Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP KESIAPAN KERJA MAHASISWA PENDIDIKAN VOKASI Hery Wiharja MS; Sri Rahayu; Evi Rahmiyati
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 2, No 1 (2020): October
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v2i1.40

Abstract

Abstract This study aims to measure and describe the influence of students’ self-efficacy level on their work readiness after receiving vocational education. The data were collected using questionnaires on a Likert scale of four answer choices. The data were analyzed to measure the effect of each dimension of the self-efficacy variable (1. Level of task difficulty, 2. Confidence strength and 3. Behavior area) as an independent variable on work readiness factors (1. Maturity level 2. Past experience 3. Mental conditions and Matching emotions) as the dependent variable using partial correlation statistics and regression. An interpretation after hypothesis testing shows a significant level of α = 0.05, indicating that self-efficacy has a significant influence on student work-readiness, with a high level of relationship and direct effect. The data analysis indicates that each dimension of self-efficacy simultaneously increases student work readiness. It is indeed the principal capital for students to enter the workforce, especially in the business and industrial world, which is a place for vocational education. Keywords: Self Efficacy; Work Readiness; Vocational Education _______________________________________________________ Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menjabarkan tingkat pengaruh self efficacy seorang mahasiswa terhadap kesiapan kerja mereka setelah mengenyam pendidikan vokasi. Instrument penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuisioner dengan skala likert empat pilihan jawaban. Data penelitian dianalisis untuk mengukur pengaruh setiap dimensi dari variabel self efficacy (1. Tingkat kesulitan tugas 2. Kemantapan keyakinan dan 3. Luas bidang perilaku) sebagai variabel independen terhadap variabel kesiapan kerja dengan factor (1. Tingkat kematangan 2. Pengalaman masa lalu 3. Keadaan mental dan emosi yang serasi) sebagai variabel dependen menggunakan statistik korelasi parsial dan regresi linear. Interpretasi setelah pengujian hipotesis dilakukan dengan taraf signifikan α = 0,05 menunjukkan bahwa self efficacy memberikan pengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa, dengan tingkat hubungan yang tinggi serta pengaruh yang searah. Hasil pengolahan data tersebut menjelaskan bahwa setiap dimensi self efficacy mampu secara simultan meningkatkan kesiapan kerja mahasiswa yang menjadi modal utama bagi para mahasiswa untuk memasuki dunia kerja terutama di dunia usaha dan dunia industri yang menjadi muara pendidikan vokasi. Kata Kunci: Efikasi Diri; Kesiapan Kerja; Pendidikan Vokasi. __________________________
Hubungan Antara Body Image Dengan Kepercayaan Diri Dalam Interaksi Teman Sebaya Rahmiyati, Evi; Nurhasanah, Nurhasanah; Miranda, Yola
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan ganda: pertama, untuk mengukur tingkat body image dan kepercayaan diri siswa dalam interaksi dengan rekan sebaya, dan kedua, untuk mengidentifikasi korelasi antara body image dengan kepercayaan diri dalam interaksi tersebut. Penelitian mengusulkan adanya hubungan positif dan signifikan antara body image serta kepercayaan diri siswa dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Sampel penelitian terdiri dari 263 siswa SMP Negeri 6 Banda Aceh yang menjawab angket dengan dua skala yang berbeda, yakni skala untuk mengukur body image dan skala kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan rekan sebaya. Analisis data dilakukan menggunakan metode korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis menunjukkan korelasi yang signifikan (rxy 0,403, ρ < 0,05), menegaskan adanya hubungan positif antara body image dan tingkat kepercayaan diri siswa dalam berinteraksi dengan rekan sebaya. Hasil ini menyiratkan bahwa semakin positif persepsi body image siswa, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan diri mereka saat berinteraksi dengan teman sebaya. Meskipun begitu, sumbangan efektif dari body image terhadap kepercayaan diri dalam interaksi teman sebaya hanya sebesar 16,2%, sementara 83,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian ini.
PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GROUP EXERCISE UNTUK MENGEMBANGKAN EFIKASI DIRI SISWA SMA NEGERI 1 DARUL IMARAH Martunis, Martunis; Marsela, Fitra; Rahmiyati, Evi; Fatimah, Husnatul
Jurnal Visipena Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v15i2.2922

