Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Application of Father's Song Arrangement "Rinto Harahap" in School Music at SMKN 1 Padangpanjang Zulkarnain, Zulkarnain; Yusnelli, Yusnelli; Rosmegawaty, Rosmegawaty; Awerman, Awerman; Syahputra, Ade
Scoring: Journal of Film Music Vol 2, No 1 (2024): Scoring Jurnal of Film Musik
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/scoring.v2i1.4180

Abstract

The song Ayah was created by Rinto Harahap. This song originates from the motivation of a child who is far from his father figure to seek knowledge and a future. This song was re-arranged by Albiner Purba, S.Sn for final work research in the form of a mixed ensemble which will be applied to students at SMKN 1 Padang Panjang. This ensemble uses musical instruments including Keyboard, Cajon, Acoustic Guitar, Bass Guitar, Pianica, Flute, and Vocals. There are 8 players in this musical ensemble, consisting of 5 men and 3 women. This research is qualitative and descriptive in nature, with an action research design approach and applying supporting methods: lectures, demonstrations, exercises, experiments, and evaluations. This research also uses data analysis techniques: searching and compiling data, organizing data, selecting data, and analyzing data. The results of this research show students' progress and knowledge in ensemble playing: they can regulate dynamics, tempo, discipline in playing, and play song material using instruments well and correctly. Apart from that, this research succeeded in realizing the achievements of the SMKN 1 Padangpanjang school curriculum, namely implementing sustainable practice habits and producing main ideas which were then directed to the presentation of musical works.
Rumbai Bridge Sound Design in Multimedia Music Kurniawan, Agung; Nofridayati, Nofridayati; Yusnelli, Yusnelli; Awerman, Awerman; Syaputra, Weldi
Scoring: Journal of Film Music Vol 2, No 1 (2024): Scoring Jurnal of Film Musik
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/scoring.v2i1.4190

Abstract

The work entitled Sound of Rumbai Bridge is a work of electronic music using the concept of Sound Design which is applied to atmospheric objects on the Rumbai Bridge. This work is divided into two parts, namely the sound exploration process, where the artist takes sounds from activities that occur around the Rumbai Bridge, and the sound development process, where the creator develops the sounds that the creator has obtained. The process of creating the work Sound Of Rumbai Bridge includes Sound Design techniques, namely: Splicing, Looping, Panning, Automation Volume, Reverb, and Delay as well as equalizing. The results of the Sound Of Rumbai Bridge work will be in the form of stereo audio and video to support the work of Sound Of Rumbai Bridge.
Musical Composition "Orchestra of Gaungan Tamatam " Oktaviani, Puja; Nofridayati, Nofridayati; Murniati, Murniati; Hidayatmi, Hidayatmi; Yusnelli, Yusnelli
Musica: Journal of Music Vol 4, No 1 (2024): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v4i1.4273

Abstract

Komposisi Musik “Orkestra Gaungan Tamaam” adalah komposisi musik yang terinspirasi dari salah satu pola ritme alat musik kesenian tradisi yang berasal dari Kota Bengkulu, yaitu Dhol Bengkulu. Tujuan yang ingin dicapai dalam komposisi musik Gaungan Tamatam ini adalah untuk mewujudkan sebuah komposisi musik baru yang berjudul “Gaungan Tamatam” yang mengambil ide musikal dari pola ritme tamatam dan diolah dengan menggunakan scale modus dorian, yang digunakan dalam lagu tabot pengiring alat musik Dhol Bengkulu. Metode penciptaan yang digunakan pada penggarapan komposisi ini terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap eksplorasi, tahap eksperimen, dan tahap pembentukan. Hasil dari penggarapan Komposisi Musik Orkestra Gaungan Tamatam ini adalah terciptanya sebuah bentuk komposisi musik dua bagian dengan format orchestra dengan menggunakan teknik pengembangan repetition, sequence, imitation, augmentation, dan diminution.
Repertoar Asturias for Orchestra, Suite fur Gitarre Op.19 Koyunbaba, Selayang Pandang, Medley of Blackpink Songs dalam Pertunjukan Solis Gitar Rahmawati Zebua, Trisna; Yusnelli, Yusnelli; Kustilo, Anton
SENDRATASIK UNP Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/js.v13i3.130219

