Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pelatihan Dan Lokakarya Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Wilayah Jawa Barat Sulistyaningsih, Lilis Siti; Sitaresmi, Nunung; Widia, Ida; Lutfiah, Hana; Thayyiba, Rindy Tsania; Sulaeman, Tiara Adinda
Dimasatra Vol 4, No 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/dm.v4i1.72600

Abstract

Penggalakan kegiatan pengajaran BIPA sebagai salah satu tahapan tujuan internasionalisasi bahasa Indonesia mengakibatkan beberapa permasalahan. Permasalahan itu adalah pengenalan BIPA sebagai softskill dan kebutuhan para pengajar BIPA profesional yang semakin meningkat tidak diseimbangi oleh kualitas para pengajar BIPA yang tersedia. Menjawab permasalahan itu, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia (Prodi Diksatrasia FPBS UPI) merasa terpanggil untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan lokakarya tambahan sebagai bekal para pengajar atau calon pengajar BIPA. Kegiatan pelatihan dan lokakarya BIPA ini dapat menjadi wahana untuk memfasilitasi calon pengajar, para pengajar, dan pegiat yang ingin meningkatkan pemahaman dan kepekaan pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing dalam memilih metodologi pengajaran bahasa, memahami ihwal ke-BIPA-an, memanfaatkan media, memilih konten materi BIPA yang sesuai, penggunaan bahan ajar BIPA, dan mengevaluasi pengajaran bahasa. Kegiatan pengabdian ini menggunakan ceramah, diskusi, pemodelan, dan microteaching sebagai pendekatan yang komprehensif untuk mendukung pemahaman dan pengembangkan kemampuan pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dibagi menjadi tahap persiapan dengan mempersiapkan tempat dan publikasi, akomodasi, serta sarana dan prasarana kegiatan, tahap pelaksanaan yang dilaksanakan dalam 2 hari yang mencakup pelatihan dan lokakarya, dan tahap evaluasi dengan upaya untuk terus memperbaiki dan mengembangkan program pelatihan dan lokakarya metodologi pengajaran BIPA. Dengan simpulan program ini menjadi langkah penting dalam mendukung internasionalisasi Bahasa Indonesia dan meningkatkan kualitas pengajaran BIPA di wilayah Jawa Barat serta dapat menjadi contoh positif untuk program serupa di tempat lain.
PELATIHAN METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING Kurniawan, Khaerudin; Widia, Ida
Dimasatra Vol 1, No 1 (2020): OKTOBER
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.14 KB) | DOI: 10.17509/dm.v1i1.30152

Abstract

Penggalakan kegiatan pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) sebagai salah satu tahapan tujuan internasionalisasi bahasa Indonesia ini mendapat perhatian yang sangat luas sehingga mengakibatkan beberapa permasalahan yang muncul. Salah satu persoalan yang muncul adalah pemahaman tentang BIPA sebagai softskill dan keprofesionalan pengajar BIPA. Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia bersama dengan Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Lampung, terpanggil untuk menyelenggarakan kegiaan pelatihan dan lokakarya sekaitan dengan Metodologi Pengajaran BIPA ini sebagai wahana untuk memfasilitasi para calon pengajar dan pegiat BIPA untuk meningkatkan kemampuan, pemahaman, dan pendalaman pengajaran BIPA. Dalam kegiatan pelatihan dan lokakarya ini dipilih materi-materi yang relevan dengan tema utama. Materi-materi tersebut adalah sebagai berikut: (1) ihwal ke-BIPA-an, (2) Strategi Belajar Mengajar BIPA, (3) Perangkat Pengajaran dan Evaluasi BIPA, (4) Kebahasaan dalam Pengajaran BIPA, (5) Kesastraan dan Kebudayaan dalam Pengajaran BIPA, dan (6) pengajaran teman sejawat. Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan tetap memperhatikan standar pelatihan yang bermutu sehingga peserta memiliki pemahaman dan kompetensi yanag dapat dimanfaatkan pada proses pembelajaran BIPA secara nyata.
PELATIHAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK GURU-GURU MAN SE-JAWA BARAT Sundusiah, Suci; Mulyati, Yeti; Damaianti, Vismaia S; Rahma, Rosita; Widia, Ida; Saadie, Ma’mur
Dimasatra Vol 2, No 1 (2021): OKTOBER
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.752 KB) | DOI: 10.17509/dm.v2i1.47507

