Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Healthy and Productive Villages: Utilization Local Technology for Organic Waste Management Maziyya, Nur; Rahayuwati, Laili; Pramukti, Iqbal; Luthfi, Wazirul; Agustina, Habsyah Saparidah; Ibrahim, Kusman; Lukman, Mamat; Witdiawati, Witidiawati
Media Karya Kesehatan Vol 8, No 1 (2025): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v8i1.59117

Abstract

Waste management has become a crucial environmental issue as an increase of waste volume due to population growth and rapid urbanization. Lack of effective waste management can have an impact not only on polluting the environment, but can also threaten public health. Therefore, it is important to implement effective waste management to prevent environmental damage caused by waste. This Community Service aims to increase the ability and active role of the community in managing household waste through the establishment of a Healthy Productive Village program. This activity was carried out through several stages and a series of activities including socialization, demonstrations and training on household waste processing for 13 cadres and also 15 assisted families. The results of the service showed that participants knew and were able to sort waste based on its type, namely organic and inorganic, the formation of fostered families who were able to implement waste sorting and the creation of eco enzymes and hand washing soap from processing household waste. The result of this activity, namely the Healthy Productive Village Program, is expected to be a program that is not only implemented in Compreng village but also in other villages and districts in Indonesia to overcome the waste problem with effective and economically valuable waste management. Keyword: Productive healthy village, eco enzyme, waste management.
Enhancing Dental Health Awareness Among Santri Through the Role of Livestock Farming Families and Local Entrepreneurs in Supporting Sustainable Tourism in Pangandaran Nurhamsyah, Donny; Mutaqin, Bambang Kholiq; Maziyya, Nur; Supriat, Didin; Fitri, Siti Yuyun Rahayu
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 1 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i1.61124

Abstract

Increasing awareness of oral health among students at Pondok Pesantren Asy-Syujaa’iyyah in Cintaratu Village, Pangandaran, is essential for supporting sustainable tourism development. Children from farming families and local business owners often have limited access to dental services, leading to common issues such as cavities and gum problems. This community service initiative aims to enhance students' understanding of the importance of oral health through education and free dental check-ups. The program involved 111 students, 63.1% of whom were female, and 72% were under the age of 15. Interactive education was delivered through group discussions, which effectively increased participants’ knowledge of proper dental hygiene and the importance of a healthy diet. The results of the dental check-ups revealed that 41% of students had cavities, with some reporting pain. These findings underscore the need for ongoing education and regular check-ups to prevent more serious dental health issues. This program not only raises awareness of proper dental care but also fosters a generation that is more conscious of their oral health. This, in turn, supports sustainable tourism in Pangandaran, where improved public health can enhance the region’s appeal and create a more welcoming environment for both tourists and local communities.
Peningkatan Kesadaran Risiko Hipertensi pada Keluarga Petani dan Peternak di Pangandaran melalui Edukasi dan Pemeriksaan Tekanan Darah Rutin Maziyya, Nur; Wulansari, Asri; Nurhamsyah, Donny; Ismiraj, Muhammad Rifqi
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 1 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i1.61081

Abstract

Hipertensi yang dikenal sebagai "silent killer," menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dengan prevalensi mencapai 34,1%. Di Kecamatan Cijulang, Pangandaran, dengan karakteristik wilayah pesisir dan non-pesisir, masalah hipertensi terutama pada perempuan menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran istri petani dan peternak di Cijulang mengenai hipertensi melalui kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah secara langsung.Kegiatan ini dilaksanakan pada Februari 2023 dengan melibatkan 33 peserta. Penyuluhan mencakup informasi mengenai penyebab, dampak, gejala, serta pencegahan hipertensi, dengan fokus pada pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Evaluasi dilakukan melalui sesi tanya jawab interaktif dan pemeriksaan tekanan darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan 87,9% peserta memiliki hipertensi, dengan beberapa di antaranya mengalami hipertensi berat (200/120 mmHg).Antusiasme peserta terlihat melalui keaktifan dalam sesi diskusi, dengan pertanyaan seputar pengelolaan hipertensi, pola makan, serta pentingnya pengobatan yang teratur. Penyuluhan ini berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengelolaan hipertensi melalui perubahan gaya hidup, seperti pengurangan konsumsi garam dan peningkatan aktivitas fisik.Program ini tidak hanya berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hipertensi, tetapi juga menyoroti kebutuhan akan intervensi berkelanjutan, termasuk rujukan ke fasilitas kesehatan. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan yang menggabungkan edukasi dan pemeriksaan langsung memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan perilaku kesehatan yang signifikan dalam masyarakat.
Peran Keperawatan dalam Mewujudkan Pesantren Sehat: Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Santri di Pesantren Asy Syujaa'iyyah Kabupaten Pangandaran Maziyya, Nur; Nurhamsyah, Donny
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19257

