Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Kompos pada Industri Tahu di Desa Ploso Kecamatan Jati Kabupaten Kudus Endang Dewi Murrinie; Hendy Hendro Hadi Sridjono; Nindya Arini
Muria Jurnal Layanan Masyarakat Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjlm.v4i2.7355

Abstract

Ploso Village, Jati District, Kudus is one of the tofu production centers in Kudus, there are about 30 tofu industries. The existence of a tofu factory will cause waste problems, both liquid waste, and solid waste. The percentage of solid waste in the form of tofu dregs is around 70% and is currently not widely used. This solid waste will cause environmental pollution if it is not used immediately. Tofu waste contains nitrogen, phosphorus, potassium, magnesium, calcium, iron, and organic carbon (C) which can be used as compost to increase soil and plant fertility. Community service activities with the title "Utilization of Tofu Dregs Waste into Compost in the Tofu Industry in Ploso Village, Jati District, Kudus Regency" resulted in a model of utilizing tofu solid waste into compost that can be used for plant cultivation in Ploso Village or on a larger scale it can be commercialized so that it can increase people's income.
Pemanfaatan Pekarangan Untuk Budidaya Tanaman Obat Keluarga di Kelurahan Pati Kidul Kabupaten Pati Jawa Tengah Shodiq Eko Ariyanto; Nindya Arini; Heny Alpandari
Muria Jurnal Layanan Masyarakat Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjlm.v4i2.7485

Abstract

During a pandemic like today, it takes a lot of effort so that the body can avoid the virus. One of the efforts made by the community is consuming processed medicinal plants. The results of the study stated that as many as 48% of people felt it was very relevant to consume herbal medicine. Family medicinal plants (TOGA) are one of the ingredients for making herbal medicine and can be cultivated by every resident of Pati Kidul. The purpose of this community service is to convey information about technology for growing medicinal plants in the yard through lectures, discussions, and direct practical demonstrations. Evaluation of the increase in participants' knowledge was carried out by pre and post-test after socialization and cultivation practice were carried out. Skill evaluation is carried out during a demonstration of direct practice of TOGA cultivation in the yard. The results of the activity showed an increase in knowledge and awareness in utilizing the yard for the cultivation of family medicinal plants. Public knowledge has increased public knowledge by about sixty percent. The results of the cultivation of family medicinal plants can be used as education for family members to be consumed as an action to maintain a healthy body.
PENYULUHAN MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA SINGOCANDI: Counseling On Clean And Healthy Living Behavior During The Covid-19 Pandemic In Singocandi Village Heny Alpandari; Tangguh Prakoso; Hendy Hendro; Khairul Anwar; Nindya Arini; Winda Widyastuti; Muhamad Imanuddin
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v2i3.106

Abstract

Corona Virus or Covid-19 (Corona Virus Disease-19) has been defined by WHO (World Health Organization) as a new type of disease caused by infection with the Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2). Corona virus has a high transmission rate, and can cause death in the elderly and individuals with serious illnesses. Patients infected with the virus initially show symptoms like the common cold (fever, cough, runny nose, sore throat) muscle aches, headaches) but if not treated immediately will lead to severe symptoms such as diarrhea and pneumonia. Even some patients who have a history of comorbidities if they are infected can be at risk of death. The government has issued a policy in the form of a health protocol that must be implemented by every individual as a step to break the chain of transmission of Covid-19. One type of the protocol implements Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). Singocandi Village is one of the villages located in Kota District, Kudus. The large number of community activities that residents participate in has the potential to spread the Covid-19 outbreak. The implementation of the Health protocol in Singocandi Village has not been fully implemented, this is due to a lack of information regarding how to apply the Health protocol properly and correctly. Based on the results obtained, the enthusiasm of the community from the extension activities was very good, this can be seen from the formation of clean and healthy behavior activities (PHBS) and the implementation of health protocols in every activity carried out in the midst of the Covid-19 pandemic
Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Endang Dewi Murrinie; Nindya Arini; Winda Widyastuti
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v4i2.1339

Abstract

Perubahan iklim yang ditunjukkan dengan perubahan suhu, kelembaban, curah hujan, dan angin merupakan masalah yang sedang dihadapi seluruh dunia. Salah satu kegiatan mitigasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim adalah meningkatkan dan/atau mempertahankan tutupan vegetasi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah melakukan pelatihan budidaya tanaman hortikultura di pekarangan untuk meningkatkan tutupan vegetasi di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus sebagai upaya mitigasi terhadap perubahan lingkungan. Mitra kegiatan pengabdian adalah Kelompok PKK Desa Ploso. Pelaksanaan pengabdian diawali dengan sosialisasi mitigasi perubahan iklim, penyajian materi budidaya tanaman hortikultura, dan praktek penanaman tanaman hortikultura khususnya sayur dan buah di pekarangan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan 80% responden anggota PKK Desa Ploso menyatakan bahwa materi pelatihan sangat menarik, 85% menyatakan materi sangat bermanfaat, dan 80% menyatakan materi sangat mudah dipahami, sehingga dapat dipraktekkan sendiri setelah pelatihan selesai dilaksanakan. Dengan semakin banyaknya tanaman hortikultura yang ditanam, diharapkan semakin menambah tutupan vegetasi di Desa Ploso untuk mengurangi perubahan iklim.
Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Budidaya Tanaman Hortikultura Lahan Pasir Pantai di Desa Karanggondang Kabupaten Jepara Budi Gunawan; Arief Sudarmaji; Fajar Nugraha; Nindya Arini; Sri Mulyani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.16562

