Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Psychological Science and Profession

PENYESUAIAN MAHASISWA TAHUN PERTAMA DI PERGURUAN TINGGI: STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW Maria Nugraheni Mardi Rahayu; Rudangta Arianti
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.847 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.26681

Abstract

Transisi dari SMA ke universitas menimbulkan berbagai tantangan bagi mahasiswa tahun pertama yang memasuki masa dewasa awal. Namun, sebagian mahasiswa ada yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan dalam melakukan penyesuaian. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian mahasiswa tahun pertama di perguruan tinggi ditinjau dari jenis kelamin, asal daerah, dan tempat tinggal mahasiswa. Sebanyak 227 mahasiswa tahun pertama di Fakultas Psikologi UKSW menjadi partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan adaptasi bahasa Indonesia dari kuesioner SACQ dari Baker dan Siryk (1984) yang terdiri dari 4 subskala yaitu penyesuaian akademik, penyesuaian sosial, penyesuaian personal-emosional, dan kelekatan institusional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa tahun pertama telah memiliki tingkat penyesuaian di perguruan tinggi yang tergolong sedang dan tinggi di seluruh subskala. Di sisi lain, masih terdapat sebagian mahasiswa yang memiliki tingkat penyesuaian yang tergolong rendah yaitu sebanyak 14,98% pada subskala penyesuaian akademik, 9,69% pada subskala penyesuaian sosial, 15,42% pada subskala penyesuaian personal-emosional, dan 19,38% pada subskala kelekatan institusional. Hasil analisis uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada subskala penyesuaian akademik dan kelekatan institusional ditinjau dari daerah asal mahasiswa, subskala penyesuaian personal-emosional ketika ditinjau dari jenis kelamin, dan subskala kelekatan institusional ditinjau dari tempat tinggal mahasiswa. Temuan ini mengindikasikan bahwa universitas dan fakultas perlu menyediakan program penyesuaian mahasiswa yang dapat meningkatkan kelekatan mahasiswa terhadap institusi tanpa mengesampingkan kegiatan yang dapat meningkatkan penyesuaian akademik, sosial dan personal-emosional.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA PENYINTAS COVID-19 Kartini Apriyuna Betty; Maria Nugraheni Mardi Rahayu
Journal of Psychological Science and Profession Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v7i1.39606

Abstract

Covid-19 menimbulkan berbagai tantangan dan stigma masyarakat, khususnya bagi penyintas Covid-19. Banyak penyintas Covid-19 yang mengalami kesulitan dan tantangan sehingga membutuhkan dukungan sosial untuk bangkit dari kesulitan yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada penyintas Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah penyintas Covid-19 di seluruh Indonesia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 241 penyintas Covid-19 dari berbagai provinsi di Indonesia dengan kriteria yang sudah ditentukan. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Alat ukur untuk variabel dukungan sosial adalah Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS; 12 item valid, α = .920) dan skala resiliensi, yakni Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC; 25 item valid, α = .952). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Spearman. Dihasilkan r = .556 dengan signifikansi .000 (p < .05). Artinya, ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan resiliensi pada penyintas Covid-19. Makin tinggi dukungan sosial, maka makin tinggi resiliensi penyintas Covid-19. Sebaliknya, makin rendah dukungan sosial, maka makin rendah resiliensi yang dimiliki oleh penyintas Covid-19.
Empati terhadap Hewan: Studi Kuantitatif Para Pelaku Volunteer Kesejahteraan Hewan di Indonesia Prasetyani, Renaningtyas Putri; Rahayu, Maria Nugraheni Mardi
Journal of Psychological Science and Profession Vol 8, No 3 (2024): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v3i8.57935