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesehatan individu dan komunitas, terutama di pesantren yang memiliki interaksi tinggi antar santri. Pesantren Asy Syujaa’iyyah di Kabupaten Pangandaran menghadapi tantangan sanitasi, seperti kurangnya fasilitas cuci tangan dan pengelolaan sampah. Kondisi ini berisiko mengganggu kesehatan santri dan lingkungan. Oleh karena itu, penerapan PHBS berbasis pendekatan keperawatan komunitas diperlukan untuk menciptakan lingkungan sehat yang mendukung pembentukan karakter santri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan PHBS melalui edukasi berbasis keperawatan komunitas. Pengabdian masyarakat dilakukan pada 14 September 2024 dengan melibatkan 111 santri. Pendekatan keperawatan diterapkan melalui penyuluhan berbasis indikator PHBS dari Kementerian Kesehatan dan pengisian kuesioner pre-post. Penyuluhan dilakukan dalam kelompok kecil untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan pemberdayaan. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman dan penerapan PHBS. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman santri mengenai PHBS, terutama pada cuci tangan, sanitasi lingkungan, dan pengelolaan sampah. Sebelum kegiatan, sebagian besar santri hanya memahami kebersihan pribadi, namun setelahnya, mereka menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi kolektif. Tantangan utama meliputi keterbatasan fasilitas sanitasi. Pendekatan keperawatan komunitas terbukti efektif meningkatkan pemahaman dan penerapan PHBS. Penyuluhan berbasis keperawatan mengutamakan edukasi, pemberdayaan, dan advokasi. Hal ini selaras dengan model promosi kesehatan berbasis komunitas yang melibatkan partisipasi aktif santri dan pengasuh pesantren. Untuk keberlanjutan, kolaborasi lintas sektor diperlukan, seperti dengan tenaga kesehatan dan pemerintah, guna menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai.  Penerapan PHBS di Pesantren Asy Syujaa’iyyah dengan pendekatan keperawatan komunitas berhasil meningkatkan kesadaran santri terkait pentingnya pola hidup sehat. Diperlukan dukungan fasilitas dan kolaborasi lintas sektor serta evaluasi rutin untuk menjamin keberlanjutan program serta memastikan efektivitasnya.  Kata Kunci: Keperawatan Komunitas, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), Pesantren Sehat   ABSTRACT Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a critical step in improving individual and community health, particularly in Islamic boarding schools (pesantren), which involve high levels of interaction among students (santri). Pesantren Asy Syujaa’iyyah in Pangandaran Regency faces sanitation challenges, such as a lack of handwashing facilities and waste management systems. These conditions pose risks to the health of students and the environment. Therefore, the implementation of PHBS based on a community nursing approach is essential to creating a healthy environment that supports character development among students. This study aims to enhance the understanding and application of PHBS through community nursing-based education. This community service activity was conducted on September 14, 2024, involving 111 students. A nursing approach was implemented through counseling based on PHBS indicators from the Ministry of Health and pre-post questionnaires. Counseling was carried out in small groups to improve communication effectiveness and empowerment. Data were analyzed descriptively to evaluate the improvement in understanding and application of PHBS. Post-counseling, there was a significant increase in students’ understanding of PHBS, particularly in handwashing, environmental sanitation, and waste management. Prior to the activity, most students only understood personal hygiene, but afterward, they recognized the importance of maintaining environmental cleanliness and collective sanitation. The main challenges included limited sanitation facilities. The community nursing approach proved effective in improving the understanding and application of PHBS. Nursing-based counseling prioritized education, empowerment, and advocacy. This aligns with community-based health promotion models involving active participation from students and pesantren caregivers. For sustainability, cross-sector collaboration is necessary, such as with healthcare workers and government agencies, to provide adequate sanitation facilities. The implementation of PHBS in Pesantren Asy Syujaa’iyyah with a community nursing approach has succeeded in increasing students’ awareness of the importance of a healthy lifestyle. Support from facilities and cross-sector collaboration as well as regular evaluation are needed to ensure the sustainability of the program and ensure its effectiveness. Keywords: Community Nursing, Clean and Healthy Life Behavior, Healthy Islamic Boarding School
Initiating Hypertension Prevention Based on the Health Belief Model among Coastal Fishing Communities in Pangandaran Maziyya, Nur; Febrianto, Firman; Sri Wijayanti, Lady Ayu
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 2 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i2.65844

