Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL MIMBA PADA FREKUENSI APLIKASI BERULANG TERHADAP BEBERAPA TANAMAN HIDROPONIK Risnawati, Risnawati; Ramdan, Evan Purnama; Kanny, Putri Irene
UG Journal Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bercocok tanam secara hidroponik merupakan salah satu teknik yang dapat dilakukan bagi masyarakat terutama masyarakat urban farming. Budidaya hidroponik tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan pokok, terutama komoditi sayuran. Namun salah satu permasalahan serangan serangga hama tidak bisa dihindari tanpa upaya pengendalian. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat insektisida botani dapat dilakukan sebagai alternative pengendalian yang ramah lingkungan. Memanfaatkan biji Mimba asal Situbondo, Jawa Tmur, yang sudah diketahui aktif terhadap beberapa jenis serangga hama. Penggunaan tersebut mengatasi dampak penggunaan insektisida sintetik. Namun keamanan ekstrak biji mimba pada tanaman sayuran hidroponik perlu dilakukan uji. Metode uji menggunakan metode semprot pada konsentrasi 0.5%. Perlakuan penyemprotan ekstrak dilakukan sebanyak 1 dan 2 kali . Selang waktu penyemprotan pertama ke penyemprotan kedua selama sehari untuk perlakuan penyemprotan 2 kali, sedangkan untuk perlakuan penyemprotan satu kali hanya disemprot sebanyak satu kali. Tanaman yang dikendalikan yaitu tomat, pakchoi dan bayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pada tanaman pakchoy ditemukan gejala nekrosik sebesar 2% pada frekuensi aplikasi satu kali penyemprotan, sedangkan pada tanaman sawi dan tomat baik pada penyemprotan satu dan dua kali tidak ditemukan gejala nekrotik. Ekstrak biji mimba aman terhadap tanaman pakcoy, bayam dan tomat. Akan tetapi perlu dilakukan uji residu guna mengetahui persistensi atau ketanahan bahan aktif di jaringan tanaman tersebut.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAGODA (Brassica narinosa (L.H.Bailey) Hanelt) DENGAN PENGATURAN KONSENTRASI NUTRISI PADA SISTEM DFT (DEEP FLOW TECHNIQUE) Amanda, Cita Emasiana; Manurung, Adinda Nurul Huda; Kanny, Putri Irene
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2023.v7i2.9785

Abstract

Sawi pagoda (Brassica narinosa (L.H.Bailey) Hanelt) merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari karena mengandung banyak nutrisi dan antioksidan. Salah satu permasalahan dalam hidroponik yaitu konsentrasi ion dalam larutan nutrisi berubah seiring dengan berjalannya waktu yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi. Hal ini dapat diatasi dengan pengaturan konsentrasi nutrisi AB-mix untuk mengontrol konsentrasi larutan nutrisi sesuai kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengaturan konsentrasi nutrisi terhadap pertumbuhan dan produksi sawi pagoda pada sistem DFT (Deep Flow Technique). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan perlakuan berupa pengaturan konsentrasi nutrisi yang terdiri dari dua taraf, yaitu pengaturan nutrisi setiap tujuh hari dan pengaturan nutrisi setiap hari. Percobaan diulang sebanyak 12 kali, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas tiga sampel tanaman, sehingga terdapat 72 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan konsentrasi nutrisi memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun, luas daun, bobot basah tajuk dan total, bobot kering tajuk dan total, serta rasio tajuk akar. Pengaturan konsentrasi nutrisi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot basah akar, dan bobot kering akar. Pengaturan konsentrasi nutrisi setiap hari menunjukkan hasil produksi yang lebih baik jika dibandingkan dengan pengaturan konsentrasi nutrisi setiap tujuh hari.
EFEKTIVITAS INSEKTISIDA CAMPURAN CABE JAWA DAN SIRIH HUTAN TERHADAP SERANGAN Crocidolomia Pavonana YANG DIDETEKSI MENGGUNAKAN APLIKASI BIOLEAF Selita, Neni; Risnawati, Risnawati; Kanny, Putri Irene
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2024.v8i1.9934

