Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengembangan Knowledge Management System (KMS) Untuk Pengelolaan Hasil Penelitian Di Universitas Tanjungpura Safriadi, Novi; Salam, Urai; Hazriani, Rini
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 1, No 1 (2015): Edisi Perdana
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.871 KB) | DOI: 10.26418/jp.v1i1.10009

Abstract

Perguruan tinggi pada hakekatnya adalah sebuah institusi yang menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan baik melalui pembelajaran maupun kegiatan penelitian. Masalah yang timbul di Universitas Tanjungpura (Untan) salah satunya adalah banyaknya pengetahuan yang dimiliki individu dosen dan peneliti tidak terdokumentasi secara teratur dan tertata dengan baik, dimana ilmu pengetahuan tersebut dapat meningkatkan competitive advantage. Di sisi lain perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat, dapat merubah paradigma perguruan tinggi yang pada awalnya mengandalkan resources based menjadi knowledge based. Dengan demikian knowledge (pengetahuan) yang ada di suatu perguruan tinggi harus dapat dikelola sehingga dapat menjadi aset perguruan tinggi. Perangkat lunak utuk mengelola knowledge disebut Knowledge Management System (KMS). Dampak penerapan dari KMS dapat menyebabkan perubahan pada perguruan tinggi. Oleh sebab itu, sebelum menerapkan KMS diperlukan serangkaian kegiatan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menilai kesiapan perguruan tinggi dan melakukan inventarisasi ilmu pengetahuan yang dimiliki, sehingga perguruan tinggi mengetahui knowledge yang dimiliki oleh individu-individunya. Pengembangan KMS merupakan salah satu cara dalam mengorganisasi dan mendokumentasikan pengetahuan yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan KMS dalam sebuah aplikasi yang disebut WikiPeat. Metode pengembangan WikiPeat menggunakan sharepoint yang bisa mengoleksi, menyimpan dan mempublikasi semua data dijital hasil penelitian yang ada di Untan, sehingga mudah diakses secara online. WikiPeat dapat memetakan hasil penelitian dosen, mengumpulkan dan me-recycle pengetahuan secara terstruktur. mengorganisasi dan mendokumentasikan pengetahuan, khususnya di bidang lahan basah dan gambut tropis, melakukan agregasi dokumen hasil penelitian berdasarkan PIP dan RIP, serta menyusun dan membuat link sumber-sumber ilmu eksternal. Masa yang akan datang Untan masih perlu mendorong semua dosen dan peneliti, bahkan melibatkan semua pihak untuk meningkatkan lagi pengumpulan pengetahuan di bidang lainnya, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu Untan.   Kata kunci — pengetahuan, KMS, lahan basah, gambut tropis, untan.
IDENTIFIKASI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI WILAYAH KELURAHAN PARIT MAYOR KECAMATAN PONTIANAK TIMUR Zakaria, Muhammad; Gunawan, Joni; Hazriani, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian maupun untuk keperluan lainnya memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan pemanfaatan yang paling menguntungkan dari sumber daya lahan terbatas. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi; yang merupakan sebuah alat bantu manajemen untuk memperoleh informasi dengan bantuan komputer yang berkaitan erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu peristiwa yang terjadi di muka bumi. Lahan yang digunakan tanpa memperhatikan kemampuannya akan menimbulkan perubahan dan permasalahan pada lahan tersebut, misalnya tanah longsor, banjir, kekeringan dan kerusakan-kerusakan lahan pertanian serta penurunan prodiktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur yang terjadi selama 9 tahun terakhir antara tahun 2004 s/d tahun 2012 dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Daerah penelitian terdapat di Wilayah Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur seluas 202,98 Ha Kata Kunci : SIG, Penggunaan Lahan
