Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

AKTIVITAS FISIK TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA LANSIA: AKTIVITAS FISIK TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA LANSIA Ariyanto, Andry; Puspitasari Cinta, Nurwahida; Nur Utami, Dinda
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 13 No. 2 (2020): Vol. 13, No. 2 Edisi September 2020
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.554 KB) | DOI: 10.36760/jka.v13i2.112

Abstract

The elderly are identical with various declines in health status, especially physical health status. Physical activities are activities that cause an increase in the use of body's calorie energy. Health status of the elderly decreases along with age will affect their life quality. The more independent and often the elderly do physical activities, the higher their quality life. Objectives: This research aimed to determine the relationship between physical activities and elderly's life quality in Posyandu (Integrated Health Post) Seyegan region, Sleman. Method: This research is an observational study, which used cross sectional time approach that means all 45 subjects in Posyandu Seyegan region, Sleman using the questionnaire. Results: The results of the study with the Spearman Rank test from measurements of physical activities and life quality are p = 0.000 (p <0.05), mean there is a relationship between physical activities and elderly's life quality.
Design of a Proning Mattress to Increase Oxygen Saturation in Patients with Respiratory Problems Rosida, Luluk; Fitriahadi, Enny; Ariyanto, Andry; Fajarini, Nurbita; Nursanti, Widya
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v19i2.44416

Abstract

Posisi pronasi yang tepat terbukti dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien dengan gangguan pernafasan, namun demikian masih muncul banyak kebingungan dikarenakan pengaturan posisi pronasi hanya dianjurkan dengan menggunakan penyangga bantal di beberapa titik tubuh pasien. Perbedaan ukuran bantal sangat dimungkinkan terjadi pada setiap pengaturan posisi di tempat yang berbeda, sehingga diperlukan alat pengatur posisi pronasi yang sudah presisi, aman, nyaman dan dapat langsung digunakan oleh pasien dengan keluhan sesak nafas. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan mengembangkan prototipe “marning” (matras proning)  untuk mempermudah melakukan posisi pronasi  dalam upaya  meningkatkan saturasi Oksigen pada pasien dengan  keluhan sesak nafas.  Metode penelitian dilakukan dengan membuat Matras proning yang  didesain dengan mempertimbangkan bentuk anatomi dan ergonomi tubuh, sehingga sudah sangat presisi dalam meningkatkan saturasi oksigen. Uji presisi dan ergonomi tubuh untuk pembuatan dan penentuan ukuran  matras  dilakukan melalui  pengukuran terhadap 20 responden  dengan berbagai macam postur baik laki laki maupun perempuan. Pengukuran dilakukan  di laboratorium klinik fisioterapi. Setelah itu hasil prototipe matras diuji efektifitasnya pada pasien sesak nafas untuk melihat peningkatan saturasi oksigen sebelum dan sesudah menggunakan matras proning. Uji efektifitas dilakukan di Poli Infeksi Puskesmas pathuk 1 Gunungkidul Yogyakarta sebagai mitra pada penelitian ini.  Model teknologi ini sudah berhasil dibuat prototipenya dan telah diujicobakan pada 8 responden dengan keluhan sesak nafas, hasilnya terjadi peningkatan saturasi oksigen pada 80% pasien dengan keluhan sesak nafas  (saturasi dibawah 95%). Matras ini didesain untuk menggantikan penggunaan bantal pada pengaturan posisi proning yang umum. Desain marning yang mempertimbangkan bentuk anatomi dan ergonomi tubuh menghasilkan ukuran yang presisi sehingga mencegah bantal bergeser. Inovasi ini memungkinkan pasien melakukan posisi proning yang tepat, nyaman dan juga sangat efektif dan efisien karena dapat langsung digunakan secara mandiri, namun demikian alat yang dikembangkan perlu penyempurnaan pada riset berikutnya, untuk mendapatkan alat yang lebih ringan sehingga mudah untuk dipindahkan dan dibawa kemana saja.
Faktor resiko kejadian cedera pada pemain futsal putra dan putri porda Sleman Kadir, Wulan Anggreini; Zaidah, Lailatuz; Ariyanto, Andry
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 2 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.883 KB) | DOI: 10.31101/jitu.2665

