Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Study of Regional Innovation System (SIDa) in Accelerating RegionalDevelopment in Malang City Suhartono Winoto; Kumalasari, Ima; Nashihah, Durratun
PANGRIPTA Vol. 7 No. 2 (2024): Pangripta Jurnal Ilmiah Kajian Perencanaan Pembangunan
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58411/chj38455

Abstract

As an acceleration of development, several ministries in Indonesia formed a joint program called Smart City. To accelerate the program, the central government issued a National Innovation System (SINas) policy which was handed down in each region called the Regional Innovation System (SIDa). SIDa is in the form of a roadmap for mapping innovations that must be carried out by local governments as part of development in the region. The method used in this study is a qualitative approach with a desk review study on the 2022 Malang City Government Monev SIDa Final Report document as well as interviews with representatives of Bappeda and the Research and Development Agency to find out the extent of the success of the program formulated with the realization that has been carried out for a period. The results obtained are the preparation of the SIDa roadmap mapped based on the pillars determined to facilitate monitoring and evaluation. It can be concluded that the Malang City Government has provided innovation to every development carried out, so that the needs of the community can be met.
PENGELOMPOKAN DAERAH DI KOTA MALANG BERDASARKAN POTENSI WILAYAH DAN SARANA PRASARANA PENUNJANG SOSIAL EKONOMI SEBAGAI DASAR PERUMUSAN KEBIJAKAN Ramadhani, Eva Fadilah; Kumalasari, Ima; Ramadhani, Gita Zulfie; Sofi, Dewi Ariyanti; Nashihah, Durratun
PANGRIPTA Vol. 6 No. 1 (2023): Pangripta Jurnal Ilmiah Kajian Perencanaan Pembangunan
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58411/k3e0d733

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melakukan pengelompokan Kecamatan di Kota Malang  berdasarkan potensi wilayah dan sarana prasarana penunjang sosial ekonomi menggunakan metode analisis cluster dengan metode Ward dan single linkage. Data yang digunakan dalam  penelitian ini diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik Tahun 2022. Pada penelitian ini  digunakan 12 variabel yang menggambarkan potensi dan sarana prasarana yang tersedia di  Kota Malang. Hasil pengelompokan menunjukkan bahwa terdapat dua cluster. Cluster 1 terdiri  dari Kecamatan Kedungkandang dan Kecamatan Sukun, sedangkan cluster 2 terdiri dari  Kecamatan Klojen, Kecamatan Blimbing, dan Kecamatan Lowokwaru. Cluster 1 unggul  dibidang luas wilayah, banyak penduduk, produksi hortikultura, produksi peternakan, produksi  perkebunan, dan jumlah sekolah dasar. Sedangkan cluster 2 unggul di produksi perikanan,  jumlah sekolah menengah pertama dan atas, jumlah fasilitas kesehatan, jumlah koperasi, dan  jumlah hotel. Originalitas dari penelitian ini adalah penggunaan metode analisis cluster dengan  metode Ward dan single linkage dalam mengelompokkan daerah berdasarkan potensi wilayah  dan sarana-prasarana penunjang sosial-ekonomi di Kota Malang. Hasil pengelompokan dapat  digunakan sebagai dasar perumusan kebijakan untuk memanfaatkan potensi wilayah dan sarana-prasarana penunjang sosial-ekonomi di setiap cluster.
ANALISIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN “SMART BRANDING”  KOTA MALANG Winoto, Suhartono; Kumalasari, Ima; Binada, Ulfa
PANGRIPTA Vol. 6 No. 2 (2023): Pangripta Jurnal Ilmiah Kajian Perencanaan Pembangunan
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.379 KB) | DOI: 10.58411/d0794s92

