Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG TRIAD KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR) DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Melania Wahyuningsih, Donny Nurhamsyah, Ni Ketut Mendri,
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.03 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v2i2.136

Abstract

Latar Belakang: Triad Kesehatan Reproduksi Remaja yang mencakup seksualitas, HIV/AIDS dan NAPZA merupakan masalah kompleks yang terjadi pada remaja dewasa ini. BKKBN sebagai lembaga non pemerintahan Indonesia sampai menetapkan masalah ini dalam salah satu program kerjanya yang diwujudkan dalam Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa. Banyak penelitian yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia mendapatkan hasil tentang perilaku menyimpang remaja usia 10-20 tahun yang terkait dengan aktivitas seksualitas pra nikah, terinfeksi HIV/AIDS dan terpapar NAPZA hingga menjadi pecandu. Kurangnya informasi pada remaja merupakan salah satu penyebab terjadinya perilaku menyimpang. Edukasi menjadi penting diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap positif dalam menghadapi permasalahan tersebut.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap perubahan pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta.Metode Penelitian: Jenis penelitian Quasi Experiment dengan rancangan pre and post test nonequivalent control group. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 juni 2015. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 dengan rentang umur 17-20 tahun dengan jumlah sampel 40 orang dari populasi yang berjumlah 69 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Aksidental Sampling.Hasil: Sebagian besar tingkat pengetahuan pre test responden kelompok perlakuan dalam kategori cukup yaitu 11 (55%) dan post test 18 (90%). Pada kelompok kontrol pre test 10 (50%) dan post test 18 (90%) dengan P-Value 0,007 dan 0,004 (α=0,05). Sikap responden kelompok perlakuan pre test 19 dalam kategori positif (95%) dan post test 20 (100%). Pada kelompok kontrol pre test sama dengan post test 18 positif (90%) dengan P-Value 1,000 dan 1,000 (α=0,05).Kesimpulan: Ada pengaruh edukasi terhadap perubahan pengetahuan mahasiswa dan tidak ada pengaruh edukasi terhadap perubahan sikap mahasiswa tentang Triad KRR di FISE UNRIYO.  Kata Kunci: Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), pengetahuan, sikap. 1Mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta2Dosen POLTEKES Kemenkes Yogyakarta3Dosen S-1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta  
Severity Level and Quality of Life of Post-Acute Coronary Syndrome Patients Donny Nurhamsyah; Yanny Trisyani; Aan Nuraeni; Nur Maziyya
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v9i2.1661

Abstract

Background: Severity level is one of the variables used to determine the treatments of acute coronary syndrome patients. There are many ways to see the success of treatment such as measuring the patient’s quality of life. Purpose: This study aims to determine the correlation between severity level and quality of life among patients with post-acute coronary syndrome at Hasan Sadikin Central Hospital Bandung. Methods: This research was a quantitative study with a descriptive-analytic approach. Sampling of 100 patients with post-acute coronary syndrome patients was collected during a period of one month using consecutive sampling technique. The severity was assessed based on the stenosis number and the quality of life data were collected using the MacNew QLMI. Somers’d Gamma was used to analyze the data. Results: Data showed that most of the patients had angina without stenosis (36%) and coronary 1 stenosis (29%). The results of the quality of life measurement show that 58% patients have a good quality of life, 64% are good in the emotional domain, 52% are good in the physical domain, and 60% are good in the social domain. Bivariate analysis (CI 95%) showed that there was a significant correlation between severity level and quality of life (p-value 0.033), as well as with the physical domain (p-value 0,008). Conclusion: There is a correlation between severity level and quality of life of post-acute coronary syndrome patients in Hasan Sadikin Central Hospital Bandung. Based on the quality of life domain, the severity level was significantly related to the physical-domain. Regular screening is necessary to improve the quality of life of post-acute coronary syndrome patients.
Quality of Life of Patients After Acute Myocardial Infarction: A Scoping Review Donny Nurhamsyah; Yanny Trisyani; Aan Nuraeni
Journal of Nursing Care Vol 1, No 3 (2018): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.207 KB) | DOI: 10.24198/jnc.v1i3.18517

