Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

EFEK BIBLIOTERAPI ISLAMI TERHADAP TINGKAT ANSIETAS PADA ANAK USIA SEKOLAH SELAMA PERAWATAN abdullah azam mustajab; Ari Setyawati
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 3 (2023): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i3.5985

Abstract

Kondisi sakit yang dialami oleh anak usia sekolah dapat menyebabkannya harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Keadaan tersebut bisa menyebabkan anak usia sekolah mengalami krisis atau yang disebut sebagai hospitalisasi. Hospitalisasi bisa mengakibatkan anak mengalami kecemasan sebagai penilaian suatu hal yang membahayakan, terkait dengan rasa ketidakpastian, tidak mampu, kekhawatiran dan ketakutan yang tidak jelas penyebabnya. Salah satu intervensi yang bisa diberikan untuk menangani permasalahan kecemasan adalah pemberian biblioterapi. Tujuan penelitian untuk menganalisis efek biblioterapi islami terhadap tingkat ansietas pada anak usia sekolah selama dilakukan perawatan di rumah sakit. Metode penelitian dengan quashi eksperimen menggunakan desain one group pre-test dan post-test. Responden penelitian adalah anak usia sekolah yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Responden dilakukan pengukuran tingkat kecemasan dengan Skala Kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) sebelum dan sesudah diberikan intervensi biblioterapi islami. Data penelitian dilakukan analisis normalitas data dan dilakukan uji beda untuk megetahui perbedaan tingkat ansietas responden penelitian sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil penelitian menjelaskan tingkat ansietas pada responden penelitian sebelum diberikan perlakuan mengalami ansietas ringan 7 (23,3%), ansietas sedang 10 (33,3%), ansietas berat 5 (16,7%) dan ansietas sangat berat 2 (6,7%). Setelah diberikan perlakuan tingkat ansietas responden mengalami penurunan responden yang mengalami ketidakcemasan 18 (60%), ansietas ringan 7 (23,3%), ansietas sedang 4 (13,4%), ansietas berat 1 (3,3%). Kesimpulan pemberian biblioterapi islami berpengaruh terhadap tingkat ansietas anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit. Penelitian selanjutnya bisa melakukan penelitian quashi eksperimen dengan desain two group with control group pretest-posttest.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA mustajab, abdullah azam
Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan Vol. 10 No. 2 (2022): Maternity And Neonatal : Jurnal Kebidanan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/jmn.v10i2.1683

Abstract

Stunting menjadi masalah kesehatan pada anak usia dibawah 5 tahun atau balita. Kondisi tersebut mengakibatkan balita menjadi kerdil atau lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Selain itu, juga berdampak pada perkembangan kognitif, risiko terserang penyakit, mortalitas dan produktivitas dimasa yang akan datang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antra tingkat pendidikan orangtua terhadap kejadian stunting. Studi observasi analitik dengan desain cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Orangtua diberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat pendidikannya dan balita dilakukan pengukuran antropometri tinggi badan/umur dengan kategori stunting <-2SD. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 56 balita mengalami stunting dan pendidikan orangtua baik ibu atau bapak yang masih rendah. Nilai p value > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dengan kejadian stunting balita, namun nilai PR tingkat pendidikan ibu balita 1,296 yang bisa diartikan bahwa tingkat pendidikan ibu balita bisa menjadi faktor risiko 1,296 kali terhadap kejadian stunting balita dengan 95%CI sebesar (0.482-3.483) dan nilai PR tingkat pendidikan bapak balita 4,033 yang bisa diartikan bahwa tingkat pendidikan bapak balita bisa menjadi faktor risiko 4,033 kali terhadap kejadian stunting balita dengan 95%CI sebesar (0.615-26.447). Kesimpulan meskipun hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan orangtua dengan kejadian stunting tetapi tingkat pendidikan orangtua menjadi faktor risiko kejadian stunting pada balita.
Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara di Komunitas Setiani, Fibrinika Tuta; Setyowati, Eko; Mustajab, Abdullah Azam
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2023): Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fik.v13i2.2602

