Menstrual pain (dysmenorrhea) is a common health issue experienced by adolescent girls and can disrupt daily activities and reduce quality of life. Many adolescents lack knowledge of effective, safe, and easy non-pharmacological treatment alternatives. This community service program aimed to improve adolescents' knowledge and skills in managing menstrual pain through acupressure techniques. The activity was conducted in Tg Agung Village, Tanjung Palas Timur Subdistrict, North Kalimantan, involving 15 adolescent girls as participants. The methods used included education, hands-on training, and evaluation through pre-test and post-test assessments. Evaluation results showed a significant increase in participants' knowledge of acupressure, shifting from predominantly low to high categories after the intervention. The acupressure points introduced included SP6 (Sanyinjiao), LI4 (Hegu), and LV3 (Taichong). This activity proved effective in enhancing the adolescents’ understanding and independence in naturally and non-pharmacologically managing menstrual pain. Abstrak Nyeri haid (dismenore) merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh remaja putri dan dapat mengganggu aktivitas serta menurunkan kualitas hidup. Banyak remaja belum memahami alternatif penanganan non-obat yang efektif, aman, dan mudah dilakukan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mengatasi nyeri haid melalui teknik akupresur. Kegiatan dilaksanakan di Desa Tg Agung, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kalimantan Utara, dengan melibatkan 15 remaja putri sebagai peserta. Metode yang digunakan meliputi edukasi, pelatihan langsung, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta mengenai akupresur, dari mayoritas kategori rendah menjadi tinggi setelah intervensi. Teknik akupresur yang diperkenalkan meliputi titik SP6 (Sanyinjiao), LI4 (Hegu), dan LV3 (Taichong). Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kemandirian remaja dalam mengelola nyeri haid secara alami dan non-farmakologis.