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, city branding yang cerdas (smart branding) telah  menjadi penting dalam pertumbuhan ekonomi kota-kota di seluruh dunia. Kota Malang,  sebagai salah satu kota terbesar di Jawa Timur, Indonesia, telah mengadopsi konsep smart  branding untuk membentuk identitas dan persepsi lokal yang kuat. Smart branding merupakan  pendekatan strategis yang mengintegrasikan teknologi inovatif, keterlibatan masyarakat, dan  praktik pembangunan berkelanjutan. Kota Malang memperlihatkan komitmen dalam  membangun citra yang unik dengan memanfaatkan keberlanjutan dan keunggulan budaya.  Studi ini membahas penerapan smart branding di Kota Malang melalui beberapa program dan  inisiatif. Selain itu metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan kualitatif  untuk memahami potensi smart branding Kota Malang. Analisis dilakukan dengan  mengumpulkan data dari Pemerintah Daerah Kota Malang dan menganalisis dokumen  perencanaan Kota Malang. Hasil studi ini menggambarkan eksistensi dan keberhasilan smart  branding di Kota Malang melalui program-program yang telah dilaksanakan. Lebih lanjut  adanya beberapa strategi smart branding yang telah berhasil diimplementasikan di Kota  Malang, seperti Malang City Tour (MACITO), Malang Creative Center (MCC), Malang  Creative City EKRAF Malang, dan aplikasi Info Turis Malang. Strategi-strategi ini telah  membantu mengubah citra kota dan memperkuat identitas kota sebagai pusat pariwisata yang  berkembang, dinamis, dan kreatif.
ANALISIS KUALITAS INFRASTRUKTUR SEBAGAI URUSAN PRIORITASDALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI Khoiri, Achmad Miftahul; Kumalasari, Ima; Nashihah, Durratun
PANGRIPTA Vol. 6 No. 2 (2023): Pangripta Jurnal Ilmiah Kajian Perencanaan Pembangunan
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.911 KB) | DOI: 10.58411/b7m35e13

Abstract

Permasalahan pembangunan infrastruktur masih menjadi gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan. Pada kenyataannya, kondisi pembangunan infrastruktur di Indonesia terutama infrastruktur jalan masih menyisakan adanya defisit infrastruktur yang cukup besar, pentingnya pembangunan infrastruktur tertuang dalam Peraturan Daerah melalui rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengeksplorasi sejauh mana kualitas infrastruktur sebagai urusan prioritas tertuang dalam rencana kerja pemerintah daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif melalui systematic literature review. Hasil dalam penelitian ini menggarisbawahi (1) determinan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan dipengaruhi oleh sinergitas program prioritas dalam penyusunan RKPD suatu daerah. (2) implementasi musrenbang dalam penentuan prioritas dokumen RKPD di Kabupaten Ngawi tidak menggunakan forum musrenbang dalam menetapkan program prioritas daerahnya, tetapi berasal dari arahan Bupati yang kemudian disesuaikan dengan kegiatan dari OPD terkait sebagai leading sector.
ANALISIS PROGRAM INFRASTRUKTUR KOTA MALANG (TINJAUAN VALUE FOR MONEY) Anggoro, Damas Dwi; Kumalasari, Ima; Nashihah, Durratun
PANGRIPTA Vol. 5 No. 2 (2022): Pangripta Jurnal Ilmiah Kajian Perencanaan Pembangunan
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.803 KB) | DOI: 10.58411/qar8x376

Abstract

Infrastruktur kota menjadi dasar penunjang untuk mempermudah mobilitas masyarakat. Perencanaan ruang yang terkendali dan terkoordinir dengan baik memberikan kualitas ruang yang memberikan dampak kemakmuran bagi masyarakat. Setidaknya dari program kegiatan yang telah dilaksanakan dengan anggaran yang besar, masih menyisakan beragai permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengukuran kinerja program kegiatan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang berdasarkan tinjauan Value for Money dari sisi ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus namun untuk memperdalam permasalahan maka analisis data yang digunakan mengacu pada konsep Value for Money. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil pengukuran kinerja dari sisi ekonomis menunjukkan keseluruhan program menunjukkan hasil yang ekonomis, yang ditandai dengan terlaksananya penghematan pada masing-masing program; (2) Hasil pengukuran kinerja yang ditinjau dari sisi efisiensi menunjukan hasil yang efisien, walaupun terdapat 3 program yang meliputi program yang tingkat outputnya tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan, namun hal ini tidak menjadi hambatan untuk mencapai tingkat efisiensinya (3) Hasil pengukuran kinerja yang ditinjau dari sisi efektifitas menunjukkan hasil bahwa hanya terdapat 3 indikator capaian hasil yang dapat dikatakan efektif, yang mana menjadi menarik ketika dilakukan pengukuran namun ketujuh program tidak mencapai sasaran efektivitas.
Implementation of Thematic Bureaucratic Reform: Level of Understanding and Realization in Local Government Winoto, Suhartono; Akbariah, Laily; Yulitasari, Lailla Dwi; Natasha, Catherine Eugene; Kumalasari, Ima; Yin, Ting Poh
Journal Governance Society Vol. 1 No. 1 (2024): August, 2024
Publisher : CV. Austronesia Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69812/jgs.v1i1.32