Abstract

Latar Belakang: Futsal merupakan olahraga yang memerlukan banyak tenaga serta kekuatan fisik, hal ini dikarenakan pemain diharuskan untuk terus bergerak dan berlari. Resiko cedera pada olahraga futsal tergolong tinggi. Dalam Permainan futsal resiko yang dapat menyebabkan cedera terbagi menjadi 2 faktor yakni intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan: Untuk mengetahui angka kejadian cedera pada atlet futsal porda Sleman yang diakibatkan faktor intrinsik dan ekstrinsik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah pemain futsal putra dan putri porda Sleman yang berjumlah 39 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kejadian cedera pada pemain futsal. Hasil: Uji Chi-Square yang diperoleh untuk persentase keseluruhan kejadian cedera berdasarkan faktor intrinsik (p value = 4,048) dengan nilai p=0,044 (p<0,05). Untuk persentase keseluruhan kejadian cedera berdasarkan faktor ekstrinsik (p value = 4,692) dengan nilai p=0,030 (p<0,05). Maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan faktor resiko kejadian cedera pada pemain futsal putra dan putri porda Sleman. Kesimpulan: Semua faktor menunjukkan adanya keterkaitan ataupun hubungan dengan kejadian cedera. Untuk persentase cedera intrinsik yakni (41,0%), untuk persentase cedera ekstrinsik yakni (44,9%) dan untuk yang tidak mengalami cedera yakni (14,1%). Saran: Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai pencegahan ataupun intervensi terhadap cedera pada pemain futsal.
Efektivitas self-myofascial release dan ice massage terhadap penurunan nyeri delayed onset muscle soreness (DOMS) pada otot hamstring pemain futsal Riyanto, Agus; Tri Ashari, Meiresha Karunia; Ariyanto, Andry
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 2 No. 2 (2022): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.575 KB) | DOI: 10.31101/jitu.2673

Abstract

Kurangnya aktifitas fisik membuat permasalahan yang dapat dialami pada tubuh kita, salah satunya delayed onset muscle soreness (DOMS). DOMS merupakan suatu keadaan dimana adanya rasa nyeri juga ketidaknyamanan yang timbul pada otot, persyarafan, dan sistem metabolism sekitar 24 jam setelah latihan, mencapai puncaknya setelah 24 sampai 72 jam, dan efeknya akan berangsur hilang setelah 5 sampai 7 hari. Latihan yang menimbulkan DOMS adalah latihan dengan pola kontraksi eksentrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh efektivitas self-myofascial release dan ice massage terhadap penurunan nyeri DOMS pada otot hamstring pemain futsal. Metodelogi: penelitian ini menggunakan eksperimental dengan rancangan pre and post two group design, tehnik pengambilan sampel menggunakan random sampling, sampel berjumlah 22 orang. Instrument penelitian ini menggunakan visual analog scale. Hasil analisis data menggunakan program SPSS Statistic versi 26. Uji pengaruh menggunakan paired sample t-test, uji beda menggunakan independent sample t-test. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh efektivitas self-myofascial release dan ice massage terhadap penurunan nyeri delayed onset muscle soreness pada otot hamstring pemain futsal. Untuk peneliti selanjutnya dengan jumlah sampel yang banyak dan jangka waktu yang lebih panjang sehingga ketepatan penelitian lebih akurat.
Giving nerve and tendon gliding exercises to reduce pain in carpal tunnel syndrome Wulandari, Rizky; Ariyanto, Andry
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 5 No. 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v5i1.173

Abstract

Background: Physical activity in blacksmith workers, which involves repetitive use of hand and wrist muscles, grasping tools, and forging iron, can cause symptoms of carpal tunnel syndrome (CTS), including pain that affects functional activities. This study aimed to determine whether giving Nerve Tendon Gliding Exercise can reduce pain in patients with CTS. Methods: This study used a randomized control trial design. The intervention group received the nerve gliding and tendon gliding exercises, while the control group received the nerve gliding exercise only. Sampling in this study was conducted using non-probability sampling techniques with a purposive sampling model, a sampling technique with specific considerations. The sample of this study involved respondents aged between 25 and 40 years. Furthermore, the data obtained were analyzed using the Wilcoxon and Mann-Whitney tests. Results: Analysis of the results of the effect test using the Wilcoxon Test the results p <0.05 that shows an influence on the treatment group given nerve and gliding exercise with the control group given nerve gliding exercise to reduce pain. Furthermore, the analysis using the Mann-Whitney test obtained the results of the Z value = -2.757 with a p-value of 0.006 <0.05, which means it shows a significant difference in influence. Conclusion: Giving Nerve Tendon Gliding Exercise shows a significant difference in the effect on the treatment group given nerve gliding exercise with the addition of tendon gliding exercise and the control group given nerve gliding exercise to reduce pain.
PKM edukasi cerdik dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular Rosida, Luluk; Putri, Intan Mutiara; Ariyanto, Andry
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.4330

