activity is based on several steps of observation, preparation, preparation of technical guidance guidelines for preparing RPP, implementation of technical guidance, and evaluation of activities. The lesson plans prepared in this activity are adjusted to the abilities of students and the conditions of the school environment. After carrying out this technical guidance (bimtek) activity, teachers get information on the character of curiosity, creativity and communicativeness; teachers are able to describe indicators of the character of curiosity, creative and communicative as the mandate of the 2013 curriculum; and teachers are able to compile student character assessment sheets in the learning process.
Penguatan Kompetensi Guru dalam Optimalisasi Fungsi Laboratorium Arif Sholahuddin; Ratna Yulinda; M Fuad Sya'ban; Rasidah Rasidah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.062 KB) | DOI: 10.20527/btjpm.v1i1.1784

Abstract

Laboratorium sebagai sarana pembelajaran IPA memiliki fungsi sangat penting dalam menfasilitasi peserta didik membangun kompetensi ilmiah. Oleh karena itu diperlukan manajemen yang tepat oleh pengelola yang memiliki kompetensi. Kegiatan workshop ini dilakukan untuk memperkuat kompetensi guru dalam optimalisasi fungsi laboratorium IPA. Kegiatan dilakukan dalam bentuk ceramah-tanya jawab, diskusi, praktik laboratorium berbasis inquiry dan latihan implementasi manajemen laboratorium di laboratorium sekolah. Peserta kegiatan sebanyak 19 orang guru IPA SMP di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Kegiatan workshop ini mampu memperkuat pengetahuan dan keterampilan guru SMP dalam pengelolaan laboratorium dan keterampilan merancang dan melaksanakan praktikum berbasis guided inquiry serta kemampuan menerapkan hasil workshop di laboratorium IPA sekolah. Peserta workshop sangat antusias selama mengikuti kegiatan dan merasa sangat terbantu dalam mengatasi kendala dan permasalahan yang dialami guru-guru IPA di sekolah masing-masing. Perlu perluasan peserta workshop di berbagai daerah agar mampu meningkatkan peran laboratorium dalam mendukung tujuan pembelajaran IPA yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan ilmiah peserta didik.The laboratory has a very important function as a means of science learning to facilitate students to build their scientific competences. Therefore, we need proper management which is performed by the competent laboratory managers. This workshop was conducted to strengthen the teachers’ competence in optimizing the functions of a science laboratory. The workshop methods including lectures, discussions, inquiry-based laboratory practices and implementation of school’s laboratory management. The participants were 19 junior high school science teachers in Banjarmasin City and Banjar Regency. This workshop was able to strengthen teachers’ knowledge and skills in mining school’s laboratory, teachers’ skills to design and implement guided inquiry-based practicum, and teachers’ ability to apply skills in managing science laboratory. The participants appear very enthusiastic during the workshop and they felt greatly helped in overcoming many laboratory obstacles and problems. It is necessary to expand the workshop’s participants in various regions in order to increase the role of laboratories in supporting science learning objectives which include scientific knowledge, attitudes, and skills of students. 
Co-Authors Ade Risquina Atdhini Adini, Muhammad Hifdzi AHMAD RIDUAN Aini, Meliyana Alfi Suciyati Alifia Nabila, Bunga Amanda, Kurnia Aminuddin Prahatama Putra Anisya Rahimah Anita Rahman Arif Sholahuddin Aslamiah Auliyani, Novia Azkiyyah, Siti Raihana Azkiyyah, Siti Raihana Azkiyyah Chairil Faif Pasani Chairil Faif Pasani Dewi Winni Fauziah Dina Amalina Ellyna Hafizah Ers, Dina Fahmi Fahmi Farida Hayati Febriyani Putri, Rizky Fitriani, Emita Gustiani, Vanti Hariyani, Gusti Hernawati Hernawati Hery Fajeriadi Hifzatun Syaifa Ida Irmawati Istyadji, Maya Jannah, Syauqul Kartini Kartini Khairunnisa Khairunnisa Khoirunnisa, Yasmine Lubis, Sella M Fuad Sya'ban M Fuad Sya’ban Marniyanti, Marniyanti Matilda Larasati Prameswari Gunadi Maya Istyadji Maya Istyadji Maya Istyadji Mella Mutika Sari Mella Mutika Sari Mella Mutika Sari Mely Ramadani Metri Erawati Misi Jini Riyana Muhammad Fajri Rahmatullah Muhammad Fuad Sya'ban Muhammad Zaini Muhsinah Annisa Mulyani, Elly Munirah, Sabrina Ningrum, Nur Syifa Noor Laili Nor Isnaini Norema Ariani Nur Alfina Laili Nurbayu Rizky OKNIEL HERWANDI PURWASIH, DESY Putri, Dinar Aprillia Purnama Putri, Rizky Febriyani Putri, Rizky Febriyani Putri Rabiatul Adawiyah Rahmi Rahmi Raissa Hazira Rasidah Rasidah Restu Oktaviani Rizky Febriyani Putri Rizky Febriyani Putri Rizky Nyna Amalia Rohana Rohana Roki Pernandes Rosyda, Laila Saajidah, Saajidah Salma Azkiya saniah saniah Santana Purba, Harja Sari, Mella Mutika SAUQINA Sauqina Sauqina Sauqina Sauqina Sauqina, Sauqina Silaen, Yuli Marlina Silfia Ilma Sindi Rahayu Siti Zubaidah Siti Zubaidah Subiantoro, Wisnu Rizki Sukmawati, R Ati Syaban, M. Fuad Syahmani Syahmani Syahrini Mukerji Sya’ban, Muhammad Fuad Wenda Yulia Rezki Wida Salupi Yasmine Khairunnisa Yasmine Khairunnisa Yelly Dimas Yudha Irhasyuarna Yulia Citra Chartika Sary Zahra, Suziana Az Zahro, Saniah