Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Karakteristik Morfologi dan Fisiologi Isolat Pantoea stewartii subsp. stewartii pada Jagung Yulfi Desi; Trimurti Habazar; Agustian Agustian; Ujang Khairul; Syamsuwirman Syamsuwirman; Prima Novia
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 10 No 2 (2014)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.074 KB) | DOI: 10.14692/jfi.10.2.45

Abstract

Pantoea stewartii subsp. stewartii is the pathogen causing stewart’s wilt disease in maize. The occurrence of the disease was recently reported in Indonesia with limited information. Research was conducted to characterize several isolates of P. stewartii subsp. stewartii isolated from maize plants collected from 6 districts in West Sumatra. Leaves showing yellow stripes symptoms along the vein was ground and suspeneded then the bacteria was isolated and incubated for 3 × 24 h at room temperature in nutrient glucose agar (NGA). Pure bacterial colonies gained from this medium was used for characterization. Assessment of bacterial characters was conducted based on morphological assay, physiological assay, biological assay (hypersensitivity, and pathogenicity) followed by polymerase chain reaction (PCR)-based identification. Unique characters of the family Enterobacteriaceae was observed on 7 isolates based on morphological and physiological characters, and only 4 isolates (PR1, PP, ST1, LA) gave positive reaction on hypersensitivity and pathogenicity test. Further molecular identification confirmed 3 out of 7 isolates had high homology to Pantoea stewartii, i.e. Pantoea stewartii strain R1-104, R1-132, and ATCC 29923 for isolates LA, PR1, and PR2, respectively.
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK LIMBAH PERTANIAN DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC) PANEN MUDA Syamsuwirman Syamsuwirman; Afrida Afrida; Yulfi Desi; Yonny Arita Taher; Idris Eka Putra; Orlina Orlina
Jurnal Sains Agro Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.942 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v4i2.287

Abstract

Penggunaan pupuk organik dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc) panen muda, telah dilakukan di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh Kota Padang, Februari - Juni 2018.  Dengan tujuan mendapatkan dosis pupuk organik limbah pertanian dan pupuk kandang ayam terbaik untuk tanaman jahe.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 11 perlakuan dan 3 ulangan sehingga 33 satuan percobaan. Satuan percobaan terdiri dari 5 tanaman dalam polibag. Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Uji F), jika F hitung> F tabel, maka dilanjutkan dengan DNMRT.  Sebagai perlakuan adalah K = kontrol,  PKA1 = Pupuk kandang (pukan) ayam 1 = 10 ton ha-1 ; PKA2 = Pukan ayam 2 = 15 ton ha-1 ; PKA3 = Pukan ayam 3 = 20 ton ha-1 ; PKA4 = Pukan ayam 4 = 25 ton ha-1 ; PKA5 = Pukan ayam 5 = 30 ton ha-1 ; PO1 = Pupuk organik 1 = 2,9 ton ha-1 ; PO2 = Pupuk organik 2   = 5,9 ton ha-1, PO3 = Pupuk organik 3 = 8,9 ton ha-1, PO4 = Pupuk organik 4 = 11,9 ton ha-1, dan PO5 = Pupuk organik 5 = 14,8 ton ha-1. Pemberian perlakuan pada tanaman jahe memberikan perbedaan yang sangat berbeda terhadap semua parameter. Penggunaan pupuk organik limbah pertanian 14,8 ton ha-1 (PO5), merupakan dosis terbaik dibanding perlakuan lainnya. Disarankan menggunakan pupuk organik dengan dosis 14,8 ton ha-1 untuk tanaman jahe.Katakunci: Pupuk organik, pupuk kandang ayam, jahe             The use of organic fertilizer and chicken manure on the growth and yield of young ginger (Zingiber officinale Rosc) crops, has been carried out in Cupak Tangah Village, Pauh District, Padang City, February - June 2018. With the aim of obtaining a dose of organic fertilizer from agricultural waste and chicken manure best for ginger plants. The study used a completely randomized design, 11 treatments and 3 replications so that 33 units of the experiment. The experimental unit consisted of 5 plants in a polybag. Observation data obtained were analyzed by variance (F test), if F arithmetic > F table, then continued with DNMRT. As treatment is K = control, PKA1 = Chicken manure (pukan) 1 = 10 tons ha-1; PKA2 = Poultry chicken 2 = 15 tons ha-1; PKA3 = Poultry chicken 3 = 20 tons ha-1; PKA4 = Poultry chicken 4 = 25 tons ha-1; PKA5 = Poultry chicken 5 = 30 tons ha-1; PO1 = Organic fertilizer 1 = 2.9 tons ha-1; PO2 = Organic fertilizer 2 = 5.9 tons ha-1, PO3 = Organic fertilizer 3 = 8.9 tons ha-1, PO4 = Organic fertilizer 4 = 11.9 tons ha-1, and PO5 = Organic fertilizer 5 = 14,8 tons ha-1. Giving treatment to the ginger plant gives a very different difference to all parameters. The use of organic fertilizer, agricultural waste 14.8 tons ha-1, is the best dose compared to other treatments. It is recommended to use organic fertilizer at a dose of 14.8 tons ha-1 for ginger.Keyword : Organic fertilizer, chicken manure, ginger
PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DENGANTANAMAN PEKARANGAN “KUJARAI” DI LUBUK PANDAN Syamsuwirman; Yonny Arita Taher; Herda Gusvita
Ekasakti Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2020): (EJPP) Ekasakti Jurnal Penelitian & Pegabdian (November 2020 - April 2021)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/ejpp.v1i1.210