Abstract

Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kondisi kesejahteraan hewan makin meningkat. Peningkatan kesadaran ini mendorong masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas menyejahterakan hewan secara sukarela. Akan tetapi, Indonesia dinobatkan sebagai negara peringkat pertama konten penyiksaan hewan di media sosial. Dua kondisi yang berlawanan ini terjadi karena peranan empati terhadap hewan yang lebih tinggi pada kelompok volunteer kesejahteraan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara sikap terhadap hewan dengan empati terhadap hewan pada kelompok volunteer kesejahteraan hewan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif korelasional untuk melihat hubungan antara kedua variabel. Variabel sikap terhadap hewan diukur menggunakan Animal Attitude Scale (AAS), sedangkan empati terhadap hewan diukur menggunakan Animal Empathy Scale (AES). Sebanyak 266 partisipan (93.6% perempuan dan 6.4% laki-laki) merupakan kelompok volunteer kesejahteraan hewan yang diambil dengan teknik non-probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara sikap terhadap hewan dengan empati terhadap hewan pada kelompok volunteer kesejahteraan hewan. Sikap terhadap hewan merupakan penilaian seseorang terhadap hewan yang terbentuk melalui pengalaman maupun informasi tentang hewan, baik secara positif maupun negatif. Hasil temuan ini diharapkan mampu memberi gambaran sikap yang positif terhadap hewan untuk meningkatkan empati terhadap hewan dan mengurangi adanya perilaku kekerasan terhadap hewan.
Melewati Luka, Merajut Resiliensi: Pengalaman Remaja yang Pernah Mengalami Bullying Dethan, Lidya Saraswati Karunia; Rahayu, Maria Nugraheni Mardi
Journal of Psychological Science and Profession Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v9i1.59347

Abstract

Bullying adalah bentuk perilaku agresif berupa menyebabkan cedera atau ketidaknyamanan pada orang lain secara sengaja dan berulang. Remaja yang dulunya mengalami bullying di masa sekolah dasar (SD) merasakan dampak negatif secara sosial, emosional, dan akademik. Dampak tersebut masih dirasakan hingga saat ini. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai resiliensi remaja yang pernah mengalami bullying di masa sekolah dasar (SD). Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Metode penelitian naratif memberikan pendekatan kualitatif yang sistematis untuk mempelajari pengalaman resiliensi individu dan menarasikannya secara kronologis. Kriteria partisipan adalah remaja akhir yang mengalami bullying di masa sekolah dasar (SD) dan mengalami bullying di lingkungan sekolah dasar (SD). Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak tiga orang. Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman (1984) yang terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion-drawing/verification.Dalam proses bullying hingga pemulihan diri, ketiga partisipan memiliki dukungan eksternal yang memadai (I have), pandangan positif terhadap diri (I am), dan kemampuan untuk melakukan aktivitas yang membantu mereka (I Can). Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi mereka untuk bertahan menghadapi dampak bullying, serta menemukan berbagai cara untuk bangkit dan membangun resiliensi.
Efektivitas Pelatihan “Aku dan Masa Depan” dalam Meningkatkan Orientasi Masa Depan Remaja Novita, Maria Prima; Rahayu, Maria Nugraheni Mardi; Maria, Anna
Journal of Psychological Science and Profession Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v9i1.59550

Abstract

Remaja sering kali mengalami kesulitan dalam membuat keputusan untuk masa depannya dan belum memiliki orientasi masa depan yang terarah. Salah satu cara untuk meningkatkan orientasi masa depan remaja adalah melalui pelatihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas pelatihan “Aku dan Masa Depan” dalam meningkatkan orientasi masa depan siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan one group pretestand posttest design. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 33 siswa dari salah satu SMA negeri di Kabupaten Semarang. Skala yang adalah skala Orientasi Masa Depan yang dikembangkan oleh Winurini berdasarkan teori Seginer. Data dianalisis menggunakan uji paired sample t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor orientasi masa depan yang signifikan antara sebelum mengikuti pelatihan dengan setelah mengikuti pelatihan. Dengan itu, pelatihan “Aku dan Masa Depan” terbukti efektif untuk meningkatkan orientasi masa depan remaja, khususnya pada aspek kognitif dan motivasi.