PENGARUH LUMPUR LAUT TERHADAP SERAPAN UNSUR HARA N, P, K DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PADA PODSOLIK MERAH KUNING Sutomo, Sutomo; Suswati, Denah; Hazriani, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian lumpur laut terhadap serapan unsur hara N, P, K dan hasil tanaman jagung pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor perlakuan yaitu faktor pemberian lumpur laut (L) terdiri 8 taraf perlakuan yaitu L0 (tanpa lumpur laut), L1 (60 g/polibag), L2 (120 g/polibag), L3 (180 g/polibag), L4 (240 g/polibag), L5 (300 g/polibag), L¬6 (360 g/polibag) dan L7 (420 g/polibag). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah serapan nitrogen ,serapan fosfor dan serapan kalium bagian atas tanaman serta berat pipilan kering per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian lumpur laut berpengaruh nyata terhadap serapan nitrogen, fosfor dan serapan kalium bagian atas tanaman serta berat pipilan kering per tanaman. Perlakuan lumpur laut yang terbaik terhadap semua parameter yang diamati yaitu pada perlakuan L4 yaitu 240 g/polibag.Kata kunci : , jagung, lumpur laut, Podsolik Merah Kuning 
HUBUNGAN KETERSEDIAAN HARA PADA TANAH ULTISOLS DENGAN LINGKAR BATANG DAN BERAT LATEKS DI KEBUN KARET RAKYAT KABUPATEN MEMPAWAH Anto, Anto; Hazriani, Rini; Sulakhudin, Sulakhudin
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.421 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar unsur hara tanah yang ditanami tanaman karet serta untuk mengetahui hubungan kadar unsur hara tanah yang berpengaruh terhadap lingkar batang dan berat lateks. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 3 Agustus sampai 17 Oktober 2017 di Desa Benuang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. Metode yang digunakan metode survey dengan menentukan sampel tanaman karet yang berumur 15 tahun yang dikelompokkan dalam tiga tingkatan. Ketiga tingkatan tersebut ditentukan berdasarkan lateks yang dihasilkan dan pengukuran diameter batang. Tingkatan yang dimaksud adalah Baik=diameter batang >22cm berat lateks 120 gr/pohon/hari, Sedang=diameter batang 16–22cm berat lateks 60–120 gr/pohon/hari, Jelek=diameter batang <16cm berat lateks 60 gr/pokok/hari. Unsur hara yang diamati dalam penelitian ini adalah N, P, K, Ca, Mg. Hasil penelitian menunjukan  N, P, KTK, KB, pH, C-organik memberikan pengaruh terhadap berat lateks dan K, Ca, Mg, bobot isi tidak memberikan pengaruh terhadap berat lateks. N, P, K, Mg, KTK, KB, pH, C-organik memberikan pengaruh terhadap lingkar batang Ca, dan bobot isi tidak memberikan pengaruh terhadap lingkar batang.Kata Kunci: Lingkar Batang, Lateks, Ultisol, Unsur Hara, Karet.    
STUDI KARAKTERISTIK GAMBUT PADABEBERAPATINGKAT PENGELOLAAN LAHAN UNTUKTANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) DI KELURAHANSIANTANHILIR KOTA PONTIANAK FASIUS, BONI; Nusantara, Rossie; Hazriani, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik tanah gambut pada beberapa perbedaan tingkat pengelolaan lahan (tinggi, sedang dan rendah) untuk tanaman sawidan merekomendasikan pemupukan berdasarkan karakteristik tanah gambut di Kelurahan Siatan Hilir Kota Pontianak. Parameter yang di amati pada penelitian ini adalah pH, C-organik, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium, bobot isi, kadar air kapasitas lapangan dan porositas total.Hasil pengamatan nilai rerata kadar air kapasitas lapang dan porositas tanah pada lahan C lebih tinggi jika dibandingkan dengan lahan A dan lahan B, sedangkan nilai rerata bobot isi tanah pada lahan C lebih rendah dibandingkan dengan lahan A dan lahan B. Tingkat kematangan gambut pada tiga tingkat pengelolaan lahan tersebut dengan rata-rata tingkat kematangan gambut tergolong saprik. Pengamatan reaksi tanah pada lahan A, lahan B dan Lahan C di lokasi penelitian rerata nilai reaksi tanah agak masam. Nilai C-Organik, N-total dan P-tersedia pada ketiga lahan di lokasi penelitian tergolong tinggi sampai sangat tinggi.Nilai kalsium pada lahan A tergolong tinggi, magnesium memiliki nilai tinggi dan natrium pada ketiga sistem pengelolaan lahan pada lokasi penelitian sangat tinggi. Kapasitas tukar kation pada tiga sistem pengelolaan lahan di lokasi penelitian tergolong sangat tinggi, kejenuhan basa ketiga tingkat pengelolaan lahan pada lokasi penelitian tersebut tergolong kriteria sangat tinggi dan kadar abu pada lahan A lebih tinggi dibandingkan lahan B dan lahan C. Beberapa unsur hara dari hasil perhitungan Uji-t memiliki perbedaan yang signifikan pada setiap lahan sebagai berikut magnesium pada lahan A terhadaplahan C, Kalium pada lahan A terhadap lahan B, natrium pada lahan A terhadap lahan B, Kejenuhan basa pada lahan C terhadap lahan B, porositas pada lahan A terhadap lahan C dan porositas pada lahan B terhadap lahan C.
PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN P DAN K PADA TANAH GAMBUT SEBAGAI MEDIA TANAM JAGUNG MANIS Iqbal, Muhammad; Yulies VI, Uray Suci; Hazriani, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 1: April 2014
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kotoran ayam terhadap ketersediaan P dan K pada tanah gambut sebagai media tanam jagung manis sehingga diperoleh pH yang baik dan ketersediaan P dan K tertinggi pada tanah gambut sebagai media tanam jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak selama 6 bulan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan Faktornya adalah kotoran ayam dengan 6 taraf perlakuan yaitu 0 g kotoran ayam/polybag (A0); 100 g kotoran ayam/polybag (A1); 200 g kotoran ayam/polybag (A2); 300 g kotoran ayam/polybag (A3); 400 g kotoran ayam/polybag (A4); dan 500 g kotoran ayam/polybag (A5). Tiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali, jadi total perlakuan 24 perlakuan. Adapun variabel pengamatan pada penelitian ini terdiri dari Reaksi tanah (pH), Fosfor (P) tersedia tanah, Kalium (K) dapat dipertukarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian dosis 100 g kotoran ayam/polybag (A1) 500 g kotoran ayam/polybag (A5) memberikan pengaruh tidak nyata terhadap reaksi tanah (pH) tapi pH tertinggi pada 300 g kotoran ayam/polybag (A3), Fosfor (P) tersedia tanah dan Kalium (K) dapat dipertukarkan berpengaruh nyata. Pemberian dosis 300 g kotoran ayam/polybag (A3) memberikan rata-rata tertinggi 6,74 reaksi tanah (pH), sedangkan Fosfor tersedia dan Kalium (K) dapat dipertukarkan dengan nilai rata-rata tertinggi 142,24 ppm dan 6,41 cmol(+)kg-1 pada 500 g kotoran ayam/polybag (A5).
Kadar Hara Npk Tanaman Kelapa Sawit pada Berbagai Tingkat Kematangan Tanah Gambut Di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Peniti Sungai Purun Kabupaten Mempawah Saputra, Bayu; Suswati, Denah; Hazriani, Rini
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 8, No 1 (2018): Perkebunan dan Lahan Tropika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.351 KB) | DOI: 10.26418/plt.v8i1.29789

Abstract

Kadar hara merupakan proses untuk mengetahui kandungan unsur hara yang ada didalam jaringan tanaman. Kadar hara diperoleh melalui survey lapangan dan analisis unsur hara di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kadar hara N, P dan K serta merekomendasi penggunaan hara N, P dan K untuk tanaman kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan produksi kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di PT. Peniti Sungai Purun Kabupaten Mempawah. Hasil Analisis menunjukkan bahwa kadar hara N, P dan K pada Blok G50 tergolong defisiensi sampai optimum, Blok H34 tergolong defisiensi sampai optimum, Blok I26 tergolong defisiensi sampai optimum, dan Blok J26 tergolong defisiensi sampai optimum. Pada masing-masing Blok di Rekomendasikan dosis pemupukan N, P dan K untuk blok G50 (1,73 kg urea/pohon/tahun, 1,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 2,50 kg KCl/pohon/tahun). Blok H34 (3.00 kg urea/pohon/tahun, 3,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 3,50 kg KCl/pohon/tahun). Blok I26 (1,73 kg urea/pohon/tahun, 1,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 2,50 kg KCl/pohon/tahun). Blok J26 (3,00 kg urea/pohon/tahun, 3,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 3.50 KCl/pohon/tahun). Dosis rekomendasi digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman Kelapa Sawit di PT. Peniti Sungai Purun.Kata Kunci : Kadar Hara, Rekomendasi Pemupukan
IDENTIFIKASI KADAR HARA N, P DAN K PADA JARINGAN TANAMAN JERUK SIAM DI TANAH ALUVIAL DESA TEBING BATU KABUPATEN SAMBAS NURANI, CATUR; SUSWATI, DENAH; HAZRIANI, RINI
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar hara dalam jaringan tanaman menunjukan kadar hara aktual yang diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar unsur hara N, P, dan K dalam jaringan tanaman jeruk siam pada umur 4 tahun. Lokasi penelitian terdiri dari 4 lokasi penelitian yaitu lokasi A luas 1 hektar, lokasi B luas 2 hektar, lokasi C luas 0,5 ha dan lokasi D dengan luas 0,5 ha. Lokasi penelitian terletak di lahan aluvial Desa Tebing Batu Kabupaten Sambas. Parameter penelitian meliputi; kadar hara N, P dan K jaringan tanaman jeruk siam. Hasil analisis kadar nitrogen total jaringan tanaman pada lokasi A  2,71%, lokasi B 2,84%, lokasi C 2,64%, lokasi D yaitu 2,26%, lokasi A, B dan C termasuk dalam kriteria optimum, sedangkan lokasi D termasuk dalam kriteria kahat. Hasil analisis fosfor total jaringan tanaman pada lokasi A 0,17%, lokasi B 0,20%, lokasi C 0,16% dan lokasi D 0,17%, semua lokasi penelitian termasuk dalam kriteria optimum. Hasil analisis kadar kalium total lokasi A 0.43%, lokasi B 0.6%, lokasi C 0.69%, lokasi D 0.53%, semua lokasi penelitian termasuk dalam kriteria kahat. Kata Kunci : Jeruk, Kadar Hara Jaringan Daun Tanaman