Abstract

Sudden deaths from acute myocardial infarction have been  a current trend of health care problem of Indonesians. This condition may have impacted on the patient’s quality of life. The aim of this literature review was to identify factors that affected quality of life patient after acute myocardial infarction event. This review used a scoping review method. Literature searching was conducted using Google Scholar, Pubmed and Science Direct utilizing keywords: acute myocardial infarction, quality of life and questionnaire. The inclusion criteria were quantitative or qualitative study, peer-reviewed, published in 2008 – 2018. There were 18,035 papers retreived, only 19 papers met the inclusion criteria. Data were analyzed using content analyses. The findings of this study indicate that the quality of life of patients has decreased after experiencing acute myocardial infarction. Quality of life is influenced by 5 major factors, namely biological factors, emotional factors, physical factors, social factors and psychometric factors.  There are 5 major factors that are proven to still affect the quality of life of patients with acute myocardial infarction. Further research is needed to determine psychometric factors in influencing quality of life. The instrument that can be used is macnew quality of life after myocardial infarction because it meets the psychometric criteria.
Metode Daring dengan Flatform Zoom Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Selfcare Pada Pasien Covid-19 selama ISOMAN Yanny Trisyani; Donny Mahendra; Aan Nuraeni; Cecep Eli Kosasih; Etika Emaliyawati; Ristina Mirwanti; Anita Setyawati; Donny Nurhamsyah; Anastasia Anna; Ayu Prawesti
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i1.34988

Abstract

Pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang menjalani isolasi mandiri sesuai dengan kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah karena keterbatasan ruang perawatan. Pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien COVID-19 selama menjalani isolasi mandiri (ISOMAN), menjadi sangat penting untuk mendukung keberhasilan ISOMAN pasien Covid 19. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang self care pada pasien COVID-19 selama menjalani isolasi mandiri dirumah. Sasaran kegiatan adalah seluruh masyarakat terutama pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri dirumah. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 74 peserta. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan pretest, pemaparan materi, sesi diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan aplikasi zoom, kemudian diakhiri dengan mengisi post test. Data univariat dan bivariat dianalisis dengan menggunakan uji t test berpasangan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata responden secara signifikan pretest 42.77 dan post test 83,24 dengan signifikansi 0,00. Hal ini menujukkan bahwa penggunaan metode daring dapat meningkatkan pengetahuan responden terkait topik pendidikan kesehatan yang telah diberikan. Kesimpulan pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan medode daring dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang self care pada pasien Covid-19 selama isolasi mandiri. Diharapkan pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan metode ini dapat dilakukan untuk memberikan informasi bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kata kunci: Covid-19, isolasi mandiri, pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan. 
Terapi Non-Farmakologi dalam Mengurangi Tingkat Nyeri pada Pasien Kanker Payudara Stadium 2-4: Literature Review Ilham Fajri; Donny Nurhamsyah; Salsa Aisyah; Kunni Alifatul Mudrikah; Atiq Rizka Azjurnia
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v5i2.6139

Abstract

Terapi non-farmakologi merupakan terapi pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan. Non-farmakologi yang dapat diterapkan salah satunya adalah terapi komplementer. Terapi komplementer non-farmakologi yaitu dapat berupa terapi pikiran tubuh (relaksasi progresif, meditasi, imajinasi, terapi musik, humor, tertawa, dan aromaterapi). Tujuan literature review ini adalah untuk mengetahui terapi non-farmakologi apa saja yang dapat digunakan untuk manajemen nyeri pada pasien dengan kanker payudara stadium 2 sampai dengan 4. Metode yang digunakan adalah studi literature review. Teknik pencarian menggunakan electronic data base, yaitu pencarian jurnal menggunakan Pubmed, Sciencedirect dan Google Scholar dengan kata kunci “Breast Cancer Patient, Breast Neoplasms Patient, Complementary Therapies”. Artikel yang digunakan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi adalah 10 artikel. Penelitian ini mengambil artikel yang digunakan dari tahun 2016-2021. Analisis dari tinjauan pustaka menjelaskan bahwa intervensi non farmakologi efektif dan diperlukan oleh pasien kanker payudara dalam mengurangi tingkat nyeri. Intervensi non farmakologi untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker payudara terdiri dari: Guided Imagery, Terapi Musik Dan Art Therapy, pemberian Aromaterapi Essential Oil Rose, Exercise on Pain and Functional, Kompres Daun Kubis (Brassica oleracea var. capitata), Virtual Reality as a Distraction Technique, Progressive Muscle Relaxation (PMR), Physical Exercise, Hand Massage, dan Aromatherapy Plus Music Therapy.
Monitoring Glukosa Secara Berkelanjutan terhadap Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe-1 dan Tipe-2 Donny Nurhamsyah; Yanny Trisyani Wahyuningsih; Ajeng Andini Sutisnu; Anggita Dyah Kirana; Anisa Dwi Putri; Gina Saufika; Puput Nur Azizah
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v6i2.7917

