Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Problematika Lembaga Pendidikan Islam di Era Modern: Tantangan dan Solusi Nurrohim, Jusman; Umara, Rahma; Risdayani; Puspika sari, Herlini
QAZI: Journal of Islamic Studies Vol 2 No 1 (2025): 2025
Publisher : PT.Hassan Group Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/qz.v2i1.252

Abstract

Lembaga pendidikan Islam memainkan peran penting dalam pembentukan karakter generasi muda, namun di era modern, lembaga ini menghadapi tantangan kompleks seperti globalisasi, digitalisasi, keterbatasan sumber daya, dan pergeseran nilai masyarakat terhadap pendidikan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam serta merumuskan strategi solutif dan aplikatif untuk menjawab dinamika zaman. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka terhadap literatur ilmiah terbitan 2020–2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem utama meliputi transformasi metode pembelajaran, pengaruh negatif digitalisasi terhadap karakter siswa, ketidaksiapan guru dalam pemanfaatan teknologi, dan lemahnya literasi keislaman. Sebagai solusi, strategi yang dapat diterapkan mencakup integrasi teknologi dalam kurikulum, pengembangan literasi digital, pelatihan guru berbasis teknologi, serta penguatan nilai keislaman dan pendidikan karakter. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengambil kebijakan dan lembaga pendidikan dalam merancang pembaruan pendidikan Islam yang relevan dan berdaya saing tinggi
Tantangan Dan Strategi Dalam Pendidikan Karakteristik Islam di Era Digital Hasniati; Khofifathul Mashfufah; Tobi Alfirdo; Puspika Sari, Herlini
IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/ihsan.v3i2.932

Abstract

Perkembangan teknologi digital membawa tantangan baru dalam pendidikan karakteristik Islam yang menekankan pada pembentukan akhlak mulia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan serta merumuskan strategi dalam pendidikan karakteristik Islam di era digital. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan menelaah jurnal, buku, dan prosiding ilmiah sebagai sumber data, dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sejumlah tantangan, seperti distraksi teknologi, cyberbullying, kurangnya pengawasan orang tua dan guru, hingga paparan konten negatif dan radikalisme digital. Strategi yang diusulkan antara lain penguatan pendidikan etika digital, keterlibatan aktif orang tua dan guru, pengawasan penggunaan teknologi, serta integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran berbasis teknologi. Selain itu, kolaborasi antara keluarga dan sekolah menjadi kunci utama dalam membentuk karakter generasi digital. Kesimpulannya, pendidikan karakteristik Islam di era digital memerlukan pendekatan sinergis yang adaptif terhadap perkembangan teknologi tanpa kehilangan nilai-nilai inti keislaman.
Aliran Filsafat Pendidikan Progresifisme: Progresifisme Dalam Pendidikan Islam Membangun Karakter Dan Kreatifitas Siswa Syafiq, Nuval; Fauzana, Oktadilla; Puspika Sari, Herlini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filsafat progresivisme menekankan pada peningkatan kemampuan peserta didik melalui pengalaman, kemampuan diri/kemandirian, dan selalu memperoleh perubahan-perubahan secara pribadi yang dapat menimbulkan apresiasi dan kreasi peserta didik. Dalam pendidikan seni, progresivisme memiliki peranan yang sangat krusial khsususnya dalam pengembangan potensi peserta didik. Metode yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan. Metode penelitian kepustakaan adalah proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi dari berbagai sumber literatur, seperti buku, artikel, jurnal, tesis, dan dokumen lainnya. Metode ini biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mendalami teori, konsep, dan pandangan yang sudah ada. Progresivisme modern menekankan pada konsep ‘progress’ yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan menyempurnakan lingkungannya dengan menerapkan kecerdasan yang dimilikinya dan metode ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul baik dalam kehidupan personal manusia itu sendiri maupun kehidupan sosial. Dalam konteks ini, pendidikan akan dapat berhasil manakala mampu melibatkan secara aktif peserta didik dalam pembelajaran, Aliran filsafat progresifisme dalam pendidikan Islam menawarkan pendekatan yang inovatif dalam membentuk karakter dan kreativitas siswa. Dengan menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, aliran ini mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar melalui pengalaman langsung dan pemecahan masalah. Fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mandiri menjadikan lulusan pendidikan progresif lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
ALIRAN REKONSTRUKSIONISME DALAM PANDANGAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM syahrainy, alfi; hasani, melisa; nurhabibah, salsa; puspika sari, herlini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep rekonstruksionisme dalam filsafat pendidikan Islam serta penerapannya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Rekonstruksionisme sebagai aliran filsafat pendidikan menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana perubahan sosial yang mampu membentuk individu dengan kesadaran terhadap problematika sosial, politik, dan ekonomi. Dalam perspektif Islam, pendidikan tidak hanya memindahkan pengetahuan tetapi juga membentuk karakter, spiritualitas, dan keterampilan sosial yang mendukung pembangunan masyarakat berkeadilan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode kajian pustaka, penelitian ini berusaha mengintegrasikan nilai-nilai rekonstruksionisme dalam PAI untuk memberikan sumbangan dalam pengembangan kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih adaptif terhadap tuntutan perubahan sosial.
