Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Holistik Jurnal Kesehatan

Efektivitas storytelling digital berbasis kearifan lokal meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja terhadap triad reproduksi Marlina, Marlina; Elis, Andi; Darwin, Devi; Haris, Risma; Irma, Irma; Badawi, Badriani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 9 (2025): Volume 19 Nomor 9
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i9.1637

Abstract

Background: Challenges in adolescent reproductive health, particularly the adolescent reproductive health triad (sexuality, HIV/AIDS, and substance abuse), are a global health concern. Traditional health education approaches are unable to address the learning preferences of Generation Z, who are digital natives. This requires culturally responsive and technology-based interventions. Purpose: To evaluate the effectiveness of local wisdom-based digital storytelling in improving adolescents' knowledge and attitudes towards the reproductive triad. Method: A quasi-experimental pre-test and post-test design with a mixed-methods approach was used in this study. Adolescent girls were randomly assigned to either an experimental group (digital storytelling integrating Sipakatau-Sipakainge values) or a control group (conventional lecture and discussion). The study was conducted from August to September 2025 at two schools: SMP Negeri 3 Makassar and SD Pabundukan, Gowa Regency. Knowledge, attitudes, and behaviors related to the reproductive health triad were measured using a validated questionnaire. Qualitative data was collected through focus group discussions and in-depth interviews. Data analysis included descriptive and inferential statistics, with N-Gain scores calculated for effectiveness comparisons. Results: Digital storytelling demonstrated superior effectiveness with high N-Gain scores for HIV knowledge (0.71) and substance abuse (1.00) compared to conventional methods, which showed moderate to low scores (0.30 and 0.25). Sexuality knowledge achieved a moderate increase (0.50 vs. 0.33). Qualitative findings revealed a 76% preference for visual and interactive learning modalities. The digital approach demonstrated consistent effectiveness across all domains with no low scores, while conventional methods showed deficits in substance abuse education. Conclusion: Digital storytelling based on local wisdom significantly outperformed conventional health education in addressing adolescent reproductive health challenges among Generation Z learners.   Keywords: Adolescents; Attitudes; Digital Storytelling; Knowledge; Local Wisdom; Reproductive Health.   Pendahluan: Tantangan kesehatan reproduksi remaja, khususnya triad kesehatan reproduksi remaja (masalah seksualitas, HIV/AIDS, dan penyalahgunaan zat), menjadi perhatian kesehatan global. Pendekatan edukasi kesehatan tradisional tidak mampu mengatasi preferensi belajar generasi Z yang merupakan digital natives. Hal ini memerlukan intervensi yang responsif secara budaya dan berbasis teknologi. Tujuan: Untuk mengevaluasi efektivitas storytelling digital berbasis kearifan lokal meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja terhadap triad reproduksi. Metode: Desain kuasi-eksperimental pre-test; post-test dengan pendekatan mixed-methods digunakan dalam penelitian ini. Remaja putri dibagi secara acak ke dalam kelompok eksperimen (storytelling digital yang mengintegrasikan nilai Sipakatau-Sipakainge) atau kelompok kontrol (ceramah-diskusi konvensional). Penelitian dilakukan pada buluan Agustus-September 2025 di dua sekolah yaitu SMP Neger 3 Makassar dan SD Pabundukan Kabupatan Gowa. Pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait triad kesehatan reproduksi diukur menggunakan kuesioner tervalidasi. Data kualitatif dikumpulkan melalui diskusi kelompok terpumpun dan wawancara mendalam. Analisis data meliputi statistik deskriptif dan inferensial dengan menghitung skor N-Gain untuk perbandingan efektivitas. Hasil: Storytelling digital menunjukkan efektivitas superior dengan skor N-Gain kategori tinggi untuk pengetahuan HIV (0.71) dan penyalahgunaan zat (1.00) dibandingkan metode konvensional yang menunjukkan kategori sedang hingga rendah (0.30 dan 0.25). Pengetahuan seksualitas mencapai peningkatan sedang (0.50 vs 0.33). Temuan kualitatif mengungkapkan 76% preferensi terhadap modalitas pembelajaran visual dan interaktif. Pendekatan digital menunjukkan efektivitas konsisten di semua domain tanpa aspek berkategori rendah, sementara metode konvensional menunjukkan defisit dalam edukasi penyalahgunaan zat. Simpulan: Storytelling digital berbasis kearifan lokal secara signifikan lebih unggul dibandingkan edukasi kesehatan konvensional dalam mengatasi tantangan kesehatan reproduksi remaja pada pembelajar Generasi Z.   Kata Kunci: Kearifan Lokal; Kesehatan Reproduksi; Pengetahuan; Remaja; Sikap; Storytelling Digital.