Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Kajian Moral dan Kewarganegaraan

TINGKAT NASIONALISME MAHASISWA PROGRAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (PPP) INTERNASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DALAM MENGHADAPI PERBEDAAN KEBUDAYAAN DI NEGARA TUJUAN DIAH AYU WULANDARI; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat nasionalisme mahasiswa Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) internasional Universitas Negeri Surabaya serta untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang memengaruhi tingkat nasionalisme mahasiswa tersebut mengingat terdapat perbedaan kebudayaan antara Indonesia dengan Singapura dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional yang dikemukakan oleh James S. Coleman. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi oleh 41 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang pernah melaksanakan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) internasional di luar negeri. Analisis data dilakukan dengan cara mencari persentase mahasiswa yang memiliki tingkat nasionalisme tinggi dan persentase mahasiswa yang memiliki tingkat nasionalisme rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78% mahasiswa Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) internasional Universitas Negeri Surabaya memiliki tingkat nasionalisme tinggi dan 22% mahasiswa Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) internasional Universitas Negeri Surabaya memiliki tingkat nasionalisme rendah. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat nasionalisme mahasiswa tersebut adalah faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor intelektual. Setelah dilakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam memengaruhi tingkat nasionalisme adalah faktor intelektual. Kata Kunci: Nasionalisme, Mahasiswa Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) Internasional Universitas Negeri Surabaya, Perbedaan Kebudayaan Abstract The purpose of this study are to describe the level of nationalism of the International Student Management Program students of State University of Surabaya and to describe what factors that affect the level of nationalism of the students considering the cultural differences between Indonesia with Singapore and Malaysia . This study uses rational choice theory proposed by James S. Coleman. This research includes the type of quantitative research using descriptive design. Data collection technique was conducted using a questionnaire filled by 41 students of State University of Surabaya who have conducted International Learning Management Program abroad. Data analysis was done by finding the percentage of students who have high nationalism level and the percentage of students who have low nationalism level. The results showed that 78% of International Students Management Program students of State University of Surabaya have high nationalism level and 22% of International Student Management Program students of State University of Surabaya have low nationalism level. Factors that affect the level of student nationalism are political factors, economic factors, social factors, and intellectual factors. After analyzing, it can be concluded that the most dominant factor in influencing the level of nationalism is the intellectual factor. Keywords: Nationalism, College Students of International Learning Management Program State University of Surabaya, Cultural Differences
PENGARUH KIAI PADA POLITIK PEMILIHAN KEPALA DESA BAKALANPULE KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN FARID NURDIANSYAH; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kiai pada politik pemilihan Kepala Desa Bakalanpule. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan dengan sampel sebanyak 266 dari 2625 warga desa yang terdaftar sebagai pemilih tetap pada pemilihan Kepala Desa Bakalanpule tahun 2016. Cara pengumpulan data berupa metode angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh sebesar 196 dengan kategori tinggi. Dibuktikan dengan pengaruh Kiai yang masih kuat, bahwa masyarakat mempercayai Kiai yang memiliki karomah dan barokah yang menjadikan doanya dapat mudah diterima oleh masyarakat dengan mendapat skor sebesar 217 kategori sangat tinggi, maka calon Kepala Desa yang didukung oleh Kiai akan memenangkan pemilihan Kepala Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Sehingga dalam penelitian ini Kepala Desa yang menang adalah calon yang didukung oleh Kiai. Selain itu, untuk terlibat dalam panitia pemilihan umum, respon masyarakat di desa Bakalanpule mendapatkan skor paling rendah yaitu sebesar 114 dengan kategori sedang. Hal tersebut karena faktor fisik lingkungan yang juga mempengaruhi partisipasi politik suatu masyarakat. Wajar jika warga desa Bakalanpule kurang mendapatkan pengetahuan tentang partisipasi politik, karena pada umumnya rutinitas ekonomi membuat pilihan politik bukan menjadi prioritas sehingga mempengaruhi cara pandang mereka terhadap politik. Kata Kunci: pengaruh Kiai, Pemilihan Kepala Desa.
IMPLEMENTASI KONSEP KEBERSIHAN SEBAGIAN DARIPADA IMAN DI KALANGAN SISWA MAN LAMONGAN ACHMAD HERIYANTO; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n1.p%p