Pandangan Filsafat Islam Terhadap Konsep Pengetahuan Irfan Rizaldi, Muhammad; Rizanda, Alya; Puspika Sari, Herlini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Islamic philosophical view of the concept of knowledge offers a holistic understanding by combining the roles of reason and revelation as the main sources of gaining knowledge. In the Islamic tradition, reason is used to analyze physical and metaphysical reality, while revelation provides transcendent knowledge about God and moral law. Muslim philosophers such as Al-Farabi, Ibn Sina, Al-Ghazali, and Ibn Rushd, provide different views on how to gain knowledge and the roles of reason and revelation. This study aims to explore the concept of knowledge in Islamic philosophy, including the types of knowledge, its sources. The results of this study indicate that Islamic philosophy is not only relevant in the context of science, but also in answering the challenges of ethics and spirituality in the modern era. A balanced approach between reason and revelation provides a strong foundation for human efforts to achieve more complete knowledge, both in intellectual and moral aspects.
Strategi Literasi Dakwah Islam di Era Post-Truth dan Dirupsi Digital: A. Literasi Digital di Era Post-Truth B. Karakter Islam di Era Post-Truth C. Strategi Literasi Dakwah di Era Post-Truth D. Dampak Nyata Era Digital terhadap Pelaku Dakwah Daulay, Fadil Nurfalah; Febiati, Niki; Puspika Sari, Herlini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The post-truth era and digital disruption have brought significant changes in the pattern of information dissemination, including in Islamic da'wah. This study aims to analyze the role of digital literacy in supporting da'wah strategies in the midst of the challenges of the post-truth era marked by the rise of hoaxes, information manipulation, and the dominance of emotions over facts. With a qualitative approach and descriptive-analytical methods, this study identifies the shift of religious authority from formal institutions to individuals on digital platforms as well as its impact on da'wah narratives. The results of the study show that the low digital literacy of the community is one of the main obstacles in conveying da'wah messages effectively. On the other hand, digital media also offers a great opportunity to reach a wider audience through a contextual and appropriate approach. Preachers who are able to integrate the values of moderation, use technology strategically, and convey truth-based messages can strengthen Islamic da'wah in the midst of the dynamics of the post-truth era. Therefore, strong digital literacy, innovation in da'wah content, and a value-based approach to moderation are the keys to success in creating relevant, effective, and harmonious da'wah in the global era.
Peran Pendidikan Islam dalam Membentuk Karakter di Tengah Transformasi Teknologi 4.0 dan Society 5.0 syahrainy, alfi; Rahmi, Elvi; Nufus, Faizatun; Puspika Sari, Herlini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Digital Era 4.0 and 5.0 have caused various new challenges and opportunities in the world of education, especially in Islamic education which has an important role in shaping students' character. This study aims to investigate the contribution of Islamic education to the formation of students' character in the digital era and identify the various challenges that arise. The method used is a literature study with an analysis of relevant literature. The results of the study show that Islamic education not only instills moral and ethical values, but also acts as a tool for unverified information. Although there are challenges such as inequality in access to technology and the possibility of spreading misinformation, Islamic education is able to utilize digital technology to improve the quality of the learning process.
