Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DESA LAYAK ANAK DI DESA KEMADANG, TANJUNGSARI, GUNUNGKIDUL Rahmawati, Shinta
Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan Vol 7, No 4 (2018): spektrum analisis kebijakan pendidikan
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/sakp.v7i4.13131

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Kebijakan Desa Layak Anak di Desa Kemadang serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Kebijakan Desa Layak Anak.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Kemadang, staf kantor kelurahan, pengurus forum anak, anggota Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, Kader Kesehatan, dan orangtua. Objek penelitian ini adalah implementasi kebijakan Desa Layak Anak di Desa Kemadang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Uji validitas data melalui triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Hasil penelitian menunjukkan: (1) Implementasi kebijakan Desa Layak Anak di Desa Kemadang dilaksanakan melalui 3 tahap yaitu interpretasi, pengorganisasian, dan aplikasi. Implementasi kebijakan Desa Layak Anak dipengaruhi oleh enam variabel meliputi: standar dan tujuan, sumber daya yang mendukung program yaitu sumber daya manusia, sumber daya finansial, dan sumber daya waktu. Ciri atau sifat badan pelaksana, komunikasi agen-agen pelaksana melalui rapat desa, rapat dusun, pertemuan PKK, dan arisan dasawisma.Sikap para pelaksana serta kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Implementasi kebijakan Desa Layak Anak didukung melalui pelayanan pembuatan akte kelahiran gratis, sosialisasi pengasuhan anak, program Forum Anak, Sanggar Anak Garu Luku, Posyandu, dan Gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat. (2) Faktor pendukung berupa dana, partisipasi masyarakat tinggi, sarana prasarana, dan dukungan kepala desa yang peduli dengan kesehatan anak. Faktor penghambat antara lain: kurangnya pemahaman masyarakat tentang kebijakan desa layak anak, belum maksimalnya petugas pemerintah desa dan warga mau mengkampanyekan, sulitnya mencari pengurus baru atau regenerasi di setiap organisasi.Kata kunci: implementasi kebijakan, kebijakan desa layak anakAbstrackThis research aims to describe the implementation policy decent Children's village in Kemadang Village, supporting and restricting factors of implementation of policies Village worthy of the Children.This research used the qualitative approach with a descriptive method. The subject of the research in this study is the head of the village of Kemadang, village office staff, children’s forum, members of the integrated community-based child protection, Cadres of health, and parents. The object of this research is the implementation of policy on Children in the village of Worth Village Kemadang. Data collection was done through observation, interviews, and documentation. Data analysis using interactive models by Miles and Huberman. Test the validity of the data through triangulation of sources and triangulation techniques.The results showed: (1) Policy Implementation Worth Village Children in the village of Kemadang is implemented through 3 stages, namely, organizing, interpretation and application. Policy implementation Worth Village Children affected by six variables include: standards and objectives, resources that support the program, namely human resources, financial resources, and the resources of the time. The implementing agency or nature, communication of the implementing agencies through meetings of the village, the village meetings, meetings of the community welfare program, and dasawisma assembly.The attitude of the executor and the condition of the economic, social, and political. Policy implementation Worth Village Children supported through service creation of free birth certificates, socialization, parenting programs, Child Forum Program, Workshops Children named Garu Luku, integrated service post, and movement of community-based Integrated child protection. (2) factor endowments in the form of funds, public participation is high, adequate infrastructure, and support the village chief concerned with children's health. Restricting factors374 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 7 Nomor 4 Tahun 2018include: lack of understanding of the people of the village policy worthy of children, inadequate government officials and village residents want to promote, the difficulty of finding a new caretaker or regeneration in each organization.Keywords: policy implementation, worth village children policy
Pemberdayaan Wanita Usia Subur dan Menopause sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Ca Serviks dan Ca Mammae melalui Pendidikan Kesehatan di Kelurahan Wonotirto Kecamatan Samboja Ningrum, Novia; Sari, Heni Elmiani; Sam, Karnilan Lestari Ningsi; Rahmawati, Shinta; Putri, Nabila; Musdalifah, Meldawati
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: April
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/psnpkm.v4i1.3811

