Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Addressing Students' Musical Interests in Non-Art Schools Through Playing the Song Kejar Mimpi Juliko, Febi; Emridawati, Emridawati; Kustilo, Anton
Scoring: Journal of Film Music Vol 1, No 2 (2023): Scoring Jurnal of Film Musik
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/scoring.v1i2.3986

Abstract

The song Chasing Dreams is a popular song created and popularized by Maudy Ayunda. This song was rearranged for the needs of non-arts schools to address some students' interest in music. In particular, schools that implement an independent learning curriculum do not have music education. Even though the independent curriculum provides space for students to express themselves freely. To address the school's needs and students' interests, this song will be played by seven students of SMKN 2 Padangpanjang from class 12. The instrument formats used to accommodate the students' interests include Keyboard, Cajon, Guitar, Bass Guitar, and Vocals. The method used to train non-arts students is action research through: lectures, demonstrations, exercises, experiments, and evaluations. The results of this research show that students' interest in this non-arts school is being able to demonstrate their abilities well in front of an audience at the graduation ceremony for PL students at SMKN 2 Padang Panjang.
Repertoar Asturias for Orchestra, Suite fur Gitarre Op.19 Koyunbaba, Selayang Pandang, Medley of Blackpink Songs dalam Pertunjukan Solis Gitar Rahmawati Zebua, Trisna; Yusnelli, Yusnelli; Kustilo, Anton
SENDRATASIK UNP Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/js.v13i3.130219

Abstract

Pertunjukan Solis Gitar Klasik dari berbagai zaman dengan membawakan 4 repertoar yang berbeda bertujuan untuk menyampaikan setiap pesan musikal dari para komposer karya kepada audiens dengan mengutamakan interpretasi karya, tanpa meninggalkan unsur teknik dan unsur musikal lainnya. Metode pertunjukan yang digunakan penyaji adalah melakukan persiapan baik itu dalam penentuan karya maupun proses latihan, hingga tercapainya proses pertunjukan yang dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan. Teori yang digunakan dalam pertunjukan ini adalah teori interpretasi dan beberapa etude-etude yang mendukung karya yang dipertunjukan. Adapun hasil dari pertunjukan ini yaitu terlaksananya pertunjukan pada hari yang telah ditentukan dengan membawakan keempat repertoar dari zaman yang berbeda, dimana sesuai dengan kaidah konveksional, baik dari segi interpretasi maupun dari segi rancangan pertunjukan. Melalui pertunjukan ini, penyaji dapat membawakan keempat repertoar sesuai dengan apa yang komposer karya inginkan, serta dapat menyelesaikan studi di Institut Seni Indonesia Padangpanjang dengan hasil yang memuaskan. The performance of Classical Guitar Soloists from various eras by performing 4 different repertoires aims to convey each musical message from the composers to the audience by prioritizing the interpretation of the work, without neglecting technical and other musical elements. The performance method that used by presenter is to make preparations both in determining the work and in the rehearsal process, until the performance process is achieved which will be held on the appointed day. The theory used in this performance is the theory of interpretation and several etudes that support the performance. The result of this performance is that the performance is carried out on the appointed day by presenting four repertoires from different eras, which are in accordance with conventional rules, both in terms of interpretation and in terms of performance design. Through this performance, the presenter can perform the four repertoires according to what the composer of the work wanted, and can complete her studies at the Institut Seni Indonesia Padangpanjang with satisfactory results.
The Existence Of Wessa (West Sumatra Sound Aesthetic) Community In Padang City Ahlan, Wahyudi; Anggraini, Nora; Kustilo, Anton
Scoring: Journal of Film Music Vol 1, No 1 (2023): Scoring Jurnal of Film Musik
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/scoring.v1i1.3401