Abstract

Breast cancer is one of the most common cancers that affects society, especially women. Cancer can grow in the lobes or glands that produce milk or in the ducts that carry milk from the lobes to the nipple. Breast cancer is the second leading cause of mortality in women. The aim is to describe awareness of early detection or screening of breast cancer in the community. Quantitative research method using observational analytics on secondary data on breast cancer screening at the Sukoharjo Health Center 01 Wonosobo from June to December 2022. The target achievement results carried out by the examination were still low at 24 (27.27%) people out of a total of 3% PKP of 88 people, which was determined by the Wonosobo District Health Service. Examination results showed that 20.83% of women had lumps in their breasts. The conclusion is that public awareness to carry out SADANIS examinations is still low. Future research can innovate to increase public awareness in early detection of breast cancer.
Pelatihan Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posbindu PTM Mustajab, Abdullah Azam; Yasarah, Hasna; Nuriiyah, Shinta; Nabila, Atsni Atsa; Sari, Indah Rahmanda; Ruswanti, Dian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.17031

Abstract

ABSTRAK Penyakit tidak menular menjadi penyebab utama di masyarakat Indonesia dan dunia dalam mortalitas dan gangguan pada kemampuan fisik. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya kerjasama antara tenaga kesehatan dan masyarakat dengan melakukan Posbindu PTM dimana kader yang menjadi penggerak dalam pelaksanaannya. Hal tersebut diperlukan perhatian terkait dengan pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu PTM. Kegiatan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu PTM Desa Bumiroso, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan pelatihan dengan cara memberikan materi terkait dengan penyakit tidak menular, menayangkan video tutorial pengukuran antropometri dan pemeriksaan kesehatan serta kader melakukan praktik pemeriksaan kesehatan satu persatu. Setelah dilakukan pelatihan selama 4 jam terkait dengan pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu PTM mengalami peningkatan yang sebelumnya kader memiliki pengetahuan dan keterampilan cukup sebesar 13 (65%) orang dan kader yang memiliki pengetahuan dan keterampilan baik sebesar 7 (35%) orang. Setelah dilakukan pelatihan kader pengetahuan dan keterampilan cukup sebesar 4 (20%) orang dan kader yang memiliki pengetahuan dan keterampilan baik sebesar 16 (80%) orang. Pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu PTM sangat penting, karena para kader yang menjadi ujung tombak pelaksanaan Posbindu PTM dalam melakukan deteksi dini terkait dengan penyakit tidak menulat (PTM). Kata Kunci: Kader, Keterampilan, Pengetahuan, Posbindu PTM  ABSTRACT Non-communicable diseases are the main cause of mortality and physical impairment in Indonesian and global society. Efforts to overcome this problem require cooperation between health workers and the community by conducting Posbindu PTM where cadres are the driving force in its implementation. This requires attention related to the knowledge and skills of Posbindu PTM cadres. Activities are carried out to improve the knowledge and skills of Posbindu PTM cadres in Bumiroso Village, Watumalang District, Wonosobo Regency. This community service activity is carried out by conducting training by providing material related to non-communicable diseases, showing video tutorials on anthropometric measurements and health checks and cadres carrying out health check practices one by one. After 4 hours of training related to the knowledge and skills of Posbindu PTM cadres, there was an increase, previously cadres had sufficient knowledge and skills of 13 (65%) people and cadres who had good knowledge and skills of 7 (35%) people. After conducting training, cadres with sufficient knowledge and skills were 4 (20%) people and cadres with good knowledge and skills were 16 (80%). The knowledge and skills of Posbindu PTM cadres are very important, because the cadres are the spearheads of the implementation of Posbindu PTM in conducting early detection related to non-communicable diseases (PTM). Keywords: Cadres, Knowledge, Posbindu PTM, Skills
Skrining Faktor Risiko dan Konseling Penyakit Tidak Menular Abdullah Azam Mustajab; Fibrinika Tuta Setiani; Ika Purnamasari; Anisa Ell Raharyani; Banar Astuti; Triani Husnul Khotimah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16429

