Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Olahan Tepung Komposit dari Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) Sutiyono; Nandini, Atika; Edahwati, Luluk
abdimesin Vol. 3 No. 1 (2023): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdimesin.v3i1.38

Abstract

Asam jawa merupakan salah satu komoditas pertanian yang sampai saat ini masih dianggap kurang memiliki nilai ekonomis. Pada umumnya, di daerah Jawa Timur asam jawa banyak dimanfaatkan sebagai bumbu sayur dan sebagai obat herbal.Sedangkan, biji asam jawa tidak dimanfaatkan dan hanya dianggap sebagai sampah biasa. Padahal dalam setiap bagian asam jawa memiliki kandungan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Biji asam jawa dapat digunakan sebagai alternatifbahan pangan yang mengandung berbagai vitamin. Biji asam jawa dapat digunakan menjadi bahan dasar pada pembuatan makanan yang terbuat dari tepung. Selain itu, proses pembuatan tepung komposit dari biji asam jawa sangat mudah dan tidakmemerlukan waktu yang lama.
Pembuatan Deodorant Semprot dari Ekstrak Sereh Penghilang Bau Badan Billah, Mu’tasim; Astuti, Dwi Hery; Utami, Isni; Susilowati; Nandini, Atika
abdimesin Vol. 3 No. 1 (2023): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdimesin.v3i1.43

Abstract

Bau badan merupakan hal yang sering dijumpai pada kehidupan sehari – hariyang bisa mengganggu kenyamanan orang lain. Umumnya bau badan bersumber daribagian ketiak dan bagian lainnya pada tubuh ketika berkeringat. Penyebab bau badantersebut adalah aktivitas bakteri Staphylococcus epidermis yang mudah berkembangbiak pada kulit dan selaput lendir manusia. Tanaman Sereh (Cymbopogon nardus L)merupakan sejenis tumbuhan rumput – rumputan dan memiliki banyak manfaat, jikadiproses menjadi ekstrak sereh, diantaranya adalah sebagai anti mikroba. Deodorantsemprot merupakan salah satu alternatif produk yang dapat digunakan untuk mengatasibau badan yang disebabkan oleh bakteri. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakatini, diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan sehingga menumbuhkan kreatifitas danproduktivitas dalam melakukan kegiatan sehari – hari.
Identifikasi Potensi Penambahan Limbah Batu Bara sebagai Penyedia Hara Pertumbuhan Tanaman Cabai: Identify the potential for adding coal waste as a provider of nutrients for chili plant growth Suri, Nabilah Atika; Rieswana, Yuried Diilan; Aisah, Aisah; Nandini, Atika; Fansuri, Hamzah; Nurherdiana, Silvana Dwi
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2024.008.01.04

Abstract

Fly ash sebagai limbah pembakaran batu bara memiliki beragam kandungan senyawa utama seperti CaO, SiO2, Al2O3, Fe2O3, MgO, MnO, Na2O, K2O dan sebagian logam berat. Limbah sekam padi mencapai 20-30% dari gabah yang dihasilkan dan belum termanfaatkan secara optimal oleh petani. Oleh karena itu, pemanfaatan campuran fly ash dan sekam memerlukan kajian lebih lanjut sebagai inovasi produk pembenah tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pemanfaatan fly ash dan sekam padi menjadi pembenah tanah atau pupuk berbasis ramah lingkungan. Fly ash dicampurkan pada komponen organik seperti sekam bakar, kotoran kambing dengan komposisi yang berbeda. Produk yang diperoleh selanjutnya diletakkan pada tanah tumbuhan cabai melalui metode sebar 0.5 g pada 1.5 kg tanah. Pengujian dilakukan pada tanah terkait nilai derajat keasaman, kelembaban dan pertumbuhan tanaman cabai sebagai indikator adanya pengaruh penambahan fly ash pada pertumbuhannya. Hasil  limbah fly ash dapat dimanfaatkan sebagai pembenah tanah dengan kisaran derajat keasaman antara 6,5 hingga 8,5 fly ash dengan kandungan nitrogen 0,49%, fosfor 0,18%, kalium 0,6% dengan nilai karbon 6,9% dan rasio C/N 14,08. Kondisi tersebut baik bagi tanah untuk tanaman cabai. Penambahan tinggi meningkat pada hari ke 1 hingga 9, sedangkan lebar daun cenderung tetap pada hari ke 3 hingga 9.
The Effect of Resin and NH4OH Addition in The Making of Ammonium Silica Fertilizer from Geothermal Sludge Wahyusi, Kindriari Nurma; Nandini, Atika; Utami, Lucky Indrati; Siswanto; Utami, Isni; Mardhiyah, Nurul; Nofita, Dian
International Journal of Eco-Innovation in Science and Engineering (IJEISE) Vol. 2 No. 1 (2021): IJEISE
Publisher : UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/ijeise.v2i01.29

Abstract

Geothermal sludge is a waste product from geothermal where it contains SiO2 which can be used as fertilizer. In this study, the making of silica ammonium fertilizer was carried out by taking salicy acid from geothermal sludge by extracting and adding resin which was then modified with NH4OH addition. Extraction was done using 1000 ml of KOH 1 N to dissolve 60 grams of Geothermal Sludge. Resins are added with variations in resin weight, namely, 5, 10, 20, 30, and 40 grams. NH4OH was added with variations in concentrations namely 3, 6, 9, 12 and 15% with a ratio of filtrate and NH4OH solution of 1: 1. The resulting ammonium silica inorganic liquid fertilizer products were analyzed for free silica and ammonia levels. The results of this study indicate that the levels of free silica and ammonia are influenced by the weight of the resin used and the concentration of ammonium hydroxide mixed. From the results of the research, it was found that inorganic silica liquid fertilizer with the highest SiO2 content in ammonium silica liquid fertilizer occurred when adding 20 grams of resin with the addition of NH4OH with a concentration of 15% which was 1,831.87 mg / L while the highest NH3 content in fertilizer liquid ammonium silica occurs when adding 40 grams of resin with the addition of NH4OH with a concentration of 15% which is equal to 252,312.80 mg / L.
Development of Silica-based Materials from Natural Sources as A Green Catalyst for Biofuel Production Nugraha, Reva Edra; Aziz, Abdul; Sunarti, A.R Yelvia; Nurherdiana, Silvana Dwi; Mumtazah, Zuhriah; Sholeha, Novia Amalia; Nurmawati, Ardika; Islamiyah, Syuaibatul; Nandini, Atika; Saputro, Erwan Adi
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 13, No 3 (2024): December 2024
Publisher : Graduate School of Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/aijst.13.3.40369

Abstract

Mesoporous silica is a versatile material characterized by its highly ordered nanoporous structure with pore diameters ranging from 2 to 50 nanometers. This unique structure provides a large surface area and volume, making mesoporous silica an excellent candidate for various applications in adsorption, drug delivery, catalysis, and environmental remediation. Mesoporous silica can be synthesized using commercial or natural silica precursors such as mineral clay and other natural sources. Promising alternative sources of silica for synthesizing mesoporous materials encompass a range of materials, including various clay minerals such as kaolin, rectorite, halloysite, montmorillonite, sepiolite, hectorite, bentonite, talc, muscovite, paragonite, palygorskite, and chlorite. Other natural sources like beach sand, geothermal sludge, and sepiolite also show significant potential for mesoporous material synthesis. However, these sources have not been extensively explored and warrant further investigation in the field. The mesoporous silica from natural sources has been widely used as a catalyst for biofuel production via hydrocracking, catalytic cracking, and deoxygenation reactions