Abstract

Thematic bureaucratic reform is a program initiated by the Ministry  of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform (Kemenpan-RB) to accelerate the improvement of efficiency and accountability of public services in Indonesia. This research aims to elaborate the level of understanding of the State Civil Apparatus (ASN) and the realization of the implementation of thematic bureaucratic reform at the local government level. A descriptive qualitative method is used in this study. The data was obtained based on an in-depth interview technique with a resource person from one of the employees in the City Government who has credibility in the preparation of bureaucratic reform. The results obtained in this study show that thematic bureaucratic reform is indeed the right step in the acceleration program to improve public services. In addition, there is a focus on the theme of bureaucratic reform which is divided into 4 (four) categories, namely poverty alleviation, increasing investment, digitizing government administration, and increasing the use of domestic products. However, in reality, in the field, there are still several obstacles in the preparation of the thematic bureaucratic reform roadmap, where the main obstacle is the lack of understanding of ASN in the preparation of the thematic bureaucratic reform roadmap. The hope in the future is that there will be a forum or in-depth socialization or technical guidance from the Ministry that can help overcome ASN problems related to the technical preparation of thematic bureaucratic reform roadmaps and integration with existing programs in local governments.
“Apotek Hidup” Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 Aly, Abdul Hamid; Andry, Andry; Zulfahmy, Arif; Arifin, Faisol; Kumalasari, Ima; Noviyanti, Laras; Veranita, Mellyn Arinda; Fahmi, Moch. Lucky; Noruddin, Noruddin; Anggraeni, Widi Fitri; Syarofah, Zahrok’u
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 1 No. 4 (2020)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v1i4.8762

Abstract

Tanaman Obat tidak hanya bermanfaat sebagai bahan rempah atau masakan tetapi melaui program apotek hidup dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk menjaga dan merawat kesehatan secara alami tanpa adanya efek samping ditengah pandemic covid-19. Apotek hidup dilaksanakan di Dusun Klerek Desa Torongrejo berfokus pada RT 02 RW 01 dengan memanfaatkan potensi lahan daerah sekitar untuk menanam jahe, kunyit, kencur dan serai. Metode yang digunakan melalui sosialisasi edukasi kepada warga melalui door to door dan praktek pembuatan Apotek hidup. Hasil dari kegiatan KKN ini adalah: 1) tercipta kesadaran masyarakat tentang pentingnya Apotek Hidup ditengah Covid-19, 2) sosialisasi dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam mengolah lahan kosong untuk menjadi Apotek Hidup, 3) tahap pembuatan Apotek Hidup oleh mahasiswa bersama-sama dengan masyarakat, 4) lingkungan dapat menjadi lebih hijau, segar dan asri
REFRAMING EDUCATIONAL CITIES AS WASTE GOVERNANCE LABORATORIES Suyeno, Suyeno; Putra, Langgeng Rachmatullah; Ngindana, Rispa; Kumalasari, Ima
Journal of Environmental Science and Sustainable Development Vol. 8, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rapid urban growth in mid-sized cities within developing countries has increased challenges in municipal solid waste management, especially in urban areas known for their concentration of educational institutions and dense populations. This study aims to evaluate the effectiveness of these policies through the framework of Good Environmental Governance, identifying critical gaps in policy implementation and proposing sustainable solutions. This study employs Soft Systems Methodology, a participatory approach for exploring complex, ill-structured problems. The key steps included rich picture creation, root definition, conceptual modeling, and comparison with real-world practices. This allowed for the integration of stakeholder perspectives and the identification of feasible, context-specific interventions that were gathered from key stakeholders through in-depth interviews. The findings show substantial disparities between regulatory frameworks (de jure) and their practical application (de facto), evidenced by low compliance rates in household waste separation, limited institutional coordination, underdeveloped 3R (reduce, reuse, and recycle) infrastructure, and deeply rooted community habits that hinder effective waste management. This study proposes a conceptual model for integrating community-based recycling systems, strengthening the 3R infrastructure at the grassroots level, and fostering sectoral collaboration. Moreover, this study aims to promote the establishment of a City Waste Governance Task Force co-led by universities, local governments, and community groups to strengthen cross-sectoral coordination; implement performance-based incentives for neighborhood associations that achieve waste separation and recycling targets; and develop a municipal waste data dashboard managed jointly by student research centers and the Environmental Agency to enhance transparency and real-time tracking.