Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS EDMODO DALAM SITUASI PANDEMIK COVID-19 UNTUK MATERI KEPENDIDIKAN PADA PRODI PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN Pratama, Ujang; Dewi, Galuh Destari Kumala
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 15, No 02 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.577 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v15i02.29758

Abstract

The COVID-19 pandemic has brought significant and spontaneous changes to the realm of education, including learning performing arts in higher education. Face-to-face learning in the classroom was replaced by online learning. Teachers need to explore online learning applications to provide learning facilities at home. This paper presents a discussion regarding Edmodo-based online classroom implementation as a tool for distance learning. The implementation has been carried out on performing arts pedagogy courses, namely Curriculum & Instruction, Classroom Management, Instructional Technology, and Art's Learning Evaluation, in performing art education study programs. From the results of implementing the Edmodo, it is known that most students could pass courses based on their final grades. This implementation is an example of setting online design on the subject of other performing arts pedagogy.
Pemetaan Strategi Promosi Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan K-Means Yanuar Wicaksono; Ujang Nendra Pratama; Siti Nurhasanah; Tri Utari Ramadania; Wulandari Juslan
Systemic: Information System and Informatics Journal Vol. 7 No. 1 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/systemic.v7i1.1268

Abstract

Universities need to have a special strategy to capture the target prospective students. The variety of promotional media needs to be analyzed so that the media distribution is right on target. The number of new student admissions in each year of a college is influenced by the promotional actions that have been carried out. Data mining is a method for finding useful new information from a large amount of data collection and can help in making decisions. The analysis of promotion strategies grouped with the K-means algorithm is expected to be used by the promotion team in determining promotion strategies to get new prospective students in accordance with the promotion target. Promotional media that can be accessed in all provinces are the internet and leaflets/posters. For close-range media in promoting higher education, benefits can still be taken such as school visits, educational exhibitions, newspapers, billboards/banners. However, for provinces outside Yogyakarta, there are promotion strategies that can be relied upon, namely student recommendations and alumni recommendations
Pengembangan game edukasi berbasis android tentang domain teknologi pendidikan Ujang Nendra Pratama; Haryanto Haryanto
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 4, No 2 (2017): October
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.542 KB) | DOI: 10.21831/jitp.v4i2.12827

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk gameAndroid berisi materi Domain TP yang layak sebagai alternatif media belajar bagi mahasiswa prodi TP FIP UNY. Nilai kelayakan diketahui melalui penilaian ahli, calon pengguna, dan daya guna pembelajaran. Pengembangan produk dilaksanakan melalui lima tahap utama: studi pendahuluan, perencanaan, perancangan, pengembangan, dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara studi pendahuluan, identifikasi gaya belajar, validasi ahli, validasi calon pengguna, serta pengujian eksperimen. Jumlah responden terdiri dari satu dosen pengampu, dua ahli media dan materi, serta 60 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan dari validasi media, materi, calon pengguna, serta uji daya guna. Penilaian ahli materi masuk dalam kategori sangat layak, sedangkan ahli media dan calon pengguna masuk dalam kategori layak. Produk juga terbukti memiliki kelayakan daya guna berdasarkan perbedaan rerata nilai pretes dan postes kedua kelompok uji, sehingga perbandingan nilai gain menunjukkan perbedaan yang signifikan.Kata kunci: game edukasi, domain TP, Android THE DEVELOPING ANDROID-BASED EDUCATIONAL GAME ON EDUCATIONAL TECHNOLOGY DOMAINSAbstractThe study aims to produce an Android game on EduTech Domain materials which appropriate as an alternative learning media for students of Educational Technology in FIP UNY. Appropriateness was known through assessment of experts, future users, and learning usability. The product development procedure implemented through five main stages: preliminary study, planning, design, development, and evaluation. Data collection was done by preliminary study interview, learning style identification, expert validation, future users validation, and experimental testing. The participants consisted of a supporting lecturer, two experts of media and subject matter, seven students, and also 60 students. The result showed that the developed product has been able to reach appropriateness criterion from the validations of media, subject matter, future users, and usability testing. Subject matter experts assessment included in the very appropriate category, while media experts and future users included in the appropriate category. The product are also had usability appropriateness evidently based on differences between the mean values of pre-test and post-test of both test group, so that the comparison of gain value showed a significant differences.Keywords: educational game, EduTech domains, Android
DESAIN ONLINE PROJECT-BASED LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH PENDIDIKAN SENI BUDAYA Ujang Nendra Pratama; Ence Surahman
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v10i1.980