Abstract

Sekolah yang berbasis islam seyogyanya mempunyai lingkungan yang bersih karena pada ajaran agama islam memiliki konsep tentang kebersihan yaitu kebersihan sebagian daripada iman. Namun, pada sekolah MAN Lamongan masih memiliki lingkungan yang kotor. Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya guru dalam menanamkan konsep kebersihan sebagian daripada iman pada siswa – siswi dan mengetahui persepsi siswa tentang konsep kebersihan sebagian daripada iman di MAN Lamongan. Teori yang digunakan adalah Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Eksplorasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara semi terstruktur dengan jumlah narasumber 8 orang, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat upaya guru dalam menanamkan konsep kebersihan sebagian daripada iman yaitu dibagi menjadi 2 yakni penanaman di dalam kelas dan di luar kelas. Persepsi siswa hanya dipersepsi dalam bentuk bersih jasmani dan bersih rohani tidak dipahami sampai pada kebersihan lingkungan. Sehingga perilaku ketika berada di dalam sekolah siswa MAN Lamongan kerab membuang sampah sembarang dan ketika di luar sekolah perilaku siswa MAN Lamongan masih seenaknya membuang sampah di tepi jalan.
Motivasi Membolos Bagi Siswa (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Sarirejo Lamongan) TRI UTAMI; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motivasi yang melatarbelakangi (because motive) dan harapan (in order to motive) siswa yang sering membolos. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah enam siswa yaitu AZ XI TBSM 1, RZ XI TBSM 1, AK XI TBSM 2, RH XII TKR, BR XII TBSM, TN XII TBSM. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi membolos yang dilakukan oleh siswa di SMK Negeri 1 Sarirejo Lamongan berdasarkan latarbelakang (because motive) adalah karena diri sendiri yaitu: malas, tidak bisa bangun pagi, terpaksa harus bekerja, tidak ada kendaraan ke sekolah; diajak teman, guru jarang masuk kelas sehingga sering terjadi jam kosong, tidak ada perhatian dari orang tua, sanksi yang diberikan sekolah kurang tegas dan tidak membuat jera, sekolah yang kurang mendukung cita-cita, dan terlibat masalah dengan guru. Berdasarkan harapan (in order to motive) agar tidak mengikuti upacara bendera hari Senin, tidak masuk kelas PPKn dan Sejarah, bisa bermain dan nongkrong di warung kopi sambil main game, bisa main ke bengkel, bisa membantu orang tua di warung dan sawah, bisa istirahat dan tidur, tidak bertemu dengan guru PPKn, bisa bekerja dan mendapat uang. Kata kunci : motivasi, membolos.
KOMITMEN ANGGOTA JARINGAN GUSDURIAN SURABAYA TERHADAP POLITIK KEBANGSAAN ZAKI BASTOMI; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komitmen terhadap politik kebangsaan yang di dasarkan pada sembilan nilai keutamaan Gus Dur, dari setiap generasi keanggotaan jaringan gusdurian Surabaya. Penelitian ini menggunakan teori tindakan rasionalitas Max Weber, yang terbagi menjadi empat tipe tindakan yaitu, tindakan rasionalitas instrumental, tindakan rasionalitas nilai, tindakan efektif, dan tindakan tradisional. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi, dengan menggunakan sembilan informan. Lokasi penelitian disesuaikan dengan lokasi para informan dan lokasi kegiatan jaringan gusdurian di wilayah Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi pertama dalam mengenal Gus Dur dan menjadi sahabat Gus Dur, berkomitmen terhadap politik kebangsaan dengan memfokuskan pada nilai kemanusiaan sebagai nilai dasar tehadap delapan nilai yang lain. Generasi kedua berkomitmen dengan motivasi nilai kemanusiaan serta kesatriaan. Sedangkan komitmen generasi ketiga di dasarkan pada pemahaman sembilan nilai sebagai nilai universal yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Tipe tindakan rasionalitas instrumental menjadi gambaran komitmen anggota jaringan gusdurian dalam memahami dan menjalankan politik kebangsaan, sebagai salah satu solusi terbaik merawat kebangsaan melalui sembilan nilai keutamaan Gus Dur. Kata Kunci: Komitmen, Politik Kebangsaan, Anggota Jaringan Gusdurian
Grebeg Pancasila sebagai Sarana Penanaman Nilai-Nilai Pancasila (Studi Kasus di Kota Blitar) DEWI PUTRIANA; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 6)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses penanaman dan nilai-nilai Pancasila pada Grebeg Pancasila di Kota Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penanaman nilai-nilai Pancasila terbagi menjadi tiga tahap, penanaman pengetahuan, tindakan, dan perasaan. Tahap penanaman pengetahuan terdapat pada ritus Bedhol Pusaka dan Malam Tirakatan. Tahap penanaman tindakan terdapat pada ritus Upacara Budaya. Tahap ketiga yaitu penanaman perasaan terdapat pada ritus Malam Tirakatan dan Kenduri Pancasila. Nilai-nilai yang terkandun dalam ritus Bedhol Pusaka adalah kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan. Dalam Ritus Malam Tirakatan terdapat nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai kerakyatan. Ritus Upacara Budaya terdapat nilai persatuan dan nilai kerakyatan. Ritus Kirab Gunungan Lima terdapat nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Dalam Ritus Kenduri Pancasila terdapat nilai ketuhanan, nilai, kemanusiaan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Kata kunci: Grebeg Pancasila, Nilai-Nilai Pancasila. Abstract This study aims to describe the process internalization and the values ​​of Pancasila in the Grebeg Pancasila in Blitar City. This research uses a qualitative approach with a case study design. Data collection techniques using observation, in-depth interviews and documentation. Data analysis techniques using data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the process of instilling the values ​​of Pancasila was divided into three stages, the cultivation of knowledge, actions, and feelings. The stage of knowledge planting is in the Bedhol Heirloom rite and Tirakatan Night. The stage of planting the action is in the Cultural Ceremony rites. The third stage is the cultivation of feelings found in the Tirakatan Night and Kenduri Pancasila rites. The values ​​contained in the Bedhol Heirloom rite are humanity, unity, and society. In the Tirakatan Night Rite there are divine values, human values, and social values. Rites of Cultural Ceremonies there are values ​​of unity and values ​​of society. The Kirab Gunungan Lima Rite contains the values ​​of unity, values ​​of society, and values ​​of justice. In the Pancasila Kenduri Rite there are divine values, values, humanity, social values, and the value of justice. Keywords: Grebeg Pancasila, Pancasila Values.
OPINI MAHASISWA GEMAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP KRITERIA CALON PEMIMPIN PENGGANTI TRI RISMAHARINI SEBAGAI WALIKOTA MIFTAHQUL JAYA ROSITA; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p261-275

