Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Pemberian Mikoriza dan Biochar Padi di Lahan Pasir Arini, Nindya; Anwar, Khairul; Abdillah, Alwi Yusuf
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XIII Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v13i1.606

Abstract

Lahan pasir memiliki potensi besar yang dapat digunakan sebagai lahan budidaya hortikultura. Namun lahan pasir memiliki banyak faktor pembatas, salah satunya adalah rendahnya kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dari pengaruh pemberian mikoriza dan biochar padi terhadap pertumbuhan dan hasil dari tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2023 – Februari 2024 di lahan pasir Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis mikoriza 0 g/tanaman (M1), 3 g/tanaman (M2), dan 5 g/tanaman (M3). Faktor ke dua dosis biochar padi 0 ton/ha (S1), 6 ton/ha (S2), dan 12 ton/ha (S3). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji anova serta dilanjutkan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza 5 g/tanaman (M3) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering konsumsi per rumpun, bobot umbi kering konsumsi per petak, bobot brangkasan segar dan bobot brangkasan kering. Sedangkan Biochar padi dosis 12 ton/ha (S3) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah umbi per rumpun. Pada interaksi kombinasi terhadap dua perlakuan berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 5 MST, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering konsumsi per rumpun dan bobot umbi kering konsumsi per petak.
PENINGKATAN KAPASITAS PETANI MUDA PAGAR BERSEMI KAB. GROBODAN DALAM PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK KELINCI MENJADI PUPUK ORGANIK PADAT Murrinie, Endang Dewi; Arini, Nindya; Widyastuti, Winda
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 6 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i6.2054

Abstract

Saat ini kondisi sumber daya manusia di sektor pertanian terjadi pergeseran usia petani yang ditunjukkan dengan rendahnya jumlah petani muda. Petani muda atau petani milenial Indonesia pada rentang umur 19-39 tahun memiliki proporsi yang rendah yaitu sekitar 21,93% dari keseluruhan petani di Indonesia. Kelompok Tani Muda Pagar Bersemi di Desa Tanjungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah merupakan aset yang harus dipertahankan dan ditingkatkan produktivitasnya sehingga menarik minat generasi milenial yang ada di lingkungannya untuk ikut berusaha di sektor pertanian. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan dan memperkuat kapasitas Kelompok Tani Muda Pagar Bersemi di Kabupaten Grobogan dalam peningkatan produktivitas dan pendapatan melalui pemanfaatan limbah ternak kelinci menjadi pupuk organik kompos. Metode Kegiatan yang dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan. Kegiatan pertama adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang teknologi pengolahan limbah ternak kelinci menjadi pupuk organik padat/kompos. Kegiatan kedua yaitu praktik pengolahan limbah ternak kelinci menjadi pupuk kompos dan terakhir yaitu pendampingan hasil sosialisasi. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, didapatkan informasi bahwa seluruh peserta (100%) memerlukan informasi terkait cara pembuatan pupuk organik yang berasal dari kotoran kelinci. Antusias dari mitra pengabdian cukup tinggi, hal ini terlihat dari persentase peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan mitra dalam pengolahan limbah ternak kelinci menjadi kompos yaitu sebesar 28,40%. Mitra pengabdian yang beranggotakan petani muda membuat diseminasi pengetahuan lebih mudah dan diterima. Adanya peningkatan yang signifikan mengindikasikan proses transfer pengetahuan telah diterima baik oleh mitra.
Pelatihan Pengolahaan Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme Di Desa Tanjunganyar Kabupaten Demak Anwar, Khairul; Af’idzatuttama, Af’idzatuttama; Arini, Nindya; Anwar, Syaiful; Syafira, Salsabila; Agustina, Yusnita Febriani; Rizanto, Ronariyan Ilsyah; Setiawati, Helis Ira
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v4i2.1625

Abstract

Abstrak Program pengolahan sampah organik menjadi Eco Enzyme di Desa Tanjunganyar bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan warga mengenai pemilahan dan pemanfaatan sampah organik, yang berdampak pada penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan. Sebagai solusi, dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK selaku agen perubahan di tingkat rumah tangga. Pelatihan ini mencakup teori dan praktik pembuatan Eco Enzyme, yaitu cairan serbaguna hasil fermentasi sisa buah dan sayur yang dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk cair, pestisida organik, dan pengharum ruangan. Program ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan mengurangi pengeluaran rumah tangga. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengelola sampah organik. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk memilah dan memanfaatkan limbah organik meningkat, mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Pengetahuan ini diharapkan dapat dilanjutkan secara berkelanjutan dan ditularkan ke masyarakat sekitar, membentuk budaya peduli lingkungan. Keberhasilan program ini dapat dijadikan contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah organik yang efektif dan ramah lingkungan.