Abstract

Fishermen are a population at high risk for hypertension due to heavy physical activity, high sodium dietary patterns, and limited access to healthcare services. Bojongsalawe is a coastal hamlet located in Parigi, Pangandaran, where the majority of the residents work as fishermen. This community service activity aimed to conduct blood pressure screening and provide health education about hypertension risk of fishermen in Bojongsalawe Hamlet. The methods used included direct blood pressure measurement and health counseling following the screening. A total of 20 fishermen participated in the activity. The screening results showed that one person had hypertension, while the other 19 had normal blood pressure. The participants showed great enthusiasm throughout the activity. The education provided covered understanding of risk factors, signs and symptoms, hypertension complications, and prevention strategies. Subjective evaluation results indicated that this activity was effective in increasing early awareness of hypertension and the importance of early detection among fishermen. Simple screening activities accompanied by health education can serve as promotive and preventive efforts that are beneficial in controlling hypertension in coastal communities, particularly among fishermen.
Peningkatan Peran Masyarakat terkait Pertolongan Pertama pada Kecelakaan menggunakan Pendekatan Community Health Action Model Nurhamsyah, Donny; Fitri, Siti Ulfah Rifaatul; Hernawaty, Taty; Maziyya, Nur
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4332

Abstract

Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian tertinggi yaitu sekitar 1,3 juta orang meninggal dunia dan hal ini diperberat dengan kesalahan dalam pertolongan pertama pada saat terjadi kecelakaan. Di Kabupaten Pangandaran yang tercatat pada tahun 2021 terjadi sebanyak 397 kejadian. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat terkait pertolongan pertama pada kecelakaan di Kabupaten Pangandaran menggunakan pendekatan Community Health Action Model. Pendekatan Community Health Action Model merupakan pendekatan yang menekankan partisipasi aktif dari responden. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pada pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pengabdian pada masyarakat. Meskipun sikap responden belum signifikan sebelum dan setelah diberikan pengabdian pada masyarakat. Meskipun belum terdapat hubungan yang signifikan antara sikap sebelum dan sesudah pengabdian pada masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat sebagai upaya preventif tetap harus dilakukan. Pengabdian pada masyarakat selanjutnya diharapkan dapat memperluas sasaran seperti melibatkan siswa-siswi, mahasiswa, kelompok masyarakat lainnya, para pegawai pemerintahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah terjadinya kecacatan dan kematian pada kecelakaan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam kepedulian dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
Simulasi Penanganan Korban Tenggelam dan Launching Satgas Nawasena Berbasis Sistem Informasi Geografis untuk Meningkatkan Keselamatan Wisata di Pantai Pangandaran Nurhamsyah, Donny; Fitri, Siti Yuyun Rahayu; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi; Marya, Nenden Nur Asriyani; Fitri, Siti Ulfah Rifaatul; Khan, Alexander M.A; Maziyya, Nur; Setiawan, Setiawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19400