Abstract

Komunitas WESSA (West Sumatera Sound Aesthetic) merupakan komunitas indepeden yang bergerak dibidang seni dan budaya. Nama komunitas West Sumatera Sound Aesthetic diambil dari bahasa inggris yang berarti “Estetika Bunyi Sumatera Barat”. Data yang diperoleh antara lain rekaman wawancara, foto, video pertunjukan dan dokumen pribadi Komunitas West Sumatera Sound Aesthetic. Analisis data yang digunakan melalui 3 cara yaitu: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) dan pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, disimpulkan bahwa eksistensi komunitas WESSA (West Sumatera Sound Aesthetic) dapat terbentuk dan masih terjaga sampai sekarang dikarenakan proses kreativitas dan inovasi yang dihadirkan komunitas WESSA untuk melestarikan dan mengembangakan musik di Sumatera Barat. Komunitas ini mampu memberikan social value (nilai sosial) dengan menciptakan wadah bagi seniman serta pertunjukannya dapat dinikmati oleh masyarakat.Kata Kunci : Eksistensi; Kreatifitas; Musik   ABSTRACT WESSA Community (West Sumatra Sound Aesthetic) is an indepedent community engaged with art and culture. The name of the West Sumatera Sound Aesthetic community it means the aesthetic of West Sumatera Sounds. The data obtained include recordings of interviews, photos, performances videos and personal documents of the West Sumatra Sound Aesthetic Community. Data analysis is used in 3 ways, namely: (1) data collection, (2) data reduction, (3) and validation of data using the triangulation method. Based on results of this research, it concluded that the existence of the WESSA (West Sumatra Sound Aesthetic) community can be formed and it’s still maintained until today due to the process of creativity and innovation presented by the WESSA community to preserve and develop music in West Sumatera. This community is able to provide social value by creating a space for artists and the performances that can be served and enjoyed by the publics.Keywords : Existence; Creativity; Music 
Struktur Bentuk Musik Ansamble Gonrang Sipitu-Pitu Pengiring Tor-Tor Sirittak Hotang pada Pesta Rondang Bittang Garama dan Anak Boru Di Simalungun Provinsi Sumatera Utara Girsang, Gracelyanti; Kustilo, Anton; Pangabean, Della Rosa; Tindaon, Rosmegawaty; Nurkholis, Nurkholis
Musica: Journal of Music Vol 4, No 2 (2024): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v4i2.4682

Abstract

Ansamble Gonrang Sipitu-pitu pengiring Tor-tor Sirittak Hotang merupakan kesenian tradisional yang berada di Silau Kahean, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara. Instrumen yang dipakai dalam ansamble ini terdiri dari satu buah Sarunei Ponggol-ponggol, tujuh Gonrang, satu Mongmongan, dan satu Ogung yang dimainkan oleh enam orang pemain laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Bentuk Musik Ansamble Gonrang Sipitupitu pengiring Tor-tor Sirittak Hotang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan musikologi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka yaitu buku, skripsi dan jurnal, kemudian studi lapangan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori struktur musik Schneck and Berger, Leon Stein dan Karl Edmund Prier. Hasil penelitian ini menemukan bahwa struktur bentuk musik Ansamble Gonrang Sipitu-pitu terdiri dari intro, motif, frase, periode dan coda yang tergolong dalam dua bagian bentuk musik. Kata Kunci: Ansamble Gonrang Sipitu-pitu; Masyarakat Simalungun; Struktur Bentuk Musik; Tor-tor Sirittak Hotang.
Pertunjukan Solis Saxophone dengan Repertoar In a Sentimental Mood, Wrapped Up in Your Smile, dan Babendi-Bendi. Putra, Angga Dwi; Kustilo, Anton; Yusnelli, Yusnelli; Anggraini, Nora; Nofridayati, Nofridayati
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.5309