Abstract

Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan kawasan pesisir di pantai utara Jawa Tengah yang memiliki panjang garis pantai 4,8 km dengan luas daerah pantai mencapai 1.214 Ha. Lahan pasir pantai merupakan salah satu lahan marginal yang memiliki banyak faktor pembatas seperti kandungan bahan organik rendah, kesuburan tanah rendah, tinggi evaporasi, temperatur tinggi serta angin yang dapat membawa garam. Namun lahan pasir pantai memiliki potensi sebagai lahan pertanian karena arealnya yang luas dan datar, adapun faktor pembatas tersebut dapat diminimalkan melalui masukan teknologi dan modifikasi lingkungan. Petani di Desa Karanggondang enggan mengusahakan budidaya di lahan pasir pantai karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan petani mengenai budidaya hortikultura di lahan pasir pantai dan potensi dari usaha tani di lahan pasir pantai itu sendiri maka keterampilan petani dapat ditingkatkan. Metode kegiatan meliputi koordinasi dengan mitra, forum group discussion, sosialisasi dan pendampingan. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini petani mendapatkan pengetahuan baru tentang cara bertanam bawang merah dan masukan teknologi yang dapat diterapkan pada lahan pasir pantai.
Peningkatan Pengetahuan Penggerak PKK Desa Ploso Kabupaten Kudus Melalui Sosialisasi Rintisan Program Kampung Iklim (ProKlim) Endang Dewi Murrinie; Nindya Arini; Winda Widyastuti
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 4 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i4.16767

Abstract

Desa Ploso Kecamatan Jati Kabupaten Kudus adalah kawasan sentra penghasil tahu yang memiliki permasalahan dalam hal penanganan limbah padat maupun cair. Potensi permasalahan yang ada di Desa tersebut mengarah kepada isu perubahan iklim. Terjadinya perubahan iklim secara global membutuhkan upaya adaptasi dan mitigasi yang melibatkan seluruh elemen pemangku kepentingan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pengendalian perubahan iklim dengan mendorong kerja sama berbagai pihak untuk memperkuat kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim) yaitu kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai stakeholders. Kegiatan yang termasuk mitigasi antara lain pengelolaan sampah, limbah padat dan cair, serta meningkatkan dan/atau mempertahankan tutupan vegetasi. Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus memiliki potensi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang dapat didorong menjadi desa ProKlim. Hal ini perlu didukung oleh kegiatan yang mendorong rintisan desa ProKlim yaitu kegiatan sosialisasi terkait dengan peningkatan pengetahuaan tim penggerak PKK di Desa Ploso. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendukung rintisan Desa Ploso menuju kampung iklim.Metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah berupa sosialisasi, pelatihan, praktik dan pendampingan.
Edukasi Pengolahan Limbah Organik Bagi Siswa SMA N 1 Kudus Heny Alpandari; Winda Widyastuti; Nindya Arini
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.793

Abstract

Pengelolaan sampah organik bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Sampah organik berupa seresah daun diolah menjadi menjadi kompos yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa/siswi SMA N 1 Kudus dalam mengolah limbah organik menjadi kompos yang bernilai ekonomis. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah metode society parcipatory dan metode persuasive approach. Terdiri dari beberapa langkah: 1). Sosialisasi dan koordinasi dengan pihak terkait, 2). Penyampaian materi. 3) Praktik dan tanyajawab. Hasil dari kegiatan pengabdian ini dikatakan telah mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta (Siswa/I SMA N 1 Kudus) untuk mengolah sampah menjadi bahan bermanfaat sekaligus produk baru yang memiliki nilai ekonomi. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya siswa yang mampu mempraktikan setiap tahapan pengomposan dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh tim pengabdian.
Land suitability evaluation for duku (Lansium domesticum Corr.) cv. Sumber in Kudus Regency, Central Java, Indonesia Murrinie, Endang Dewi; Anwar, Khairul; Fairuzia, Fazat; Arini, Nindya; Krestiani, Veronica; Yuliani, Farida; Imanuddin, Muhamad
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.121.6519

