Penelitian ini membahas signifikansi simbolik dan filosofis lima macam buah; belimbing, pisang, jeruk, manggis, dan melon/apel yang disajikan dalam tradisi Maulid di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Tujuannya untuk mengeksplorasi makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam lima buah tersebut. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis teks untuk memahami bagaimana buah-buahan tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan teologis dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap buah yang dipilih yaitu belimbing, pisang, jeruk, manggis, dan melon/apel, memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan konsep keberkahan, kejujuran, sifat lemah lembut, sifat bahagia, dan ketenangan. Selain itu, pemilihan lima buah ini juga merepresentasikan harmoni antara ajaran Islam dengan kearifan lokal, serta menjadi medium pembelajaran spiritual bagi santri dan jama'ah. Tradisi ini tidak hanya memperkaya ritual Maulid secara religius, tetapi juga memperkuat kohesi sosial di lingkungan pondok pesantren. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami interaksi antara elemen keagamaan dan kebudayaan lokal, serta peran tradisi ini dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai spiritual dan sosial komunitas masyarakat Islam.