Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Utomo, Gisandy Rio; Khoiriyah, Siti; Mustajab, Abdullah Azam; Alviana, Fifi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan: Mei 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Hypertension is caused by structural and functional changes in the peripheral blood vessels that lead to changes in blood pressure. A non-pharmacological treatment that can be used for hypertension is Benson relaxation therapy. Benson relaxation technique is a type of deep breathing exercise technique accompanied by spiritual language that the client believes in. Objective: To investigate the effect of Benson relaxation therapy on blood pressure in hypertensive elderly people in Bumireho village. Method: A pre- experimental research design combined with a pre-experimental design and a pre- post-test design on one group. The methodology used in this study was total sampling with a total sample of 43 respondents who are hypertensive elderly people. Results: The p value of systolic blood pressure was 0.036 before the test and 0.002 after the test, while the diastolic blood pressure on the day before the test was 0.000 and 0.001 after the test. The obtained p value < 0.05 Conclusion: There is an effect of Benson therapy on blood pressure in hypertensive elderly people in Bumirejo village.
ANALISIS FAKTOR KESEMBUHAN PASIEN KANKER DENGAN PENDEKATAN TERAPI DZIKIR DAN MURROTAL AL-QUR’AN: LITERATURE REVIEW mustajab, abdullah azam; Fahrurozi, M; Marwiati, Marwiati
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 12 No 02 (2025): Mei 2025
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v12i02.9521

Abstract

Introduction Cancer is the second leading cause of death in the world, causing 9.6 million deaths or 1 in 6 deaths. In Indonesia in 2020, according to Global Cancer Statistics (Globocan) data, there were 396,914 new cases of cancer with 234,511 deaths. The aim was to investigate the factors that influence the healing of cancer patients with spiritual therapy of dhikr and murrotal al-Qur'an. The method used in this study with a literature review on the Google Scholar database with a span of the last 10 years using several search keywords based on inclusion criteria including quantitative and qualitative research or mix-method, full-text and in Indonesian. While the exclusion criteria are not full-text and in languages ​​other than Indonesian. The results obtained factors that influence optimism for healing are social support and stress, factors that influence quality of life include dimensions of quality of life, physical dimensions, psychological dimensions, dimensions of social relationships and environmental dimensions. Cancer patients on average have high spirituality resulting in a higher religious well-being score than the existential well-being score. Meanwhile, the provision of spiritual therapy of dhikr and murrotal al-Qur'an on anxiety of cancer patients shows that there is a difference in anxiety scores before and after the intervention is given. Conclusion Spiritual therapy such as dhikr and murrotal al-Qur'an has an impact on increasing the psychological well-being of cancer patients, for example it can reduce pain, stress, depression and other psychological symptoms.
Demonstration of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) Six-Step Hand Washing at SDN Sumbersari Khafifah, Rizky May; Fatimah, Siti; Wahdah, Ismah Ulia; Arbab, Maula Sholahudin; Anjarwati, Yulica Wulan; Mustajab, Abdullah Azam
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.22045

Abstract

ABSTRAK Tangan menjadi penyebab paling sering terkontaminasi kuman penyakit yang menyebabkan seseorang mengalami masalah kesehatan seperti diare, typhus, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), dan cacingan. Oleh karena itu, kebersihan tangan perlu dijaga dengan melakukan cuci tangan enam langkah Tindakan pencegahan supaya siswa dan siswi SDN Sumbersari terhindar dari penyakit yang disebabkan dari transmisi mikroorganisme yang telah mengkontaminasi tangan. Melakukan demonstrasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) cuci tangan enam langkah pada siswa dan siswi SDN Sumbersari. Siswa dan siswi yang hadir mengikuti kegiatan demosntrasi sangat antusias dan bersemangat untuk mempraktikkan enam langkah cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Siswa dan siswi yang rutin melakukan cuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah makan atau pada saat tangan tampak kotor bisa terhindar dari penyakit. Kata Kunci: Cuci tangan, Demonstrasi, Enam Langkah, PHBS  ABSTRACT Hands are the most common cause of contamination by germs that cause someone to experience health problems such as diarrhea, typhus, upper respiratory tract infections, and worms. Therefore, hand hygiene needs to be maintained by doing six-step hand washing. Preventive measures so that students of Sumbersari Elementary School avoid diseases caused by the transmission of microorganisms that have contaminated their hands. Conducting a demonstration of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) six-step hand washing to students of Sumbersari Elementary School. Students who attended the demonstration were very enthusiastic and eager to practice the six-step hand washing using running water and soap. Students who routinely wash their hands 6 steps before and after eating or when their hands appear dirty can avoid disease.  Keywords: Demonstration, Hand washing, PHBS, Six-step 
Pemberian Edukasi Faktor Penyebab Stunting oleh Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) UNSIQ di Posyandu Desa Kaligowong Utami, Wiji Tri; Mudrikahzain, Lufiyana; Hidayah, Nida Nur; Husnina, Nur Laili; Mustajab, Abdullah Azam
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.22002

