Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Implementation of MBKM Teaching Assistance Program in Improving Teacher Digital Literacy in Aceh Besar District Azis, Daska; Furqan, M Hafizul; Sinaga, Rizky
Al-Khawarizmi Vol 7, No 2 (2023): Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jppm.v7i2.19284

Abstract

The Teaching Assistance Program is a program initiated by the government through Kemendikbudristekdikti. This program aims to provide opportunities for students to sharpen competencies in the 21st century. The formulation of the problem in this research is, what is the level of digital literacy of teachers in schools implementing the MBKM Teaching Assistance Program in Aceh Besar District? This research uses descriptive analysis method. The population of this study were 15 tutors spread across 14 schools in Aceh Besar. Data collection was carried out by distributing questionnaires to respondents, then the data were analyzed using simple statistical formulas. The results of the research on the level of digital literacy of teachers in schools implementing the MBKM Teaching Assistance Program in Aceh Besar District, namely very high category 6.66%, high category 20%, medium category 60%, low category 6.66%, very low category 6.66% . In general, the level of digital literacy of teachers in schools implementing the MBKM Teaching Assistance Program in Aceh Besar is in the moderate category.
Persepsi Pedagang Terhadap Tempat Penampungan Sementara (TPS) Ditinjau Dari Sosial- Ekonomi Di Pasar Gampong Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Fitriani, Atika; Furqan, M Hafizul; Kamza, Muhjam; Zaki, Ammar
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 9, No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpg.v9i2.32523

Abstract

Pasar ideal adalah kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat yang terwujud melalui kerjasama seluruh unit dalam menjaga lingkungan pasar dan menyediakan bahan pangan yang aman dan bergizi untuk masyarakat. Pasar merupakan salah satu tempat masyarakat beraktivitas setiap harinya untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti contohnya di Pasar Rukoh, terdapat banyak pedagang yang menjual belikan dagangannya seperti sayuran, buah-buahan, ikan, nasi, eceran dan lain sebagainya. Di area Pasar Rukoh terdapat TPS yang telah berada di lokasi lebih dari 10 tahun lamanya, keberadaan TPS tersebut menyebabkan timbulnya bau tak sedap di area Pasar Rukoh serta sampah yang beterbangan ketika angin berhembus. Sehingga hal ini menarik minat peneliti untuk meneliti kajian persepsi pedagang terhadap keberadaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) ditinjau dari sosial-ekonomi di Pasar Rukoh Kecamatan Syiah Kuala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pedagang terhadap keberadaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) ditinjau dari sosial-ekonomi di Pasar Rukoh Kecamatan Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah pedagang yang berada di sekitar TPS Pasar Rukoh, serta metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 9 pedagang yang berada 50m dari lokasi TPS. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner, dan studi kepustakaan. Terdapat 20 pertanyaan kuesioner dengan indikator sosial-ekonomi dan item pertanyaan mengenai kenyamanan, kesehatan, lingkungan dan pendapatan. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu rumus statistik, serta untuk menganalisa data kuantitatif menggunakan rumus statistik sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, keberadaan TPS Pasar Rukoh cukup mempengaruhi keadaan sosial-ekonomi pedagang dengan jawaban angket paling dominan yaitu sangat tidak setuju (42,8%).Kata kunci : Persepsi, Pedagang, TPS, Sosial-Ekonomi
Inovasi Model Pembelajaran Geografi Melalui Teaching at The Right Level Untuk Meningkatkan Critical Thinking dan Problem Solving pada Kurikulum Merdeka Desfandi, Mirza; Zalmita, Novia; Furqan, M Hafizul; Muridha, Nabila
Jurnal Sosioteknologi Vol. 24 No. 2 (2025): JULY 2025
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2025.24.2.9

Abstract

Critical thinking and problem solving are skills needed by students to deal with the complexity and ambiguity of information. The teaching at the right level (TaRL) approach is a learning approach that orients students to learn in a learning design based on ability levels. The implementation of the Kurikulum Merdeka (Independent Curriculum) is one of the efforts aimed at developing students' character as well as their critical thinking and problem-solving skills. The purpose of this study is to develop a geography learning model that utilizes the teaching at the right level approach to enhance critical thinking and problem-solving skills within the framework of the Independent Curriculum. This research method uses research and development, using a 4D development model (four-D model) with stages, namely, define, design, develop, and disseminate. The subjects of this study included validators, who were geographylecturers and teachers, as well as students from SMA Negeri 2 and SMA Negeri 7 in Banda Aceh. Data collection techniques used feasibility test sheets, tests, and questionnaires, which were analyzed with N-gain. Research Results: At the defining stage, the division of heterogeneous student groups made it difficult for teachers to develop students' critical thinking skills. The designing stage consisted of designing teaching modules, student worksheets, and assessment instruments. The development stage, expert validation, content, and construction of the developed model fall into the category of highly feasible implementation. During the dissemination stage, student N-gain increased by 50% in the medium category and by 23.3% in the high category. Student responses to the learning model were in the very good category, with a percentage of 93.8%.
KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI STAF RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Hidayatullah, Fajar; Furqan, M Hafizul; Azis, Daska
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 10, No 3 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v10i3.35098