Abstract

Indonesia tengah mengalami pergeseran pola penyakit yang sering disebut transisi epidemiologi, ditandai dengan meningkatnya angka kesakitan penyakit tidak menular (stroke, jantung, diabetes, kanker) dan menjadi penyebab utama kematian. Salah satu upaya yang digagas opleh pemerintah adalah perilaku CERDIK. CERDIK adalah salah satu program pemerintah melalui Kemenkes yang merupakan akronim atau singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress. Program CERDIK dapat mencegah penyakit tidak menular, seperti diabetes, kanker, gagal ginjal kronis, jantung koroner, dan penyakit tidak menular lainnya. Kegiatan yang dilakukan meliputi memberikan edukasi terkait 6 hal dalam Program CERDIK. Melakukan Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), komposisi tubuh, elestisitas tulang, pengecekan darah sederhana (pemeriksaan Gula darah dan Kolesterol darah), dan tekanan darah. Melakukan edukasi kegiatan aktivitas fisik dan atau olah raga bersama, serta pengenalan beberapa senam seperti senam Hipertensi, senam diabetes, senam jantung sehat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit tidak menular. Setelah kegiatan ini berlangsung, masyarakat menjadi mengetahui kondisi kesehatan melalui pengecekan darah sederhana dan mengetahui terkait program CERDIK yang bisa dilakukan secara mandiri. Kegiatan ini membantu menumbuhkan kesadaran kesehatan, melakukan deteksi dini resiko Pentakit Tidak menular yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kemandirian kesehatan.
Optimalisasi Peran Kader Posyandu Lansia dan Kader Kesehatan Aisyiyah melalui Workshop Promosi Aktivitas Fisik Lansia di Yogyakarta Indriani, Indriani; Fatmawati, Veni; Ariyanto, Andry; Kaeni, Nor Faizah
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1996

Abstract

Aktivitas fisik (Physical Activity/ PA) merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan dan kemandirian lansia. Namun, masih rendahnya angka PA dan menjadi tantangan utama dikalangan lansia berbagai negara termasuk Yogyakarta yang memiliki populasi lansia tertinggi di Indonesia. Jaringan sosial dan keterikatan komunitas terbukti sebagai faktor penting dalam mempromosikan program PA. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat peran kader kesehatan dalam mempromosikan gaya hidup aktif lansia melalui workshop kader Aisyiyah dan kader posyandu lansia di Kelurahan Balecatur, Sleman-Yogyakarta. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan kader organisasi Perempuan Aisyiyah (PRA), Kelurahan, tokoh masyarakat, dan kader posyandu lansia di kelurahan Balecatur, Nogotirto Sleman. Metode pelatihan mencakup edukasi interaktif, simulasi praktik senam lansia, serta penyusunan rencana aksi komunitas. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan kader dan peningkatan kepercayaan diri dalam menginisiasi aktivitas fisik lansia di komunitas. Program ini juga mendorong terbentuknya kelompok senam mandiri di tingkat RT/RW. Intervensi ini penting untuk direplikasi sebagai bagian dari strategi promosi kesehatan berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan program pemerintah, serta melibatkan berbagai pihak untuk memperkuat promosi PA lansia.  
The Relationship between Fatigue Levels and Work-Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) Complaints on Yogyakarta Online Taxi Bike Faidlullah, Hilmi Zadah; Ariyanto, Andry; Surani, Alena Vidia
Annual Physiotherapy Scientific Meeting Proceeding 2022: Annual Physiotherapy Scientific Meeting Proceeding
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Transportation is something that people really need. An online motorcycle taxi application is one mode of transportation that can be used to make it easier for consumers to carry out various activities. Online motorcycle taxi drivers are one of the workers who are at risk of experiencing fatigue due to increased orders in online motorcycle taxi applications. Method: This study employed quantitative research design with a cross sectional design. The research sample was taken by purposive sampling technique with a sample size of 100 people. The research instrument used was a Nordic Body Map (NBM) questionnaire to measure musculoskeletal complaints and the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) to measure fatigue during work. Data analysis was done using Spearman correlation test. Result: As many as 80% of taxi bike drivers suffer from musculoskeletal disorders, particularly in the neck, back, and hands. As many as 74% of them reported feeling tired. The Spearman Rank correlation test results show a link between fatigue and complaints of Work-Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) on online taxi bike in Yogyakarta (r = 0.264, p = 0.008). Conclusion: There is a relationship between the level of fatigue and complaints of Work-Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) on online motorcycle taxis in Yogyakarta. Further researchers should include other variables related to complaints about online motorcycle taxis.
The Effect of BMI on Strengthening Exercise to Improve The Functional Ability of Knee Osteoarthritis: Pengaruh BMI terhadap Latihan Penguatan untuk Meningkatkan Kemampuan Fungsional pada Osteoarthritis Lutut Narulicha, Desi Nadya; Ariyanto, Andry
Annual Physiotherapy Scientific Meeting Proceeding 2023: Annual Physiotherapy Scientific Meeting Proceeding
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Osteoarthritis is a degenerative joint disease that can get worse over time. It can also cause reactive changes to the cartilage edges of the knee joint. One of the contributing factors is the body mass index. For obese people, this poses a high risk because body weight puts a strain on the joints, especially the knee joints. Aim: This study aims to determine the effect of BMI on strengthening exercise to increase the functional ability of knee osteoarthritis. Research Method Experimental This research was conducted through a two-group pre-test post-test design with a sample size for group I of normal BMI totaling 12 people and group II for overweight BMI totaling 12 people. The two groups were given strengthening exercise for 4 weeks with a frequency of 2 times a week. The functional abilities of the two groups were measured using the WOMAC Index. Result: Based on the results of the paired sample t-test hypothesis testing in groups I and II, the value was (p <0.05) p = 0.000, which means that there is an effect of BMI on strengthening exercise to increase the functional ability of knee osteoarthritis. Conclusion: There is an effect of BMI on giving strengthening exercise to increase functional ability in knee osteoarthritis. Suggestion: Future researchers are expected to be able to control activities that affect sample activity.
PKM Penerapan Inovasi Matras Proning di Posyandu Lansia Baiturrahmah Menuju Lansia Sehat dan Berdaya Rosida, Luluk; Fitriahadi, Eny; Wijayanto, Danur; Ariyanto, Andry
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v6i1.239

