Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Geochemical Analysis of Calcareous Shale of Baong Formation (North Sumatera Basin) as Potential Source Rock Putra, Hidayat Syah; Alfian, Zika; Sartika, Dewi; Rifqan, Rifqan; Muhni, Akmal; Adrian, Fahri
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 13, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Graduate School of Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/aijst.13.1.36962

Abstract

This research is related to calcareous shale whose samples were obtained from surface data (outcrop). This rock outcrop is characterized as a rock rich in organic material and impermeable, so it is predicted to become a source rock of oil and gas petroleum system. The amount of organic content or carbon material and the level of maturity of the rock is a benchmark for determining whether or not it is appropriate to be called a source rock of the petroleum system in the North Sumatra Basin (NSB) area. The method used in the present study is the rock-eval pyrolysis method and the determination of Total Organic Carbon is carried out through laboratory testing. Based on the results of Rock-Eval Pyrolysis testing, the maturity level or Tmax of the rock is 446-degree Celsius which indicates the peak mature category with kerogen type in the form of II/III which tends to produce oil and gas prone. The results of the Total Organic Carbon (TOC) test show a value of 1.26% which is included in the category of organic matter richness in the good category. Based on the results of these two tests, it can be concluded that the Calcareous shale found in the North Sumatra Basin (NSB) can be categorized as a good Source Rock with a Peak Mature maturity level and has the potential to produce Oil and Gas (Mixed oil and gases).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PESISIR UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN TERHADAP BENCANA DI ACEH BESAR Akbar, Muhammad Arief; Adrian, Fahri; Al-Huda, Nafisah; Tarmizi, Tarmizi
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 6 (2024): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i6.1420

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di desa Gampong Baro, wilayah pesisir Kabupaten Aceh Besar, dengan melibatkan perangkat desa, masyarakat setempat, serta mitra pendukung, seperti kelompok komunitas dan mahasiswa Program Studi Teknik Geologi. Daerah ini memiliki lingkungan pesisir yang rentan terhadap bencana alam seperti tsunami, abrasi, dan erosi, sementara pemahaman masyarakat tentang pengelolaan lingkungan untuk mitigasi bencana masih terbatas. Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat pesisir melalui edukasi dan pelatihan partisipatif untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan serta meningkatkan ketahanan terhadap bencana. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan pelatihan, yang dianalisis secara kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa meskipun masyarakat memiliki pemahaman awal yang terbatas, dukungan dari mitra mendorong antusiasme dan komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi dalam pelatihan. Program ini menghasilkan peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan pesisir, seperti penanaman mangrove, pembersihan pantai, dan praktik ramah lingkungan lainnya. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan mitra, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir Aceh Besar terhadap bencana serta mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Lingkungan Pesisir, Ketahanan Bencana
Pengukuran Tingkat Pemahaman Warga terhadap Pentingnya Penanaman Mangrove dan Dampaknya terhadap Geologi Pantai di Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar Akbar, Muhammad Arief; Adrian, Fahri; Al-Huda, Nafisah
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 3, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v3i1.43913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman masyarakat Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, tentang peran mangrove dalam menjaga stabilitas geologi pantai dan dampaknya terhadap lingkungan pesisir. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan warga mengenai fungsi mangrove dalam mencegah abrasi, erosi, dan intrusi air laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat setelah sosialisasi. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mangrove dalam menjaga stabilitas pantai. Sebelum sosialisasi, sebagian besar warga belum sepenuhnya memahami hubungan antara mangrove dan dinamika geologi pantai. Namun, setelah kegiatan sosialisasi, mayoritas responden menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan. Mereka menyadari bahwa mangrove berfungsi sebagai penghalang alami yang melindungi pantai dari kerusakan akibat gelombang laut dan erosi. Sosialisasi juga berhasil meningkatkan kesediaan warga untuk terlibat dalam upaya pelestarian mangrove, dengan banyak responden yang menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi mangrove di masa mendatang. Penelitian ini menekankan pentingnya program edukasi lingkungan sebagai strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelestarian ekosistem pesisir. Dengan partisipasi aktif masyarakat, keberlanjutan lingkungan pesisir dapat dijaga, serta dampak negatif dari kerusakan ekosistem dapat diminimalkan. Ke depan, diperlukan upaya berkelanjutan untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi mangrove guna melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi dan perubahan lingkungan
Analisis geokimia batuan induk pada batuan paleozoik dan mesozoik Harith, Farid; Nugraha, Gartika Setiya; Setiawan*, Bambang; Putra, Hidayat Syah; Adrian, Fahri; Rozalli, Muhammad
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i3.36747