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian stunting di Wonosobo terus mengalami penurunan pada tahun 2020 sebesar 38,51% dan turun pada tahun 2024 menjadi 15,25%. Stunting dikaitkan dengan berat badan lahir, diare, pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dan sanitasi. Bidan desa memberikan saran untuk pemberian edukasi kepada orangtua balita terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan stunting pada balita. Memberikan edukasi faktor penyebab stunting untuk pencegahan dan menekan kejadian stunting di Desa Kaligowong. Melakukan pengukuran antropometri pada balita meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas (LILA) dan lingkar kepala. Sedangkan untuk orangtua balita juga dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut dan pengukuran tekanan darah serta dilakukan pemberian edukasi faktor penyebab stunting. Orangtua balita antusias mengikuti kegiatan Posyandu dan pemberian edukasi tentang faktor penyebab stunting pada balita. Peserta yang hadir sebanyak 42 orangtua dan balita. Pengetahuan orangtua sangat berpengaruh terhadap perilaku atau pola asuh yang akan dilakukan terhadap anak-anaknya seperti mengetahui cara merawat bayinya dan cara pemberian nutrisi yang adekuat. Kata Kunci: Edukasi, Faktor Risiko, Posyandu, Stunting  ABSTRACT The incidence of stunting in Wonosobo continued to decline in 2020 by 38.51% and decreased in 2024 to 15.25%. Stunting is associated with birth weight, diarrhea, maternal knowledge and education level, family income, and sanitation. Village midwives provide suggestions for providing education to parents of toddlers regarding the factors that cause stunting in toddlers. Provide education on the factors that cause stunting to prevent and reduce the incidence of stunting in Kaligowong Village. Conduct anthropometric measurements on toddlers including height, weight, mid-upper arm circumference, and head circumference. Meanwhile, for parents of toddlers, weight, height, abdominal circumference, and blood pressure measurements were also carried out, as well as providing education on the factors that cause stunting. Parents of toddlers enthusiastically participated in Posyandu activities and provided education on the factors that cause stunting in toddlers. 42 parents and toddlers attended. Parental knowledge greatly influences the behavior or parenting patterns that will be carried out towards their children, such as knowing how to care for their babies and how to provide adequate nutrition.  Keywords: Education, Posyandu, Risk Factors, Stunting 
PENGETAHUAN KADER POS BINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOTENGAH WONOSOBO Mustajab, Abdullah Azam; Romdiyah, Romdiyah; Resmi, Dewi Candra; Haryanti, Sri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.192

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian secara global. PTM diantaranya yaitu hipertensi 9,5%, PPOK sebesar 3,7% dan diabetes mellitus sebesar 2,1%. Kader merupakan pengerak di masyakat sehingga sangat diperlukan pengetahuan yang baik terkait dengan kegiatan Posbindu PTM. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan kader tentang Posbindu penyakit tidak menular. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan desain crossectional, sampel penilitian adalah kader Posbindu yang berjumlah 63 orang. Pengumpulan data dilaksanakan dengan membagikan kuesioner pengetahuan Posbindu PTM melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan yang dimiliki kader Posbindu PTM diwilayah kerja Puskesmas Mojotengah baik sejumlah 74,6% dan berpengetahuan cukup sejumlah 25,4%. Pengetahuan yang baik dari kader Posbindu PTM sangat penting, karena peran dari kader salah satunya untuk menggerakkan masyarakat usia produktif dalam memeriksakan kondisi kesehatan sebagai deteksi dini penyakit tidak menular, sehingga kesehatan masyarakat usia produktif bisa terpantau dan bisa diberikan tatalaksana sedini mungkin jika memang terdapat masalah kesehatan. Kader Posbindu PTM harus berpengetahuan baik tentang posbindu PTM, dengan pengetahuan yang baik berarti banyak informasi yang dimiliki oleh kader, sehingga pelayanan yang diberikan dalam Posbindu PTM terlaksana secara maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan kader posbindu PTM secara intensif.
Implementation of The Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases Mustajab, Abdullah Azam; Romdiyah
Babali Nursing Research Vol. 5 No. 1 (2024): January
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2024.51328