Abstract

Pertunjukan Solis Gitar Klasik dari berbagai zaman dengan membawakan 4 repertoar yang berbeda bertujuan untuk menyampaikan setiap pesan musikal dari para komposer karya kepada audiens dengan mengutamakan interpretasi karya, tanpa meninggalkan unsur teknik dan unsur musikal lainnya. Metode pertunjukan yang digunakan penyaji adalah melakukan persiapan baik itu dalam penentuan karya maupun proses latihan, hingga tercapainya proses pertunjukan yang dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan. Teori yang digunakan dalam pertunjukan ini adalah teori interpretasi dan beberapa etude-etude yang mendukung karya yang dipertunjukan. Adapun hasil dari pertunjukan ini yaitu terlaksananya pertunjukan pada hari yang telah ditentukan dengan membawakan keempat repertoar dari zaman yang berbeda, dimana sesuai dengan kaidah konveksional, baik dari segi interpretasi maupun dari segi rancangan pertunjukan. Melalui pertunjukan ini, penyaji dapat membawakan keempat repertoar sesuai dengan apa yang komposer karya inginkan, serta dapat menyelesaikan studi di Institut Seni Indonesia Padangpanjang dengan hasil yang memuaskan. The performance of Classical Guitar Soloists from various eras by performing 4 different repertoires aims to convey each musical message from the composers to the audience by prioritizing the interpretation of the work, without neglecting technical and other musical elements. The performance method that used by presenter is to make preparations both in determining the work and in the rehearsal process, until the performance process is achieved which will be held on the appointed day. The theory used in this performance is the theory of interpretation and several etudes that support the performance. The result of this performance is that the performance is carried out on the appointed day by presenting four repertoires from different eras, which are in accordance with conventional rules, both in terms of interpretation and in terms of performance design. Through this performance, the presenter can perform the four repertoires according to what the composer of the work wanted, and can complete her studies at the Institut Seni Indonesia Padangpanjang with satisfactory results.
Pertunjukan solis gitar dengan repertoar Elogio de la Danza, Nurlela, dan It's A Beautiful Day Fajri, Ihsan; Yusnelli, Yusnelli; Awerman, Awerman; Wijaksana, Bambang; Hendri, Yon
Musica: Journal of Music Vol 4, No 2 (2024): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v4i2.4702

Abstract

Pertunjukan musik dari berbagai zaman seperti klasik, modern, melayu dan popular dibalut kedalam sebuah pertunjukan solis gitar dengan menggunakan teknik pertunjukan musik yang mengandung kaidah konvensional. Pertunjukan ini terdiri dari beberapa repertoar dari zaman yang bebeda. Repertoar pertama berasal dari zaman modern yang berjudul Elogio de la danza dengan komposer Leo Brower yang diciptakan pada tahun 1964. Repertoar kedua yaitu Nurlela yang dipopulerkan oleh Bing Slamet. Repertoar ketiga berjudul It’s a beautiful day dengan komposer Tohpati yang diciptakan pada tahun 2013. Penyaji mengaplikasikan berbagai teknik seperti tirando, arpegio, harmonic, apoyando, slur, golpe, dan rasgueado untuk mewujudkan pertunjukan yang sempurna.Kata Kunci: Pertunjukan; Gitar Klasik; Solis
REPERTOAR USHER VALSE, BWV 1006A-GAVOTTE, ORANG KAYO HITAM , KHATULISTIWA DALAM PERTUNJUKAN SOLIS GITAR Pratama, Rifqi; Yusnelli, Yusnelli; Awerman, Awerman; Adha, Yasril; Hendri, Yon
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.4684