Abstract

Nagari Lubuk Pandanis an agricultural area tha has the potential for hay. This potential hasnot been exploited by farmers, even though hay can provide nutrients and soil organic matter.The farmers’ problem is the lack of access to production facilities such as in-organicfertilizers. Based on this problem, there has been activity that help farmers produce organicfertilizers and apply it to their home gardens, which can increase their income. The aim of theactivity in general is to increase farmers' income by producing organic fertilizers used for“kujarai” crops (turmeric, ginger, lemongrass). The activity is planned to be carried out byKKN students after the proposal is accepted by the Ministry of Research and Technology,dated January 28, 2020. However, due to the Covid-19 pandemic that occurred in 2020, thereis a ban on gathering which also has an impact on changing the KKN system. Therefore,students carry out activities around their home or origin. Furthermor, the activity wasexpanded from Nagari Lubuk Pandan to Padang Pariaman District. The technicalimplementation, first, record data on students who live in Padang Pariaman Regency, with 30students who carry out the activity. Each student fostered and planted "Kujarai" in the yard of10 families. From the activities that have been carried out, it is estimated that each farmerwill get an increase in income in the next 6-7 month. The target for this activity is thatfarmers are able to make organic fertilizer from agricultural waste and apply it to crops,maximizingtheir yards to increase community income.
PENGARUH PENGGUNAAN POC (LAMTORO + BATANG PISANG) DAN BOKASHI SAMPAH PASAR TERHADAP TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Syamsuwirman; Bustari Badal; Meriati; Dinda Wulan Yuni; Neniloka Warisa
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 1 (2022): JSRD, June 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.193 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v4i1.45

Abstract

Penelitian tentang pengaruh penggunaan POC (lamtoro + batang pisang) dan bokashi sampah pasar terhadap tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) dilaksanakan di Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, dari bulan Februari sampai dengan Mei 2021. Tujuan penelitiasn untuk mendapatkan konsentarsi POC dan takaran bokashi sampah pasar yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 6 dan 4 kelompok, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Satuan percobaan merupakan petakan dengan ukuran 200 x 210 cm, dengan jarak tanam 70 x 50 cm, sehingga pada setiap petakan terdapat 12 tanaman. Tanaman sampel untuk pengamatan ditetapkan dengan 4 tanaman/petak. Perlakuan yang diberikan pada percobaan adalah : A: Tanpa POC dan bokashi, B: POC 10 %, C: POC 20 %, D: Bokashi 3 t/ha-1 , E: 6 t/ha-1 , F: 9 t/ha-1. Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji F, jika F-hitung lebih besar dari F-tabel maka dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC dan bokashi sampah pasar memperlihatkan pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Perlakuan yang memperlihatkan pengaruh terbaik adalah 9 t.ha-1. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menggunakan takaran bokashi sampah pasar untuk tanaman mentimun adalah 9 ton/ha.
PENINGKATAN HASIL PRODUKSI BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN PAKAN PROBIOTIK DI KELOMPOK WANITA TANI MAKMUR BERSAMA Leffy Hermalena; Henny Puspita Sari; Herda Gusvita; Nita Yessirita; Syamsuwirman Syamsuwirman; Suci Kurnia Sari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 10 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i10.3486-3492