Abstract

The general purpose of this Community Service (PkM) activity aim to provide knowledge and training to Indonesian MAN teachers throughout West Java. In particular, this PkM activity aims to improve teacher competence in evaluating Indonesian language and literature learning. This activity is important because the demands of education in the 21st century and the industrial era 4.0 are increasingly complex. This activity uses the lecture method and hands-on practice, which is divided into two sessions. The first session is a presentation that two presenters fill while the second session is a parallel session filled with five presenters. The media used are Zoom Meeting, Google Drive, and so on. The results of this activity indicate an increase in the teacher's ability to understand the material. This can be seen in the results of the pre-test and post-test, which increased by 37.25%. In addition, participants' responses showed very positive results.
PELATIHAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK GURU-GURU MAN SE-JAWA BARAT Sundusiah, Suci; Mulyati, Yeti; Damaianti, Vismaia S; Rahma, Rosita; Widia, Ida; Saadie, Ma'mur
Dimasatra Vol 2, No 2 (2022): APRIL
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.292 KB) | DOI: 10.17509/dm.v2i2.55243

Abstract

Tujuan umum dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada para guru Bahasa Indonesia MAN se-Jawa Barat. Secara khusus, kegiatan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melakukan evaluasi pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kegiatan ini penting untuk dilakukan sebab tuntutan pendidikan di abad ke-21 dan era industri 4.0 semakin kompleks. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan praktik langsung yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pematerian yang diisi oleh dua pemateri sedangkan sesi kedua adalah sesi paralel yang diisi oleh lima pemateri. Media yang digunakan adalah Zoom Meeting, Google Drive, dan sebagainya. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan guru dalam memahami materi. Hal ini dilihat pada hasil pre-test dan post-test yang mengalami peningkatan sebesar 37.25%. Selain itu, respons peserta menunjukkan hasil yang sangat positif.
THE MODEL OF BIPA LISTENING EVALUATION AND ITS IMPLICATIONS FOR THE DESIGN OF LISTENING EVALUATION Widia, Ida; Syihabuddin, S.; Damaianti, Vismaia S.; Mulyati, Yeti
International Journal of Education Vol 15, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Kantor Jurnal dan Publikasi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ije.v15i1.46154

Abstract

In this paper, an analysis of the results of the evaluation of Indonesian language proficiency for foreign speakers is presented. The development of a standardized Indonesian language for foreign speakers (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing -  BIPA) evaluation tool is currently considered very important. Currently, the existing evaluation tools are still made partially depending on the needs of institutions that provide the Indonesian language program for foreign speakers (BIPA). In addition, this need is also driven by the need for foreign speakers to measure their proficiency in Indonesian. Although there is an Indonesian Language Proficiency Test (UKBI) as an evaluation tool in Indonesia, UKBI is considered not in accordance with the needs of measuring the Indonesian language proficiency of foreign speakers because UKBI is still used to measure the Indonesian language skills of native speakers. This has become one of the problems in the field of evaluation of the Indonesian language, especially BIPA. The language evaluation tool used to measure a person’s foreign language proficiency always begins with a listening proficiency test. Listening is considered the gateway to other language proficiency. The solution to this problem is to analyze listening evaluation tools in foreign languages that are used continuously and continuously, such as the Test of English for International Communication (TOIEC), the Japanese-Language Proficiency Test (JLPT), and Diplôme d'études en langue française (DELF), which represents three continents; American, Asian, and European spoken by Indonesian speakers. This study used a descriptive method to solve this research problem. The results of this study describe the profile of the listening proficiency evaluation tool in foreign and Indonesian languages in three ways: 1) speakers (speaker stimulus presenter), 2) content, and 3) audio. Furthermore, the results of this analysis can also be used as the basis for developing the BIPA listening competency evaluation model.
Belajar Etika Budaya: Menakar Kesantunan dan Kepercayaan Diri Mahasiswa Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Sundusiah, Suci; Idris, Nuny Sulistiany; Widia, Ida; Fauzia, Amirush Shafa; Asri, Dinar
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 10 No 2 (2025): Volume 10, Nomor 2 - Desember 2025
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v10i2.12358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepercayaan diri mahasiswa dalam menyimak Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan kesadaran mereka terhadap kesantunan berbahasa. Data diperoleh melalui dua instrumen berupa skala kepercayaan diri menyimak dan skala kesadaran kesantunan yang diberikan kepada mahasiswa BIPA dari tiga level: dasar, menengah, dan mahir. Uji normalitas dan analisis non-parametrik Kruskal-Wallis digunakan untuk menguji perbedaan antar level, sedangkan analisis korelasi dan regresi diterapkan untuk mengeksplorasi hubungan antarvariabel. Hasil menunjukkan tidak terdapat korelasi signifikan antara kepercayaan diri menyimak dan kesadaran kesantunan, dengan indikasi adanya fenomena overconfidence pada pemelajar dengan skor kepercayaan diri tinggi tetapi kesadaran kesantunan rendah. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pengajaran secara eksplisit tentang norma kesopanan dan nilai budaya Indonesia dalam pembelajaran BIPA. Implikasi pedagogis disoroti, khususnya integrasi pelatihan pragmatik ke dalam kurikulum BIPA guna menghasilkan komunikator yang fasih sekaligus beretika.
PERBANDINGAN PRONOMINA PERSONA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA MALAYSIA: TINJAUAN SEMANTIS Aswan, Aswan; Idris, Nuny Sulistiany; Widia, Ida
Diksi Vol. 29 No. 2: DIKSI SEPTEMBER 2021
Publisher : Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diksi.v29i2.43034