Abstract

Duku (Lansium domesticum) is an endemic plant in Indonesia with various benefits and distinctive tastes that many people favor. Duku originating from Kudus is known as Duku Sumber, one of the five superior duku varieties. The problem encountered today is the decreasing number of Duku Sumber plants due to land use change, and there has been no effort to increase the plant population. Information on land suitability as a basis for developing crops does not yet exist, so data about land suitability will be used as information on the wider distribution of planting areas in Kudus. This study aimed to evaluate the suitability and land use of Duku Sumber plants in the Kudus Regency. Geographic information systems and matching methods were applied to map the distribution of land suitability for Duku Sumber. The results showed that the potential and actual land suitability class for Duku Sumber are very suitable (S1) and quite suitable (S2) for the Jekulo, Hadipolo, Tenggeles, Golantepus, and Megawon areas, while the slightly suitable (S3) are Klaling, Ngembalrejo, Mejobo and Jati Wetan. The availability of nutrients (na) for nitrogen and potassium is the dominant limiting factor in this area. Nitrogen content in Jati Wetan (0.12%), Klaling (0.19%), and Hadiwarno (0.19%), while potassium content in Ngembalrejo (16.47 ppm) and Mejobo (18.57 ppm). Limitations in this area can be overcome by adding nitrogen and potassium fertilizers to become suitable land.
UPAYA PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI DESA KARANGGONDANG KABUPATEN JEPARA MENUJU PERTANIAN ORGANIK Nindya Arini; Budi Gunawan; Arief Sudarmaji; Sri Mulyani; Fajar Nugraha
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The increase in population is in line with the need for food. Fulfilling food needs needs to be followed by aspects that are carried out so that production can be increased while still maintaining the quality of agricultural products. One of the efforts that can be made towards good agricultural quality is to carry out agricultural practices towards organic farming which prioritizes the quality of agricultural products. Farmers as farming business managers need to obtain information on cultivation technologies and environmental modifications towards organic farming. The purpose of this service activity is to provide education towards empowering farmer groups in carrying out organic cultivation. Community service activities were carried out in Karanggondang Village, Mlonggo District, Jepara Regency in August 2023. This activity was actively participated in by 20 representative participants from farmer groups in Karanggondang Village. The method used in this activity is through socialization and mentoring activities in the practice of organic cultivation. Based on the activities that have been carried out, it shows that farmer group members have gained new knowledge about organic farming related to aspects of organic farming technologies. Abstrak Peningkatan jumlah penduduk sejalan dengan kebutuhan pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut perlu diikuti oleh aspek-aspek yang dilakukan sehingga dapat meningkatkan produksi namun tetap menjaga kualitas produk pertanian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menuju kualitas pertanian yang baik adalah melakukan praktik-praktik pertanian menuju pertanian organik yang mengedepankan kualitas produk hasil pertanian. Petani sebagai pengelola usaha tani perlu mendapatkan informasi teknologi-teknologi budidaya maupun modifikasi lingkungan menuju pertanian organik. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan edukasi menuju pemberdayaan kelompok tani dalam melakukan budidaya secara organik. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara pada Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti secara aktif oleh 20 orang peserta perwakilan dari kelompok tani di Desa Karanggondang. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah melalui kegiatan sosialisasi dan pendampingan dalam praktik budidaya organik. Berdasarkan kegiatan yang sudah dilangsungkan menunjukkan bahwa anggota kelompok tani mendapatkan pengetahuan baru mengenai pertanian organik terkait aspek teknologi-teknologi pertanian organik.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP FREKUENSI DAN PEMBUMBUNAN DAN DOSIS PUPUK KALIUM YANG BERBEDA Kumara Sari, Bayu Thyas; Arini, Nindya; Suharijanto, Suharijanto
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v3i1.13070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pembumbunan dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Pengembangan Perbenihan Palawija (KPPP) Rendole Pati. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni sampai September 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor yang pertama yaitu Frekuensi Pembumbunan dengan tiga taraf yaitu tanpa pembumbunan (P0), pembumbunan 1 kali (P1), pembumbunan 2 kali (P2). Faktor yang kedua yaitu dosis pupuk kalium dengan 4 taraf yaitu 0 kg/ha KCl (K0), 50 kg/ha KCl (K1), 100 kg/ha KCl (K2), 150 kg/ha KCl (K3). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, jumlah polong total per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, jumlah biji per polong, bobot segar polong per tanaman, bobot kering polong per tanaman, bobot kering 100 biji, bobot kering tanaman, produksi polong per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi pembumbunan, berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 6 MST, umur berbunga, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah biji per polong, bobot kering 100 biji. Perlakuan dosis pupuk kalium tidak berpengaruh nyata pada semua parameter. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan frekuensi pembumbunan dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.