Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Review: Formulasi dan Evaluasi Tablet Pelepasan Tertunda dan Pelepasan Terkontrol Fatma, Ira Dwi; Kartika, Yuni; Maryana Ulfah, Raden Roro; Rinaldi, Muhammad Dodit; Pratama, Reza; Pahlevi, Muhamad Reza
Majalah Farmasetika Vol 9, No 5 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i5.56260

Abstract

Tablet merupakan suatu bentuk sediaan padat yang mengandung zat aktif dan zat tambahan yang meliputi bahan pengikat, pengisi, penghancur, dan pelicin. Modified Release ini terbagi menjadi dua sistem pelepasan obat yaitu pelepasan tertunda (Delayed Release) dan pelepasan terkontrol (Controlled Release). Tablet lepas terkendali (Controlled Release tablet) adalah pelepasan senyawa yang dapat disesuaikan pada tingkat yang efektif sebagai respon terhadap waktu dan rangsangan. Tablet lepas tertunda (Delayed release tablet) adalah obat yang dilepaskan pada waktu yang lebih lambat setelah pemberian. Metode yang digunakan dalam review ini adalah dengan melakukan penelusuran studi pustaka secara elektronik dengan cara mengakses situs pencarian jurnal internasional dan nasional yang berkaitan  dengan  kata  kunci “Modified Release, Delayed Release, Controlled Release”. Untuk menjamin suatu mutu sediaan obat perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi tablet meliputi uji keseragaman bobot, kerapuhan tablet, kekerasan tablet dan disolusi tablet.
Formulasi dan Evaluasi Granul Instan Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus) sebagai Antioksidan Pratama, Reza; Pahlevi, Muhamad Reza; Santoso, Rahmat; Rafli, Tri Muhamad
Majalah Farmasetika Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i3.53782

Abstract

Meningkatnya polusi udara dapat menyebabkan masyarakat rentan akan terpaparnya penyakit yang diakibatkan oleh paparan dari radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa elektron atau atom yang tidak memiliki pasangan, oleh sebab itu diperlukan senyawa yang bisa menangkal radikal bebas yaitu antioksidan. Antioksidan adalah senyawa inhibitor yang berfungsi salah satunya yaitu melindungi sel dari serangan radikal bebas dengan cara mendonorkan atau menerima salah satu elektron dari radikal bebas. Daun kenikir adalah tumbuhan yang secara empiris sering digunakan sebagai sayuran yang berpotensi memiliki khasiat antioksidan. Penelitian ini ingin menghasilkan suatu formula pada sediaan granul instan menggunakan ekstrak etanol pada daun kenikir dengan yang memenuhi syarat fisik dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan memformulasikan ekstrak dengan eksipien pengikat, pengisi, peningkat kelarutan dan pemanis. Penelitian ini dilakukan di lab farmasetik Universitas Bhakti Kencana. Hasil dari evaluasi sediaan granul instan dari ekstrak daun kenikir menunjukan semua formula memenuhi syarat uji fisik granul. Hasil pada uji kualitatif menggunakan plat KLT menunjukan hasil positif antioksidan pada ekstrak dan sediaan granul instan dengan timbulnya bercak kuning setelah di semprot DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazy). Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak daun kenikir dengan nilai IC50 yaitu 50,98 μg/mL, sediaan granul dengan pengikat PVP sebesar 58,54 μg/mL dan sediaan granul dengan pengikat CMC sebesar 59,59 μg/mL. Dimana hasil tersebut termasuk kedalam nilai IC50 dengan kategori kuat. 
Recent Advances in Herbal Effervescent Formulations: Challenges and Opportunities Butar-Butar, Maria Elvina Tresia; Roni, Asep; Pahlevi, Muhamad Reza; Zaelani, Diki; Sagita, Novaliana Devianti; Pratama, Reza
Sciences of Pharmacy Volume 4 Issue 1
Publisher : ETFLIN Publishing House