Abstract

Pertunjukan musik merupakan salah satu cara untuk mempresentasikan sebuah karya seni kepada penonton. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pertunjukan solis saxophone yang menampilkan tiga repertoar, yaitu In a Sentimental Mood, Wrapped Up in Your Smile, dan Babendi-Bendi. Penampilan solis saxophone tidak hanya menjadi ajang unjuk keterampilan teknik, tetapi juga media ekspresi dan interpretasi musical yang unik. Dalam pertunjukan ini, solis saxophone mengeksplorasi nuansa, karakter, dan feeling masing-masing karya melalui analisis dan penerapan teknik, sliding, altissimo dan staccato ke dalam pertunjukan. Teknik-teknik yang diterapkan merupakan bagian esensial untuk menguasai permainan solis saxophone sehingga mencapai interpretasi musikal secara optimal dari berbagai aliran dan gendre musik yang dimainkan. In a Sentimental Mood dibawakan dengan nuansa melankolis dan lembut, Wrapped Up in Your Smile menonjolkan nuansa romantis dan ekspresif, sedangkan Babendi-Bendi memberikan kesan riang, energik, dan folkloristik. Penyaji menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif, yaitu mengamati, menganalisa, dan mendeskripsikan aspek interpretasi dan teknik permainan yang diterapkan solis saxophone. Hasil penyajian menunjukkan bahwa interpretasi dan teknik yang diterapkan dapat menghadirkan karakter dan nuansa yang sesuai, sehingga pertunjukan solis saxophone mampu menyampaikan makna emosional dan estetika masing-masing repertoar kepada pendengar
Pertunjukan Solis Saxophone Dengan Repertoar Let’s Get It On, You Make Me Feel Brand New Dan Nurlela Dalam Iringan Combo Band Dan Brass Band Nainggolan, Daniel Steven; Kustilo, Anton; Tindaon, Rosmegawaty; Nursyirwan, Nursyirwan; In, Wilman
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.5191

Abstract

Abstrak Pertunjukan musik merupakan ekspresi seni yang memadukan elemen-elemen musikal seperti melodi, ritme, harmoni, dan dinamika untuk menyampaikan pesan emosional dan naratif kepada audiens. Dalam konteks pertunjukan ini, penyaji menghadirkan tiga repertoar jazz instrumental menggunakan alat musik saxophone, yaitu Let’s Get It On karya Marvin Gaye, You Make Me Feel Brand New dari The Stylistics, dan Nurlela ciptaan A.R. Ahmad. Ketiga karya ini dipilih berdasarkan tingkat kesulitan teknis, variasi ekspresi, dan potensi untuk mengeksplorasi interpretasi musical. Repertoar Let’s Get It On, You Make Me Feel Brand New dan Nurlela di eksplorasi melalui harmoni akor yang kaya dan melodi puitis dengan iringan combo band, menonjolkan karakter emosional balada soul serta diinterpretasikan dalam format jazz instrumental dengan pendekatan melankolis dan nuansa Melayu yang khas, menyajikan elemen tradisional dalam aransemen modern. Melalui pertunjukan ini, penyaji berusaha memberikan pengalaman musikal yang mendalam, tidak hanya sebagai reproduksi teknis karya tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan makna emosional dan estetis dari setiap repertoar. Interpretasi ini bertujuan menjembatani pesan musikal dari komposer kepada audiens, menciptakan hubungan emosional yang autentik melalui keunikan saxophone sebagai instrumen utama. Kata kunci: Pertunjukan Musik, Jazz Instrumental, Saxophone, Interpretasi Musikal, Repertoar
Pelaksanaan Pembelajaran Ansambel Lagu Fa’omuso Dodogu, Maena Dan Tano Niha Dalam Format Medley Di Gereja Bethel Indonesia Bukittinggi Zebua, Ester Oniati; Nursyirwan, Nursyirwan; Kustilo, Anton; Nurkholis, Nurkholis; Aluna, Aluna
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.4717

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian pelaksanaan pembelajaran ansambel lagu Fa’omuso dodogu, Maena, dan Tano Niha Medley kepada anak-anak di Gereja Bethel Indonesia Bukittinggi. Metode Penelitian ini menggunakan jenis ansambel campuran. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dari pelaksanaan pembelajaran lagu Nias kepada Anak-anak Gereja Bethel Indonesia cabang Bukittinggi, mengembangkan pengetahuan bagi buat peserta dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. pedekatan penelitian tindakan ( action research ), metode pembelajaran yang menggunakan siklus untuk mendapatkan hasil dari proses pembelajaran ansambel lagu Nias. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman baru buat peserta dan pembaca tulisan ini, dan dapat dijadikan sebagai acuan referensi bagi peneliti selanjutnya. Hasil dari penelitian ansambel yang memuaskan sehingga layak untuk dipertunjukkan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pendidikan musik baik dalam musik tradisional.Kata Kunci: Ansambel; Action Research;Lagu Nias; musik Tradisi.