Abstract

Karya ini berjudul “Repertoar Usher Valse, BWV 1006a- Gavotte, Orang Kayo Hitam, Khatulistiwa Dalam Pertunjukan Solis Gitar”. Dalam Jurnal ini penyaji akan memberikan penjelasan tentang bagaimana penyaji menginterpretasikan karya yang penyaji tampilkan dalam pertunjukan. Repertoar yang akan ditampilkan berupa Usher Valse karya Nikita Koshkin, BWV 1006a Gavotte karya J.S. Bach, Orang Kayo Hitam karya H. Firdaus Chatab dengan musik dari Arief Iskandar dan Khatulistiwa karya Tohpati. Repertoar ini ditunjukan dari berbagai zaman seperti Usher Valse dari zaman Modern yang berartikan lagu mempunyai garapan dan diterbitkan pada masa Modern yaitu abad ke-20, BWV 1006a-Gavotte dari zaman Barok abad ke -17, Orang Kayo Hitam dari zaman popular Melayu di abad ke-20 akhir. Selanjutnya Khatulistiwa zaman popular abad ke-20 akhir dan 21 awal. Penyaji berharap semua pertunjukan yang penyaji bawakan dapat tersampaikan ke penonton dengan interpretasi yang sesuai. Kata Kunci: Pertunjukan; Gitar; Interpretasi
Komposisi Musik "Dayang Diani Format Orkestra” Fahreza, Nanda; Yusnelli, Yusnelli; Herdianto, Ferry; Sina, Ibnu; Budaya, Arga
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.5432

Abstract

Komposisi Dayang Daini Format Orchestra adalah sebuah komposisi yang berangkat dari tema dendang Dayang Daini yang berasal dari Minangkabau. Tema dari dendang tersebut diolah kedalam format orkestra dengan bentuk bebas (Free Form). Metode penciptaan ini terdiri dari persiapan, perancangan, perwujudan, penyajian. Adapun teknik pengumpulan data yang pengkarya gunakan pada komposisi ini antara lain: studi pustaka dan studi lapangan seperti: observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan perwujudan karyanya menggunakan tahap: transkripsi, orkestrasi, aransement, proses karya, dan pertunjukan. Hasil penciptaan ini menunjukan bahwa komposisi musik yang berjudul Dayang Daini Format Orchestra, berhasil dibuat oleh pengkarya dalam format orkestra dengan bentuk bebas (FreeForm). Komposisi ini dimainkan menggunakan tempo Larghetto sampai tempo Allegro, dengan memakai tanda birama 4/4.
Pertunjukan Solis Saxophone dengan Repertoar In a Sentimental Mood, Wrapped Up in Your Smile, dan Babendi-Bendi. Putra, Angga Dwi; Kustilo, Anton; Yusnelli, Yusnelli; Anggraini, Nora; Nofridayati, Nofridayati
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.5309

Abstract

Pertunjukan musik merupakan salah satu cara untuk mempresentasikan sebuah karya seni kepada penonton. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pertunjukan solis saxophone yang menampilkan tiga repertoar, yaitu In a Sentimental Mood, Wrapped Up in Your Smile, dan Babendi-Bendi. Penampilan solis saxophone tidak hanya menjadi ajang unjuk keterampilan teknik, tetapi juga media ekspresi dan interpretasi musical yang unik. Dalam pertunjukan ini, solis saxophone mengeksplorasi nuansa, karakter, dan feeling masing-masing karya melalui analisis dan penerapan teknik, sliding, altissimo dan staccato ke dalam pertunjukan. Teknik-teknik yang diterapkan merupakan bagian esensial untuk menguasai permainan solis saxophone sehingga mencapai interpretasi musikal secara optimal dari berbagai aliran dan gendre musik yang dimainkan. In a Sentimental Mood dibawakan dengan nuansa melankolis dan lembut, Wrapped Up in Your Smile menonjolkan nuansa romantis dan ekspresif, sedangkan Babendi-Bendi memberikan kesan riang, energik, dan folkloristik. Penyaji menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif, yaitu mengamati, menganalisa, dan mendeskripsikan aspek interpretasi dan teknik permainan yang diterapkan solis saxophone. Hasil penyajian menunjukkan bahwa interpretasi dan teknik yang diterapkan dapat menghadirkan karakter dan nuansa yang sesuai, sehingga pertunjukan solis saxophone mampu menyampaikan makna emosional dan estetika masing-masing repertoar kepada pendengar