Abstract

Indonesian and Malaysian are languages that are often debated because they have similarities and similarities. This happens because Indonesian and Malaysian are rooted in Malay. Problems related to Indonesian and Malaysians are interesting to study. The topic discussed in this study is the use of Indonesian and Malaysian personal pronouns. The main objective of this study is to compare the use of Indonesian and Malaysian personal pronouns from a semantic point of view. That is, the authors compare them in terms of lexical meaning. This is because the root of a vocabulary is the meaning of the dictionary. In this study, the type of qualitative method with a descriptive approach was chosen as the data analysis method.. The data collected is in the form of first, second, and third personal pronoun vocabulary. The data sources for this study are Kamus Besar Bahasa Indonesia and Kamus Dewan Bahasa Malaysia. Based on the results of the study, it was found that the use of Indonesian and Malaysian pronouns had differences and similarities. The difference can be seen from the number of meanings. In Indonesian, there are as many as 15 meanings, while in Malaysia there are as many as 20 meanings. The similarities can be seen in each personal pronoun.
Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar BIPA Berbasis Kurikulum Internasional bagi Mahasiswa di Jawa Barat Fauzy, Eka Rahmat; Widia, Ida; Sulistyaningsih, Lilis Siti; Mulyati, Yeti; Rizkyanfi, Mochamad Whilky; Zufar, Alzena Nabiilah; Febiana, Wulan; Sulaeman, Tiara Adinda
Dimasatra Vol 5, No 1 (2025): April
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/dm.v5i1.74841

Abstract

Keberadaan Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) semakin marak di Indonesia. SPK pada umumnya mengacu pada kurikulum internasional, namun tetap dituntut untuk mengikutsertakan beberapa mata kuliah dari kurikulum nasional, termasuk mata kuliah bahasa Indonesia. Sayangnya, pengadaan bahan ajar bahasa Indonesia yang berbasis kurikulum internasional masih terbatas, dan penyediaan di perguruan tinggi yang diperoleh mahasiswa sebagai calon pengembang bahan ajar tersebut belum selalu memadai. Keadaan ini menjadi tantangan sekaligus peluang, khususnya bagi mahasiswa di Jawa Barat yang meliputi hampir 90 SPK yang masih aktif. Dengan demikian, pelatihan ini dinilai relevan sebagai salah satu upaya penguatan kompetensi mahasiswa untuk menjadi guru BIPA yang kompeten. Pelatihan ini menggandeng akademisi di perguruan tinggi dan praktisi di SPK yang memiliki keahlian di bidang kurikulum BIPA dan IB-DP yang relevan dengan tujuan yang diharapkan. Para peserta mengikuti serangkaian kegiatan teori dan praktik untuk mendapatkan pengalaman yang lebih kaya. Pada akhirnya, ditemukan bahwa sebagian besar kandidat harus berhadapan dengan tantangan internal dan eksternal untuk mengatasi situasi tersebut. Lingkungan, khususnya program studi, juga berpeluang untuk meningkatkan kompetensi kandidat di masa mendatang.
Peningkatan Kemampuan Menulis Pesan di Media Sosial dengan Kesantunan Berbahasa Indonesia Masyarakat Kampung Sawah Bekasi Krisanjaya, Krisanjaya; Rahmawati, Aulia; Wahyu, Asisda; Widia, Ida
Mitra Teras: Jurnal Terapan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Mitra Teras: Jurnal Terapan Pengabdian Masyarakat, Volume 4 Issue 1, June 2025
Publisher : MJI Publisher by PT Mitra Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58797/teras.0401.05