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The growing demand for convenient and palatable delivery systems for herbal medicines has significantly increased the interest in herbal effervescent formulations as an alternative to conventional dosage forms. Effervescent dosage forms offer rapid dissolution and the potential for enhanced absorption while masking unpleasant tastes often associated with herbal extracts. However, the successful formulation of herbal effervescent tablets presents unique challenges, including managing the complex physicochemical properties of herbal extracts, ensuring their stability and antioxidant activity within the effervescent matrix, and optimizing taste without compromising efficacy. Various studies have explored the formulation of effervescent tablets from diverse herbal sources like Kelakai root, Kaempferia galanga, and red ginger, employing different formulation methods, excipients like binders, lubricants, and sweeteners, and optimization techniques to achieve desired physical attributes and dissolution profiles. Given the expanding research in this area and the inherent complexities of herbal effervescent formulation, a comprehensive review is crucial to synthesize current knowledge, address existing challenges, and provide a roadmap for future research aimed at designing more effective and patient-friendly herbal effervescent products with improved stability, palatability, and bioavailability.
Strategi Komunikasi Digital Jabar Digital Service Dalam Upaya Transformasi Layanan Publik Digital Pahlevi, Muhamad Reza; Lestari, Martha Tri
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi layanan publik digital merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah untuk meningkatkan efisiensi,transparansi, dan aksesibilitas layanan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi danmenganalisis strategi komunikasi digital yang diterapkan oleh Jabar Digital Service (JDS) melalui website PortalJabarprov.go.id. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancaramendalam dan observasi terhadap interaksi pengguna dengan portal tersebut. Fokus utama dari penelitian ini adalahuntuk mengidentifikasi langkah-langkah yang diambil oleh JDS dalam menyampaikan informasi dan edukasi kepadamasyarakat mengenai berbagai layanan publik yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa JDS telahmelakukan berbagai upaya signifikan dalam transformasi digital, termasuk pengembangan konten yang informatif danuser-friendly. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa masih terdapat beberapa kendala dalam penerapanstrategi komunikasi, seperti kurangnya sosialisasi yang efektif dan tantangan dalam menjangkau segmen masyarakattertentu. Hal ini berdampak pada efektivitas penyampaian informasi dan penerimaan masyarakat terhadap layananpublik digital yang disediakan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pengembangan strategi komunikasiyang lebih terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, serta pentingnya melibatkan masyarakat dalamproses transformasi layanan publik digital. Dengan demikian, diharapkan bahwa upaya ini dapat meningkatkanpartisipasi masyarakat dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan warga dalam era digital. Kata Kunci-transformasi layanan publik, komunikasi digital, Jabar Digital Service, strategi komunikasi, partisipasimasyarakat.
REVIEW JURNAL: FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN GRANUL BAHAN ALAM Asherlia, Dwita; Lian, Kevin Efraim; Kiik, Rosa Virginia; Kasihtheisya, Naida; Pahlevi, Muhamad Reza; Pratama, Reza
Farmaka Vol 22, No 3 (2024): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v22i3.56226

Abstract

Bahan alam merupakan bahan dari alam baik yang mengalami proses pengolahan ataupun tidak dengan untuk tujuan kesehatan, sumber alam yang digunakan bisa didapatkan dari tumbuhan, hewan, maupun mineral. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh WHO diketahui bahwa sebesar 88% bahan alam digunakan sebagai obat. Sedangkan, di Indonesia menurut survey data Riskesdas, bahan alam yang digunakan sebagai obat pada tahun 2018 sebesar 48%. Bahan alam yang digunakan biasanya diolah menjadi produk granul. Review jurnal dilakukan dengan mengumpulkan beberapa sumber data primer yaitu artikel jurnal pada situs resmi PubMed dan Sinta. Formulasi yang banyak digunakan untuk membuat granul yaitu granulasi basah dan granulasi kering yang diformulasikan dengan penambahan bahan eksipien berupa pengisi, pemanis, pengikat, penghancur, pelicin (glidant, lubrikan dan antiadherent). Evaluasi yang dilakukan diantaranya uji kelembaban, organoleptik, laju alir, sudut istirahat, densitas dan kompresibilitas, distribusi ukuran partikel, uji disolusi, uji pH, uji volume tuang, uji volume guncang, uji waktu dispersi, uji kerapuhan, uji porositas, uji waktu larut, uji susut pengeringan granul, indeks kompresibilitas dan rasio Hausner.
DISPERSI PADAT SEBAGAI PENDEKATAN INOVATIF UNTUK STABILITAS API: MENJAWAB TANTANGAN FARMASI MODERN Syarfa, Ahmad; Nurfadillah, Rizal; Wijaya, Teguh Pradinata; Pahlevi, Muhamad Reza; Jafar, Garnadi; Sagita, Novaliana Devianti
Farmaka Vol 22, No 3 (2024): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v22i3.60905

Abstract

Dispersi padat merupakan pendekatan inovatif yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas bahan aktif farmasi (API) yang sukar larut dalam air. Teknologi ini memanfaatkan sifat amorf API, yang memiliki kelarutan lebih tinggi dibandingkan bentuk kristalnya, meskipun rentan terhadap rekristalisasi. Untuk mengatasi tantangan ini, matriks polimer seperti PVP atau HPMC digunakan untuk mencegah rekristalisasi dan menjaga stabilitas API. Berbagai teknik produksi seperti ekstrusi leleh, pengeringan semprot, dan ko-presipitasi telah dikembangkan untuk menghasilkan formulasi ini. Selain itu, penambahan surfaktan dan polimer multifungsi berperan dalam meningkatkan kelarutan, mencegah supersaturasi, dan mempertahankan API dalam bentuk amorf. Meskipun teknologi ini telah digunakan dalam berbagai produk farmasi, terdapat tantangan signifikan seperti ketidakstabilan fisikokimia, pemisahan fase, dan kendala dalam meningkatkan skala produksi. Dispersi padat memberikan banyak manfaat, termasuk peningkatan kelarutan, laju disolusi, dan memungkinkan pelepasan obat yang terkendali. Hal ini memberikan keuntungan klinis seperti peningkatan kepatuhan pasien dan pengurangan frekuensi dosis. Dalam upaya meningkatkan efisiensi, inovasi terus dilakukan, seperti penggunaan kombinasi polimer dan surfaktan generasi baru, integrasi teknologi nanopartikel, dan pengembangan sistem pelepasan obat terkendali untuk pengobatan penyakit kronis. Teknologi ini telah diaplikasikan dalam berbagai produk farmasi komersial dengan hasil yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi formulasi farmasi. Dengan berbagai inovasi dan potensi besar yang ditawarkan, teknologi dispersi padat diharapkan mampu terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan formulasi farmasi modern dan menjadi solusi utama dalam pengembangan obat di masa depan.