Abstract

Sawi hijau menjadi salah satu tanaman budidaya memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu penyebab menurunnya produksi sawi hijau yaitu adanya gangguan serangga hama. Crocidolomia pavonana merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman sawi hijau. Salah satu tindakan pengendalian yang dilakukan yaitu menggunakan insektisida nabati. Pemanfaatan tanaman sebagai insektisida nabati banyak digunakan untuk pengendalian hama yaitu tanaman cabai jawa dan sirih hutan. Salah satu penerapan teknologi dalam bidang perlindungan tanaman pertanian adalah penggunaan BioLeaf sebagai alat untuk memonitoring serangan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas insektisida sediaan sederhana cabai jawa dan sirih hutan terhadap hama ulat krop (C. pavonana) di laboratorium dan lapangan, serta mengevaluasi tingkat presentase serangan serangga hama pada tanaman sawi hijau dengan menggunakan aplikasi BioLeaf. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal untuk uji lapangan. Variabel yang diamati yaitu tingkat kerusakan daun menggunakan aplikasi BioLeaf, jenis dan jumlah populasi serangga hama, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total tanaman dan pengamatan penunjang yaitu serangan hama lain pada tanaman sawi hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insektisida sediaan sederhana cabe jawa dan sirih tunggal dalam bentuk tunggal dan campuran tidak berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan, jenis dan jumlah populasi serangga hama, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total tanaman dan keberadaan serangga hama.
The Influence of Shade on the Growth and Production of Butterfly Pea Plants (Clitoria ternatea) Asnur, Paranita; Kalsum, Ummu; Kanny, Putri Irene; Yuliani, Siska
International Journal on Food, Agriculture and Natural Resources VOL 5, NO 2 (2024): IJ-FANRES
Publisher : Food, Agriculture and Natural Resources - NETWORKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46676/ij-fanres.v5i2.327

Abstract

Butterfly pea (Clitoria ternatea L.) is a medicinal plant known for its anthocyanin pigment content, which imparts a blue color to its flowers. This study aimed to evaluate the influence of shading on butterfly pea flower growth and production. The research design utilized a randomized complete block design (RCBD) for shading treatments. We replicated each treatment level four times, resulting in 20 experimental units, each containing four plants, for a total population of 80 plants. We conducted the experiment at the Experimental Garden of Gunadarma University Campus F7, implementing shade nets at different intensity levels (55%, 65%, 75%, and 85%), along with a control treatment without shading. We made observations on various plant growth parameters such as leaf count, plant length, days to first flower appearance, flower count, fresh weight, and dry weight. The results indicated that shading significantly influenced butterfly pea plants' growth. Plants without shading tended to exhibit better growth in several parameters, such as increased leaf count, higher plant length, and earlier days to first flower appearance. These findings underscore the importance of sunlight in supporting the growth and production of butterfly pea plants. Therefore, careful consideration of shade management is essential in agricultural practices to ensure optimal growth and maximum yield from butterfly pea plants.
The Effect of Npk Fertilizer on The Growth and Oil Production of Sunflower (Helianthus Annuus L.) Irawan, Eriza; Kanny, Putri Irene; Kalsum, Ummu; Saputry, Dinda Helma
International Journal on Food, Agriculture and Natural Resources Vol 6, No 1 (2025): IJ-FANRES
Publisher : Food, Agriculture and Natural Resources - NETWORKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46676/ij-fanres.v6i1.447

Abstract

This electronic document is a “live” template and already defines the components of your paper [title, text, heads, etc.] in its style sheet.  *CRITICAL:  Do Not Use Symbols, Special Characters, Footnotes, or Math in Paper Title or Abstract. (Abstract) This study aims to analyze the response of different doses of NPK compound fertilizer on the growth and oil production of sunflower (Helianthus annuus L.). It is necessary to increase the production of sunflower oil by applying the appropriate dose of NPK fertilizer to meet the demands of the oil market. This study used a Randomized Complete Block Design (RCBD), with 4 experimental treatments: NPK compound fertilizer doses of 2.5 g/plant, 3.75 g/plant, 5 g/plant and 6.25 g/plant. The results showed significant positive effects of NPK fertilization on vegetative growth parameters, specifically plant height and stem diameter. However, the fertilizer treatments did not show significant impact on sunflower oil production. Based on the observed results, the 3.75 g/plant dose (D2) was the most effective NPK dose for the parameters of leaf number, flower diameter, flower weight, seed wet weight, seed dry weight.
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR KULIT NANAS DAN DAUN KELOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) DENGAN OTOMATISASI DRIP IRIGASI Tari, Farras Naufal; Kanny, Putri Irene; Istiqlal, Muhammad Ridha Alfarabi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2025.v9i1.13802

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Upaya untuk meningkatkan produksi cabai rawit dapat menggunakan teknik budidaya pemupukan dan otomasisasi drip irigasi. Pemupukan memberikan penambahan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair kulit nanas dan daun kelor yang berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Green House UG Techno Park, Desa Jamali. Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Provinsi Jawa Barat pada bulan Maret sampai Agustus 2023. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) non faktor dengan 8 ulangan dan perlakuan pupuk organik cair (POC) kulit nanas dan daun kelor. Perlakuan terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol (P0. tanpa pemberian POC); POC kulit nanas kosentrasi 12% (P1); POC daun kelor konsentrasi 23% (P2); campuran POC kulit nanas dan daun kelor kosentrasi masing-masing12% (P3). Pupuk organik cair daun kelor kosentrasi 23% menghasilkan pertumbuhan, produksi, dan mutu hasil cabai rawit tertinggi. Perlakuan P2 secara nyata tertinggi dengan meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot per buah, diameter buah dan tebal daging buah pada masa panen pertama.
Response of Growth and Yield of Several Varieties of Lettuce Plants (Lactuca sativa L.) at Different Concentrations of Nutrients with Smart Aeroponic System Akbar, Muhammad; Kurniasih, Ratih; Kanny, Putri Irene; Farhah, Najmi
International Journal on Food, Agriculture and Natural Resources Vol 6, No 3 (2025): IJ-FANRES
Publisher : Food, Agriculture and Natural Resources - NETWORKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46676/ij-fanres.v6i3.478