Abstract

Latar belakang: Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik kronis yang dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Kunci penting dalam pengelolaan diabetes melitus ini adalah pengontrolan glukosa darah. Sebuah studi klinis menunjukkan, terdapat salah satu intervensi yang dapat diberikan guna mengontrol kadar glukosa darah, yaitu monitor glukosa berkelanjutan. Beberapa uji klinis terdahulu menyebutkan bahwa monitor glukosa berkelanjutan ini telah terbukti dapat meningkatkan deteksi hipoglikemia dan hiperglikemia pada pasien diabetes. Tujuan: Studi ini bertujuan guna mengetahui bagaimana prinsip kerja dan pengaruh CGM pada pasien dengan diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2 khususnya di ruang perawatan intensif serta peran yang dapat perawat tunjukkan dalam pelaksanaannya. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu Literature Review dengan pendekatan Narrative Review dan berpedoman pada Preferred Reporting from Systematic Reviews and Meta-Analytic (PRISMA) dengan kriteria yang telah ditentukan. Dari 15 artikel yang lolos seleksi judul dan abstrak, 5 artikel tidak masuk ke dalam kriteria dikarenakan artikel-artikel tersebut membahas mengenai artikel dengan intervensi campuran. Hasil: CGM dinilai dapat meningkatkan pemantauan dan dapat menurunkan risiko terjadinya kejadian hipoglikemia pada pasien. Perawat memiliki peran dalam memberikan edukasi kepada pasien terkait pemantauan kadar glukosa secara berkelanjutan. Simpulan: Kondisi ketidakstabilan kadar glukosa darah baik karena kondisi tertentu maupun karena penyakit diabetes perlu segera dilakukan kontrol monitoring untuk mencegah terjadinya komplikasi serius seperti mortalitas maupun morbiditas pada pasien. Continuous Glucose Monitoring (CGM) merupakan sistem terbaru yang bisa digunakan untuk monitoring glukosa secara kontinyu dibandingkan dengan monitoring standar.Kata Kunci: Diabetes Melitus, hiperglikemi, hipoglikemia, monitoring glukosa berkelanjutan
Cardiopulmonary Resuscitation during Covid-19 Pandemic : A Review Yanny Trisyani; Donny Nurhamsyah; Karti Nur Aryanti; Nabila Rifa Zahara Heriawan; Guztap Jabarul Haq; Indah Enriani Wulansari; Nilamsari Nilamsari; Burhan Nurdin; Intan Madulara
Padjadjaran Acute Care Nursing Journal Vol 2, No 2 (2021): Padjadjaran Acute Care Nursing Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.243 KB) | DOI: 10.24198/pacnj.v2i2.33244

Abstract

Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) is a procedure  that can be done before the arrival of ambulance which aims to save lives of cardiac arrest patients. In covid-19 pandemic, safe CPR is still needed by considering the safety of patients and rescuers. The study aims to determine best method for performing CPR during covid-19 pandemic. The Method is literature review, with database used is Google Scholar, Pubmed and Ebscohost which obtained 10 articles. The results are to permorming CPR using personal protective equipment, minimized the provision of ventilation, use a surgical maskand use the LUCAS 3 aid for chest compressions.. The conclusion is to implement CPR in the covid-19 pandemic, must use PPE at least use surgical mask for rescuers and victim, only perform chest compressions without providing ventilation, , perform compression in prone position, and compression cycle for 2 helpers was done with alternate after 2-3 cycles.
COMMUNITY HEALTH ACTION MODEL KOLABORASI ANTARA KEPOLISIAN, MASYARAKAT, DAN SISWA SEKOLAH MENENGAH UNTUK MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT TERKAIT PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI PANGANDARAN Nurhamsyah, Donny
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 2 (2024): Juni : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i2.46201