Abstract

Persoalan kompetensi menulis akademik mahasiswa menjadi tantangan tersendiri berdasarkan kurikulum berbasis outcome. Model pembelajaran yang lebih relevan dengan tuntutan kurikulum terkini dan karakter mahasiswa menjadi kemungkinan yang paling besar sebagai solusi. Melalui perancangan model pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah diharapkan mendapatkan model pembelajaran terbaik. Tujuan studi ini untuk merancang model pembelajaran berbasis proyek khusus penulisan akademik bidang seni budaya pada mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah. Penelitian ini berupa riset desain pembelajaran. Model desain yang ditempuh merupakan desain pembelajaran mundur (Backward Course Design), model tersebut dirancang dengan memposisikan luaran pembelajaran sebagai titik awal penyusunan desain. Analisis data dilaksanakan dengan tinjauan dokumen bahan ajar dan sintaks model pembelajaran. Hasil desain yang didapatkan berdasarkan fase adalah (1) bentuk luaran nyata pembelajaran berupa artikel jurnal ilmiah nasional, (2) metode evaluasi untuk penilaian proses kinerja dan dua bentuk penilaian hasil proyek, serta (3) metodologi instruksional yang memadukan sintaks pembelajaran berbasis proyek, sintaks pembelajaran menulis akademik, dan sintaks perkuliahan selama 16 pertemuan. Desain pembelajaran yang dihasilkan ini merupakan rekomendasi praktik terbaik untuk mendukung pengajaran menulis akademik seni budaya, terutama untuk pembelajaran secara online.
ANALYSIS OF GENDER DIFFERENCES IN THE MAKING OF MATHEMATICAL CROSS-STITCH ART SYMBOLS AND LEARNING OUTCOMES OF HIGH SCHOOL STUDENTS Nafida Hetty Marhaeni; Ujang Nendra Pratama; Nuryadi Nuryadi; Dangin Dangin; Nanang Khuzaini
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n1.p206--215

Abstract

This study aims to determine the influence of gender differences on the making of mathematical cross-stitch art symbols and students’ learning outcomes. This study is descriptive qualitative research. The study used observation, interviews, documentation, and students’ learning outcomes tests as research instrument. This research has been conducted in the crafts subject at SMA Negeri 1 Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta class XI. Meanwhile, the results of midterm and final exam were used for all students of class XI. This study revealed a significant difference between male and female students when completing the cross art of mathematical symbols. Female students are found to be able to complete the art within 1 month, while male students have not been able to complete the cross stitch. Furthermore, the average scores obtained during midterm and final exam between male and female students also have quite significant differences, in which female students show higher learning outcomes than male students. It is in line with the completion of the cross-stitch assignment given in the craft subject where female students have better abilities in completing the cross-stitch art. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perbedaan gender terhadap pembuatan seni kristik symbol matematika dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar siswa. Penelitian ini akan dilakukan pada mata pelajaran Prakarya di SMA Negeri 1 Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta kelas XI. Sedangkan secara kuantitatif digunakan hasil PTS dan PAS semua siswa kelas XI. Penelitian ini menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan antara siswa laki-laki dan perempuan saat menyelesaikan seni kristik symbol matematik. Yang mana siswa perempuan mampu menyelesaikan seni tersebut dalam waktu 1 bulan, sedangkan siswa laki-laki belum mampu menyelesaikan seni kristik tersebut. Lebih lanjut, rata-rata skor yang diperoleh saat PTS dan PAS antara siswa laki-laki dan perempuan juga memiliki perbedaan yang cukup signfiikan, yang mana siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa laki-laki. Hal tersebut selaras dengan penyelesaian tugas seni kristik yang diberikan pada mata pelajaran prakarya yang mana siswa perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyelesaikan seni kristik tersebut.
Audiovisual sebagai Media Evaluasi Pemebelajaran Tari Tradisional untuk Sekolah Menengah Pertama Rian Indrasanjaya; Gandung Djatmiko; Ujang Nendra Pratama
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.7439