Abstract

Lettuce cultivation is usually done conventionally and then transferred into a more controlled and efficient cultivation environment, one of which is using an aeroponic system. This study aimed to determine the Effect of different nutrient concentrations on the growth and yield of lettuce and the Effect of different varieties nested in nutrient concentrations on the growth and yield of lettuce with aeroponic systems. This research was conducted in March-July 2024 at Gunadarma University Technopark (UG-Technopark). The design used is RCBD Nested Design consisting of 2 factors (2x4), factor I AB Mix nutrient concentration (K), consisting of 2 levels of 1200 ppm (K1) and 1800 ppm (K2). Factor II, which is nested in factor I, is lettuce variety (V) consisting of 4 levels, namely Kriebo (V1), Karina  (V2), Bisi SL 02 (V3), and Grand Rapids (V4). Each was repeated 4 times, so there were 32 experimental units. The results showed that differences in nutrient concentrations had a significant effect on the parameters of plant height, number of leaves, leaf length, root length, header dry weight, root wet weight and root header ratio. The best nutrient concentration was obtained at 1800 ppm AB Mix concentration. The difference in varieties nested in nutrient concentrations has a significant effect on the growth and yield of lettuce, the parameters of plant height of the Grand Rapids variety, number of leaves of Karina variety, leaf length of Bisi SL 02 variety, root length of Karina variety, header wet weight of Kriebo variety, root dry weight of Karina variety and root header ratio of Kriebo variety nested in 1800 ppm nutrient concentration.
Forage Potential of Plant Species Found in Various Ecosystems in Musi Banyuasin Regency, South Sumatera, Indonesia Kanny, Putri Irene; Chozin, M.A.; Santosa, Edi; Guntoro, Dwi; Zaman, Sofyan; Suwarto, Suwarto; Kurniawati, Ani
Journal of Tropical Crop Science Vol. 9 No. 01 (2022): Journal of Tropical Crop Science
Publisher : Department of Agronomy and Horticulture, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jtcs.9.01.68-76

Abstract

Forage is an important component in sustainable smallholder livestock. The purpose of the study was to identify the diversity of natural plant species in various ecosystems, as well as their potential as forage. Based on our surveys of palm oil plantation, rubber plantation, and home gardens using the quadrant method, we identified approximately 50 species comprising the natural vegetation of our study area. Out of 50, we identified 39 broad-leaved species, 9 grasses (Poaceae) species, and 2 sedges (Cyperaceae) species. The palm oil plantation had 29 species dominated by Ottochloa nodosa (11.92%) and Asystasia gangetica (11.40%); 25 species were found in the rubber plantation dominated by Cynodon dactylon (28.42%) and Panicum repens (9.20%), and home gardens contained 30 species dominated by Eleusine indica (13.39%) and Ageratum conyzoides (9.60%). Among the 29 species found in the palm oil plantation, 13 were observed to have low palatability scores, and 16 species have high palatability scores. Based on their high palatability scores, the following species can be utilized as forage for Balinese cattle: Cyrtococcum acrescens, Eleusine indica, Centrosema pubescens, Paspalum conjugatum, and Sida rhombifolia.
Growth and Production of Romaine Lettuce (Lactuca sativa L.) on Several Dosage of Rabbit Urine Isnainy, Dony Rachim; Manurung, Adinda Nurul Huda; Asnur, Paranita; Kanny, Putri Irene
International Journal on Food, Agriculture and Natural Resources Vol 5, No 1 (2024): IJ-FANRes
Publisher : Food, Agriculture and Natural Resources - NETWORKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46676/ij-fanres.v5i1.207

Abstract

Romaine lettuce is a vegetable with high economic value. Romaine lettuce needs to be grown organically. This research aimed to study the effect of various doses of rabbit urine on romaine lettuce. This research was conducted from June to August 2022 at the Smart and Urban Farming Laboratory Greenhouse, Campus F7, Gunadarma University, East Jakarta, Indonesia. The study used a randomized block design (RBD) with five replications, consisting of 5 treatments, namely: P0: without rabbit urine (control); P1: Concentration of rabbit urine 25%; P2: Concentration of rabbit urine 50%; P3: Concentration of rabbit urine 75%; P4: Concentration of rabbit urine 100%. The results showed that the administration of rabbit urine had no significant effect on the growth and yield of romaine lettuce plants, and the best concentration of rabbit urine for romaine lettuce plants in this study was 80 ml (P2).