Abstract

Indonesia adalah salah satu negeri yang rentan terhadap bencana, baik dari aspek geologis, klimatologis, maupun sosial demografis. Dari aspek geologis, kepulauan Indonesia termasuk dalam wilayah Pacific Ring of Fire (Deretan Gunung Berapi Pasifik). Secara tatanan tektonik, Indonesia terletak pada batas pertemuan tiga lempeng tektonik yang sangat aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan staf Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala terhadap gempa bumi dan tsunami. Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa ada tiga jenis: tektonik, vulkanik, dan gempa reruntuhan. Tsunami merupakan suatu bencana alam yang berkaitan dengan gelombang di lautan. Populasi pada penelitian ini merupakan staf medis Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala yang berjumlah 67 orang. Pada penelitian ini dipakai sampel 40 orang dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik analisis data menggunakan standar baku dari LIPI-UNESCO/ISDR 2006 dengan parameter pengetahuan dan sikap (KA), rencana tanggap darurat (EP), peringatan bencana (WS), dan mobilisasi sumber daya (RMC). Dari hasil uji parameter yang dilakukan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu dua parameter yang mendapatkan kategori siap dan dua lagi termasuk dalam kategori sangat siap. Keempat hasil parameter tersebut ditemukanlah hasil indeks total yaitu sebesar 68. Dengan hasil indeks total sebesar 68 termasuk dalam kategori siap berlandaskan pada standar baku dari LIPI-UNESCO/ISDR 2006, dan dari hasil indeks total tersebut dapat kita simpulkan bahwa Rumah Sakit USK sudah siap dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA MISTERY BOX TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KLUET TIMUR Ruhana, Ruhana; Yulianti, Fitriani; Furqan, M Hafizul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 10, No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v10i2.34448

Abstract

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang melibatkan permasalahan di kehidupan nyata, dimana dalam model ini siswa dapat melatih dan meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah, menggunakan Media Misteri Box merupakan suatu alat permainan edukatif yang dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran serta membangkitkan minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah model pembelajaran problem based learning berbantuan mistery boxbepengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMAN 1 Kluet Timur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan design nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMAN 1 Kluet Timur yang berjumlah 40 siswa dengan pengambilan sampel dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) melalui teknik sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X IPS sebagai kelas eksperimen dan X IPA sebagai kelas kontrol. Sebelum pembelajaran, kedua kelas diberi pre test untuk mengukur hasil belajar siswa. Setelah proses pembelajaran, diberikan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi. Kemudian Analisis menggunakan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan nilai rata-rata kelas eksperimen mencapai 61, sedangkan kelas kontrol 50,4 dapat di kemukakan bahwa hasil uji hipotesis diperoleh nilai t- hitung = 3,28 lebih besar dari pada t-tabel = 1,68 yang berati Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model Problem based learningberbantuan media Mistery box lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa tanpamenggunakan model Problem based learning berbantuan media Mistery box pada mata
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IPS TERPADU KELAS VIII SMP INSHAFUDIN Mutiara, Okris; Abdi, Abdul Wahab; Furqan, M Hafizul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v6i1.17315