Abstract

Introduction: Non-communicable diseases (NCDs/PTM) are the cause of morbidity, disability and death worldwide. NCDs are like stroke, hypertension and diabetes mellitus. NCDs can be prevented and controlled. Therefore, the government created a program to overcome this problem. The program is called Posbindu PTM. Posbindu PTM is a community service as an effort to detect early NCDs as well as follow-up efforts if NCDs are found in community groups. There are many studies on Posbindu PTM. However, there is no research that explains the partnerships carried out in the Posbindu PTM program. Therefore, researchers are interested in examining the phenomenon of Posbindu partnerships in Puskesmas of Mojotengah Work Area, Wonosobo. Objectives: This study is to describe the implementation of Posbindu PTM partnerships in the working area of ​​Mojotengah Puskesmas, Wonosobo. Methods: This research is a descriptive research. In detail, this research used a qualitative descriptive approach. Data were collected by conducting semi-structured interviews. The saturation in this study was obtained from ten participants. Furthermore, researchers in analyzing data used content analysis. Results: Researchers revealed five themes in this study. The five themes include cooperation before the implementation of Posbindu, cooperation in Posbindu activities, the lack of knowledge and skill development activities for cadres, double cadres and support facilities. Conclussion: The partnership between health cadres is very important. In addition, partnerships also function to support the continuity and smooth implementation of NCDs Posbindu activities in the region. Cooperation with private parties such as clinics, independent practice of health workers, companies or factories has not been implemented.
Pendidikan Kesehatan Stop Bullying Pada Remaja Mustajab, Abdullah Azam; Setyawati, Ari; Purnamasari, Ika; Alviana, Fifi; Mulyani, Sri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20733

Abstract

ABSTRAK Usia remaja menjadi salah satu masa dimana rawan melakukan atau mengalami kenakalan dan berperilaku agresif atau bullying. Perilaku bullying bisa terjadi dimana diantaranya di sekolahan. Bullying dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan kesejahteraan korban. Kondisi tersebebut perlu ditangani dan di stop supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kegiatan dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman terhadap remaja untuk stop melakukan bullying. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja tentang stop perilaku bullying di MAN 02 Wonosobo. Para siswa dan siswi sangat antusias dan kooperatif selama pemberian Pendidikan Kesehatan, siswa dan siswi yang hadir sebanyak 44 orang dan mereka memahami materi pendidikan kesehatan yang telah diberikan serta dilakukan diskusi interaktif antara pemateri dan peserta. Program pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi terkait perilaku bullying sehingga bisa menghindari perilaku bullying. Kata Kunci: Bullying, Pendidikan Kesehatan, Perundungan, Remaja  ABSTRACT Adolescence is one of the times when it is prone to committing or experiencing delinquency and aggressive behavior or bullying. Bullying behavior can occur anywhere, including at school. Bullying can have a serious impact on the mental health and well-being of the victim. This condition needs to be addressed and stopped so that unwanted things do not happen. activities are carried out as an effort to provide understanding to teenagers to stop bullying. Community service activities are carried out by providing health education to teenagers about stopping bullying behavior at MAN 02 Wonosobo. The students were very enthusiastic and cooperative during the provision of Health Education, 44 students attended and they understood the health education material that had been given and interactive discussions were held between the speakers and participants. This community service program can increase students' knowledge regarding bullying behavior so that they can avoid bullying behavior. Keywords: Adolescenc, Bully, Bullying, Health Education.
Skrining Faktor Risiko dan Konseling Penyakit Tidak Menular Mustajab, Abdullah Azam; Setiani, Fibrinika Tuta; Purnamasari, Ika; Raharyani, Anisa Ell; Astuti, Banar; Khotimah, Triani Husnul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16429