Identifikasi Karakteristik Lahan Sawah Irigasi dan Sawah Tadah Hujan di Desa Batu Ampar Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi Ardy, Donny; Suswati, Denah; Hazriani, Rini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 3: Desember 2014
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sawah irigasi dan sawah tadah hujan merupakan jenis sawah yang diusahakan di Desa Batu Ampar Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi. Produksi padi sawah irigasi pada tahun 2011, 2012 dan 2013 yaitu 3,9 ton/ha, 5,3 ton/ha dan 4,94 ton/ha dan sawah tadah hujan 3,9 ton/ha, 4,3 ton/ha, 4,4 ton/ha. Berdasarkan kesamaan hasil produksi padi pada penggunaan lahan sawah tersebut maka diperlukan identifikasi untuk melihat karakteristik lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Metode penelitian ini meliputi metode survei lapangan  dengan mengevaluasi sifat fisik dan kimia tanah. Jarak antara titik pengamatan adalah  200 m x 250 m, luas sawah irigasi dan tadah hujan 50 Ha dengan titik pengamatan 10 titik yang dikompositkan menjadi 5 titik untuk mengamati sifat kimia tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa syarat tumbuh tanaman padi pada sawah irigasi memiliki kesesuaian lahan aktual S3-n atau sesuai marginal dengan kendala faktor penghambat hara tersedia (ketersediaan fosfor dan kalium). Pada sawah tadah hujan hasil penilaian kesesuaian lahan aktual S3-n atau sesuai marginal dengan kendala atau faktor penghambat  hara tersedia (kalium). Hasil pengamatan lapangan dan hasil analisis tanah di laboratorium, menununjukan bahwa untuk meningkatkan kesuburan tanah, perlu perlakuan pemupukan yang berimbang antara unsur hara N, P dan K secara merata, pengaturan pemberian air pada sawah irigasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman padi sehingga dapat menigkatkan pH potensial, ketersediaan hara N, P dan K pada sawah irigasi dan sawah tadah hujan menjadi S1 (sesuai). Kata Kunci: Sawah irigasi, sawah tadah hujan, produksi padi, kelas kesesuaian lahan
TIPOLOGI SEBARAN PERILAKU PEMBAKARAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KUBU RAYA DAN KABUPATEN BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT Wanti, Fitrianti; Maswadi, Maswadi; Oktoriana, Shenny; Maulidi, Maulidi; Hazriani, Rini; Raharjo, Dwi; Zulfita, Dwi; Krisnohadi, Ari; Hiromitsu, Kuno; Kartika, Anna Silviyana; Manik, Sahat Irawan
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v3i1.7668

Abstract

The purpose of this study was to analyze (1) the correlation of factors that affect the spread of forest fire indication, and (2) the pattern of distribution, land burning time, and the public perception of combustion in Kubu Raya and Bengkayang Districts. The research activities were carried out in 12 villages in Kubu Raya and Bengkayang Districts during the month of November 2014 until January 2014. The research method is using correlation analysis and descriptive to explain the distribution patterns, land burn time, and the public perception of combustion. The results showed: 1) there is a relationship between the purpose of combustion (open land and eradicate weeds) with the population, and there is no relationship between the objectives of land combustion on the combustion behavior of the land associated with the main types of cultivated plants, and there is a correlation to the density of hotspots, the density of dry land farming and bush, shrub/ swamp density, marsh density, density of plantation, and density of open land. 2) The pattern of the farmers burning rice, horticulture and perenninal crops were classified into the type of the pattern of spots and the perception is part of a burning activities,  type with ash beds and lodge with the perception of not being a part of burning activities, and type with only one time burning on the stages of land preparation, and type with in the eradication of weeds. Keywords: Peat fires, Land burning behavior, Climate Change Mitigation