Abstract

Batuan induk adalah tempat dimana hidrokarbon terbentuk. Analisis potensi batuan induk adalah suatu tahapan awal yang penting dilakukan untuk mengetahui apakah batuan induk tersebut menguntungkan atau tidak untuk dieksplorasi lebih lanjut. Penelitian ini akan melakukan analisis potensi batuan induk pada batuan paleozoik dan mesozoik. Metode yang digunakan dalam analisis potensi batuan induk yaitu metode analisis total organic carbon (TOC), metode rock eval pirolisis (REP) dan metode vitrinite reflectance (VR). Metode-metode ini digunakan untuk menentukan kandungan hidrokarbon, kematangan hidrokarbon, dan tipe kerogen yang terdapat pada suatu batuan induk. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dan pemerintah di kemudian hari. Tatanan geologi daerah penelitian terdiri atas satuan batuserpih sisipan batupasir, satuan batulanau, satuan batupasir, satuan batuserpih dan satuan batugamping. Satuan batuserpih sisipan batupasir, satuan batulanau, satuan batupasir dan satuan batuserpih termasuk kedalam Formasi Alas dengan umur Karbon Akhir. Sedangkan satuan batugamping termasuk kedalam anggota batugamping Formasi Alas dengan umur Triasic Awal. Jumlah sampel batuan yang dianalisis berjumlah 29 sampel batuan. Berdasarkan analisis geokimia ditentukan 25 sampel batuan tergolong miskin TOC, 2 sampel batuan tergolong cukup, 1 sampel batuan tergolong sangat baik dan 1 sampel batuan tergolong istimewa(?). Terdapat 15 sampel batuan tergolong kematangan lewat matang, 2 sampel batuan telat matang, 1 sampel batuan belum matang dan 11 sampel lainnya tidak dapat ditentukan kematangannya. Seluruh sampel batuan dianalisis tergolong tipe kerogen III.
Analisis kerentanan airtanah terhadap kontaminan menggunakan metode DRASTIC di Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh Sarah, Siti; Rifqan, Rifqan; Putra, Hidayat Syah; Adrian, Fahri; Sartika*, Dewi
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 2 (2024): June 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i2.36742

Abstract

Secara administratif lokasi penelitian terletak di Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh berada pada koordinat 965839.10 sampai 97124.86 BT dan 5953.69 sampai 51236.50 LU dengan luas area 25 km2. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kerentanan airtanah dengan metode DRASTIC, metode ini merupakan metode pembobotan berdasarkan beberapa parameter, yaitu: kedalaman muka airtanah (D), jumlah recharge (R), jenis akuifer (A), tekstur tanah (S), kemiringan lereng (T), jenis zona tak jenuh air (I), dan konduktivitas hidrolik (C). Hasil analisis kerentanan airtanah dengan metode DRASTIC berdasarkan peta parameter di lokasi penelitian didapatkan empat tingkatan kerentanan yaitu kerentanan sangat rendah dengan skor 86-100, kerentanan rendah dengan skor 100-120, kerentanan sedang dengan skor 121-140 dan kerentanan tinggi dengan skor 141-148.
Analisis Fasies Anggota Batugamping pada Formasi Gunungapi Tapaktuan di Daerah Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan Firdha*, Amatul; Adrian, Fahri; Rahmatillah, Lia Fitria; Rifqan, Rifqan
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i3.36743