Abstract

ABSTRAK Pantai Pangandaran merupakan salah satu destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia yang memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan laut, terutama insiden tenggelam. Kurangnya kesadaran wisatawan akan potensi bahaya serta keterbatasan sistem pemantauan dan respons cepat menjadi tantangan dalam meningkatkan keselamatan wisata. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan sistem mitigasi berbasis teknologi yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan efektivitas penanganan kecelakaan. Untuk meningkatkan keselamatan wisata di Pantai Pangandaran melalui simulasi penanganan korban tenggelam dan pembentukan Satgas Nawasena. Selain itu, Sistem Informasi Geografis (SIG) diterapkan sebagai alat bantu dalam pemetaan titik rawan kecelakaan dan optimalisasi sistem tanggap darurat berbasis data spasial. Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, tenaga kesehatan, petugas Search and Rescue (SAR), pengelola wisata, dan masyarakat lokal. Metode yang digunakan mencakup: (1) pemetaan area rawan kecelakaan menggunakan SIG, (2) simulasi penanganan korban tenggelam yang melibatkan skenario realistis, dan (3) pembentukan serta pelatihan Satgas Nawasena sebagai satuan tugas keselamatan wisata berbasis komunitas. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan SIG mampu meningkatkan pemahaman peserta mengenai titik-titik rawan kecelakaan serta mempercepat koordinasi dalam situasi darurat. Simulasi yang dilakukan berhasil meningkatkan keterampilan petugas dan masyarakat dalam penanganan korban tenggelam. Pembentukan Satgas Nawasena juga mendapat respons positif dari berbagai pihak, dengan harapan dapat menjadi model keberlanjutan dalam pengelolaan keselamatan wisata bahari di Pantai Pangandaran. Penerapan SIG dalam sistem keselamatan wisata terbukti efektif dalam meningkatkan mitigasi risiko kecelakaan di Pantai Pangandaran. Simulasi penanganan korban tenggelam dan pembentukan Satgas Nawasenamenjadi langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan komunitas wisata terhadap potensi kecelakaan laut. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat mendukung pengembangan wisata yang lebih aman dan berkelanjutan. Kata Kunci: Keselamatan Wisata, Sistem Informasi Geografis, Keperawatan Pariwisata, Satgas Nawasena, Mitigasi Risiko ABSTRACT Pangandaran Beach is one of Indonesia's premier marine tourism destinations, which has a high risk of maritime accidents, particularly drowning incidents. The lack of awareness among tourists regarding potential dangers, along with limited monitoring and rapid response systems, poses challenges in enhancing tourist safety. To address these issues, a technology-based mitigation system is needed to improve preparedness and the effectiveness of accident handling. To enhance tourist safety at Pangandaran Beach through simulations of drowning victim handling and the establishment of the Nawasena Task Force. Additionally, Geographic Information Systems (GIS) are applied as a tool for mapping accident-prone areas and optimizing emergency response systems based on spatial data. This activity is conducted through a participatory approach involving various stakeholders, including academics, healthcare professionals, Search and Rescue (SAR) personnel, tourism managers, and local communities. The methods used include: (1) mapping accident-prone areas using GIS, (2) conducting drowning victim handling simulations involving realistic scenarios, and (3) establishing and training the Nawasena Task Force as a community-based tourism safety unit. The results indicate that the application of GIS has improved participants' understanding of accident-prone areas and accelerated coordination in emergency situations. The simulations successfully enhanced the skills of both officials and the community in handling drowning victims. The establishment of the Nawasena Task Force also received positive responses from various parties, with hopes that it can serve as a sustainable model for managing marine tourism safety at Pangandaran Beach. The application of GIS in the tourism safety system has proven effective in enhancing risk mitigation for accidents at Pangandaran Beach. The simulations for handling drowning victims and the establishment of the Nawasena Task Force are strategic steps in strengthening the community's preparedness for potential maritime accidents. The sustainability of this program is expected to support the development of safer and more sustainable tourism.  Keywords: Tourist Safety, Geographic Information Systems, Tourism Nursing, Nawasena Task Force, Risk Mitigation
BreathTB and VOC-Based Breath Analysis for Tuberculosis Screening: A Scoping Review Agiliansyah, Ilham Fauzi; Maziyya, Nur
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3367