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG INKLUSIF widyahati, sri; Hasani, Melisa; Puspika Sari, Herlini; Nasution, Zikri
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the role of Islamic Religious Education (IRE) teachers in creating aninclusive learning environment. IRE teachers are not only knowledge facilitators but also agents ofcharacter development who instill values of tolerance, mutual respect, and empathy. In the context ofinclusive education, IRE teachers are expected to foster a fair and welcoming atmosphere for allstudents regardless of religious, cultural, social, or individual ability differences. This researchemploys a qualitative approach using library research to explore the contributions of IRE teachers inshaping an inclusive educational ecosystem. The findings indicate that active teacher involvement inapplying inclusive principles through adaptive teaching methods, humanistic approaches, andexemplary conduct can lead to a more harmonious learning environment that bridges differences.These insights offer valuable input for strengthening educational practices that embrace diversity andpromote social justice.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA hidaytullah, taufiq; taufiq, ahmad; puspika sari, herlini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Sejarah perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian studi literatur, yaitu serangkaian kegiatan terkait metode pengumpulan data pustaka, membaca, menganalisis serta mengelola informasi yang diperoleh dari berbagai sumber literasi. Hasil penelitian diperoleh penjelasan terkait sejarah perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Sedangkan sumbernya diambil dari beberapa buku ilmiah yang diterbitkan dengan maksud dijadikan sumber referensi. Pendidikan Islam di Indonesia memiliki sejarah panjang yang berawal sejak masuknya agama Islam pada abad ke-13 melalui perdagangan dan dakwah para pedagang dari Timur Tengah dan Gujarat. Awalnya, pendidikan Islam disampaikan secara informal di surau, langgar, dan pesantren yang didirikan oleh para ulama. Pesantren menjadi pusat pendidikan agama yang penting, di mana santri (murid) mempelajari Al-Qur'an, hadits, fiqh, dan ilmu keislaman lainnya di bawah bimbingan kiai (guru). Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan Islam mengalami tantangan dan pembatasan, namun tetap bertahan dengan berdirinya organisasi-organisasi seperti Muhammadiyah (1912) dan Nahdlatul Ulama (1926) yang memperjuangkan pendidikan dan kesejahteraan umat Islam. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pendidikan Islam mengalami perkembangan signifikan dengan integrasi sistem pendidikan nasional. Pemerintah mengakui pentingnya pendidikan Islam dengan mendirikan Kementerian Agama yang bertanggung jawab atas pendidikan agama dan pemberdayaan umat Islam. Madrasah (sekolah berbasis Islam) mulai berkembang pesat, menawarkan kurikulum yang mengintegrasikan pelajaran umum dan agama. Di era modern, pendidikan Islam terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman, memperkenalkan teknologi dan metode pembelajaran baru sambil tetap mempertahankan nilai-nilai Islam. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam terus dilakukan melalui reformasi kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan.
PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME DALAM PERSPEKTIF ISLAM Listanti, Hani; Tsaniyyah, Ulwatul; Puspika Sari, Herlini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine multicultural education from an Islamic perspective. As we know, multicultural education is an approach that emphasizes the importance of acknowledging and valuing diversity in culture, ethnicity, religion, and values within society. From the perspective of Islam, multicultural education is not merely a social process but also a reflection of justice, tolerance, and brotherhood, values taught in the Qur’an and Hadith. Islam teaches that differences are a sunnatullah (divine wisdom) to be embraced wisely as the richness of humanity, not as a source of conflict. The aim of this paper is to investigate and analyze how the values of multicultural education are embedded within Islamic teachings and their relevance in the context of modern education. The method employed is a qualitative-descriptive literature review, gathering various primary and secondary sources on education, multiculturalism, and Islamic values. The findings show that Islamic educational principles such as ukhuwah (brotherhood), tasamuh (tolerance), ta’aruf (mutual acquaintance), and justice closely align with the values of multicultural education. By applying a multicultural education approach grounded in Islamic values, educational institutions can serve as platforms for developing inclusive and moderate character, capable of reducing potential social conflicts. Therefore, multicultural education based on Islamic values is highly relevant for development in Indonesia’s pluralistic society, supporting social harmony and strengthening national integration.