Abstract

Lokasi penelitian berada di Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kabupaten Aceh Selatan dan berada pada koordinat 303335 - 30 3621 Lintang Utara (LU) dan 9605956 - 9605715 Bujur Timur (BT). Merujuk pada geologi regional, lokasi penelitian didominasi oleh batuan beku dan batugamping yang tersebar pada Formasi Gunungapi Tapaktuan yang berumur Mesozoikum yaitu pada kala Jura Akhir Kapur Awal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian dan mengetahui jenis batugamping yang dianalisis mengenai fasies dari batugamping tersebut. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pemetaan geologi yang dilakukan dengan pengambilan data langsung di lapangan. Kemudian dilakukan analisis petrologi dan petrografi pada sampel batuan yang bertujuan untuk mengetahui proses pembentukkan dan fasies dari batugamping pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kondisi litologi pada daerah penelitian terdiri dari 5 satuan batuan yaitu, Satuan Batuan Basal Labuhanhaji, Satuan Batuan Andesit Labuhanhaji, Satuan Batuan Batugamping, Satuan Batuan Endapan Pasir Qpm, dan Satuan Batuan Endapan Aluvium. Untuk analisis petrografi dilakukan pada 5 sampel batuan yaitu 3 sampel batuan batugamping dan 2 sampel batuan beku. Dari 3 sampel batuan tersebut batugamping hanya terdapat 1 jenis batugamping yaitu batugamping mudstone berada pada fasies fore reef dan pada zona 1 yaitu Basin. Untuk lingkungan pengendapannya yaitu Fringing Reef . Kemudian 2 sampel batuan beku yaitu basal dan andesit berdasarkan klasifikasi IUGS.
Analisis Ukuran Butir Sedimen Dataran Banjir Sungai Krueng Sawang di Daerah Sawang, Kabupaten Aceh Utara Putri, Febby Sinta; Setiawan*, Bambang; Adrian, Fahri; Rahmatillah, Lia Fitria
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i3.36733

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sawang dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh yang terletak pada koordinat 57'45.49" - 511'1.48" Lintang Utara dan 965310,39 - 965533,82 Bujur Timur. Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan pada lokasi tersebut sering terjadi banjir sehingga menyebabkan sedimen pada dataran banjir Sungai Krueng Sawang mengalami perubahan. Lingkup penelitian ini meliputi kajian tentang ukuran butir sedimen, proses sedimentasi dan lingkungan pengendapan sedimen yang menyusun dataran banjir di lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah metode analisis ukuran butir yang dilakukan dengan mengambil sampel sedimen dataran banjir di 8 titik menggunakan tabung baja dengan kedalaman 100 cm dan dibagi per 20 cm dan selanjutnya dilakukan pengayakan yang akan memisahkan sedimen berdasarkan ukuran mesh. Analisis ukuran butir menghasilkan ukuran butir sedimen, yaitu pasir sedang, pasir halus dan pasir sangat halus yang kemudian dianalisis sehingga diketahui proses sedimentasi dan lingkungan pengendapan sedimen yang menyusun dataran banjir, yaitu lingkungan fluvial dan fluvial - pantai serta lingkungan fluvial - pantai dan pantai.
Analisis lingkungan pengendapan di Kecamatan Darul Kamal dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Imaduddin, Imaduddin; Sartika*, Dewi; Adrian, Fahri; Putra, Hidayat Syah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30757

Abstract

Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi di lapangan mengenai kondisi permukaan bumi dengan menggabungkan beberapa peta yang berkaitan dengan sejarah pengendapan dari suatu wilayah seperti peta persebaran batuan, peta geomorfologi dan data-data stratigrafi. Formasi dan anggota formasi batuan yang ditemukan di Kecamatan Darul Kamal dan Sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh diantaranya adalah Anggota Formasi Terumbu (Murlr), Formasi Indrapuri (Qpin) dan Aluvium (Qh). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kondisi geologi permukaan pada daerah penelitian, untuk mengetahui proses pengendapan pada daerah penelitian, dan untuk mengetahui persebaran lingkungan pengendapan pada daerah penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer dan sekunder. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode geologi seperti pemetaan geologi, data litologi dan metode analisis petrografi yang dilakukan dengan mengamati sayatan tipis batuan (thin section). Kondisi litologi di daerah penelitian terdiri dari satuan endapan lempung, satuan pasir konglomeratan, satuan pasir gampingan, satuan batugamping, dan satuan batu rijang. Berdasarkan analisis megaskopis dan petrografi, sebaran lingkungan pengendapan pada bagian utara daerah penelitian berupa lingkungan dataran banjir. Sedangkan pada bagian selatan terbagi atas lingkungan sungai, lingkungan pasang surut air laut, lingkungan fore reef, lingkungan reef crest, lingkungan back reef, lingkungan reef front, dan lingkungan laut dalam (abisal). Hasil akhir dari penelitian disajikan dalam bentuk peta dengan skala 1:12.500 berupa peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi, dan peta persebaran lingkungan pengendapan.
Petrografi Batupasir Daerah Siron Blang dan Sekitarnya, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar Octaviani*, Emmi; Sartika, Dewi; Gunarsih, Dina; Rifqan, Rifqan; Akbar, Muhammad Arif; Adrian, Fahri
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30890

