Pelabuhan merupakan salah satu sektor penting dalam mendukung perekonomian suatu negara. Pelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan terbesar kedua dan tersibuk di Indonesia. Dari aktivitas pelabuhan yang sibuk, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran limbah dari operasi kapal. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak menerapkan PWMS untuk meminimalkan pencemaran limbah dari operasi kapal guna menjalankan tugasnya dalam melindungi lingkungan maritim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan PWMS di Pelabuhan Tanjung Perak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kapal yang mengisi data limbah di PWMS sebesar 8,48%, sementara persentase kapal yang mengisi data limbah nol di PWMS sebesar 91,52%. Persentase yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaporan limbah di PWMS belum teratur. Dengan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan PWMS di Pelabuhan Tanjung Perak belum efektif. Ketidakefektifan penerapan PWMS disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui dokumentasi.