Abstract

Social media is a collection of digital applications that enable users to interact online by sharing information in the form of photos, videos, news, and short stories. This convenience has made the dissemination of information rapid and widespread. However, alongside these advantages come challenges, particularly the use of impolite language that can disrupt communication, both in process and content. In such a context, it is essential to foster awareness of polite language use in social media, especially within communities that embrace diversity. Kampung Sawah, a Betawi community located in Jatimurni Subdistrict, offers a unique example of harmony, where three houses of worship mosque, church, and chapel stand side by side. Residents of different faiths Islam, Christianity, and Catholicism have long maintained familial ties dating back to before Indonesia's independence. This harmony is sustained through shared customs, culture, and language. Therefore, training in polite message writing for social media targeted at residents, teachers, students, and parents of SD (elementary school) in Kampung Sawah is of great significance. The training focused on writing messages that promote tolerance and unity, as well as identifying polite and impolite language forms. The results show an improvement in the ability to write respectfully using strategies such as direct speech, positive and negative politeness, and off-record strategies. With this understanding, community members are better equipped to avoid profanity, curses, and expressions that degrade others, while fostering wisdom and setting a positive example in their digital communication practices. Abstrak Media sosial merupakan kumpulan aplikasi digital yang memungkinkan penggunanya berinteraksi secara daring dengan berbagi informasi dalam bentuk foto, video, berita, hingga cerita singkat. Kemudahan ini membuat penyebaran informasi menjadi sangat cepat dan luas. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul tantangan berupa penggunaan bahasa yang tidak santun, yang dapat mengganggu jalannya komunikasi, baik dari segi proses maupun isi pesan. Di tengah situasi ini, penting untuk mengembangkan kesadaran berbahasa santun dalam bermedia sosial, terutama di komunitas dengan latar belakang keberagaman. Kampung Sawah, sebuah komunitas masyarakat Betawi di Kelurahan Jatimurni, menjadi contoh unik kerukunan, di mana tiga rumah ibadah berdiri berdekatan, dan masyarakat Islam, Kristen, serta Katolik hidup berdampingan dalam ikatan kekeluargaan yang telah terjalin jauh sebelum Indonesia merdeka. Harmoni ini dijaga melalui kesamaan adat, budaya, dan bahasa. Oleh karena itu, pelatihan menulis pesan santun di media sosial bagi warga, guru, murid, dan orang tua murid SD di Kampung Sawah menjadi sangat penting. Pelatihan ini menekankan pada penulisan pesan yang mendukung kerukunan dan toleransi, serta mengenalkan bentuk-bentuk bahasa yang santun dan tidak santun. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan menulis secara santun dengan pendekatan strategi pembicaraan langsung, kesantunan positif dan negatif, serta strategi pembicaraan semu. Dengan pemahaman ini, masyarakat mampu menghindari penggunaan makian, umpatan, dan ungkapan yang merendahkan, serta menumbuhkan sikap bijak dan memberi contoh positif dalam komunikasi digital sehari-hari.
DEVELOPMENT OF BIPA READING ASSESSMENT FOR BASIC LEVEL IN ESSA BAUCAU SCHOOL, TIMOR LESTE RIBEIRO, GIL TOME; Idris, Nuny S.; Widia, Ida
DIVERSITY Logic Journal Multidisciplinary Vol. 3 No. 2 (2025): September: Diversity Logic Journal Multidisciplinary
Publisher : SYNTIFIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61543/div.v3i2.138

Abstract

Background. This study addresses challenges in reading assessment for basic-level Indonesian Language Learning for Foreign Speakers (BIPA). Research Purpose. Creating an instrument that is valid, reliable, practical, and adapted to learners’ language backgrounds. Research Method. Using the ADDIE Research and Development model, the study involved 45 students selected purposively. Data were collected through expert validation, student questionnaires, and reading tests. Validation was done by three experts, with trials conducted in two stages: a limited trial with 15 students and a broader trial with 45 students. Validity was assessed using Content Validity Ratio and Index, reliability with Cronbach’s Alpha, practicality by positive response rates, and effectiveness by comparing pre- and post-test results. Findings. The developed instrument showed high validity, with 93.3% of items rated highly valid by experts and an average score of 4.17 on a 5-point scale. Reliability was strong, indicated by a Cronbach’s Alpha of 0.87. Practicality measured through positive feedback was 83.5% from students and 90.5% from teachers. Effectiveness was demonstrated by an increase in average student reading scores from 65.2 to 78.4 and a 23% rise in learning motivation. The instrument covers literal, inferential, and critical comprehension, matching learners’ characteristics well. Conclusion. This study provides a well-rounded reading assessment tool that can significantly improve reading skills measurement in BIPA learning contexts.