Abstract

AbstrakEvaluasi berbasis teks memberikan hasil yang kurang maksimal, karena beberapa siswa menjawab soal tidak sesuai dengan maksud dari instrumen tersebut. Sehingga guru menggunakan media audiovisual untuk penyampaian evaluasi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan evaluasi pembelajaran tari tradisional menggunakan media audiovisual di kelas VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validasi menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menjelaskan tentang penggunaan audiovisual berupa video. Video evaluasi dirancang dengan memperhatikan kisi-kisi soal, instrumen penilaian, kunci jawaban, serta pedoman penilaian. Video evaluasi tersebut direkam, dibuat, dan diunggah sendiri oleh guru Mapel Seni Budaya. Video tersebut diakses siswa saat ulangan harian dengan sharing laman Youtube. Media video memberikan dampak baik karena ada peningkatan ketuntasan jumlah siswa di semester ganjil dan genap 2021/2022.   AbstractText-based evaluation gave less than optimal results, because some students answered the questions not following the intent of the instrument. So the teacher uses audiovisual media to deliver learning evaluations. This study aims to describe the evaluation activities of learning traditional dance using audiovisual media in class VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. This study uses descriptive qualitative research methods. Observation, interviews, and documentation do data collection. The validation technique uses technique triangulation and source triangulation. Data analysis was performed by data reduction, presentation, and data verification. The study's results explain the use of audiovisual in the form of video. The evaluation video was designed considering the question grids, assessment instruments, answer keys, and assessment guidelines. The Cultural Arts Subject teacher recorded, edited, and uploaded the evaluation video. Students can access the video during daily tests by sharing the Youtube page. Video media has a good impact because there is an increase in the completeness of the number of students in the odd and even semesters of 2021/2022. 
Metode Pembelajaran Tari Kreasi pada Kelas Anak Usia Dini di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta Lutfi Sari Dewi; Sarjiwo Sarjiwo; Ujang Nendra Pratama
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai pembelajaran. Pengajar Tari Sahabat Anak di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta, menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode pembelajaran yang digunakan dalam memberikan materi tari kreasi pada kelas anak usia dini dengan materi Tari Sahabat Anak di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran pada Tari Sahabat Anak di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta, dengan subjek penelitian ketua sanggar, pelatih, dan orang tua peserta didik. Teknik dalam pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik validasi data menggunakan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang dicapai melalui reduksi data, penyajian data dalam bentuk naratif atau deskriptif, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pembelajaran Tari Sahabat Anak di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi, dan metode drill/latihan. Penggunaan metode pembelajaran membuat peserta didik mampu melakukan Tari Sahabat Anak.Kata kunci: Metode Pembelajaran, Tari Kreasi, Pembelajaran Tari, Anak Usia DiniCreative Dance Learning Methods in Early Childhood Classes at Kinanti Sekar Art Studio YogyakartaLearning method used by teachers to fulfill their functions and is a tool to achieve learning. Sahabat Anak Dance Teacher at Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta, uses learning methods in adaptation with the abilities of students. The purpose of this study is to describe the learning methods used in providing creative dance materials in early childhood classes with material on Sahabat Anak Dance at the Kinanti Sekar Art Studio Yogyakarta. The type of research used is qualitative research. The object of this study is learning at the Sahabat Anak Dance at the Kinanti Sekar Art Studio Yogyakarta, with the subject of the study, the head of the studio, the trainer, and the parents of students. The data collection techniques include observation, interviews, and documentation, the data validation techniques use triangulation methods and data analysis is implement by reducing data, presenting data in the form of narratives or descriptions, and verifying data. The results showed that the learning of Sahabat Anak Dance at Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta used lecture methods, demonstration methods, and drill / practice methods. Hereby prove that the use of learning methods is able to make students proficient in performing the Sahabat Anak Dance.Keywords: Learning Method, Creative Dance, Dance Learning, Childhood Activities
Model Blended Learning Pada Pembelajaran Tari Kreasi di Kelas IX SMP Negeri 11 Yogyakarta Alifia Nur Agustin; Dilla Octavianingrum; Ujang Nendra Pratama
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Blended learning diterapkan di SMP Negeri 11 Yogyakarta pada awal pandemi covid-19, dikarenakan  proses kegiatan belajar mengajar yang menimbulkan kerumunan ditiadakan. Model Blended learning merupakan solusi dalam  mengatasi permasalahan situasi pandemi covid-19 khususnya pada materi pembelajaran tari kreasi di SMP Negeri 11 Yogyakarta. Aplikasi yang digunakan yaitu Google Classroom, Youtube, dan video pembelajaran. Penggunaan model Blended learning pada pembelajaran tari di kelas IX SMP Negeri 11 Yogyakarta menerapkan pembagian 3 kali pertemuan dalam jaringan (luring) atau 50%, dan 3 kali pertemuan luar jaringan (luring) atau 50%. Tahapan pembelajaran yang dipakai adalah Seeking of information, Acquisition of information, Synthesizing of knowledge. Seiring dengan wabah covid-19 yang mulai mereda, model Blended learning tetap digunakan dengan menggunakan Aplikasi Youtube dan Whatsapp. Model Blended learning pada pembelajaran tari kreasi di kelas IX dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima materi Tari Angguk Kenya Rinengga dan meningkatkan hasil belajar siswa.Kata kunci: Model Blended Learning, Pembelajaran Tari, Media PembelajaranBlended Learning Model for Creative Dance Learning in 9th Grade at SMP N 11 YogyakartaThe Blended learning model was implemented at Yogyakarta 11 Public Middle School at the start of the Covid-19 pandemic, because the teaching and learning process which caused crowds was eliminated. The Blended learning model is a solution in overcoming problems during the Covid-19 pandemic situation, especially in creative dance learning materials at SMP Negeri 11 Yogyakarta. The applications used are Google Classroom, Youtube, and learning videos. The use of the Blended learning model in dance learning in class IX at SMP Negeri 11 Yogyakarta applies the division of 3 meetings online (offline) or 50%, and 3 meetings offline (offline) or 50%. The learning stages used are Seeking of information, Acquisition of information, Synthesizing of knowledge. As the Covid-19 outbreak began to subside, the Blended learning model was still being used using the Yotube and Whatsapp applications. The Blended learning model in creative dance learning in class IX can improve students' understanding in receiving the Kenya Rinengga Angguk Dance material and improve student learning outcomes.Keywords: Blended Learning Model, Dance Learning, Instructional Media
Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kontekstual Pada Kelas Tari Gelegar Nusantara di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta Meidita Aulia Sihotang; Agustina Ratri Probosini; Ujang Nendra Pratama
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tari Gelegar Nusantara pernah dibawakan oleh Kinanti Sekar di Kazakhstan dalam acara Misi Tari. Selama proses pembelajarannya menggunakan strategi ekspositori dan contextual teaching and learning (CTL). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran ekspositori dan kontekstual pada kelas tari Gelegar Nusantara di Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah strategi pembelajaran tari Gelegar Nusantara, sedangkan subjeknya yaitu pemilik sanggar, pelatih, dan peserta didik. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validasi data menggunakan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan strategi ekspositori membantu peserta didik untuk memahami materi yang dijelaskan secara verbal oleh pelatih. Penggunaan strategi kontekstual membantu peserta didik untuk memahami makna dari setiap motif geraknya, sehingga peserta didik dapat menarikan tarian Gelegar Nusantara dengan rasa.Kata kunci: Learning Strategies, Tari Gelegar Nusantara, Pembelajaran TariStrategy of Expository and Contextual Learning in the Class of Gelegar Nusantara Dance at Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta.Gelegar Nusantara dance was once performed by Kinanti Sekar in Kazakhstan in the Dance Mission event. During the learning process it uses expository and contextual teaching and learning (CTL) strategies. The purpose of this study is to describe the escrow and contextual learning strategies in the Gelegar Nusantara dance class at the Kinanti Sekar Art Studio in Yogyakarta. The type of research used is descriptive qualitative. The object of this study is the Gelegar Nusantara dance learning strategy, while the subjects are studio owners, trainers, and students. The data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The data validation techniques use triangulation methods. The data analysis used includes data reduction, data presentation, and verification. The understand the material verbally describe by the trainer. The use of contextual strategies helps students to understand the meaning of each motive of movement, so that students can dance the Gelegar Nusantara dance with feeling.Keywords: Learning Strategies, Gelegar Nusantara Dance, Dance Learning
Analisis Gaya Belajar Mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan Berdasarkan Modalitas Preferensi Sensori Pratama, Ujang Nendra
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v7i22020p107