Abstract

ABSTRAK Penyakit tidak menular (PTM) menjadi isu dunia termasuk di Indonesia. Pergeseran penyakit yang awalnya didominasi penyakit menular sekarang didominasi penyakit tidak menular. PTM jika tidak ditangani segera dan tepat bisa mengakibatkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Kegiatan melakukan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular pada Pegawai UNSIQ Wonosobo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan skrining faktor risiko PTM, pengukuran antropometri (pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut), pemeriksaan kesehatan (pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat) dan diberikan konseling penyakit tidak menular. Pegawai antusias mengikuti kegiatan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular. Pegawai yang mengikuti kegiatan pengabdian ini sebanyak 128 orang, setelah dilakukan skrining PTM dan pemeriksaan kesehatan, pegawai aktif melakukan tanya jawab pada saat sesi konseling penyakit tidak menular. Semakin dini terdeteksi terkait dengan penyakit tidak menular maka akan semakin cepat pula diberikan penanganan sehingga kesehatan bisa terpantau dan terjaga. Kata Kunci: Deteksi Dini, Konseling, Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular  ABSTRACT Non-communicable diseases (NCDs) have become a global issue, including in Indonesia. The shift in disease that was initially dominated by infectious diseases is now dominated by non-communicable diseases. NCDs if not treated immediately and appropriately can cause complications such as heart disease, kidney failure and stroke. The activity is to conduct risk factor screening and provide counseling related to non-communicable diseases for UNSIQ Wonosobo Employees. Method: this community service activity is carried out by conducting NCD risk factor screening, anthropometric measurements (measurement of weight, height and waist circumference), health checks (checking blood sugar, cholesterol and uric acid) and providing counseling for non-communicable diseases. Employees enthusiastically participated in risk factor screening activities and provided counseling related to non-communicable diseases. Employees who participated in this community service activity were 128 people, after NCD screening and health checks, employees actively asked questions during the non-communicable disease counseling session. The earlier it is detected related to non-communicable diseases, the faster the treatment will be provided so that health can be monitored and maintained.  Keywords: Counseling, Early Detection, Non-Communicable Disease, Risk Factors
Kombinasi Senam Lansia dan Obat Hipertensi Berpengaruh terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Sangadah, Arum Setiani; Mustajab, Abdullah Azam; Mulyani, Sri
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2024): Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fik.v14i2.3644

Abstract

Hypertension management can be done pharmacologically or by administering drugs and non-pharmacologically, one of which is elderly gymnastics. Hypertension if not given proper management can lead to heart disease, stroke and kidney failure. The purpose of this study was to determine the effect of a combination of elderly gymnastics and antihypertensive drugs on blood pressure in elderly people with hypertension. This research method uses a quasi-experimental design with a pre-post test nonequivalent control group design approach. The sample of this study was 39 respondents with a total sampling technique, the intervention group consisted of 20 respondents and the control group consisted of 19 respondents. The hypothesis test of this study used the T-test because the data was normally distributed with a p-value> 0.05. The results of this study obtained a significance value of systolic and diastolic pressure in the intervention group p-value = 0.000, while in the control group the significance value of systolic blood pressure p-value = 0.000 and diastolic pressure p-value = 0.048. So it can be stated that the decrease in blood pressure in the intervention group was more optimal than in the control group. Conclusion: There is an effect of giving a combination of elderly exercise and antihypertensive drugs on the blood pressure of elderly people with hypertension
Nutritional Status of Participants in The Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases : a Descriptive Study Abdullah Azam Mustajab; Fibrinika Tuta Setiani
International Journal of Public Health Vol. 1 No. 4 (2024): December : International Journal of Public Health
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijph.v1i4.183

Abstract

The study was to describe the nutritional status of participants in the Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases. The method used was descriptive quantitative with 35 respondents. Respondents were measured anthropometrically including weight, height, waist circumference and body mass index (BMI) then descriptive analysis was carried out using SPSS. The results showed that respondents who had BMI in the obesity category were 15 (42.90%), normal 14 (40%) and obese 6 (17.10%) and based on the measurement of waist circumference, respondents who experienced central obesity were 30 (85.70%) and not central obesity were 5 (14.30%). Conclusion: Maintaining nutritional status is very beneficial because someone who is overweight is at risk of experiencing several diseases such as hypertension, diabetes mellitus and heart disease.
Nutritional Status of Toddlers Aged 0-59 Months: a Descriptive Study Fibrinika Tuta Setiani; Heny Lestari; Abdullah Azam Mustajab
International Journal of Health and Medicine Vol. 1 No. 4 (2024): October : International Journal of Health and Medicine
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijhm.v1i4.101