Abstract

Siron Blang merupakan daerah lokasi penelitian yang berada di Kota Jantho, Aceh Besar dengan luas 5 x 5 km2 atau 25 km2 pada koordinat 51628,61 LU - 51913,24 LU dan 95302,01BT - 953242,73 BT. Fokus penelitian ini yaitu petrogenesa batupasir yang memiliki beberapa manfaat dalam dunia keteknikan dan banyaknya pertambangan batupasir di Aceh khususnya di sekitar Jantho Indrapuri. Berdasarkan peta regional Bennet dkk, tahun 1981, lokasi penelitian ini terbagi atas 5 formasi yaitu Formasi Seulimeum (QTps), Formasi Indrapuri (Qpin), Formasi Komplek Indrapuri (Tuic), Formasi Anggota Terumbu (Murlr) dan Formasi Meucampli (Tlm). Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kondisi daerah penelitian, mengetahui petrogenesa batupasir dengan melihat komponen penyusun batuan dan dapat mengklasifikasikan batupasir menurut Petijhon (1975). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode pemetaan geologi yang terdiri dari deskripsi singkapan, pengukuran strike/dip pada singkapan, pengamatan gemorfologi dan metode analisis sayatan tipis (thin section) dengan melihat komponen penyusun batuan sedimen seperti: mineral, tekstur, porositas batuan dan sebagainya sehingga dapat mengetahui genesa batupasir serta lingkungan pengendapan pada daerah penelitian. Hasil dari penelitian pada kondisi geomorfologi terdapat 4 satuan yaitu dataran rendah pedalaman, perbukitan rendah, perbukitan dan perbukitan tinggi. Sedangkan kondisi litologi pada daerah ini terdapat 5 satuan batuan yaitu satuan endapan unda tua, satuan batupasir tufaan, satuan batuan konglomerat, satuan batupasir, dan satuan batuan serpentinit. Berdasarkan hasil analisis petrografi batupasir terdapatnya 4 satuan batupasir berdasarkan klasifikasi Petijhon (1975) yaitu Feldspatic Wacke, Quartz Arenite, Quartz Wacke, Lithic Wacke. Batuan ini berada di lingkungan pengendapan yaitu fluvial system.
Analisis fasies Formasi Batugamping Raba daerah Kecamatan Suka Makmur dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Iqbal*, Muhammad; Adrian, Fahri; Sartika, Dewi; Rifqan, Rifqan
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.29161

Abstract

Kecamatan Suka Makmur berada di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Dimana peta geologi pada daerah ini masih merujuk pada informasi geologi regional Lembar Banda Aceh tahun 1981 belum dilakukan kajian ulang yang lebih spesifik dan detail, sehingga harus dilakukannya pemetaan geologi permukaan yang lebih mendetail. Kemudian dilakukan suatu kajian khusus dalam bidang analisis fasies pada batuan sedimen karbonat yang termasuk ke dalam Formasi Batugamping Raba (Murl) sehingga didapatkan informasi kondisi geologi permukaan dan informasi sebaran fasies. Hasil kajian khusus ini dapat mendukung peta geologi hasil pemetaan pada daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan berdasarkan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak (software) Arcgis. Metode yang digunakan berupa metode pemetaan geologi dan metode analisis. Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari atas dataran rendah non karst, dataran rendah pedalaman transisi, karstic dan karst border plain. Tatanan Geologi daerah penelitian terdiri atas satuan endapan lempung, satuan pasir konglomeratan, satuan batu serpentinit dan satuan batugamping. Sebaran Fasies pada daerah penelitian berdasarkan analisis dan interpretasi data terdiri atas Fasies mudstone reef flat, fasies bafflestone reef front, fasies floatstone back reef dan fasies bindstone reef front. Hasil dari penelitian yang dicapai oleh penulis adalah peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi dan peta sebaran fasies daerah penelitian Formasi Batugamping Raba.