Abstract

ABSTRAK Penyakit tidak menular (PTM) menjadi isu dunia termasuk di Indonesia. Pergeseran penyakit yang awalnya didominasi penyakit menular sekarang didominasi penyakit tidak menular. PTM jika tidak ditangani segera dan tepat bisa mengakibatkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Kegiatan melakukan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular pada Pegawai UNSIQ Wonosobo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan skrining faktor risiko PTM, pengukuran antropometri (pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut), pemeriksaan kesehatan (pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat) dan diberikan konseling penyakit tidak menular. Pegawai antusias mengikuti kegiatan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular. Pegawai yang mengikuti kegiatan pengabdian ini sebanyak 128 orang, setelah dilakukan skrining PTM dan pemeriksaan kesehatan, pegawai aktif melakukan tanya jawab pada saat sesi konseling penyakit tidak menular. Semakin dini terdeteksi terkait dengan penyakit tidak menular maka akan semakin cepat pula diberikan penanganan sehingga kesehatan bisa terpantau dan terjaga. Kata Kunci: Deteksi Dini, Konseling, Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular  ABSTRACT Non-communicable diseases (NCDs) have become a global issue, including in Indonesia. The shift in disease that was initially dominated by infectious diseases is now dominated by non-communicable diseases. NCDs if not treated immediately and appropriately can cause complications such as heart disease, kidney failure and stroke. The activity is to conduct risk factor screening and provide counseling related to non-communicable diseases for UNSIQ Wonosobo Employees. Method: this community service activity is carried out by conducting NCD risk factor screening, anthropometric measurements (measurement of weight, height and waist circumference), health checks (checking blood sugar, cholesterol and uric acid) and providing counseling for non-communicable diseases. Employees enthusiastically participated in risk factor screening activities and provided counseling related to non-communicable diseases. Employees who participated in this community service activity were 128 people, after NCD screening and health checks, employees actively asked questions during the non-communicable disease counseling session. The earlier it is detected related to non-communicable diseases, the faster the treatment will be provided so that health can be monitored and maintained.  Keywords: Counseling, Early Detection, Non-Communicable Disease, Risk Factors
HUBUNGAN MENIKAH USIA ANAK TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WONOSOBO mustajab, abdullah azam; Indriani, Farihah
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Volume 7, Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i1.5494

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan multifaktor salah satunya pernikahan usia anak. Pernikahan usia anak masih banyak terjadi terutama di daerah pedesaan, rumah tangga dengan pengeluaran rendah dan pendidikan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pernikahan usia anak terhadap kejadian stunting pada balita. Studi cross-sectional digunakan dalam penelitian ini, ibu balita dibagikan kuesioner untuk mengetahui usia pernikahan dan balita dilakukan pengukuran antropometri tinggi badan dengan standar WHO indeks TB/U, kategori stunting balita dengan TB/U < -2 SD serta sampel penelitian menggunakan total sampling. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat guna menganalisis hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian mendapatkan hasil dari uji chi square p value 0,004 yang memberikan arti terdapat hubungan yang signifikan antara pernikahan usia anak dengan kejadian stunting pada balita dengan PR menunjukkan pernikahan pada usia anak beresiko 1,982 kali memiliki balita stunting dibandingkan pernikahan usia dewasa dengan 95%CI sebesar 1,243-3,168. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara menikah usia anak terhadap kejadian stunting pada balita. Saran penlitian selanjutnya melakukan intervensi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang risiko pernikahan usia anak sebagai upaya untuk menurunkan angka kejadian stunting.
DAMPAK STATUS EKONOMI PADA STATUS GIZI BALITA mustajab, abdullah azam; Indrawati Aristiyani
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 2 (2023): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i2.5607

Abstract

The nutritional status of toddlers is a health problem that has an impact on children's growth and development. This condition has an impact on the child's physical and mental health in the future. Many factors influence the nutritional status of children under five, one of which is the economic status of the family. The aim of the study was to analyze the relationship between economic status and the nutritional status of toddlers. The research method is cross-sectional by conducting analytic observational, the sample using accidental sampling based on toddlers who carried out anthropometric measurements of toddlers' height and weight obtained 155 toddlers. Analysis of research data with descriptive analysis, chi square analysis and logistic regression test. The results showed that families with low economic status had babies with low birth weight of 21.7%, underweight of 15.2% and stunting of 52.2%. The logistic regression test showed that there was a significant relationship between economic status and low birth weight babies (p value 0.025), underweight (p value 0.023) and stunting (p value 0.008). The conclusion is that there is a significant relationship of family economic status to low birth weight, underweight and stunting.