Abstract

Kecelakaan lalu lintas banyak terjadi karena kelalaian pengemudi baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas antara lain mengantuk saat mengemudi, kekurang hati-hatian, dibawah tekanan orang lain, terpengaruh obat-obatan dan lain-lain. Pangandaran merupakan salah satu wilayah yang memiliki rasio kecelakaan tertinggi, menurut data telah terjadi 397 kecelakaan per Juli 2021 menurut BPS tahun 2021, namun masih sangat sedikit masyarakat kurang memahami kesadaran dirinya terhadap keselamatan bermotor dan pemahaman tentang pertolongan pertama pada kecelakaan. Sehubungan dengan hal ini, program pengabdian masyarakat dengan mengangkat topik pertolongan pertama pada kecelakaan kendaraan bermotor di Desa Cintaratu dan Desa Madasari Kabupaten Pangandaran perlu dilakukan. Populasi program ini adalah masyarakat yang tinggal pada 2 kecamatan di Kabupaten Pangandaran yaitu Kecamatan Parigi dan Kecamatan Cijulang. Sampel pengabdian pada masyarakat ini adalah masyarakat Desa Cintaratu dan Desa Madasari. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan Community Health Action model, dimana model ini mampu meningkatkan partisipasi masyarakat karena pelaksanaannya melibatkan penilaian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari masyarakat sendiri. Terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, antara lain: survei pemahaman masyarakat mengenai nomor panggilan darurat, pembentukkan kader keselamatan berkendara, pemasangan banner keselamatan, dan acara puncak berkolaborasi dengan Dosen Keperawatan dan Polres Kabupaten Pangandaran. Program pendidikan kesehatan menggunakan community health action model ini mengambarkan hubungan antara pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Program pengabdian pada masyarakat ini sejalan dengan surat edaran Bupati Pangandaran Nomor: 330/1010/SETDA/2022 tentang Penertiban Lalu Lintas Berkendara dan Penggunaan Helm Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Pangandaran.
Pendampingan Konsultasi Perencanaan Pembangunan Komplek Peternakan Terpadu di Desa Cibanten Pangandaran sebagai Upaya Pencegahan Stunting Ismiraj, Muhammad Rifqi; Nurhamsyah, Donny; Yuniarti, Endah; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi; Wulansari, Asri
Farmers: Journal of Community Services Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v5i1.53225

Abstract

Program ini mengkaji implementasi dan potensi dampak dari pembangunan komplek peternakan terpadu di Desa Cibanten, Pangandaran, sebagai strategi untuk pencegahan stunting, sebuah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Melalui pendekatan analitis yang menggabungkan analisis SWOT dan Balanced scorecard, studi ini mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terkait dengan inisiatif ini, serta mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan keamanan pangan dan status gizi di komunitas. Program ini menyoroti bagaimana keanekaragaman hayati lokal dan pengetahuan tradisional, ketika dikombinasikan dengan praktik pertanian berkelanjutan dan teknologi modern, dapat membentuk dasar untuk peningkatan produksi pangan dan diversifikasi diet yang pada akhirnya dapat mencegah stunting. Hasil program menunjukkan bahwa pembangunan peternakan terpadu dapat memberikan dampak positif terhadap keamanan pangan dan gizi komunitas, sekaligus menawarkan manfaat sosial ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan petani dan penciptaan peluang kerja. Program ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pemerintah lokal, pembuat kebijakan, dan organisasi pembangunan dalam merancang dan mengimplementasikan strategi pencegahan stunting yang komprehensif dan berkelanjutan. Temuan ini mengusulkan bahwa pendekatan holistik dan berbasis masyarakat merupakan kunci untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia, dengan memberikan model yang dapat direplikasi untuk intervensi serupa di wilayah lain.
Pendampingan Kelompok Peternak Sadar Wisata terkait Pengembangan Daerah Wisata Curug Ciparakan sesuai Standar Keselamatan Nurhamsyah, Donny; Ismiraj, Muhammad Rifqi; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi; Yuniarti, Endah
Farmers: Journal of Community Services Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v5i1.53224

Abstract

Pendampingan kelompok peternak sadar wisata di Curug Ciparakan merupakan upaya strategis untuk meningkatkan standar keselamatan pada kegiatan wisata yang dilakukan oleh wisatawan. Kelompok peternak berperan sebagai pengelola, mendapatkan pelatihan pertolongan pertama, dan membantu dalam pengembangan branding dan promosi wisata. Pendampingan ini berhasil meningkatkan kesiapsiagaan para pengelola wisata, menciptakan lingkungan yang aman, dan potensi menghasilkan peningkatan kunjungan wisatawan. Prosedur evakuasi darurat, pelatihan pertolongan pertama, pengembangan sistem peringatan, dan pengadaan peralatan keselamatan menjadi fokus pendampingan. Penerapan SOP keselamatan dan integrasi dengan instansi terkait membantu menciptakan lingkungan wisata yang terkelola dengan baik. Kolaborasi dengan institusi pendidikan, dinas terkait dan fasilitas pelayanan kesehatan menjadi hal yang harus dilakukan untuk membuka peluang pengembangan pelayanan inovatif dan meningkatkan pengetahuan keselamatan wisatawan. Pada pendampingan ini dilakukan simulasi, penggunaan teknologi, dan pemanfaatan alat-alat di sekitar lokasi wisata yang dapat digunakan untuk memberikan pertolongan pertama jika terdapat wisatawan yang mengalami kecelakaan. Kesimpulannya bahwa pendampingan ini bukan hanya meningkatkan kewaspadaan kepada pengelola, tetapi juga menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat setempat.Kata Kunci: Pelatihan Pertolongan Pertama, Wisata, Kelompok Peternak Sadar Wisata, Curug Ciparakan, Pangandaran