Abstract

Kanker serviks paling sering ditemukan wanita didunia. Setiap tahun terdapat 527.600 kasus baru dengan kematian 265.700 diseluruh dunia. Hampir semua (99%) kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), khususnya HPV 16 dan 18. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks. Metode yang dilakukan dalam pelayanan komunitas yakni dengan cara pendekatan problem solving circle yakni meliputi (1) mengidentifikasi masalah, (2) menentukan pemecahan masalah, (3) Mengevaluasi penyelesaian masalah, (4) menentukan penyelesaian masalah, (5) menentukan implementasi penyelesaian masalah (6) melakukan penerapan penyelesaian masalah. Hasil dari pelaksanaan Pendidikan kesehatan ini didapatkan jumlah wanita usia subur (WUS) 66, Pasangan Usia Subur (PUS) 50, Menopause 20, Program komunitas kebidanan di Kelurahan Wonotirto dianjurkan untuk memastikan kontinuitas kegiatan penyuluhan, konseling, edukasi guna menjaga peningkatan pengetahuan masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program juga perlu ditingkatkan, sehingga dapat memperkuat rasa tanggung jawab bersama terhadap kesehatan reproduksi. Pentingnya evaluasi dampak secara sistematis diakui sebagai langkah kunci untuk menilai keberhasilan program dan membuat perbaikan yang diperlukan. Hasil penelitian ini menunjukan adanya kaitan antara lingkungan, pendidikan dengan kesehatan reproduksi pada wanita usia subur hal ini ditunjukan dari observasi banyaknya responden takut untuk melakukan pemeriksaan.
ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN RAHN BERMASALAH DI BMT NU CABANG AJUNG JEMBER Suprianik; Rahmawati, Shinta; Mardhatila, Rona; Maulana, Andrean
Khidmah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Khidmah: Jurnal Pengabdian Masyarakat STIT Tanggamus
Publisher : P3M STIT TANGGAMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melakukan pinjaman uang dengan menjaminkan barang atau surat berharga yang biasa dikenal dengan rahn atau gadai, kepada lembaga keuangan merupakan hal yang biasa. Namun setelah mendapatkan pinjaman sering kali terjadi kesulitan dalam melunasinya. Oleh karena itu penelitian dilakukan untuk membantu dalam penanganan pembiayaan rahn bermasalah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan berdasarkan fakta dan hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan rahn bermasalah disebabkan oleh sepinya usaha anggota dan tidak ada kemauan dari anggota untuk membayar. Penanganannya dengan memberi surat pemberitahuan, menghubungi anggota dari telepon, penagihan langsung ke rumah anggota, pembinaan terhadap anggota dan menyusun ulang jangka waktu pembayaran anggota.
PENGARUH FABRIKASI BERUPA PERBANDINGAN PRODUK OBAT PATEN PANADOL DAN SANMOL Rahmawati, Shinta; Aryzki, Saftia
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no1p56-59

Abstract

Availability is a measure of the rate and amount of a therapeutically active drug that reaches the general circulation. As for bioequivalence requirements, a requirement made by the Food and Drug Administration (FDA) for in vitro and/or in vivo testing of certain medicinal products, these requirements must be met as a condition for marketing. Bioequivalence of a medicinal product is pharmaceutical equivalent or an alternative is a preparation whose rate and amount of absorption do not differ significantly when given at the same dose and experimental conditions. Several drugs that have the same amount of absorption but differ in absorption rate can be considered pharmaceutical equivalent if the difference in absorption rate does not cause a significant difference in clinical effects.
IMPLEMENTASI PROGRAM PADAT KARYA DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMISKINAN DI KECAMATAN PABEAN CANTIAN KOTA SURABAYA Rahmawati, Shinta; Margaretha, Maria; Andera, Poetri; Nur Khasia Arbain, Fayola; Reviandani, Oktarizka
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 7 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i7.2025.%p

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi Program Padat Karya dalam menurunkan angka kemiskinan di Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya, dengan menggunakan model implementasi kebijakan dari David C. Korten. Fokus penelitian mencakup tiga hal, yaitu kesesuaian program, kapasitas organisasi pelaksana, dan ketepatan kelompok sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Padat Karya telah sesuai dengan kebutuhan awal masyarakat dan tepat sasaran, khususnya bagi warga miskin yang memiliki keterampilan usaha. Namun, efektivitas program masih terkendala oleh lemahnya pendampingan usaha, minimnya pelatihan, keterbatasan modal lanjutan, dan kurangnya strategi pemasaran. Keberhasilan program sangat dipengaruhi oleh kapasitas organisasi pelaksana serta evaluasi pasca pemberian bantuan. Oleh karena itu, diperlukan penguatan kelembagaan, penyediaan pelatihan dan modal berkelanjutan, serta fasilitasi akses pasar agar program dapat memberikan dampak jangka panjang yang optimal.