Abstract

toddlerhood is called the golden age where a person experiences rapid growth and development. However, in 2022 based on the results of the Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI) showed that toddlers with stunting were 21.6%, toddlers with malnutrition were 7.7%, toddlers with undernutrition were 17.1% and toddlers who were obese were 3.5%. The purpose of this study was to describe the nutritional status of toddlers aged 0-59 years in Kedalon Village. The quantitative descriptive research method with observational analytics on data from nutritional status measurements in toddlers aged 0-59 years. The total sample was 192 toddlers in Kedalon Village, the data was subjected to descriptive analysis. The results of toddlers with normal height were 182 (94.79%), short height 7 (3.65%) and very short height toddlers 3 (1.56%). Toddlers with normal weight 164 (85.42%), underweight toddlers 18 (9.37%), overweight toddlers 7 (3.65%) and very underweight toddlers 3 (1.56%). Toddlers based on weight according to height with normal results 163 (84.90%), undernutrition 10 (5.21%), overnutrition 3 (1.56%) and obesity 2 (1,045) and severe malnutrition 2 (1.04%). Toddlers who are identified as having nutritional problems can be given adequate nutritional interventions so that growth and development problems do not occur in the future.
The Incidence of Hypertension of Posbindu PTM Participants Siti Khoiriyah; Abdullah Azam Mustajab
International Journal of Health and Medicine Vol. 2 No. 1 (2025): January : International Journal of Health and Medicine
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijhm.v2i1.155

Abstract

Non-communicable diseases cannot be transmitted to others, but their development occurs slowly over a long period of time. One of the non-communicable diseases that is a priority in global health today is hypertension. Hypertension often causes complications such as stroke, heart disease, and kidney failure. The aim is to describe the incidence of hypertension in Posbindu PTM Bumiroso participants. The quantitative descriptive method using the total sampling technique obtained 38 respondents. The data was analyzed descriptively to describe the results of the respondents' blood pressure examinations. The results of the study based on the classification of hypertension, participants who experienced pre-hypertension and hypertension level 1 were 12 (31.58%), hypertension level 2 was 9 (23.68%) and normal was 5 (12.16%). The conclusion is that more than half of Posbindu PTM participants experience hypertension, as a suggestion, they can carry out routine checks at the nearest health facility.
Penerapan Teori Johari Window Sebagai Upaya Pencegahan Bullying Pada Remaja Alviana, Fifi; Setyawati, Ari; Mustajab, Abdullah Azam; Purnamasari, Ika; Mulyani, Sri
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 02 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i02.411

Abstract

: Salah satu penanganan bullying yaitu teori johari windows. Teori Johari windows merupakan konsep psikologi dengan memahami diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. Tujuan Teori Johari windows yaitu meningkatkan kesadaran diri dan komunikasi sehingga remaja dapat memaksimalkan potensi diri yang ada tanpa menyakiti orang lain. Tujuan PkM yaitu memberikan pengetahuan tentang bullying dengan penerapan Teori Johari Window sehingga dapat mencegah terjadinya perilaku bullying. Metode yang digunakan adalah pemberian pendidikan kesehatan dan demonstrasi teori Johari windows dengan 2 jendela yaitu open dan blind area. Penerapan teori Johari Windows dilaksanakan di MAN 02 Wonosobo yang sasaran pada kegiatan ini adalah siswa kelas 10-12 yang berusia 15-17 tahun berjumlah 85 siswa. Hasil sesudah dilakukan PkM didapatkan siswa yang berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang, cukup 20 orang dan baik 60 orang. Kegiatan PkM yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan bullying dan intervensi anti bullying dengan menerapkan model Johari window.