Abstract

Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar dapat mengatasi rendahnya hasil belajar siswa serta kurangnya keaktifan siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning. Model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai inti dari pembelajaran. Puzzle adalah jenis teka teki menyusun potongan-potongan gambar yang belum utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar peserta didik; (2) Aktivitas guru dan peserta didik; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; (4) Respon peserta didik terhadap pembelajaran. Subjek penelitian ini ialah siswa kelas VIII IPS Terpadu SMP Inshafudin berjumlah 21 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar tes yaitu pre-test dan post-test, instrument pengamatan aktivitas guru dan peserta didik, instrumen pengamatan keterampilan guru mengelola pembelajaran, dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif persentase.Hasil penelitian menunjukkan (1) Persentase ketuntasan individual meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 71% pada siklus II dan 85% pada siklus III. Persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II dan 90% pada siklus III. (2) Aktivitas guru dan peserta didik meningkat dari 4 aktivitas yang sesuai pada siklus II menjadi 8 aktivitas pada siklus II dan 9 aktivitas pada siklus III. (3) Keterampilan guru mengelola pembelajaran meningkat dari skor 2,55 (kategori sedang) pada siklus I menjadi 3,05 (kategori baik) pada siklus II dan 3,35 (kategori baik) pada siklus III. (4) Respon peserta didik yang berisi 10 pertanyaan, 94% peserta didik menjawab ya bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media puzzle merupakan model yang menyenangkan dan membantu peserta didik memahami materi dan membantu peserta didik meningkatkan hasil belajar. Saran dari peneliti kepada guru agar menggunakan model PJBL dan puzzle dalam proses pembelajaran IPS Terpadu.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GREEN CAMPUS DENGAN GREEN BEHAVIOUR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNSYIAH Nadhila, Fathnun; Azis, Daska; Furqan, M Hafizul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v6i1.17309

Abstract

Permasalahan lingkungan muncul dan berdampak dari perilaku manusia yang tidak memelihara kelestarian lingkungan. Keadaan tersebut tercermin pada masyarakat, termasuk dikalangan mahasiswa. Universitas telah menerapkan program peduli lingkungan dengan nama Green Campus. Program green campus diharapkan dapat melahirkan insan-insan yang memiliki perilaku berwawasan lingkungan/green behaviour. Green behaviour merupakan salah satu karakter yang sangat penting dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini kampus atau universitas sebagai role model dalam menjalankan program penjagaan lingkungan, dan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimanakah hubungan antara pengetahuan green campus dengan green behaviour mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan green campus dengan green behaviour mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Sampel penelitian ini terdiri dari 46 mahasiswa yang diambil dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengen pemberian angket. Analisis data menggunakan aplikasi SPPS versi 26. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan green campus berhubungan dengan green behaviour pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah. Dimana hasil angka korelasi sebesar 0,604 artinya pengaruh variabel X terhadap Y tergolong kategori sedang. Hubungan ini ditandai dari nilai Sig 0,000 0,05. Jika dilihat angka determinansi sebesar 0,365 yang jika dipersentasekan maka hubungan kedua variabel tersebut sebesar 36,5% dan sisanya 63,5% dipengaruhi oleh yang lain. Simpulan ialah terdapat hubungan pengetahuan green campus dengan green behaviour mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah.
IDENTIFIKASI MODAL SOSIAL SANTRI DAYAH TERPADU DARUL IHSAN TGK. H. HASAN KRUENG KALEE KABUPATEN ACEH BESAR Hendrawan, .; Azis, Daska; Furqan, M Hafizul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v5i4.15966

Abstract

Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan mempunyai tujuan utama membentuk manusia yang cerdas dan baik maka sekolah memiliki tanggung jawab dalam pendidikan karakter bagi peserta didik. Salah satu upaya mewujudkan peserta didik yang memiliki integritas moral adalah dengan menumbuhkan modal sosial. Modal sosial adalah seperangkat sumber daya yang melekat pada keluarga dan organisasi sosial seperti lembaga pendidikan. Pada lembaga pendidikan modal sosial dapat dilihat berdasarkan: (1) Kepercayaan, (2) Jaringan sosial dan (3) Norma. Dayah merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang ada di Aceh memiliki multifungsi sebagai pusat aktivitas belajar mengajar maupun sebagai pembentukan karakter umat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana modal sosial santri Dayah Terpadu Darul Ihsan Tgk. H. hasan Krueng Kalee Kabupaten Aceh Besar?. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi modal sosial santri pada Dayah Terpadu Darul Ihsan Tgk. H. Hasan Krueng Kalee Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 196 orang santri pada Kelas XII. Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sample dengan pertimbangan tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan angket kepada responden. Data tersebut dianalisis menggunakan rumus persentase statistik deskriptif. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa dari 29 santri Dayah Terpadu Tgk. H. Hasan Krueng Kalee dapat diketahui bahwa modal sosial santri sebanyak 2 responden (7%) berada pada kategori sangat tinggi, 8 responden (28%) berada pada kategori tinggi, 10 responden (34%) berada pada kategori sedang, 7 responden (24%) berada pada kategori rendah, dan 2 responden (7%) berada pada kategori sangat rendah. Saran bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian perbandingan untuk mengetahui peran lembaga pendidikan dayah dan lembaga pendidikan umum dalam menumbuhkan modal sosial peserta didik