Abstract

Kelompok Griya lansia Aisyiyah Baiturrahmah adalah salah satu posyandu yang ada di kelurahan Patangpuluhan dengan jumlah lansia yang  cukup banyak dan beberapa lansia menderita keluhan sesak nafas diantaranya karena asma , bronchitus dan faktor yang lain. Secara umum para lansia ini  membutuhkan edukasi dan pendampingan dalam mengurangi sesak nafas dengan harapan lansia bisa mengurangi sesak secara mandiri sehingga bisa beraktifitas, meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi keluhan dan komplikasi. Untuk itu  diperlukan strategi dalam pemberian edukasi dan alat yang presisi mudah berpindah tempat dan mudah digunakan untuk mengurangi sesak nafas yaitu dengan inovasi matras proning. PKM ini merupakan penerapan dari penelitian tim PKM berupa ‘marning” matras proning. Inovasi Produk “Marning” (matras proning) dibuat sebagai  alat bantu untuk melakukan posisi pronasi yang nyaman, aman, tidak memerlukan banyak biaya dan mudah diimplementasikan pada pasien  dengan keluhan sesak nafas karena tidak menimbulkan  efek samping serta bisa dilakukan mandiri oleh pasien. Terdapat 4 permasalahan konkrit yang akan ditangani dalam kegiatan ini adalah (1) Belum terdapat pendampingan pada pasien dan keluarga berbasis patient care centered di komunitas sebagai program edukasi secara terstruktur dan berkesinambungan tentang penanganan sesak nafas; (2) Belum tedapat program upaya preventive pada komplikasi penyakit kronik (seperti perawatan, mendeteksi dan mengurangi  sesak  nafas secara mandiri oleh pasien dan keluarga); (3) Belum adanya edukasi penanganan sesak nafas secara mandiri; (4) Belum tersedianya alat peraga edukasi dan alat pengurang sesak nafas yang bisa dipakai secara  dan dipindahkan dengan mudah sehingga memungkinkan untuk digunakan secara bergantian oleh lansia dengan keluhan sesak nafas. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berbasis solusi dari permasalahan mitra tersebut. Kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan adalah (1) pendampingan pada pasien dan keluarga berbasis patient care centered; (2) program upaya preventive pada komplikasi penyakit kronik; (3) pengetahuan mitra tentang penanganan sesak nafas secara mandiri meningkat dan (4) Tersedianya alat peraga edukasi dan alat pengurang sesak nafas yang bisa dipakai secara  mandiri dan dipindahkan dengan mudah.