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan opini mahasiswa beasiswa Generasi Emas (GEMAS) pemerintah Kota Surabaya.Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori situasional atau kotingensi (path-Goal).Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Surabaya dengan delapan kampus dari UPN, PPNS, PENS, UINSA, UNESA, ITS, UNAIR, dan POLTEKKES. Data dikumpulkan mengunakan angket tertutup melalui goggle from yang dibagikan kepada 105 responden yang tersebar di delapan kampus. Data di analisis menggunakan persentase, yang selanjutnya dicocokkan dengan kriteria opini (kuat, lemah). Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa mahasiswa GEMAS menujukkan kriteria pemimpin mencakup lima indikator yaitu dengan perolehan opini terkuat yang pertama yakni pemimpin mampu memiki kemampuan cara mengenal karakteristik warga, kedua memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan, ketiga mampu memiliki cara menyelesaikan masalah yang terjadi pada warga, keempat mampu memiliki cara berkomunikasi dengan warga, lalu yang kelima perolehan terendah bahwa seorang pemimpin mampu memiliki kemampuan dalam mengontrol warganya. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa opini mahasiswa Beasiswa Generasi Emas GEMAS Pemerintah Kota Surabaya terhadap kriteria calon pemimpin pengganti Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya adalah kuat. Berdasarkan teori kontingensi menujukkan kriteria pemimpin yang diharapkan oleh mahasiswa GEMAS pemimpin dengan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan karakter masyarakat yang dihadapinya. Diantaranya gaya kepemimpinan pendukung, pengarah, otoriter, pemberani dalam menghadapi ancaman, tidak korupsi dan bijaksana. Kata kunci : Opini, Mahasiswa, Kepemimpinan
TANGGAPAN MASYARAKAT PENYANDANG DISABILITAS ATAS FASILITAS PUBLIK YANG DIBERIKAN KOTA LAMONGAN ACHMAD ZULFIKAR WIDIYANTO; WARSONO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tanggapan masyarakat penyandang disabilitas atas fasilitas publik yang telah diberikan kota Lamongan. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif deskriptif dengan persentase. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 69 orang penyandang disabilitas yang terbagi menjadi 24 orang penyandang tunadaksa, 16 orang penyandang tunanetra, 11 orang penyandang tunawicara dan 18 orang penyandang cacat ganda. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanggapan masyarakat penyandang disabilitas atas fasilitas publik yang telah diberikan kota Lamongan yaitu 87,5% penyandang tunadaksa mengatakan puas dan 12,5% mengatakan tidak puas, kemudian 56,25% penyandang tunanetra mengatakan tidak puas dan 43,75% mengatakan puas, serta 68,96% penyandang tunawicara dan cacat ganda mengatakan puas dan 31,03% mengatakan tidak puas.Kata Kunci: Tanggapan, Disabilitas, Fasilitas publik.AbstractThe purpose of this research is to describe the responses of people with disabilities for public facilities that have been given the city of Lamongan. This study uses a type of descriptive quantitative approach with percentage. The number of samples in this study was 69 people with disabilities that are divided into 24 people with disabilities, 16 people with visual impairment, 11 people with no means and 18 persons with double disability. Data collection techniques using observations and polls. The Data obtained is then analyzed using a descriptive quantitative technique with a percentage. The results of this study showed that the responses of people with disabilities for public facilities that have been given the city of Lamongan which is 87.5% the disabled say satisfied and 12.5% say dissatisfied, then 56.25% of the visually impaired said dissatisfied and 43.75% said satisfied, as well as 68.96% people who have been able and double defects say satisfied and 31.03% say not satisfied.Keywords: response, disability, public facilities.
Problematika Kelompok Kerja dalam Proses Pengumpulan dan Pemutakhiran Data Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri syafira, qorina aulya; Warsono
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol. 12 No. 2 (2024): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v12n2.p226-240