Abstract

Usaha budidaya ikan lele di KWT Makmur Bersama baru berskala biasa  dan pakan ikan bergantung dengan pakan pabrikan, jika pemberian pakan pabrikan dilakukan secara berkelanjutan dengan harga pakan yang melambung tinggi, sehingga keuntungan pembudidaya sangat minim dan pemasaran produksi yang harus menunggu pelanggan datang untuk membeli ikan lele tersebut menjadi penyebab rendahnya pendapatan di KWT.. Untuk itu tim pengabdian berdasarkan hasil observasi dan identifikasi yang dilakukan dilapangan, maka ditetapkan tema dalam PkM ini adalah Peningkatan Hasil Produksi Budidaya Ikan Lele dengan Teknologi Pengembangan Pakan Probiotik di Kelompok Wanita Tani Makmur Bersama. Program kemitraan masyarakat ini dilakukan dengan metode observasi, indentifikasiF, perencanaan dan pelaksanaan berupa FGD dan pelatihan secara langsung dengan indikator meningkatnya pengetahuan, pehaman dan terampilnya KWT dalam mengaplikasikan inovasi yang diberikan sebesar 80%. Hasil yang diharapkan adalah berupa produk pakan ikan yang memiliki nutrisi yang tinggi.
PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DENGAN TANAMAN PEKARANGAN “KUJARAI” DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Syamsuwirman; Yonny Arita Taher; Herda Gusvita
Journal of Community Service Vol 4 No 1 (2022): JCS, June 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.633 KB) | DOI: 10.56670/jcs.v4i1.77

Abstract

Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pendapatan petani dengan memproduksi pupuk organik yang digunakan untuk tanaman “kujarai” (kunyit, jahe,serai).Kegiatan direncanakan akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN setelah proposal diterima oleh Kemenristek, tertanggal 28 Januari 2020. Namun dikarenakan pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 munculnya larangan berkumpul yang juga berdampak pada berubahnya sistem KKN pada mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KKN. Selanjutnya kegiatan diperluas dari awalnya Nagari Lubuk Pandan, menjadi Kabupaten Padang Pariaman. Teknis pelaksanaan, pertama didata mahasiswa yang bertempat tinggal di Kabupaten Padang Pariaman, dengan 30 orang mahasiswa yang melaksanakan kegiatan.Masing-masing mahasiswa peserta membina dan melakukan penanaman “Kujarai” di pekarangan sebanyak 10 keluarga.Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, diperkirakan masing-masing petani mendapatkan peningkatan pendapatan 6 -7 bulan ke depan, Rp. 294.000 dari kunyit, Rp. 1.350.000,- dari jahe, dan Rp. 400.000,- dari serai, dengan total pendapatan Rp. 2.044.000, Target untuk kegiatan ini adalah petani mampu membuat pupuk organik dari limbah pertanian dan mengaplikasikannya ke tanaman, memaksimalkan pekarangan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
LIMBAH TERNAK SAPI DAN PADI SEBAGAI SUMBER PUPUK ORGANIK UNTUK MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN Murnita Murnita; Syamsuwirman Syamsuwirman; Henny Puspita Sari; Leffy Hermalena; Inawati Sidabalok
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2295-2302