Abstract

Abstrak: Salah satu studi untuk mempelajari karakteristik pebelajar ialah dengan analisis gaya belajar berdasarkan preferensi sensori VAK (visual, auditori, kinestetik). Analisis gaya belajar tersebut perlu untuk dipetakan demi kelancaran pembelajaran seterusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi gaya belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan. Metode yang dipakai adalah survei gaya belajar yang dilaksanakan pada 120 mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan tahun 1, 2, dan 3. Instrumen menggunakan kuesioner VAK teradaptasi. Hasil survei menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki preferensi dominan visual, diikuti kinestetik dan auditori. Akumulasi preferensi tertinggi yang didapatkan adalah tipe preferensi tunggal/unimodal. Adanya hasil preferensi gaya belajar visual yang kuat secara imperatif menuntut para pengajar untuk menyediakan cara belajar yang menekankan konten visual. Hasil studi karakteristik pebelajar dalam konteks ini memberikan dorongan penyediaan fasilitas belajar dalam bentuk metode dan media yang cenderung menekankan persepsi mayoritas pebelajar visual. Abstract: One of the studies to understand the learner's characteristics is to analyze learning styles based on VAK sensory preferences (visual, auditory, kinesthetic). Analysis of these learning styles needs to map for the smooth running of further learning. This study aimed to determine the learning style preferences of students majoring in performing art education. The method was a learning style survey conducted on 120 performing arts education students in the 1st, 2nd, and 3rd year. The instrument used an adapted VAK questionnaire. The survey results show that most students have a dominant visual preference, followed by kinesthetic and auditory. The highest accumulated preference obtained is the single/unimodal preference type. The existence of a robust visual learning style preference result imperatively requires teachers to provide a way of learning that emphasizes visual content. The study results on the learner's characteristics in this context encourage to provide learning facilities in the form of methods and media, which emphasizes the perception of the majority of visual learners