Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA MENGHAMBAT PEMBENTUKAN PLAK DENGAN OLESAN MADU PADA ANAK SEKOLAH DASAR Fitri, Ika -; Warman, Anses; Zulfikri, Zulfikri
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i1.4944

Abstract

ABSTRAKPlak termasuk masalah kesehatan gigi dan mulut, yang disebabkan terbentuknya biofilm oleh mikroba mulut. Streptococcus mutans merupakan bakteri yang paling dominan dalam pembentukan plak. Madu menghasilkan hydrogen peroksida yang merupakan antiseptik dan antibakteri yang luar biasa. Kandungan mineral tinggi pada madu mempunyai sifat basa yang dapat berfungsi sebagai desinfektan terhadap rongga mulut. Mengontrol perkembangan bakteri dalam plak merupakan cara yang tepat untuk menghindari penyakit gigi dan mulut. Mengontrol plak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara mekanis dan kimiawi. Kontrol plak secara mekanis dapat dilakukan dengan penyikatan gigi, secara kimiawi, salah satunya dengan menggunakan bahan alami seperti madu. Tujuan pengolesan madu adalah suatu upaya untuk mempertahankan kebersihan gigi dan mulut, supaya tetap sehat dan untuk mencegah terjadinya pembentukan plak, karies dan penyakit periodontal. Perlu mengadakan pengabdian kepada mitra pengabdian  yaitu murid SDN 15 Ampang Gadang Kecamatan Ampek Angkek kabupaten Agam dengan tujuan menambah pengetahuan tentang karies, cara sikat gigi yang baik dan benar serta penggunaan bahan herbal untuk mencegah terjadinya karies gigi. Metode yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, demostrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pelaksanaan pengolesan madu. Adapun hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan mitra mengenai karies gigi, dapat melakukan sikat gigi yang baik dan benar serta  manfaat pengolesan madu sebagai bahan alami untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kata kunci : Plak dan Madu.
UPAYA MENETRALISIR KEASAMAN pH SALIVA MELALUI TINDAKAN BERKUMUR AIR KELAPA HIJAU DALAM MENCEGAH TERJADINYA KARIES GIGI ANAK SEKOLAH DASAR Warman, Anses; Arnetty, Arnetty; Zulfikri, Zulfikri
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i1.4918

Abstract

Karies gigi menjadi masalah besar dalam bidang kedokteran gigi dan harus diberikan perhatian yang lebih dalam praktik keseharian. Usia 6-12 tahun merupakan kelompok usia sekolah yang kritis bagi kesehatan gigi anak karena pada masa ini memasuki periode gigi bercampur. Gigi banyak mengalami masalah, misalnya gigi berlubang dan terjadi peradangan di sekitar gigi permanen yang akan erupsi. Air kelapa hijau mengandung tannin atau antidotum (anti racun) lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelapa lainnya. Tannin bersifat antibakteri yang akan menghambat pertumbuhan bakteri. Saat ini banyak sekali obat kumur yang beredar dipasaran dengan kandungan bahan kimia yang bersifat antibakteri. Obat kumur jenis ini banyak tersedia secara komersial untuk mengurangi bakteri penyebab karies dan penyakit periodontal, namun terkadang memiliki efek samping yang kurang menguntungkan.Tujuan berkumur adalah mempertahankan kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran serta sisa makanan agar tetap sehat dan tidak berbau, salah satunya yaitu berkumur dengan air kelapa hijau untuk mencegah terjadinya pembentukan plak, karies dan penyakit periodontal. Perlu mengadakan pengabdian kepada mitra pengabdian  yaitu murid SDN 15 Ampang Gadang Kecamatan Ampek Angkek kabupaten Agam dengan tujuan menambah pengetahuan tentang karies, cara sikat gigi yang baik dan benar serta penggunaan bahan herbal untuk mencegah terjadinya karies gigi. Metode yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, demostrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pelaksanaan berkumur air kelapa hijau. Adapun hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan mitra mengenai karies gigi, dapat melakukan sikat gigi yang baik dan benar serta  manfaat air kelapa sebagai bahan alami untuk berkumur-kumur. Kata kunci : Karies gigi, Air kelapa hijau, Berkumur
Hubungan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Karies Gigi pada Siswa SMPN 2 Bukittinggi Kecamatan Guguk Panjang Warman, Anses; Arnetty, Arnetty; Ifitri, Ika; Doni, Alsri Windra; Ponda, Aprizal; Susanti, Dewi; Zurianti, Renita Eka
Jurnal Sehat Mandiri Vol 20 No 1 (2025): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 20 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v20i1.1871

Abstract

Dental caries is a disease that damages hard tooth tissue due to bacterial activity in the oral cavity which breaks down carbohydrates into acids, resulting in demineralization of hard tooth tissue which causes cavities. There are many factors that cause the process of dental caries, one of which is poor dental and oral hygiene because dental and oral hygiene is directly related to the occurrence of dental caries. The aim of the research was to determine the relationship between dental and oral hygiene and dental caries in students at SMPN 2 Bukittinggi. The research method is quantitative with an analytical research design and a cross sectional approach. The research population of all SMPN 2 Bukittinggi students was 920 students and the research sample was 240 students from class VII and VIII using a sampling technique, namely simple random sampling. The research results obtained from the Chi-square test show a p-value of 0.048, so the p-value is smaller than the alpha value (0.05). The conclusion of this study is that there is a significant relationship between dental and oral hygiene and dental caries in students. It is recommended for students at SMPN 2 Bukittinggi to maintain oral hygiene by brushing their teeth twice a day, reducing consumption of sticky sweet foods and carrying out routine dental and oral examinations once every six months to avoid dental caries and other dental and oral diseases.
Effectiveness of storytelling and roleplay in improving oral hygiene knowledge and supporting nutritional health among elementary school students: A quasy experimental study Warman, Anses; Arnetty, Arnetty; Ifitri, Ika; Dinanti, Fadila Rahmat; Amiruddin, Amiruddin; Zurianti, Renita Eka
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 10, No 3 (2025): September
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v10i3.2657

Abstract

Poor oral hygiene among school-aged children can compromise food intake and contribute to nutritional problems including stunting, wasting, and underweight. However, few studies have explored active learning methods that integrate oral health education with its nutritional implications. This study evaluated the effectiveness of storytelling and roleplay in improving oral hygiene knowledge and their potential relevance to nutritional health promotion. A true experimental study with a pretest-posttest design on two intervention groups was conducted in December 2024 at State Elementary School 23, Kubang Putiah, Agam Regency, West Sumatra. Thirty-six students in grades III and IV were randomly assigned to either the storytelling or roleplay groups. Both groups received one week of structured counseling. Instrument validity and reliability were confirmed through expert review and Cronbach’s alpha testing (α > 0,80). Paired and independent t-tests were used at the 95% confidence level. Results indicated significant post-intervention knowledge gains in both groups (p < 0,001), with the roleplay group achieving a greater mean improvement (27,8 ± 1,77) than the storytelling group (19,5 ± 2,60; p < 0,001). Roleplay demonstrated superior effectiveness in enhancing children’s oral health literacy, which is essential for supporting school-based malnutrition prevention initiatives such as the School Health Unit (SHU) program and curriculum integration. Longitudinal studies are recommended to examine behavioral changes and their measurable impact on nutritional status.