Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Proceeding of International Conference on Humanity Education and Society

PROBLEM BASED LEARNING MODEL IN PROBLEM-SOLVING ON THE SUBJECT OF ISLAMIC CULTURE HISTORY Rahman, Kholilur; Setiawati, Lilis; Ummah, Vina Rohmatul; Aniati, Ana
International Conference on Humanity Education and Society (ICHES) Vol. 2 No. 1 (2023): Second International Conference on Humanity Education and Society (ICHES)
Publisher : FORPIM PTKIS ZONA TAPAL KUDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem-based learning paradigm assists students in identifying challenges in complex circumstances. Students in this model collaborate in groups to identify the skills needed to address challenges. The goal of this study was to assess students' problem-solving abilities while studying Islamic Cultural History (SKI) using the Problem-Based Learning (PBL) learning approach. In the form of an evaluation method, this study employs a quantitative approach. According to the findings of this study, students' problem-solving abilities in Islamic Cultural History (SKI) courses improved after utilizing the Problem-Based Learning (PBL) learning model vs before using the learning model. As a result, the Problem-Based Learning (PBL) learning model is being employed effectively to increase students' problem-solving abilities.
BUREAUCRATIC MANAGEMENT OF MAINTAINING IN PESANTREN’S CULTURE Fanani, Ahmad Aziz; Wahyono, Imam; Aniati, Ana
International Conference on Humanity Education and Society (ICHES) Vol. 3 No. 1 (2024): Third International Conference on Humanity Education and Society (ICHES)
Publisher : FORPIM PTKIS ZONA TAPAL KUDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren dianggap sebagai lembaga tradisional yang tidak mampu berkembang di tengah arus globalisasi. Faktanya, peran di tengah masyarakat sejak kolonial hingga saat ini tak tergantikan. Sebagai salah satu institusi yang telah sejak pra kolonialisme, pesantren memiliki akar budaya yang terus beradaptasi dengan perubahan masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa tahun terakhir, peranya mulai sangat didukung oleh pemerintah. Keistimewaannya ini tentu tidak terlepas pada pola desain birokrasi budaya organisasinya. Penelitian ini fokus pada upaya-upaya manajemen yang dilakukan pesantren dalam merespons perubahan yang terjadi di masyarakat. Fenomena yang diteliti adalah upaya yang dilakukan pesantren Nurul Islam Salatreng Situbondo Jawa Timur. Melalui pendekatan kualitatif studi kasus, penelitian ini fokus mengkaji pola relasi struktur yang terjadi dalam melestarikan budaya pesantren. Hasil penelitian yang dihasilkan menyatakan bahwa manajemen birokrasi pelestarian budaya pesantren dilakukan dengan berorientasi pada penguatan budaya pesantren dan sekaligus merespons inovatif perubahan yang terjadi. Birokrasi pesantren dikembangkan dengan tiga varian struktur yakni inti, internal dan Eksternal. Kyai sebagai struktur inti berhubungan dengan pola hierarki dan klan demi terjaganya budaya pesantren yang luhur. Selain itu, struktur inti juga membangun relasi dengan struktur Eksternal dengan pola market dan adhocracy. Tujuannya guna mengembangkan kerja organisasi yang terbuka dan inovatif dalam merespons dampak globalisasi.