Abstract

Efikasi diri merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki oleh siswa untuk mendukung keberhasilan belajarnya. Karena dengan adanya efikasi diri siswa akan memiliki keyakinan positif terhadap diri sendiri, mandiri, serta independen ketika berhadapan dengan tugas sekolah. Siswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memiliki inisiatif yang tinggi untuk dirinya sendiri khususnya dalam memaksimalkan aktivitas dan hasil belajarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik group exercise untuk mengembangkan efikasi diri siswa SMA Negeri 1 Darul Imarah. Populasi penelitian ini berjumlah 213 siswa jumlah sampel 10 siswa. Teknik pengampilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tingkat efikasi diri siswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik group exercise termasuk dalam kategori sangat rendah. Kedua,gambaran efikasi diri siswa sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik group exercise sebanyak delapan kali pertemuan, terdapat pengembangan efikasi diri pada siswa dan berada pada kategori tinggi. Ketiga, berdasarkan hasil hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik group exercise efektif digunakan untuk mengembangkan efikasi diri siswa.AbstractSelf-efficacy is one of the important factors that students must have to support their learning success. Because with self-efficacy students will have positive beliefs about themselves, be independent, and independent when dealing with school assignments. Students who have high self-efficacy will have high initiative for themselves, especially in maximizing their learning activities and results. The purpose of this study was to see the effectiveness of group guidance services with group exercise techniques to develop the self-efficacy of SMA Negeri 1 Darul Imarah students. The population of this study amounted to 213 students with a sample size of 10 students. Data analysis techniques using descriptive analysis and wilcoxon test. Based on the results of the study, it was concluded that the level of self-efficacy of students before being given group guidance services with group exercise techniques was in the very low category. Second, the picture of student self-efficacy after being given group guidance services with group exercise techniques for eight meetings, there is a development of self-efficacy in students and is in the high category. Third, based on the results of the hypothesis, it can be concluded that group guidance with group exercise techniques is effectively used to develop students' self-efficacy.
Pemahaman Orangtua Tentang Belajar Merdeka Anak Usia Dini Di Kabupaten Aceh Barat Rahmiyati, Evi; Mandira, Gracia; Khoiriyah, Khoiriyah; Anggraini, Irma
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v8i1.5423

Abstract

Belajar merdeka atau merdeka belajar merupakan istilah yang baru dikenal oleh orangtua dalam lingkup pendidikan anak usia dini di Kabupaten Aceh Barat. Selama ini yang menjadi harapan orangtua saat menitipkan anak di lembaga PAUD adalah anak mampu membaca, menulis dan berhitung. Sementara itu merdeka belajar bagi anak usia dini disebut juga dengan merdeka bermain yang mana stimulasi perkembangan anak adalah melalui bermain yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pemahaman orangtua tentang belajar merdeka anak usia dini di Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan instrumen berupa skala modifikasi likert yang ditujukan kepada orangtua yang memiliki anak usia dini pada lembaga PAUD di Kabupaten Aceh Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman orangtua di kabupaten Aceh Barat tentang belajar merdeka anak usia dini berada pada kategori sedang meliputi pemahaman akan informasi kurikulum merdeka, konsep merdeka belajar di PAUD dan keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak usia dini. Sementara pada aspek pemahaman orangtua terhadap pembelajaran anak usia dini masih dalam kategori rendah.
Home Visit sebagai Pendukung Penanganan Permasalahan Siswa SMA Rahmiyati, Evi; Salsabilla, Elvira; Martunis, Martunis; Marsela, Fitra
Indonesian Journal of School Counseling: Theory, Application, and Development Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijosc.v5i2.75652

Abstract

This study aims to examine the implementation of home visit services in guidance and counseling at SMAN 12 Banda Aceh. The method used was qualitative research with a descriptive approach. The study subjects consisted of two guidance and counseling teachers, three homeroom teachers, and one principal. Data collection techniques included interviews and documentation, using a structured interview guide and a document recording format as instruments. Data analysis was conducted using the Miles and Huberman model, which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results indicate that home visit services are implemented by guidance and counseling teachers in collaboration with homeroom teachers to understand student problems and establish communication with parents. Obstacles identified included poor initial communication with students, the lack of an official assignment letter from the principal, and limited operational funds for home visits. Supporting factors, such as a warm welcome from parents and a supportive environment, contributed to the program's success. The novelty of this study demonstrates that the success of home visit services depends not only on formal administrative support but also on emotional engagement and active communication between teachers, students, and parents. The guidance and counseling teacher's initiative in building interpersonal relationships is crucial in the implementation of this service.
Implementation of Basic Guidance and Counseling Services in the Merdeka Curriculum Rahmiyati, Evi; Aziz, Melly Pusvita; Marsela, Fitra; Bahri, Syaiful
Journal of English Language and Education Vol 10, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jele.v10i4.1313

Abstract

The implementation of basic guidance and counseling services is essential to support student development in line with the Merdeka Curriculum's learner-centered approach. However, discrepancies remain between policy expectations and actual school practices, particularly in planning, delivery, and media integration. This study aims to examine how BK teachers implement basic counseling services and identify the challenges they encounter. Using a descriptive qualitative method, data were collected from seven BK teachers through semi-structured interviews and documentation. The findings reveal that while teachers engage in diagnostic assessments and collaborate with school stakeholders, they face obstacles such as limited infrastructure, time constraints, and unfamiliarity with curriculum principles. Media use and large-class guidance remain inconsistent. Nevertheless, teachers attempt to overcome these barriers through adaptation, collaboration, and reflective evaluation. The study concludes that effective implementation requires ongoing support, improved facilities, and targeted training for BK teachers.