Abstract

Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan kesehatan global utama, dengan Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi setelah India. Keterbatasan akses diagnosis, terutama di daerah terpencil, menghambat deteksi dini dan pengobatan tepat waktu, sehingga memperburuk penularan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pendekatan diagnostik inovatif berbasis analisis napas dan deteksi Volatile Organic Compounds (VOCs) yang diintegrasikan dengan teknologi Edge-AI. Tujuannya untuk meningkatkan akurasi skrining, mempercepat deteksi dini, dan memperkuat peran perawat komunitas dalam penjaringan kasus aktif serta pengendalian penyakit berbasis masyarakat di wilayah sumber daya terbatas. Desain penelitian menggunakan scoping review dengan kerangka PICO. Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Scopus, Garuda, dan ScienceDirect menggunakan kombinasi kata kunci “breath analysis”, “edge-AI”, “early detection”, “community nurse”, dan “tuberculosis”, dengan kriteria inklusi artikel teks penuh tahun 2019–2024. Dari 127 artikel yang teridentifikasi, 7 memenuhi kriteria dan dianalisis. Hasil menunjukkan potensi teknologi analisis napas berbasis VOC untuk deteksi TBC dengan akurasi 78–93%. Perangkat electronic nose (E-Nose) portabel menjadi solusi paling aplikatif di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Salah satu inovasi menonjol adalah BreathTB, yang memanfaatkan sensor MQ-135 dan CCS811 dengan mikrokontroler ESP32-C3 dan algoritma Edge-AI untuk klasifikasi real-time tanpa internet. Inovasi berbasis napas seperti BreathTB berpotensi memperkuat skrining komunitas, meningkatkan keterlibatan perawat, dan mendukung pencapaian target Eliminasi TBC Indonesia sesuai SDGs 2030.
Implementation of Prototype Biodigester for the Development of Healthy and Productive Villages through Community Empowerment Maziyya, Nur; Rahayuwati, Laili; Pramukti, Iqbal; Luthfi, Wazirul; Agustina, Habsyah Saparidah; Ibrahim, Kusman; Lukman, Mamat; Rosidin, Udin; Witdiawati, Witidiawati
Media Karya Kesehatan Vol 8, No 2 (2025): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v8i2.67219

Abstract

Waste remains a complex environmental problem, particularly in rural areas that rely heavily on agricultural and livestock activities. This condition requires sustainable technology-based waste management alternatives to prevent deterioration in sanitation quality, contamination of water sources, and the decline of environmental carrying capacity for community life. Compreng Village, located in Subang Regency, is predominantly inhabited by farmers, making it vulnerable to environmental pollution due to inadequate waste management practices.This Community Service Program was implemented by introducing an alternative waste management approach, namely the utilization of a Biodigester prototype for household organic waste and agricultural residue processing. The program was carried out under the theme “Healthy and Productive Village,” in which community members were trained to convert organic waste into a renewable energy source as a complementary alternative to LPG gas, while the resulting bioslurry was processed into compost fertilizer. The implementation methods consisted of four main stages: program socialization, training on waste segregation and biodigester operation, mentoring for organic waste processing practice, and technology transfer through community-based biodigester prototype application. A pre- and post-program knowledge assessment was also conducted using a paired t-test. The evaluation results narratively indicated that community members were able to utilize the biodigester prototype to manage organic waste and use the produced bioslurry as fertilizer. Additionally, the paired t-test results showed a significant increase in knowledge regarding the use of biodigesters for organic waste management (p < .001). As a recommendation, ongoing evaluation and follow-up planning are necessary to ensure the sustainability of this program, so that it may be applied. Keywords: Biodigester, environment, healthy productive village, waste management.