Abstract

Limbah ternak sapi dan padi di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: (1) Merangsang ambisi petani untuk memanfaatkan limbah ternak sapi dan padi menjadi pupuk organik, (2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani memanfaatkan limbah ternak sapi dan padi menjadi pupuk organik (3 ) Untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Metode yang digunakan adalah: penyuluhan, praktik, pemantauan, penilaian dan tindak lanjut. Dampak pengabdian kepada masyarakat adalah: (1) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terlaksana dengan baik, mitra aktif mengikuti pelatihan dan berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak sapi dan padi ≥ 80%, (2) Mitra memiliki pengetahuan yang baik tentang aspek-aspek berikut: pengertian, kelebihan, kekurangan,  fungsi pupuk organik, terampil memanfaatkan limbah ternak sapi dan padi  untuk membuat dan menggunakan pupuk organik ≥ 73%, (3) Produktivitas lahan pertanian akan meningkat dan berkelanjutan karena mitra akan menanam tanaman ≥ 85% menggunakan kombinasi pupuk anorganik dan organik dari limbah ternak sapi dan padi.
STUDI KOMPARATIF METODE PEMURNIAN BENIH PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI: DAMPAK TERHADAP HASIL PANEN DAN KUALITAS BENIH Henny Puspita Sari; Syamsuwirman; Mela Susri Yuni; Meiwaldi Kesuma Dani
Ekasakti Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2024): Ekasakti Jurnal Penelitian & Pegabdian (Mei 2024 - Oktober 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the purity of rice, corn, and soybean seeds and the loss factor during the seed purification process. High seed purity is crucial for improving crop yields and agricultural product quality. The purification methods tested include manual sorting, machine cleaning, grading, optical technology, and drying. Analysis was conducted by weighing and separating seeds into pure seeds, other plant seeds, and seed impurities. The results show that rice seeds have the highest purity (95.84%) and the lowest loss factor (4.16%), followed by soybean (94.78% and 5.22%) and corn (94.43% and 5.57%). These findings indicate that modern purification technologies, such as optical technology, can significantly improve seed purity. The study recommends enhancing purification methods for corn to achieve better purity standards and considering the use of modern technology in seed purification processes generally to improve seed quality and crop yields..
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT VANILI (Vanilla planifolia) Resi Artika; Syamsuwirman; Dewirman Prima Putra
Jurnal Research Ilmu Pertanian Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Research Ilmu Pertanian (Februari 2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/aefzfc38

Abstract

Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Bokashi Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Vanili (Vanilla planifolia), yang bertujuan untuk mendapatkan dosis bokashi pupuk kandang sapi yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit vanili. Telah dilaksanakan di Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, dari bulan Januari sampai April 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga seluruhnya 24 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 5 tanaman, maka keseluruhannya adalah 120 tanaman. Data-data dari hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan sidik ragam (uji F). Jika F hitung > F tabel, maka untuk mengetahui perlakuan-perlakuan yang berpengaruh, uji dilanjutkan dengan menggunakan Duncan’s Ne w Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Sebagai perlakuan adalah berbagai dosis bokashi pupuk kandang sapi, yaitu A = Tanpa bokashi pupuk kandang sapi ; B = 5 t.ha-1 (25 g.polibag-1) ; C = 10 t.ha-1 (50 g.polibag-1) ; D = 15 t.ha-1 (75 g.polibag-1) ; E = 20 t.ha-1 (100 g.polibag-1) F = 25 t.ha-1 (125 g.polibag-1). Hasil percobaan menunjukan bahwa pemberian beberapa dosis bokashi pupuk kandang sapi pada bibit vanili, memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap pertambahan panjang batang, pertambahan diameter batang, pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun, lebar daun, bobot segar bibit serta bobot kering bibit. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian bokashi pupuk kandang sapi pada dosis 25 t.ha-1 (Perlakuan F) merupakan dosis yang terbaik untuk pertumbuhan bibit vanili.
Pengaruh Pemberian POC (Lamtoro, Batang Pisang, Sabut Kelapa) Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Ahmad Fauzan; Yulfi Desi; Syamsuwirman
Jurnal Research Ilmu Pertanian Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Research Ilmu Pertanian (Februari 2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/s5dw0c71

Abstract

Research on the effect of giving POC (lamtoro, banana stems, and coconut fiber) has been carried out in Korong Gadang Village, Kuranji District, Padang City, West Sumatra. The study was conducted from April to August 2021. The aim of the study was to obtain the best dose of POC (lamtoro, banana stem, and coconut fiber) for the growth of cacao seedlings (Theobroma cacao L.). The study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 5 replications, so there were 25 experimental units. Each experimental unit consisted of 4 seedlings and all seedlings were observed. As treatment, several doses of POC (lamtoro, banana stem, and coconut fiber) were used, namely: A = Without POC, B = POC 100 ml/polybag, C = POC 200 ml/polybag, D = POC 300 ml/polybag, and E = POC 400 ml/polybag. The results showed that the effect was not significantly different on the increase in the number of leaves, the longest leaf length, the widest leaf width, stem diameter, taproot length, wet weight of cocoa seeds, and dry weight of cocoa seeds, while the increase in seed height showed a significantly different effect. The best dose of POC has not been obtained for the growth and development of cocoa seedlings. From the results of the research that has been done, it is recommended to carry out further research with a larger dose difference