Abstract

Villages as the smallest aspect of a country have a very significant role in the Sustainable Development Goals (SDGs) program. This study aims to identify problems that occur in the process of collecting and updating Sustainable Development Goals (SDGs) data in Tambakrejo Village as well as efforts made by working group volunteers to overcome problems in the SDGs data collection process. The informants in this study are village heads, village secretaries, government heads, village admins, and data collection enumerators who are members of a data collection working group for the SDGs of Tambakrejo Village. The data collection technique uses semi-structured in-depth interviews and documentation. The data obtained was analyzed using Edward III's Policy Implementation Theory. The results of this study show that there are problems faced by volunteers in collecting and updating Tambakrejo Village SDGs data, including the lack of enumerator competence in communicating with the community. The absence of coordination between villages makes it difficult to collect data on mutated residents, and low village commitment results in data not being updated thoroughly. Limited resources, including network constraints, and application maintenance, are also obstacles, plus the double burden faced by enumerators who also serve as PKK cadres. In addition, filling out complicated forms as part of standard operating procedures (SOPs) and unsynchronized data resulted in inaccurate targets in providing assistance.
TOLERANSI UMAT ISLAM DAN HINDU ( STUDI KASUS DI DESA BALONGGARUT KECAMATAN KREMBUNG KABUPATEN SIDOARJO ) DIANTINA, RIA; Warsono
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol. 12 No. 4 (2024): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v12n4.p486 - 499

Abstract

This research aims to describe the tolerance of the people of Balonggarut Village, Krembung District, Sidoarjo Regency as well as encouragement and hope for religious differences. The targets of this research were Muslim and Hindu communities in Balonggarut Village. The theory used in this research is the Phenoenological Theory developed by Alfred Shut. The approach used in this research is a case study with qualitative methods. This research took informants from the head of Balonggarut Village, Hindu religious leaders, and Muslim communities as research subjects. The data collection techniques used were observation, in-depth interviews and documentation. The results of the research show that tolerance in Balonggarut Village, Krembung District, Sidoarjo Regency is at a good level. Through forms of tolerance such as mutual respect, respect and affection for differences with the form of mutual cooperation that is created by participating in the Nyepi holiday and social service. As well as encouragement to be tolerant of religious differences by avoiding disputes and the hope of creating peace in Balonggarut Village, Krembung District, Sidoarjo Regency.